Struktur Dunia Industri Timah
Struktur Dunia Industri Timah
EKONOMI MINERAL
Struktur Industri Timah Dunia
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Abstrak
Timah merupakan salah satu logam berharga, kegiatan-kegiatan eksplorasi timah terus di
upayakan guna menemukan deposit-deposit baru. Penggunaan timah di suatu negara
menunjukkan kemajuan negara tersebut, sehingga para engineer disegala penjuru dunia terus
berupaya mencari logam ini. Timah merupakan salah satu logam yang jarang di kerak bumi ini,
Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh jalur timah (Tin belt) yang dimulai dari
Cina sebelah selatan Burma dan Thailand, menuju ke Malaysia, Indonesia, sampai ke Australia.
Jalur ini merupakan salah satu dari tiga jalur timah yang ada.
Pentingnya timah dalam kehidupan sehari-hari contohnya guna melapisi sambungan antara
tembaga pada kabel, bahan-bahan pembuatan elektronik. Apabila tidak adanya timah, akan
sangat sulit ditemukan logam yang dapat menjadi penggantinya sekalipun timah hitam tidak bisa
menggantikannya. Oleh karena itu, pentingnya mengetahui sisi keekonomian daripada timah.
yang memiliki batas bagian tertentu jalur yang kaya akan timah. Pada table 6.1 membuktikan
bahwa timah mendominasi dibeberapa negara, pada akhir abad ke 19 malaysia menempati
urutan pertama pada tingkat produksi. (setelah perang dunia ke II). Sulit namun masih
memungkinkan untuk suatu negara mendominasi pasar logam dalam waktu yang lama oleh satu
negara.
Data Estimasi Produksi Timah Pada Beberapa Negara Produsen Timah Di Tahun 1968-1978
Malaysia merupakan negara penghasil timah terbesar pada tahun 1968-1978, dengan
metode penambangan lode mine dari endapan Aluvial. Pada tahun 1906 para penambang cina
memiliki ide menambang seperti orang eropa,dengan metode penambangan penyemprotan
tebing-tebing batuan lebih efisien dibandingkan dengan metode kapal keruk yang digunakan
oleh orang eropa yang tiba di Malaysia pada tahun 1912. Setelah perang dunia ke II para investor
eropa yang dating pergi dan membawa alat-alat berteknologinya, yang padahal seperti kapal
keruk yang dibawa jauh lebih efisien untuk digunakan menambang. Akhirnya metode
penyemprotan kembali digunakan guna melanjutkan operasi tambang timah Cina.
Tahun 1912 pertama kalinya dredging dipergunakan. Penggunaan dredging lebih banyak
disukai dikarenakan lebih efisien, lebih murah, dan ukuran skalanya yang lebih kecil. Tetapi
tahun 1978 metode gravel pumps yang dibawa oleh negara China bereaksi dengan cepat untuk
mengambil keuntungan dalam harga produksi timah. Semua sili berganti untuk saling
menunjukkan dan mengintervensi negara-negara yang kaya akan timahnya dengan masingmasing metode penambangan, dengan dredging maupun gravel pumps. Setelah bertahun-tahun
terintervensi oleh perusahaan asing, Malaysia melakukan nasionalisasi pada tahun 1972.
Malaysia mengambil alih perusahaan oleh pemerintahan Malaysia itu sendiri yang disebut
dengan Malaysian Mining Corprotaion (MMC). Pada tahun 1979 MMC tidak hanya
memproduksi 30 persen timah Malaysia, tetapi memperluas cabang perusahaannya di negara
tetangga yaitu di Thailand dan juga sampai ke Nigeria, MMC sukses mengendalikan semua
produksi timah. Namun Produksi timah mengalami penurunan pasca nasionalisasi.
tersebut dengan masih mejadi negara produsen timah sebesar 14.700 m ton pada tahun 2014.
(sumber : data USGS Minerals)
Reference
Fox, D. J. (1980). Structure of the World Tin Industry. Mining for development in the Third
World : multinational corporations, state enterprises and the international economy.- New
York; Oxford [u.a.] : Pergamon, ISBN 0-08-26308-9. - 1980, p. 101-120. Retrieved
september 12, 2016
PT Timah (Persero) Tbk. (2015). Laporan terintegrasi 2015. Bangka: PT Timah (persero) Tbk.
Retrieved september 18, 2016
www.google.com. (n.d.). Jurnal of geological society. Retrieved September 18, 2016