Anda di halaman 1dari 5

Magnetic Separation merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan satu

mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat
kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahnya. Mineral-mineral yang
terdapat dalam bijih akan memberikan respon terhadap medan magnet sesuai
dengan sifat kemagnetan yang dimilikinya.
Mineral-mineral yang memiliki sifat kemagnetan tinggi akan merespon atau
terpengaruh olh medan magnet. Mineral-mineral ini akan tertarik oleh medan
magnet dan dikelompokkan sebagai mineral magnetic. Sedangkan mineralmineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan tidak akan merespon atau
terpengaruh ketika dilewatkan pada medan magnet. Mineral-mineral ini tidak
akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokkan sebagai mineral nonmagnetic.
Mineral-mineral yang masuk dalam kelompok mineral magnetic misalnya:
magnetite, hematite, ilmenit, siderite, monazite. Sedangkan mineral-mineral
yang dikelompokkan dalam mineral non-magnetic misalnya kuarsa, mika,
korundum, gypsum, zircon, feldspar. Kemampuan mineral dalam merespon
medan magnet disebut magnetic susceptibility.
Berdasarkan pada magnetic susceptibiity mineral dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
1. Paramagnetic mineral seperti hematite, ilmenit, pyrhotite.
2. Diamagnetic mineral: kuarsa fedspar
3. Ferromagnetic: besi, magnetite.
Mineral-mineral paramagnetic memiliki sifat kemagnetan yang rendah. Artinya
mineral-mineral ini hanya memberikan respon terhadap medan magnet yang
besar. Mineral-mineral diamagnetic merupakan kelompok mineral yang tidak
memiliki sifat kemagnetan. Kelompok ini tidak memberikan respon terhadap
medan magnet.
Mineral magnetite merupakan mineral yang memiliki sifat kemagnetan yang
tinggi. Magnetite akan tertarik oleh medan magnet yang relatif rendah sekalipun.
Karena sifatnya ini, maka mineral magnetite dikelompokkan dengan besi sebagai
ferromagnetic.

Gambar 1. Respon Mineral dalam Medan Magnet


Gambar 1. Menunjukkan respon dari tiga mineral yang memiliki susceptibility
berbeda. Ketiga mineral berada dalam medan magnet dengan kuat medan
dalam satuan A/m. Mineral magnetite memberikan respon yang sangat kuat.
Intensitas magnetisasinya meningkat secara eksponesial hingga mencapai nilai
saturasinya. Setelah jenuh, berapapun kuat medan yang diberikan tidak lagi
mempengaruhi perubahan intensitas kemagnetannya.
Intensitas maagnetisasi mineral hematite meningkat secara linear dengan
meningkatnya kuat medan. Peningkatan ini jauh lebihh lambat dibanding dengan
magnetite. Sedangkan kuarsa tidak menunjukkan respon terhadap medan
magnet yang diberikan. Berapapun kuat medan yang diberikan, kuarsa
cenderung tidak terpengaruh. Bahkan kuarsa relatif memberikan respon negatif,
yang ditunjukkan dengan sedikit turunnya intensitas magnetisasinya.
Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik
Pemisahan secara magnetik yang diaplikasikan untuk bijih tergantung pada
kompetisi dari gaya-gaya yang dimiliki oleh tiap-tiap partikel mineral. Gaya yang
bekerja pada setiap partikel mineral tergantung separator yang dipakai.
Pemisahan bijih yang menggunakan drum separator dengan cara basah, maka
partikel akan mengalami atau memiliki empat gaya. Keempat gaya tersebut
adalah gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm, gaya gravitasi dinotasikan
dengan Fg, gaya drag dinotasikan dengan Fd, dan gaya sentrifugal dinotasikan
dengan Fc.
Gaya-gaya ini akan menentukan posisi dan perilaku mineral dalam separator.
Gambar 2 menunjukkan gaya-gaya pada partikel mineral yang berada dalam
pengaruh medan magnet di permukaan drum yang berputar.

Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel mineral

Partikel mineral akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum tergantung
pada nilai entrapment rasionya. Entrapment rasio adalah rasio gaya magnet
terhadap gaya sentrifugal, gaya gravitasi dan gaya drag. Entrapment rasio
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Entrapment ratio, ER = Fm/(Fc + Fg + Fd)
Jika partikel mineral memiliki nilai entrapment rasio lebih dari satu, ER > 1, naka
partikel tersebut akan tertarik dan tetap menempel di permukaan drum
separator. Pada kondisi ER > 1, artinya medan magnet memberikan
pengaruhnya jauh lebih besar dibanding dengan total dari tiga gaya lainnya.
Ketika partikel mineral memiliki entrapment rasio kurang dari 1, ER < 1, maka
partikel tersebut akan terlempar atau tertolak dari permukaan drum separator.
Pada kondisi ER < 1, medan magnet kurang berpengaruh dibanding dengan total
tiga gaya lainnya.
Jika operas pemisahan dilakukan pada bijih yang memiliki rentang ukuran yang
sempit, maka gaya drag dapat diabaikan. Sehingga entrapment ratio berubah
menjadi rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.
Entrapment ratio, ER = Fm/(Fc + Fg)
Partikel mineral akan memiliki tiga gaya yaitu gaya magnet, gaya sentrifugal,
dan gaya gravitasi. Posisi dan perilaku partikel selama pemisahan tergantung
pada resultan ketiga gaya ini.
Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator
Ditinjau dari kekuatan atau intensitas medan magnetnya, magnetic separator
dibagi dalam dua jenis separator yaitu Low Intensity Magnetic Separator dan
High Intensity Magnetic Separator. Keduanya dapat digunakan secara basah atau
kering.

Pemisahan cara basah umumnya menggunakan LIM separator, dan digunakan


untuk mineral yang meiliki susceptibility tinggi. LIM separator mampu
memisahkan bijih dalam jumlah yang besar. Sedangkan HIM separator
mempunyai kapasitas rendah dan umumnya digunakan untuk mineral yang
memiliki susceptibility rendah.
Pengaruh Variabel Operasi Pada Magnetic Separation
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemisahan terdapat pada peralatan
yang tidak bisa lagi diubah. Sehingga faktor-faktor tersebut menjadi konstan
pengaruhnya terhadap partikel mineral. Untuk separator dengan magnet
permanen, maka medan magnet tidak dapat diubah, artinya gaya magnet akan
konstan selama pemisahan. Diameter drum merupakan salah satu variabel yang
juga konstan. Sehingga pengaruhnya juga akan tetap pada saat dipakai untuk
pemisahan.
Beberapa variabel dapat diubah-ubah selama atau saat pemisahan dilakukan.
Gambar 3 menunjukkan pengaruh beberapa variabel operasi untuk pemisahan
secara magnetic.

Gambar 3. Pengaruh beberapa variabel operasi untuk pemisahan secara


magnetic.
Dari gambar tersebut diketahui bahwa perolehan mineral magnetik dipengaruhi
diantaranya oleh medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida, dan radius
drum. Perolehan mineral magnetik akan meningkat ketika medan magnet yang
digunakan ebih besar. Pemisahan yang dilakukan pada ukuran mineral yang
besar dapat meningkstkan perolehan mineral magnetik.
Prinsip Magnetic Separation
Magnetic separation merupakan Pemisahan partikel mineral berdasarkan
tingkah laku mineral terhadap medan magnet dan sifat kemagnetan dari partikel
itu sendiri. Prinsip pemisahan yang dipakai dikenal dengan istilah pick up
principle, pemisahan mineral ini memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan
yang dimilik oleh mineral. Alat yang dipakai untuk proses pemisahan ini adalah
Magnetic Separator. Pada pemisahan ini material yang bersifat magnetic
terangkat dan menempel pada magnet roll, lalu terbawa bersamanya,
sedangkan partikel yang bersifat non-magnetic akan terbawa menuju tailing.
Syarat terjadinya pemisahan adalah adanya medan magnet yang ditimbulkan
oleh magnet permanen atau elektromagnet.

Bila flux density pada medan magnet sama maka disebut medan magnet
homogen, sedangkan jika flux density pada medan magnet tidak sama disebut
medan magnet non homogen. Apabila suatu benda diletakkan dalam medan
magnet, induksi magnet pada obyek adalah:
B = H + ..................................................................................................(1)
Keterangan:
B = induksi magnet pada obyek
H = medan induksi yang disebabkan oleh medan magnet
= intensitas kekuatan magnet dari material objek.

Anda mungkin juga menyukai