Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Nama : Ester Kurnianti
NIM
: 151042038
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini, akan membahas tentang op amp. Op amp sendiri merupakan komponen yang
paling sering diaplikasikan dalam sistem perancangan analog/ elektronika. Pada makalah ini akan
dibahas tentang sejarah op amp, karakteristik dasar, cara kerja hingga fungsi dari op amp yaitu
inverting, non-inverting, penguat, penjumlah, diferensiator, dan integrator. Hingga kelebihan yang
dimiliki oleh op amp itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH OP-AMP
Awal dari penggunaan penguat operasional adalah tahun 1940an, ketika sirkuit
elektronika dasar dibuat dengan menggunakan tabung vakum untuk melakukan operasi
matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan turunan.[5]
Istilah penguat operasional itu sendiri baru digunakan pertama kali oleh John Ragazzini dan
kawan-kawan dalam sebuah karya tulis yang dipublikasikan pada tahun 1947. Kutipan
bersejarah dalam karya tulis tersebut adalah:
"As an amplifier so connected can perform the mathematical
operations of arithmetic and calculus on the voltages applied
to its inputs, it is hereafter termed an operational amplifier."
(Ragazzini, et.al, 1947) (dalam bahasa Indonesia: "Oleh karena
penguat
dapat
dihubungkan
untuk
melakukan
operasi
Semiconductor yang banyak digunakan bahkan hanya berukuran 5,7mm x 4,9mm x 1,8mm
dan tersedia di pasaran dengan harga hanya Rp.3.500 (US$0,37).
PENGERTIAN OP-AMP
Op-amp ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang
memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan
non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak
terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak
praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105.
Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi
tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang
terukur (finite).
Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus
input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741
Ester Kurnianti/ 151042038
memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar
sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian opamp.
A. Karakteristik dasar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah
sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan
yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat
diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
mengeluarkan seri IC dengan inisial atau nama yang berbeda. Misalanya dikenal MC1741
dari Motorola, LM741 buatan National Semiconduktor, SN741 dari Texas Instrument dan
lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya,karakteristik
satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
C. Notasi Rangkaian
V: inverting input
Vout: output
D. Cara Kerja
Input penguat diferensial terdiri dari V+ input dan V- input,dan idealnya op-amp
hanya menguatkan diantara dua tegangan,yang mana disebut tegangan input diferensial.
Tegangan output dari op-amp diberikan oleh persamaan :
E. Kegunaan Op-Amp
Macam-macam kegunaan dari op-amp adalah sebagai berikut :
1. Komparator (rangkaian pembanding).
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan penguatkan terbuka
(open-loop gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat
operasional kusus yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan
agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan
komparator.
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarnya
untuk menunjukan tegangan mana yang lebih tinggi.
Ester Kurnianti/ 151042038
Di mana Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional beroperasi di antara
+Vs dan Vs.
2. Penguat Pembalik (Inverting amplifier)
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan
menguatkan sebuah tegangan resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran
kembali ke masukan. Karena keluaran taksefase sebesar 180, maka nilai keluaran
tersebut secara efektif mengurangi besar masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan
Di mana
o
(karena
, ditempatkan
Tanda
negatif
menunjukkan
bahwa
keluaran
adalah
pembalikan
dari
masukan. Contohnya jika Rf adalah 10.000 dan Rin adalah 1.000 , maka nilai bati
adalah -10.000 / 1.000, yaitu -10.
3. Penguat Tak Pembalik (Non Inverting Amplifier)
Penguat Non-Inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting, diman
Input dimasukan pada input non inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki peguatan yang tergantung dari besarnya
Rfeedback dan Rinput.
Rumus penguatan penguat non-pembalik adalah sebagai berikut :
4. Penguat diferensiator
Penguat diferensial digunakan untuk mencari selisih dari dua tegangan yang telah
dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar
untuk
dan
Saat
Saat
, maka:
(di mana
Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat
digunakan untuk rangkaian tapis aktif.
7. Differensiator
Mendiferensikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan persamaan :
terhubung input rangkaian signal conditioning menjadi besar sehingga pemanas tidak
akan menyala bila alat ini digunakan sebagai pengendali suhu.
b. Penguat tingkat I
Penguat Tingkat I adalah rangkaian non Inverting OP-AMP menggunakan IC OP
07. Kami memilih penguat jenis non inverting dengan pertimbangan penguat non
Inverting memiliki impedansi masukan yang sangat tinggi dan impedansi keluaran yang
rendah, selain itu sinyal input dari termokopel sebanding dengan kenaikan suhu. Didalam
rangkaian ini terdapat 2 buah potensiometer. R3 sebagai Zero adjustment, berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya tegangan offset keluaran. Tegangan offset adalah
tegangan yang timbul pada keluaran saat nilai inputannya nol. Tegangan ini digunakan
untuk menentukan suhu terendah yang bisa dibaca alat ukur ini. R10 sebagai Gain
Adjustment, berfungsi untuk mengatur besar penguatan pada tingkat ini, dengan
menganggap tegangan offset = 0V, besar penguatannya adalah seperti berikut:
penguatan saat potensiometer posisi minimal:
c. Penguat tingkat II
Penguat tingkat II juga menggunakan penguat Non Inverting sama seperti
menguat tingkat I. Op Amp yang digunakan adalah LF 353 Pada penguat ini nilai gain
adalah tetap yaitu sebesar :
BAB III
PENUTUP
Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Rangkaian feedback (umpan balik)
negatif memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan
osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Opamp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan
mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741
dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan
lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik
satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
Pada prakteknya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dan ditambahkan pada
rangkaian opamp. Antara lain, Tegangan Ofset (Offset voltage), Arus Bias (Bias Current),
Arus offset (offset current) dan lain sebagainya. Umumnya ketidak ideal-an op-amp dan
bagaimana cara mengatasinya diterangkan pada datasheet opamp dan hal ini spesifik untuk
masing-masing pabrikan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA