Anda di halaman 1dari 76

ht

tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

:
:
:
:
:

978-602-70717-1-1
62100.1501
9302008.6210
14,8 cm 21 cm
vi + 66 Halaman

ps

ISBN
No Publikasi
Katalog BPS
Ukuran Buku
Jumlah Halaman

.g
o.
id

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


MENURUT LAPANGAN USAHA
KABUPATEN PULANG PISAU 2014

Naskah :

Gambar Kulit & Tata Letak :

is

Oki Libriyanto

ka
b

.b

Agung Eddy Suryo Saputro

Diterbitkan Oleh :

://

pu

lp

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

ht
tp

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/


atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersil tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

KATA PENGANTAR

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

.g
o.
id

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut


Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2014 merupakan lanjutan
dari publikasi rutin yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Pulang Pisau.
Pada penyusunan PDRB 2014 ini sudah mengimplementasikan SNA
2008 (System of National Accounts 2008), salah satunya yakni
melakukan perubahan tahun dasar PDB dari tahun 2000 ke 2010 serta
membagi klasifikasi PDB lapangan usaha menjadi 17 kategori dari yang
edisi sebelumnya hanya 9 kategori. Dalam publikasi ini disajikan juga
tabel-tabel turunan yang berisi laju pertumbuhan, sumber pertumbuhan
PDRB, dan struktur PDRB disertai dengan analisis Shift Share dan
analisis Location Quotient.
Beberapa angka yang disajikan telah mengalami perbaikan dari
publikasi tahun sebelumnya. Namun demikian, ada pula angka yang
disajikan masih bersifat sementara dan sangat sementara yaitu tahun
2013 dan 2014, karena cakupan data dasar yang masih sementara.
Data-data yang bersifat sementara tersebut akan diperbaiki pada
penerbitan tahun berikutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi
ini dapat diterbitkan, diucapkan terima kasih. Kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan
publikasi yang akan datang. Kritik dan saran tersebut dapat dialamatkan
ke : pulpiskab@bps.go.id. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi para
pengguna data.

ht
tp

Pulang Pisau, Oktober 2015


Kepala Badan Pusat Statitik
Kabupaten Pulang Pisau

Militan, SE

iii

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2014

.g
o.
id

DAFTAR ISI

iii

Daftar Isi

iv

Daftar Tabel .

Daftar Gambar .

vi

BAB I

Pendahuluan ..

BAB II

Metodologi ..

BAB III

Uraian Sektoral ..

23

BAB IV

Tinjauan Ekonomi ..

37

Lampiran.. .

57

ht
tp

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

Kata Pengantar

iv

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2014

DAFTAR TABEL
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Kabupaten Pulang Pisau Tahun 40
2010 - 2014** (Jutaan Rupiah)

.g
o.
id

Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga


Berlaku Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014**
42
(Jutaan Rupiah) .
Tabel 3. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** (Persen) 46

ps

Tabel 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau


Tahun 2010 - 2014** (Persen) 47

ka
b

.b

Tabel 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sektoral di


Kabupaten Pulang Pisau Periode 2009 - 2011 (Jutaan 49
Rupiah) .

is

Tabel 6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sektoral di


Kabupaten Pulang Pisau Periode 2012 - 2014 (Jutaan 52
Rupiah) .

lp

Tabel 7. Location Quotient PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun


2010 - 2014** .... 56

pu

Tabel 8. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga


Berlaku Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** 58
(Jutaan Rupiah) .

ht
tp

://

Tabel 9. PDRB
Menurut
Lapangan
Usaha
Atas
Dasar
Harga Konstan 2010 Kabupaten Pulang Pisau Tahun
60
2010 - 2014** (Jutaan Rupiah).
Tabel 10. Distribusi PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 2014** (Persen)... 62
Tabel 11. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun
2010 - 2014** (Persen) . 64

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pulang Pisau 2014

DAFTAR GAMBAR
Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten
Pulang Pisau Tahun 2014** ... 44

Gambar 2.

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau


Tahun 2010 - 2014** ... 46

Gambar 3.

Kategori Sektor Berdasarkan Nilai PS dan DS Periode


2009 - 2011 di Kabupaten Pulang Pisau . 51

Gambar 4.

Kategori Sektor Berdasarkan Nilai PS dan DS Periode


2012 - 2014 di Kabupaten Pulang Pisau . 54

ht
tp

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

.g
o.
id

Gambar 1.

vi

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB I

PENDAHULUAN

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

.g
o.
id

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah


satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi dan keberhasilan
pembangunan di suatu wilayah dalam suatu periode waktu tertentu.
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi laju
pertumbuhan PDRB suatu daerah maka akan menunjukkan semakin
meningkat pula perekonomian daerah tersebut dibandingkan tahun
sebelumnya.

ka
b

.b

ps

Penyajian PDRB secara berkala sebagai bahan perencanaan


pembangunan regional khususnya dibidang ekonomi yang diperlukan
untuk menyusun strategi dan menentukan kebijakan yang tepat agar
pembangunan tercapai. Angka-angka PDRB dapat digunakan untuk
mengetahui sektor-sektor mana yang berpotensi untuk dikembangkan
dan sektor-sektor mana yang memberikan kontribusi signifikan
terhadap pendapatan daerah.

pu

lp

is

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat berfungsi


sebagai suatu alat untuk mengukur dan mengevaluasi terhadap hasil
pembangunan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak baik
pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta sehingga dapat
dibuat suatu kebijakan baru di suatu sektor agar lebih baik dan
perbaikan terhadap program yang telah dilaksanakan pada sektor lain
pada suatu daerah.

ht
tp

://

Angka-angka PDRB pada seri tahun 2010 2014 ini telah


dilakukan revisi (perbaikan) atas angka-angka sebelumnya sesuai
data yang ada karena beberapa data terbaru telah diperoleh dari
berbagai sumber. Namun demikian angka pada tahun 2013 berupa
angka sementara sedangkan angka pada tahun 2014 masih angka
sangat sementara karena masih terdapat beberapa data dasar yang
dipakai dalam perhitungan dilakukan estimasi karena belum
tersedianya data dari sumber yang diharapkan.
Dalam penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
seri tahun 2010 - 2014 telah mengimplementasikan Sistem Neraca

BAB I PENDAHULUAN
Nasional (SNA) 2008 dan sektor-sektor
dikelompokkan dalam 17 kategori, yaitu:

ekonominya

akan

a. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


c.

.g
o.
id

b. Pertambangan dan Penggalian


Industri Pengolahan

d. Listrik dan Gas


e. Pengadaan Air
f.

Bangunan/Konstruksi
Mobil dan Sepeda Motor

.b

h. Transportasi dan Pergudangan

ps

g. Perdaganagan Besar dan Eceran, Resparasi dan Perawatan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

j.

Informasi dan Komunikasi

k.

Jasa Keuangan

l.

Real Estate

is

m. Jasa Perusahaan

ka
b

i.

Wajib

lp

n. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial


o. Jasa Pendidikan

pu

p. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

://

q. Jasa Lainnya

ht
tp

1.2 Pergeseran Tahun Dasar dari Tahun 2000 ke Tahun 2010


Publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Pulang Pisau 2014 ini mempergunakan tahun dasar 2010.
Pergeseran tahun dasar dari tahun 2000 ke tahun 2010 dilakukan
serempak baik perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) semua provinsi dan
kabupaten/kota di Indonesia. PDB dan PDRB tahun dasar 2010 ini

BAB I PENDAHULUAN
telah mengimplementasikan
penyusunan PDB dan PDRB.

penggunaan

SNA

2008

dalam

.g
o.
id

Manfaat implementasi SNA 2008 dalam Penyusunan PDB


tahun dasar 2010, yaitu :
a. Menjaga keterbandingan, keselarasan, dan konsistensi data
PDB Nasional dengan PDB Regional, demikian juga dengan
indikator lain maupun dengan Negara lain.

Memudahkan pengguna data untuk melakukan analisis makro


ekonomi.

.b

c.

ps

b. Memperkecil perbedaan antara data PDB yang dihitung dilevel


Nasional dengan data PDB di level Regional.

ka
b

Latar belakang pemilihan tahun 2010 sebagai tahun dasar


baru dalam perhitungan PDB maupun PDRB, yaitu:
a. Rekomendasi PBB atas pergantian tahun dasar perhitungan
PDB dilakukan setiap 5 tahun atau 10 tahun.

Perekonomian Indonesia tahun 2010 relatif stabil.

lp

c.

is

b. Adanya pembaharuan konsep, sumber data, dan metodologi


berbasis SNA 2008.

pu

d. Perubahan struktur ekonomi dari tahun 2000 dan 2010 cukup


signifikan.

://

e. Tersediaan Supply and Use Table (SUT) Indonesia tahun


2010.
Tersedianya Neraca Produksi Menurut Sektor Institusi.

ht
tp

f.

g. Tersedianya korespondensi antara KBLI 2009 dengan KBKI


2010 dan Kode HS.
h. Tersedianya deflator baru, yaitu Indeks Harga Produsen
(Producers Price Index/PPI).
i.

Tersedianya data hasil Sensus Penduduk Tahun 2010


(SP2010), seperti data jumlah penduduk dan ketenagakerjaan.
5

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB II

METODOLOGI

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB II METODOLOGI
2.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto

.g
o.
id

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi


perekonomian di suatu wilayah/regional dalam suatu periode tertentu
ditunjukkan oleh data PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun
atas dasar harga konstan. PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh pelaku ekonomi.

ka
b

.b

ps

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah


barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang
bersangkutan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar,
dimana dalam penghitungan ini digunakan tahun dasar 2010.

is

PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk


melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.

pu

lp

Penghitungan PDRB dapat dikelompokkan menjadi tiga


pendekatan yang berbeda namun mempunyai satu hasil yang sama.
Pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menurut Pendekatan Produksi

ht
tp

://

PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di dalam suatu daerah
atau wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun). Barang dan jasa yang diproduksi dengan harga
produsen, yaitu harga yang belum termasuk biaya angkut dan
keuntungan pemasaran. Penggunaan harga produsen ini
bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang benar-benar
diterima oleh produsen. Biaya angkut akan dihitung sebagai
nilai tambah pada sektor transportasi dan keuntungan
pemasaran akan dihitung sebagai nilai tambah pada sektor
9

BAB II METODOLOGI

ps

.g
o.
id

perdagangan. Nilai barang dan jasa pada harga produsen ini


merupakan nilai produksi bruto, sebab masih terdapat biaya
untuk memproduksi barang dan jasa yang dibeli dari sektor
lain. Untuk menghindari penghitungan dua kali, maka biayabiaya untuk memproduksi barang dan jasa disebut sebagai
biaya antara dan akan dikeluarkan, sehingga diperoleh nilai
produksi neto. Nilai ini biasanya disebut dengan nilai tambah
(value added). Unit-unit produksi yang dihitung dengan
menggunakan pendekatan produksi akan dikelompokkan
menjadi 17 Kategori, yaitu:
a. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
c. Industri Pengolahan
e. Pengadaan Air
f.

ka
b

d. Listrik dan Gas

.b

b. Pertambangan dan Penggalian

Bangunan/Konstruksi

Resparasi

dan

is

g. Perdaganagan Besar dan Eceran,


Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

lp

h. Transportasi dan Pergudangan


Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

j.

Informasi dan Komunikasi

pu

i.

k. Jasa Keuangan
Real Estate

://

l.

m. Jasa Perusahaan

ht
tp

n. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan


Sosial Wajib
o. Jasa Pendidikan
p. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
q. Jasa Lainnya
Setiap kategori ini akan dirinci lagi menjadi sub-sub kategori.

10

BAB II METODOLOGI
b. Menurut Pendekatan Pendapatan

.g
o.
id

PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor


produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu
wilayah/regional dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah :
i. Upah dan Gaji
ii. Sewa Tanah

iv. Surplus Usaha

ps

iii. Bunga Modal

is

ka
b

.b

Semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak


langsung lainnya. Dalam definisi ini, PRDB mencakup juga
penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tidak
langsung dikurangi subsidi). Semua komponen pendapatan ini
secara sektoral disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral
sehingga Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah
dari nilai tambah seluruh sektor (lapangan usaha).
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran

ht
tp

://

pu

lp

PDRB adalah jumlah pengeluaran yang digunakan untuk


konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak
mencari untung, pengeluaran konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor
neto, di suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto merupakan ekspor
dikurangi impor.

Dari ketiga pendekatan diatas, jumlah pengeluaran harus


sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus
sama dengan jumlah pendapatan faktor-faktor produksi.
PDRB Produksi = PDRB Pendapatan = PDRB Pengeluaran

11

BAB II METODOLOGI
2.2 Indikator-Indikator Hasil Turunan dari PDRB
a. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Harga Pasar

.b

ps

.g
o.
id

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar


adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh
sektor perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud dengan
nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya
antara. Nilai tambah bruto mencakup komponen-komponen
pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah, dan
keuntungan), penyusutan, dan pajak tidak langsung neto. Jadi
dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing
sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh
sektor, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas
dasar harga pasar.

://

pu

lp

is

ka
b

Perbedaan antara konsep neto dan konsep bruto adalah pada


konsep bruto nilai penyusutan masih termasuk di dalamnya,
sedangkan pada konsep neto komponen penyusutan telah
dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
harga pasar dikurangi penyusutan akan diperoleh Produk
Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar. Penyusutan
adalah nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang
terjadi selama barang-barang modal tersebut ikut serta dalam
proses produksi. Jika nilai susutnya barang-barang modal dari
seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, maka hasilnya
merupakan penyusutan.

ht
tp

b. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor


Produksi
Perbedaan antara konsep biaya faktor disini dan konsep harga
pasar diatas adalah karena adanya pajak tidak langsung yang
dipungut pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh
pemerintah kepada unit-unit produksi. Pajak tidak langsung ini
meliputi pajak penjualan, bea ekspor dan impor, cukai dan
pajak lain-lain, kecuali pajak pendapatan dan pajak

12

BAB II METODOLOGI

ka
b

.b

ps

.g
o.
id

perseorangan. Pajak tidak langsung dari unit-unit produksi


dibebankan pada biaya produksi ataupun pada pembeli
sehingga akan berakibat
pada kenaikan harga barang.
Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang berakibat
menaikkan harga barang, subsidi yang diberikan pemerintah
kepada unit-unit produksi akan mengakibatkan penurunan
harga barang. Jadi pajak tidak langsung dan subsidi
mempunyai pengaruh terhadap harga barang, pajak tidak
langsung akan berakibat menaikkan harga sedang subsidi
akan berakibat menurunkan harga. Jadi pajak tidak langsung
dikurangi subsidi akan diperoleh pajak tidak langsung neto.
Sedangkan Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga
pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto akan
diperoleh Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya
faktor.
c. Pendapatan Regional

pu

lp

is

Dari konsep-konsep yang telah dijelaskan sebelumnya, maka


dapat diketahui bahwa Produk Domestik Regional Neto atas
dasar biaya faktor itu sebenarnya merupakan jumlah balas
jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses
produksi di suatu daerah. Produk Domestik Regional Neto
atas dasar biaya faktor merupakan jumlah dari pendapatan
yang berupa upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan
surplus usaha/keuntungan yang dihasilkan.

ht
tp

://

Pendapatan yang dihasilkan tidak semuanya menjadi


pendapatan penduduk daerah tersebut, sebab ada sebagian
pendapatan yang diterima oleh penduduk daerah lain, misal
suatu perusahaan yang modalnya dimiliki oleh orang daerah B
tetapi perusahaan beroperasi di daerah A, maka dengan
sendirinya keuntungan perusahaan sebagian akan menjadi
milik orang daerah B yang mempunyai modal tersebut.
Sebaliknya jika ada penduduk daerah A yang menambahkan
modalnya keluar daerah maka sebagian keuntungan

13

BAB II METODOLOGI

ps

.g
o.
id

perusahaan akan mengalir ke daerah A dan menjadi


pendapatan orang daerah A yang memiliki modal tersebut.
Jadi dapat disimpulkan jika Produk Domestik Regional Neto
atas dasar biaya faktor dikurangi dengan pendapatan yang
mengalir keluar dan ditambah dengan pendapatan yang
mengalir kedalam, maka akan dihasilkan Produk Regional
Neto. Produk Regional Neto merupakan jumlah pendapatan
yang benar-benar diterima oleh semua penduduk yang tinggal
di daerah yang dimaksud. Produk Regional Neto inilah yang
merupakan Pendapatan Regional.
d. Angka Per Kapita

ka
b

.b

Angka per kapita adalah ukuran indikator ekonomi dibagi


jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita
merupakan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Sedangkan Pendapatan Regional per
kapita merupakan Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.

is

e. Ringkasan Agregat PDRB

lp

Konsep-konsep yang dipakai dalam Pendapatan Regional


dapat diurutkan sebagai berikut:

pu

i. Produk Domestiik Regional Bruto atas dasar harga pasar


minus penyusutan akan sama dengan :

://

ii. Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar,


minus pajak tidak langsung neto akan sama dengan :

ht
tp

iii. Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor,


plus pendapatan neto yang mengalir dari dan ke daerah
lain/luar negeri, akan sama dengan :
iv. Pendapatan Regional
v. Pendapatan per kapita diperoleh dengan membagi
Pendapatan
Regional
dengan
jumlah
penduduk
pertengahan tahun.

14

BAB II METODOLOGI
2.3 Cara Penyajian Angka Indeks

.g
o.
id

Agregat-agregat pendapatan seperti yang telah diuraikan,


secara series selalu disajikan dalam dua bentuk yaitu atas dasar harga
yang berlaku dan atas dasar harga konstan 2010. Keduanya dapat
dibedakan sebagai berikut :
a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat
pendapatan dinilai atas dasar harga berlaku pada masingmasing

.b

ps

a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat


pendapatan dinilai atas dasar harga berlaku pada masingmasing tahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya
antara maupun pada penilaian komponen pengeluaran PDRB.

is

ka
b

b. Pada penyajian atas dasar harga konstan 2010, semua


agregat pendapatan dinilai atas harga tetap tahun 2010.
Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan
agregat pendapatan dari tahun ke tahun dikarenakan
perkembangan riil dan bukan dikarenakan kenaikan harga.

lp

Agregat-agregat pendapatan juga disajikan dalam bentuk


angka indeks, yaitu indeks perkembangan dan indeks implisit yang
masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

://

pu

a. Indeks perkembangan diperoleh dengan membagi nilai pada


masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar dikalikan
100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat
pendapatan dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya.

ht
tp

b. Indeks implisit diperoleh dengan membagi nilai atas dasar


harga berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk
masing-masing tahunnya dikali 100. Indeks ini menunjukkan
tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan
terhadap harga tahun dasar.

15

BAB II METODOLOGI

.g
o.
id

Selanjutnya bila indeks implisit dibuat menjadi indeks berantai


akan terlihat tingkat perkembangan harga-harga setiap tahun terhadap
tahun sebelumnya.

2.4 Metode Penghitungan PDRB

a. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku dapat dilakukan


dengan menggunakan dua cara, yaitu:
Metode Langsung

ps

i.

ka
b

.b

Metode langsung adalah penghitungan PDRB yang


didasarkan pada data yang tersedia di lapangan secara
rutin. Penghitungan metode langsung ini melalui tiga
pendekatan, yaitu :
Pendekatan Produksi

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pengeluaran

is

ii.

pu

lp

Ketiga pendekatan tersebut telah diuraikan pada bagian


sebelumnya dan secara teoritis ketiga pendekatan
tersebut akan memberikan hasil yang sama.

Metode Tidak Langsung/Alokasi

ht
tp

://

Metode tidak langsung/alokasi adalah penghitungan nilai


tambah bruto dengan mengalokasikan nilai tambah bruto
provinsi ke masing-masing kegiatan ekonomi di tingkat
kabupaten. Sebagai alokatornya digunakan indikator yang
paling relevan atau erat kaitannya dengan produktivitas
ataupun pendapatan dari kegiatan ekonomi tersebut.

16

BAB II METODOLOGI
b. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

.g
o.
id

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya penghitungan


Pendapatan Regional atas dasar harga konstan 2010 sangat
penting untuk melihat perkembangan riil dari tahun ke tahun
dari setiap agregat ekonomi yang diamati. Agregat tersebut
dapat merupakan PDRB secara keseluruhan, nilai tambah
sektoral ataupun komponen penggunaan PDRB.

ka
b

i. Revaluasi

.b

ps

PDRB atas dasar harga konstan bertujuan untuk melihat


perkembangan PDRB atau perekonomian secara riil yang
pertumbuhannya tidak dipengaruhi oleh perubahan harga
maupun inflasi ataupun deflasi. Pada dasarnya dikenal empat
cara penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2010,
yaitu sebagai berikut :

pu

lp

is

Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara


atas masing-masing tahun dengan harga pada tahun
dasar 2010. Hasilnya merupakan output dan biaya antara
atas dasar harga konstan 2010. Selanjutnya nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dari output
dikurangi biaya antara.
Nilai Tambah Bruto(n,ki) = Output(n,ki) Biaya Antara(n,ki)

ht
tp

://

Keterangan

tahun berjalan

atas dasar harga konstan 2000

sektor/komoditi

Nilai output dihitung dengan cara mengalikan kuantum/


produksi dengan harga pada tahun dasar (tahun 2010).
Biaya antara dihitung dengan mengalikan nilai output
dengan rasio biaya antara. Dalam prakteknya sangat sulit
mengadakan revaluasi terhadap biaya antara, karena

17

BAB II METODOLOGI
rasio biaya antara didapatkan dari penelitian lapangan
melalui Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR).
ii. Ekstrapolasi

NTB =

Nilai Tambah Bruto

ka
b

Keterangan

.b

ps

.g
o.
id

Nilai tambah bruto masing-masing tahun atas dasar harga


konstan 2010 dengan metode ekstrapolasi adalah dengan
cara mengalikan nilai tambah masing-masing sektor pada
tahun dasar dengan indeks produksi (tahun 2010 = 100).
Indeks produksi yang dipakai sebagai ekstrapolator
merupakan indeks berantai (kuantum) dari masing-masing
produksi komoditi.

Indeks Produksi

tahun berjalan

tahun dasar

is

IP

atas dasar harga konstan 2010

sektor/komoditi

lp

pu

iii. Deflasi

://

Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 dengan


metode deflasi diperoleh dengan cara membagi nilai
tambah atas dasar harga berlaku masing-masing tahun
dengan indeks harga (tahun 2010 = 100).

ht
tp

Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya


adalah Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga
Perdagangan Besar (IHPB), dan indeks harga lainnya
yang dapat mewakili pertumbuhan harga masing-masing
sektor maupun kegiatan ekonomi.

18

BAB II METODOLOGI
NTB =

Nilai Tambah Bruto

IH

Indeks Harga

tahun berjalan

tahun dasar harga berlaku

atas dasar harga konstan 2010

sektor/komoditi

.g
o.
id

Keterangan

iv. Deflasi Berganda

ht
tp

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

Metode deflasi berganda hampir sama dengan metode


deflasi, perbedaannya hanya pada cara mendeflasikan
nilai output dan biaya antara dengan indeks harga yang
mewakili/sesuai. Indeks harga yang digunakan sebagai
deflator nilai output adalah Indeks Harga Perdagangan
Besar (IHPB) yang disesuaikan dengan cakupan
komoditinya. Indeks harga yang dipakai sebagai deflator
biaya antara adalah indeks harga dari komponen input
yang dominan/terbesar. Dalam kenyataannya sangat sulit
melakukan deflator nilai output adalah Indeks Harga
Perdagangan Besar (IHPB) yang disesuaikan dengan
cakupan komoditinya. Indeks harga yang dipakai sebagai
deflator biaya antara adalah indeks harga dari komponen
input yang dominan/terbesar. Dalam kenyataannya sangat
sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping
komponennya terlalu banyak juga karena indeks harganya
belum tersedia secara baik. Oleh karena itu, dalam
penghitungan harga konstan, deflasi berganda ini belum
banyak digunakan.

19

BAB II METODOLOGI
Keterangan NTB =

Nilai Tambah Bruto


Indeks Harga Perdagangan Besar

tahun berjalan

tahun dasar

atas dasar harga konstan 2010

sektor/komoditi

ps

2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi

.g
o.
id

IHPB =

is

ka
b

.b

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan indeks berantai dari


masing-masing kegiatan ekonomi. Angka indeks yang dihasilkan bisa
didasarkan atas dasar harga berlaku maupun konstan. Pada
umumnya laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan sering
digunakan para ekonom karena tidak terpengaruh oleh perubahan
harga dan menggambarkan pertumbuhan produksi riil dari masingmasing sektor.

lp

Keterangan LPE =
n

tahun berjalan

atas dasar harga konstan 2010

sektor/komoditi

pu
://
ht
tp

Laju Pertumbuhan Ekonomi

2.6 Distribusi Persentase


Distribusi persentase digunakan untuk mengamati struktur
perekonomian yang dikenal dengan kontribusi sektor perekonomian.
Distribusi masing-masing sektor diperoleh dengan cara membagi nilai
tambah masing-masing sektor dengan nilai tambah total dikalikan
100%.

20

BAB II METODOLOGI

distribusi persentase

NTB =

Nilai Tambah Bruto

sektor/komoditi

tahun berjalan

atas dasar harga berlaku

ps

2.7 Indeks Perkembangan

.g
o.
id

Keterangan

ka
b

.b

Indeks perkembangan menunjukkan tingkat perkembangan


agregat pendapatan dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya
(tahun 2010). Indeks perkembangan diperoleh dengan membagi nilai
tambah sektor tahun berjalan dengan nilai tambah tahun dasar (2010)
dikalikan 100. Indeks perkembangan pada tahun dasar (tahun 2010)

lp

is

sama dengan 100.

Keterangan IP

Indeks Perkembangan

NTB =

Nilai Tambah Bruto

tahun berjalan

tahun dasar

atas dasar harga berlaku

sektor

pu
://
ht
tp

2.8 Indeks Harga Implisit


Indeks harga implisit menggambarkan tingkat perkembangan
harga (dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar)
atau inflasi secara makro. Indeks implisit diperoleh dengan membagi
21

BAB II METODOLOGI

Keterangan IH

.g
o.
id

nilai tambah atas dasar harga berlaku dengan nilai tambah atas dasar
harga konstan dikalikan 100.

Indeks Harga Implisit


Nilai Tambah Bruto

tahun berjalan

atas dasar harga konstan

atas dasar harga berlaku

sektor

ht
tp

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

NTB =

22

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB III

URAIAN SEKTORAL

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB III URAIAN SEKTORAL

3.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


A. Pertanian

.g
o.
id

Uraian kategori yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang


lingkup dan definisi setiap kategori ataupun subkategorinya serta
sumber datanya.

a. Pertanian Tanaman Bahan Makanan

.b

ps

Subkategori ini mencakup komoditi bahan makanan seperti :


padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah,
kedelai, kacang hijau, cartel/sorghum, dan bahan makanan
lainnya.

ka
b

Sumber data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei


BPS Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Pulang Pisau.
b. Pertanian Hortikultura Semusim

pu

lp

is

Subkategori ini mencakup komoditi hortikultura semusim


seperti : kentang, bawang merah, bawang putih, bawang
daun, kubis/kol, petsai/sawi, wortel, kacang panjang, sayursayuran semusim, buah-buahan semusim, tanaman bunga,
dan tanaman hortikultura semusim lainnya.

://

Sumber data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei


BPS Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Pulang Pisau.

ht
tp

c. Perkebunan Semusim
Subkategori ini mencakup semua jenis kegiatan perkebunan
semusim yang diusahakan baik oleh rakyat maupun
perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup, antara lain :
tebu, kapas, tembakau, kapuk, serat karung, jarak, kenaf,
serat nanas, mendong, janggelan, pandan, abaka, rami, wijen,
dan tanaman perkebunan semusim lainnya.
25

BAB III URAIAN SEKTORAL


Data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei BPS
Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Pulang Pisau.

.g
o.
id

d. Pertanian Hortikultura Tahunan

Subkategori ini mencakup komoditi hortikultura tahunan


seperti : cabe besar, cabe merah, melinjo, alpokat, durian,
jeruk, jahe, laos, kunyit, dan tanaman holtikultura tahunan
lainnya.

.b

e. Perkebunan Tahunan

ps

Sumber data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei


BPS Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Pulang Pisau.

is

ka
b

Subkategori ini mencakup semua jenis kegiatan perkebunan


tahunan yang diusahakan baik oleh rakyat maupun
perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup, antara lain :
karet, kelapa sawit, kelapa hibrida, kopi, teh, cengkeh, kakao,
dan tanaman perkebunan tahunan lainnya.

f.

pu

lp

Data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei BPS


Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Pulang Pisau.
Peternakan dan Hasil - Hasilnya

ht
tp

://

Subkategori ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan


budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk
dikembangbiakan, dibesarkan, dipotong, dan diambil hasilnya,
baik yang dilakukan rakyat maupun perusahaan peternakan.
Jenis hewan yang dicakup, antara lain : sapi, kerbau, kuda,
kambing, domba, babi, ayam, itik, telur ayam, telur itik, susu
sapi, dan hewan peliharaan lainnya.
Data produksi subkategori ini diperoleh dari Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Pulang Pisau dan data harga

26

BAB III URAIAN SEKTORAL


diperoleh dari survei BPS Kabupaten Pulang Pisau.
g. Jasa Pertanian dan Perburuan

.g
o.
id

Subkategori ini mencakup jasa-jasa pertanian dan perburuan,


seperti : jasa tanaman pangan, jasa holtikultura semusim, jasa
perkebunan semusim, jasa holtikultura tahunan, jasa
perkebunan tahunan, dan jasa peternakan.

ps

Sumber data produksi dan harga diperoleh dari survei-survei


BPS Kabupaten Pulang Pisau, Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Pulang Pisau, Dinas Pekebunan dan
Kehutanan Kabupaten Pulang Pisau.

.b

B. Kehutanan dan Penebangan Kayu

is

ka
b

Subkategori ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis


kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan, dan
akar-akaran. Komoditi yang dicakup meliputi : kayu
gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun
hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin,
gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan
lainnya.

pu

lp

Data produksi diperoleh dari Dinas Perkebunan dan


Kehutanan Kabupaten Pulang Pisau dan data harga diperoleh
dari BPS Kabupaten Pulang Pisau.

C. Perikanan

ht
tp

://

Subkategori ini mencakup semua kegiatan penangkapan,


pembenihan, dan budidaya segala jenis ikan dan biota air
lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin.
Komoditi hasil perikanan antara lain : ikan tuna dan jenis ikan
laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan
bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan binatang
berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binatang lunak lainnya;
rumput laut serta tumbuhan laut lainnya.

27

BAB III URAIAN SEKTORAL

.g
o.
id

Data produksi diperoleh dari survei BPS Kabupaten Pulang


Pisau dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulang
Pisau. Data harga bersumber dari survei BPS Kabupaten
Pulang Pisau.

3.2 Pertambangan dan Penggalian

ps

Seluruh komoditi yang dicakup dalam kategori pertambangan


dan penggalian dikelompokkan dalam empat subkategori, yaitu :
pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan batubara
dan lignit, pertambangan biji logam, serta pertambangan dan
penggalian lainnya.

.b

a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (Migas)

is

ka
b

Pertambangan meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak


dan gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan,
penguapan, pemisahan, serta penampungan untuk dapat
dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah
minyak bumi, kondensat, gas bumi, dan uap panas bumi.

lp

b. Pertambangan Batubara dan Lignit

pu

Pertambangan meliputi kegiatan pencarian kandungan


batubara dan lignit, penyiapan pengeboran, penambangan,
serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan.
Komoditi yang dihasilkan adalah batubara dan lignit.

://

c. Pertambangan Bijih Logam

ht
tp

Pertambangan bijih logam meliputi pengambilan dan


persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di bawah
maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan
lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan
hasil tambang lainnya. Hasil kegiatan ini, antara lain : pasir
besi, bijih timah, bijih nikel, ferro nikel, bijih emas, dan komoditi
bijih logam lainnya.

28

BAB III URAIAN SEKTORAL


Data produksi dan harga diperoleh dari survei BPS Kabupaten
Pulang Pisau.
d. Pertambangan dan Penggalian Lainnya

.b

3.3 Industri Pengolahan

ps

.g
o.
id

Subkategori ini mencakup penggalian dan pengambilan segala


jenis barang galian, seperti : yodium, belerang, aspal, batubatuan, pasir, dan tanah yang pada umumnya berada pada
permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini, antara lain : batu
gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, pasir untuk bahan
bangunan, dan komoditi penggalian lainnya.

ka
b

Kategori industri pengolahan dibedakan atas enam belas


kategori, yaitu :
a. Industri Batubara dan Penginlangan Migas
b. Industri Makanan dan Minuman
Industri Pengolahan Tembakau

is

c.

lp

d. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi


e. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan, dan sejenisnya

pu

f.

://

g. Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan, dan


Reproduksi Media Rekaman

ht
tp

h. Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional


i.

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

j.

Industri Barang Galian Bukan Logam

k.

Industri Logam Dasar

29

BAB III URAIAN SEKTORAL


l.

Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik,


Optik, dan Peralatan Listrik

n. Industri Alat Angkutan


o. Industri Furnitur

3.4 Pengadaan Listrik dan Gas

Resparasi

dan

.b

a. Ketenagalistrikan

Jasa

ps

p. Industri Pengolahan Lainnya,


Pemasangan Mesin dan Peralatan

.g
o.
id

m. Industri Mesin dan Perlengkapannya

pu

lp

is

ka
b

Kegiatan ini mencakup pembangkitan pengiriman dan


penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN maupun oleh
perusahaan non-PLN, seperti : pembangkit listrik oleh
perusahaan milik pemerintah daerah dan listrik yang
diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan)
dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan meliputi
listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi dan
distribusi, serta listrik yang dicuri.
Sumber data produksi dan harga listrik diperoleh dari PT. PLN
Ranting Pulang Pisau.

://

b. Gas

ht
tp

Kegiatan ini meliputi penyediaan, transmisi, dan penyaluran


gas kota kepada konsumen dengan menggunakan pipa dan
hanya dilakukan oleh PT. Perusahaan Gas Negara/PGN.
Kabupaten Pulang Pisau belum memiliki perusahaan gas
negara. Industri es batu masuk dalam subkategori gas.

30

BAB III URAIAN SEKTORAL


3.5 Pengadaan Air

.g
o.
id

Kegiatan kategori ini mencakup proses pengadaan,


pembersihan, penyulingan/pemurnian, proses kimiawi lainnya untuk
menghasilkan air minum, serta penyalurannya secara langsung
melalui pipa dan alat lain untuk dijual ke rumah tangga, instansi
pemerintah maupun swasta, pengelolaan limbah dan daur ulang
sampah.

ps

Data produksi dan harga air bersih diperoleh dari Perusahaan


Daerah Air Minum/PDAM Pulang Pisau.

.b

3.6 Bangunan/Konstruksi

://

pu

lp

is

ka
b

Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa


bangunan yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya.
Kegiatan Konstruksi meliputi : perencanaan, persiapan, pembuatan,
pemasangan/instalasi, pembongkaran, dan perbaikan bangunan.
Kegiatan Konstruksi dilakukan baik oleh kontraktor umum (perusahaan
yang melakukan kegiatan Konstruksi untuk pihak lain) maupun
kontraktor khusus (unit usaha atau individu yang melakukan kegiatan
Konstruksi untuk dipakai sendiri). Hasil kegiatan Konstruksi, antara
lain : gedung tempat tinggal, gedung bukan tempat tinggal, bangunan
sipil (jalan, jembatan, irigasi, dan lain-lain), bangunan elektrik dan
komunikasi, instalasi bangunan sipil, pengerukan; penyiapan lahan;
penyewaan alat Konstruksi dan kegiatan Konstruksi lainnya.

ht
tp

Sumber data Konstruksi diperoleh dari survei-survei BPS


Kabupaten Pulang Pisau dan Dinas Pekerjaan Umum Pulang Pisau.

3.7 Perdagangan Besar dan Eceran, Resparasi dan Perawatan


Mobil dan Sepeda Motor
a. Perdagangan, Resparasi,
Sepeda Motor

dan

Perawatan

Mobil

dan

31

BAB III URAIAN SEKTORAL


Kegiatan yang dicakup dalam subkategori ini meliputi kegiatan
membeli dan menjual serta perbaikan mobil dan sepeda
motor.

.g
o.
id

Sumber data diperoleh dari survei BPS Kabupaten Pulang


Pisau.
b. Perdagangan Besar dan Eceran bukan Mobil dan Sepeda
Motor

ps

Kegiatan yang dicakup dalam subkategori ini meliputi kegiatan


membeli dan menjual barang baik barang baru maupun bekas
(selain mobil dan sepeda motor), dengan tujuan untuk
disalurkan tanpa mengubah sifat barang tersebut.

ka
b

.b

Sumber data diperoleh dari survei BPS Kabupaten Pulang


Pisau dan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Pulang Pisau.

is

3.8 Transportasi dan Pergudangan

ht
tp

://

pu

lp

Kegiatan yang dicakup dalam subkategori ini terdiri dari jasa


pengangkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan
sungai, angkutan udara, dan jasa penunjang angkutan. Kegiatan
pengangkutan meliputi kegiatan pemidahan penumpang dan barang
dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut
atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan
jasa penunjang angkutan mencakup kegiatan yang sifatnya
menunjang kegiatan pengangkutan, seperti : terminal, pelabuhan,
pergudangan, dan lain-lain.
Sumber data subkategori ini bersumber pada survei BPS
Kabupaten Pulang Pisau, Kantor Pelindo II, dan Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pulang Pisau.

32

BAB III URAIAN SEKTORAL


3.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
a. Penyedia Akomodasi

ps

.g
o.
id

Subkategori ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi


yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai
penginapan. Yang dimaksud akomodasi disini adalah hotel
berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal
lainnya yang digunakan untuk menginap. Termasuk kegiatan
penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas
lainnya bagi para tamu dimana kegiatan tersebut berada
dalam satu kesatuan manajemen dengan penginapan, alasan
penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.

.b

Data subkategori ini bersumber pada survei BPS Kabupaten


Pulang Pisau.

ka
b

b. Penyediaan Makan dan Minum

lp

is

Kegiatan subkategori ini mencakup usaha penyediaan


makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi
di tempat penjualan, seperti : rumah makan, warung nasi,
warung kopi, kantin termasuk pedagang makanan/minuman
keliling.

pu

Sumber data untuk subkategori ini bersumber pada survei


BPS Kabupaten Pulang Pisau.

://

3.10 Informasi dan Komunikasi

ht
tp

Subkategori ini terdiri dari kegiatan


telekomunikasi, dan jasa penunjang komunikasi.

pos

dan

giro,

Sumber data subkategori ini bersumber pada survei BPS


Kabupaten Pulang Pisau, PT. Pos dan Giro, dan PT. Telkom.

33

BAB III URAIAN SEKTORAL


3.11 Jasa Keuangan
a. Bank

.g
o.
id

Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa


keuangan pada pihak lain, seperti : deposito, kredit, wesel,
dan kegiatan keuangan lainnya. Termasuk koperasi simpan
pinjam masuk dalam subkategori ini.
Sumber data bersumber pada Bank Indonesia.
b. Asuransi dan Dana Pensiun

ka
b

.b

ps

Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa


asuransi dan dana pensiun pada pihak lain. Data untuk
subkategori ini masih sulit untuk didapatkan dan hanya sedikit
data yang berhasil dikumpulkan melalui survei BPS Kabupaten
Pulang Pisau.
c. Lembaga Keuangan Lainnya

lp

is

Kegiatan subkategori ini mencakup pengadaian, lembaga


pembiayaan, dan lain-lain. Data untuk subkategori ini masih
sulit untuk didapatkan dan hanya sedikit data yang berhasil
dikumpulkan melalui survei BPS Kabupaten Pulang Pisau.

pu

d. Jasa Penunjang Keuangan

ht
tp

://

Kegiatan subkategori ini mencakup pedagang valuta asing,


pasar modal, dan jasa-jasa penunjang keuangan lainnya.
Kabupaten Pulang Pisau belum memiliki perusahaan yang
bergerak dibidang jasa penunjang keuangan.

3.12 Real Estate


Kategori ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah,
baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan
tempat tinggal, seperti : perkantoran, pertokoan, serta usaha
persewaan tanah persil.

34

BAB III URAIAN SEKTORAL


3.13 Jasa Perusahaan

.g
o.
id

Kategori ini mencakup kegiatan pemberian jasa hukum; jasa


akuntansi dan pembukuan; jasa pengelolaan dan penyajian data; jasa
bangunan; jasa periklanan dan riset pemasaran; jasa persewaan
mesin dan peralatan.

3.14 Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial


Wajib

is

ka
b

.b

ps

Kategori ini pada prinsipnya terbagi kepada tiga kegiatan.


Pertama, jasa administrasi pemerintahan. Kedua pertahanan
merupakan hasil aktivitas rutin pemerintah dalam melayani
masyarakat umum/publik. Ketiga jaminan sosial merupakan kegiatan
pemerintah dalam melayani masyarakat dibidang sosial dan
kemasyarakatan (pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial lainnya)
serta jasa hiburan dan rekreasi oleh pihak pemerintah. Termasuk juga
jasa pendidikan dan kesehatan yang dilakukan pemerintah masuk
dalam kategori ini.

lp

3.15 Jasa Pendidikan

ht
tp

://

pu

Kategori ini mencakup kegiatan jasa pendidikan yang


dilakukan oleh pihak swasta, seperti TK/RA swasta, PAUD swasta,
SD/MI swasta, SMP/MTS swasta, SMU/MA swasta, SMK swasta,
Perguruan Tinggi Swasta, dan Pendidikan Lainnya (kursus, pondok
pesantren, Madrasah Diniyah, dan TPQ).

3.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Swasta

Kategori ini mencakup kegiatan jasa kesehatan yang


dilakukan oleh pihak swasta, seperti RS swasta, praktek dokter, pengobatan tradisional, dan jasa kesehatan swasta lainnya.

35

BAB III URAIAN SEKTORAL


3.17 Jasa Lainnya

ht
tp

://

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

.g
o.
id

Kategori Jasa lainnya meliputi jasa kesenian, hiburan, rekreasi


swasta, jasa resparasi barang rumah tangga dan pribadi lainnya, jasa
perorangan yang melayani rumah tangga (termasuk kegiatan yang
menghasilkan barang dan digunakan sendiri oleh rumah tangga), dan
jasa swasta lainnya (pangkas rambut, salon, panti pijat, dan lain-lain).

36

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB IV

TINJAUAN EKONOMI

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan 2010 dan Atas Dasar Harga Berlaku

.g
o.
id

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pulang


Pisau merupakan salah satu informasi yang sangat diperlukan oleh
pembuat kebijakan dalam bidang ekonomi untuk mendapatkan
gambaran mengenai pergerakan kategori-kategori perekonomian
di Kabupaten Pulang Pisau.

ps

Pengamatan pola gerak PDRB menurut Lapangan Usaha atas


dasar harga berlaku dan konstan 2010 dapat digunakan untuk melihat
fenomena yang terjadi pada masing-masing kategori perekonomian.

.b

a. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Pulang


Pisau Tahun 2010 2014

pu

lp

is

ka
b

Gambaran perubahan produksi dapat dilihat melalui


perubahan PDRB atas dasar harga konstan 2010, yang
selanjutnya digunakan sebagai indikator pertumbuhan
ekonomi. Dengan naik turunnya PDRB suatu daerah yang
merupakan cerminan dari kegiatan perekonomian yang terjadi
pada suatu daerah dan dalam suatu waktu tertentu. Analisis
atas dasar harga konstan 2010 memberikan gambaran
mengenai pola perkembangan secara riil dan bermanfaat
untuk memperkirakan kecenderungan perkembangan PDRB di
masa mendatang.

ht
tp

://

Dari pengamatan terhadap PDRB atas dasar harga konstan


2010 selama kurun waktu 2010 - 2014 pada masing-masing
kategori (tabel 1), terlihat bahwa nilai kategori pertanian,
kehutanan, dan perikanan selalu terbesar dibandingkan
dengan nilai kategori lainnya. Pada tahun 2010-2014 nilai
kategori atas dasar harga konstan 2010 terbesar kedua adalah
kategori kontruksi.

39

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2010 Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** (Jutaan
Rupiah)
2010

2011

(1)

(2)

(3)

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

2012

2013*

2014**

.g
o.
id

LAPANGAN USAHA

(4)

(5)

(6)

807 337,67

853 810,12

908 882,39

986 707,97

609 949,53

632 740,14

670 807,94

722 709,35

794 276,63

167 240,20

149 730,74

152 109,54

162 777,44

185 811,88

b. Tanaman Holtikultura Semusim


c. Perkebunan Tahunan

5 866,08

5 898,36

6 167,06

6 561,79

7 100,24

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

d. Tanaman Holtikultura Tahunan

66 544,72

66 597,69

71 380,99

76 011,74

81 348,04

273 809,42

306 314,10

328 773,00

359 495,08

394 793,41

60 634,21

66 523,04

72 525,59

76 179,63

81 833,76

35 854,90

37 676,20

39 851,75

41 683,68

43 389,31

43 927,34

43 947,61

43 345,22

42 784,41

42 175,41

130 649,92

139 656,97

143 388,63

150 255,94

10 352,28

f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan

124 464,32

B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN


2. Pertambangan Batubara dan Lignit
3. Pertambangan Bijih Logam

1. Industri Batubara dan Pengilangan


2. Industri Makanan dan Minuman
3. Pengolahan Tembakau

12 072,81

12 945,58

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

896,97

973,07

1 000,00

1 059,00

1 108,22

8 785,62

9 379,20

10 223,94

11 013,82

11 837,36

142 275,66

148 966,52

156 051,18

168 676,33

184 319,28

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

123 333,63

129 138,08

135 307,81

146 716,62

160 585,24

is

4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya


C. INDUSTRI PENGOLAHAN

11 223,94

0,00

ka
b

9 682,59

1. Pertambangan MiGas

.b

e. Perkebunan Tahunan

ps

778 341,19

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan


Jasa Pertanian
a. Tanaman Pangan

0,00

0,00

0,00

0,00

174,81

187,64

200,03

217,98

239,81

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu

4 085,00

4 290,06

4 523,39

4 745,36

5 024,62

7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas


8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet

2 290,04
141,68
0,00

2 430,28
148,36
0,00

2 531,57
157,34
0,00

2 642,23
171,23
0,00

2 987,93
180,45
0,00

10.Industri Barang Galian Bukan Logam

pu

lp

0,00

4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi


5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit

2 559,78

2 570,15

2 597,16

2 681,52

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

13.Industri Mesin dan Perlengkapan

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

14.Industri Alat Angkutan

1 188,12

1 301,75

1 307,09

1 483,12

1 564,07

15.Industri Furnitur

7 749,99

7 981,93

8 470,61

9 041,91

9 886,80

848,84

928,65

983,19

1 060,73

1 168,83

857,78

917,21

961,99

1 036,76

1 185,44

760,08

810,02

845,50

914,92

1 057,67

97,70

107,19

116,49

121,84

127,77

1 347,67

1 362,48

1 460,00

1 586,74

1 669,80

267 580,12

295 304,78

328 579,98

366 946,01

399 160,90

ht
tp

://

2 463,54

11.Industri Logam Dasar


12.Industri Barang dari Logam & Komputer

16.Industri Pengolahan Lainnya


D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es
E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH,
LIMBAH
F. KONTRUKSI

40

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(3)

(4)

(5)

(6)

(6)

G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,


RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan
Resparasi

216 389,51

228 848,49

241 507,97

257 754,18

1 069,47

1 159,07

1 262,41

1 334,38

1 426,22

203 409,47

215 230,44

227 586,09

240 173,59

256 327,96

98 172,11

98 802,01

102 544,94

105 667,62

108 966,67

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

5 640,56

6 044,88

6 476,19

6 813,62

7 152,26

3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan
5. Angkutan Udara

49 238,04

49 293,78

51 744,85

53 525,03

55 442,39

29 908,38

29 374,64

29 059,32

28 604,14

28 305,03

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan

13 385,13

14 088,72

15 264,58

16 724,84

18 066,99

I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM

58 326,35

61 441,52

64 994,00

68 807,63

74 707,85

963,84

1 019,66

1 111,51

1 185,99

60 477,68

63 974,34

67 696,12

73 521,86

27 778,66

29 572,56

32 204,90

35 230,92

38 459,63

14 344,94

15 214,77

15 778,20

16 368,76

17 597,05

H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN


1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat

1. Penyediaan Akomodasi
2. Penyediaan Makan Minum

944,66

2. Asuransi dan Dana Pensiun


3. Jasa Keuangan Lainnya
4. Jasa Penunjang Keuangan

1 951,58

2 240,88

2 324,53

2 425,84

2 837,07

12 153,93

12 710,58

13 145,22

13 612,40

14 402,41

236,79

260,58

305,32

327,23

354,22

2,64

2,72

3,13

3,29

3,36

37 183,60

39 150,44

39 884,34

41 382,84

44 361,73

1 690,20

1 733,69

1 761,03

1 884,92

1 817,89

is

L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN

ka
b

J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI


K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
1. Jasa Perantara Keuangan

.b

57 381,69

ps

2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil


dan Sepeda Motor

.g
o.
id

204 478,94

lp

O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN,


& JAMINAN SOSIAL

pu

P. JASA PENDIDIKAN
Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL
R,S,T,U. JASA LAINNYA

88 816,51

95 795,39

102 804,79

110 783,20

120 998,43

136 493,94

148 482,68

154 822,54

161 601,41

168 149,26

53 609,99

56 132,17

62 073,98

60 013,81

62 987,08

14 913,99

15 934,82

17 054,08

18 353,50

19 813,55

PDRB

1 935 894,23 2 042 890,52 2 174 858,50 2 320 803,61 2 501 602,28

PDRB TANPA MIGAS

1 935 894,23 2 042 890,52 2 174 858,50 2 320 803,61 2 501 602,28

://

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau


Keterangan : * angka sementara
** angka sangat sementara

ht
tp

b. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pulang Pisau


Tahun 2010 2014
Analisis atas dasar harga berlaku berguna bagi penelitian
mengenai situasi perekonomian jangka pendek, misalnya
terhadap pengaruh harga pada tahun tertentu. Dari
pengamatan terhadap PDRB atas dasar harga berlaku selama
kurun waktu 2010 - 2014 pada masing-masing sektor (tabel 2),
41

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

terlihat bahwa nilai kategori pertanian, kehutanan, dan


perikanan selalu terbesar dibandingkan dengan nilai kategori
lainnya. Nilai kategori atas dasar harga berlaku terbesar kedua
pada tahun 2010-2014 adalah kategori Kontruksi.
Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** (Jutaan
Rupiah)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

778 341,19

867 220,34

609 949,53

679 513,61

780 250,12

906 384,02 1 069 454,86

167 240,20

162 854,78

178 952,80

208 840,60

252 348,82

5 866,08

6 129,42

6 802,37

7 727,43

8 797,69

0,00

0,00

0,00

0,00

69 577,34

78 371,71

88 873,69

100 269,25

c. Perkebunan Tahunan

0,00

d. Tanaman Holtikultura Tahunan


e. Perkebunan Tahunan

66 544,72

3. Pertambangan Bijih Logam


4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya

pu

C. INDUSTRI PENGOLAHAN

453 183,67

540 761,66

83 025,78

94 687,82

108 276,06

35 854,90

40 409,53

46 840,13

53 070,81

59 001,38

43 927,34

46 124,18

48 013,53

51 245,75

56 652,83

124 464,32

141 582,56

163 205,37

179 921,74

203 305,64

9 682,59

10 987,78

12 598,95

14 259,73

16 186,64

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

896,97

1 025,82

1 111,59

1 238,83

1 369,98

lp

1. Pertambangan MiGas
2. Pertambangan Batubara dan Lignit

386 257,33

70 744,81

is

2. Kehutanan dan Penebangan Kayu


3. Perikanan
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

329 797,72

60 634,21

ka
b

273 809,42

f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan

1. Industri Batubara dan Pengilangan


2. Industri Makanan dan Minuman

://

3. Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit

991 469,02 1 137 551,51 1 329 413,33

ps

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan


Jasa Pertanian
a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Holtikultura Semusim

.b

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

8 785,62

9 961,96

11 487,36

13 020,91

14 816,66

142 275,66

154 532,52

172 269,58

198 344,15

237 659,16

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

123 333,63

133 779,45

149 501,96

172 659,72

207 158,11

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

174,81

197,23

220,24

264,19

296,87

0,00

0,00

0,00

0,00

4 085,00

4 468,66

5 029,75

5 776,31

6 490,56

2 290,04

2 652,72

2 791,17

2 970,60

3 713,16

141,68
0,00

154,99
0,00

173,65
0,00

191,03
0,00

218,05
0,00

10.Industri Barang Galian Bukan Logam

ht
tp

0,00

6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu


7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas
8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet

2 463,54

2 705,31

2 876,83

2 929,45

3 293,72

11.Industri Logam Dasar


12.Industri Barang dari Logam & Komputer

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

13.Industri Mesin dan Perlengkapan


14.Industri Alat Angkutan
15.Industri Furnitur
16.Industri Pengolahan Lainnya

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1 188,12

1 299,70

1 360,57

1 665,76

2 016,27

7 749,99
848,84

8 277,85
996,61

9 198,28
1 117,13

10 569,45
1 317,64

12 938,36
1 534,06

42

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

(1)

(3)

(4)

(5)

(6)

862,50

875,25

883,10

1 049,25

760,08

744,07

739,91

740,87

905,66

97,70

118,44

135,34

142,23

1 347,67

1 471,33

1 611,84

1 774,80

2 049,01

267 580,12

312 343,74

372 507,48

447 885,35

527 787,67

204 478,94

231 044,32

252 172,15

280 127,12

321 714,21

1 069,47

1 191,67

1 342,15

1 462,74

1 684,45

.g
o.
id

229 852,65

250 830,00

278 664,38

320 029,76

98 172,11

106 324,10

118 876,68

130 507,71

143 001,17

0,00
5 640,56

3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan

143,59

203 409,47

1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat

(6)

857,78

0,00

0,00

0,00

0,00

6 356,00

7 153,15

8 075,92

9 102,52

53 355,56

60 359,69

65 692,29

71 163,63

29 908,38

31 969,52

34 261,46

36 532,78

39 258,48

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan

13 385,13

14 643,02

17 102,38

20 206,72

23 476,54

I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM


1. Penyediaan Akomodasi

58 326,35

65 995,13

74 629,42

85 420,01

97 535,75

944,66

1 059,87

1 202,01

1 355,59

1 472,45

57 381,69

64 935,26

73 427,41

84 064,42

96 063,31

27 778,66

29 718,92

32 365,41

37 116,57

43 353,28

14 344,94

16 053,61

17 204,32

18 799,92

21 780,09

1 951,58

2 415,09

2 614,63

2 794,87

4 017,74

12 153,93

13 372,07

14 276,85

15 663,96

17 390,27

236,79

263,53

309,37

337,19

367,77

2,64

2,92

3,47

3,91

4,31

37 183,60

40 277,84

43 222,70

47 469,69

54 408,78

1 690,20

1 767,43

1 849,88

2 022,22

2 036,70

.b

49 238,04

ps

D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS


1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es
E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH,
LIMBAH
F. KONTRUKSI
G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,
RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan
Resparasi
2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil
dan Sepeda Motor
H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

2014**

2. Penyediaan Makan Minum


J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

pu

L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN

lp

3. Jasa Keuangan Lainnya


4. Jasa Penunjang Keuangan

is

K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI


1. Jasa Perantara Keuangan
2. Asuransi dan Dana Pensiun

ka
b

5. Angkutan Udara

O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN,


& JAMINAN SOSIAL
P. JASA PENDIDIKAN

://

Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL


R,S,T,U. JASA LAINNYA

103 786,10

118 348,40

137 246,10

159 775,11

158 877,08

171 325,82

181 932,96

196 100,85

53 609,99

59 655,35

69 485,64

67 878,75

75 594,22

14 913,99

16 610,51

18 544,42

21 334,61

24 185,17

1 935 894,23 2 177 528,62 2 469 356,95 2 810 554,30 3 253 630,39

ht
tp

PDRB

88 816,51
136 493,94

PDRB TANPA MIGAS


1 935 894,23 2 177 528,62 2 469 356,95 2 810 554,30 3 253 630,39
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau
Keterangan : * angka sementara
** angka sangat sementara

4.2 Struktur Ekonomi


Ciri perekonomian suatu daerah ditunjukan oleh sumbangan
setiap kategori ekonomi/lapangan usaha yang menggambarkan

43

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


struktur ekonomi daerah. Secara kuantitatif dapat diukur dengan
indikator peranan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku.

ps

.g
o.
id

Beralihnya struktur lapangan usaha sebagian masyarakat


dapat terlihat dari besarnya peranan setiap kategori terhadap PDRB.
Perekonomian Indonesia sendiri telah mengalami pergerakan/
pergeseran struktur selama beberapa tahun terakhir, hal ini terlihat
dari peranan kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai
penggerak utama perekonomian nasional mulai digeser peranannya
oleh kategori industri pengolahan.

ka
b

.b

Namun hal ini tidak berlaku untuk Provinsi Kalimantan Tengah


khususnya Kabupaten Pulang Pisau, justru kategori pertanian,
kehutanan, dan perikanan merupakan kategori yang paling dominan
dan menjadi andalan utama dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto Kabupaten Pulang Pisau.

ht
tp

://

pu

lp

is

Gambar 1. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten


Pulang Pisau Tahun 2014**

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

44

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan


kategori yang mempunyai peranan terbesar terhadap pembentukan
PDRB Kabupaten Pulang Pisau tahun 2014, yaitu sebesar 40,86%.
Kemudian kategori kontruksi sebesar 16,22%.

4.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Sumber Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulang Pisau

pu

lp

is

ka
b

.b

ps

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro


mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang
dilakukan oleh seluruh stakeholder, baik pemerintah, dunia
usaha maupun masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu gambaran dari
peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan
kemakmuran dan taraf hidup. Karena itu pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan serta lebih cepat
daripada laju pertumbuhan penduduknya merupakan salah
satu indicator keberhasilan pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat laju
pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun
tergambarkan melalui penyajian PDRB atas dasar harga
konstan.

ht
tp

://

Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional pasca


krisis global tahun 2008, perekonomian Kabupaten Pulang
Pisau selama tahun 2010 - 2014 tumbuh relatif stabil dan
menunjukkan tren meningkat. Perekonomian Kabupaten
Pulang Pisau tahun 2014 tumbuh sebesar 7,79%.
Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun
-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pulang Pisau selama tahun 2010 - 2014 meningkat dari
5,00% menjadi 7,79%.

45

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

ps

.g
o.
id

Gambar 2. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun


2010 - 2014 **

(1)

2010

2011

2012

(2)

(3)

(4)

ka
b

LAPANGAN USAHA

.b

Tabel 3. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha di


Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010-2014** (Persen)
2013* 2014**
(5)

(6)

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

6,06

3,73

5,76

6,45

8,56

B. Petambangan dan Penggalian

4,84

6,92

8,42

7,56

7,23

3,70

4,70

4,76

8,09

9,27

is

C. Industri Pengolahan

D. Pengadaan Listrik dan Gas

6,93

4,88

7,77

14,34

6,68

1,10

7,16

8,68

5,23

F. Kontruksi

6,01

10,36

11,27

11,68

8,78

5,68

5,82

5,76

5,53

6,73

2,59

0,64

3,79

3,05

3,12

5,46

5,34

5,78

5,87

8,57

7,24

6,46

8,90

9,40

9,16

2,84

6,06

3,70

3,74

7,50

0,57

5,29

1,87

3,76

7,20

1,43

2,57

1,58

7,03

-3,56

6,72

7,86

7,32

7,76

9,22

0,45

8,78

4,27

4,38

4,05

2,88

4,70

10,59

-3,32

4,95

1,39

6,84

7,02

7,62

7,96

5,00

5,53

6,46

6,71

7,79

pu

lp

1,64

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

ht
tp

://

G. Perdagangan dan Resparasi Mobil


H. Transportasi dan Pergudangan
I. Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
L. Real Estate
M,N. Jasa Perusahaan
O. Administrasi Pemerintahan
P. Jasa Pendidikan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
PDRB

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

46

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

b. Sumber Pertumbuhan Ekonomi

.g
o.
id

Kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi tahun 2014


terjadi pada Kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar
14,34%, diikuti oleh industrii pengolahan sebesar 9,27%.

Tabel 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun


2010 - 2014** (Persen)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

(1)

(2)

(3)

(4)

B. Petambangan dan Penggalian

0,02

C. Industri Pengolahan
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

3,35

0,04

0,00

0,00

0,01

0,00

0,00

0,00

0,01

0,00

0,82

pu

lp

is

G. Perdagangan dan Resparasi Mobil


H. Transportasi dan Pergudangan
I. Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
L. Real Estate
M,N. Jasa Perusahaan
O. Administrasi Pemerintahan
P. Jasa Pendidikan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
PDRB

://

2,53

0,03

0,04

0,04

0,28

0,35

0,35

0,58

0,67

0,00

0,00

1,43

1,63

1,76

1,39

0,60

0,62

0,61

0,58

0,70

0,13

0,03

0,18

0,14

0,14

0,16

0,16

0,17

0,18

0,25

0,10

0,09

0,13

0,14

0,14

0,02

0,04

0,03

0,03

0,05

0,01

0,10

0,04

0,07

0,13

0,00

0,00

0,00

0,01

0,00

0,30

0,36

0,34

0,37

0,44

0,03

0,62

0,31

0,31

0,28

0,08

0,13

0,29

-0,09

0,13

0,01

0,05

0,05

0,06

0,06

5,00

5,53

6,46

6,71

7,79

ka
b

F. Kontruksi

(6)

2,27

.b

D. Pengadaan Listrik dan Gas

(5)

1,50

ps

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2,41

2013* 2014**

ht
tp

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

Untuk melihat sektor yang berpengaruh besar terhadap


pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang Pisau maka
dilakukan penghitungan sumber pertumbuhan dengan
memperhatikan distribusi atas dasar harga konstan 2010 dan
laju pertumbuhan atas dasar konstan 2010. Sumber
pertumbuhan menunjukkan besaran persentase yang
disumbangkan oleh setiap KATEGORI terhadap pertumbuhan
47

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


total ekonomi (total PDRB). Besaran angka ini menunjukkan
peranan sektor dalam pertumbuhan ekonomi.

.b

ps

.g
o.
id

Jika dirinci menurut sektor yang paling besar andilnya dalam


pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang Pisau, maka
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menjadi
sumber utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulang
Pisau pada tahun 2014, yaitu sebesar 3,35% yang artinya
bahwa dari 7,79% laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pulang Pisau pada tahun 2014, sebanyak 3,35% berasal dari
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, sedangkan
4,44% berasal dari enam belas kategori lainnya.

4.4 Analisis Shift Share

pu

lp

is

ka
b

Analisis Shift Share adalah analisis deskriptif yang hanya


dapat menunjukkan besarnya perubahan dan tidak mampu
menunjukkan mengapa perubahan itu terjadi. Untuk mendapatkan
faktor-faktor penyebab perubahan Kategori Kabupaten Pulang Pisau
dengan Provinsi Kalimantan Tengah, ditempuh dengan beberapa
tahap perhitungan, yaitu : Pangsa Pasar (PR), Proportional Shift (PS),
dan Different Shift (DS). Dalam publikasi ini, analisis dilakukan dalam
dua periode pengamatan, yaitu tahun 2009 - 2011 dan tahun
2012 - 2014**.
a. Periode Tahun 2009 - 2011

ht
tp

://

Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2009 - 2011mengalami


pertumbuhan absolut sebesar Rp 199.159,72 juta. Kategori
pertanian mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
pertumbuhan absolut sebesar Rp 73.449,24 juta. Kategori
yang mempunyai pengaruh dominan kedua adalah Kategori
Kontruksi sebesar Rp 42.906,36 juta.
Perubahan PDRB Kabupaten Pulang Pisau yang dipengaruhi
oleh tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah periode 2009 - 2011 dapat dilihat pada tabel 5 kolom

48

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

tiga, yaitu pada komponen Pangsa Regional (PR). Besarnya


pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah terhadap PDRB Kabupaten Pulang Pisau periode
2009 - 2011 sebesar Rp 252.046,98 juta. Nilai total perubahan
absolut lebih rendah dibandingkan nilai total pangsa regional,
hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pulang Pisau lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan
ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah.

ps

Tabel 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sektoral di


Kabupaten Pulang Pisau Periode 2009 - 2011 (Jutaan
Rupiah)

.b

PANGSA PROPORPERUBAHAN
DIFFERENT
REGIONAL TIONAL
ABSOLUT
SHIFT (DS)
(PR)
SHIFT(PS)

LAPANGAN USAHA
(1)

(2)

B. Petambangan dan Penggalian


C. Industri Pengolahan

is

D. Pengadaan Listrik dan Gas


E. Pengadaan Air,

(4)

(5)

73 449,24 100 326,12 -58 297,22 31 420,34

ka
b

A. Pertanian, Kehutanan, & Perikanan

(3)

1 116,39

1 262,59

1 175,10

-1 321,31

11 770,72

18 755,33

-3 205,18

-3 779,43

73,26

115,37

-6,35

-35,76

-0,57

-72,92

99,21

172,70

42 906,36

34 504,09

-3 790,38 12 192,65

G. Perdagangan & Resparasi Mobil

22 895,04

26 451,64

-2 851,44

-705,15

H. Transportasi dan Pergudangan

3 111,38

13 081,38

-6 502,10

-3 467,89

I. Penyediaan Akomodasi

6 137,04

7 560,39

3 773,83

-5 197,17

J. Informasi dan Komunikasi

3 670,09

3 540,99

2 656,10

-2 527,01

K. Jasa Keuangan dan Asuransi

1 266,20

1 906,84

3 640,87

-4 281,50

L. Real Estate

2 177,34

5 054,40

3 133,43

-6 010,50

67,30

227,80

83,65

-244,15

O. Administrasi Pemerintahan

12 569,29

11 377,41

-2,34

1 194,22

P. Jasa Pendidikan

12 600,66

18 575,73

246,91

-6 221,99

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

4 024,64

7 123,35

3 724,61

-6 823,33

R,S,T,U Jasa Lainnya

1 225,54

2 010,83

672,23

-1 457,52

199 159,72 252 046,98 -55 548,85

2 661,59

ht
tp

://

pu

lp

F. Kontruksi

M,N. Jasa Perusahaan

PDRB

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

49

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

Jika dilihat keadaan per kategorinya, ternyata pertumbuhan


yang rendah tersebut terjadi di kategori pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik,
gas, dan air, perdagangan, transportasi, penyediaan
akomodasi, jasa keuangan, real estate, jasa perusahaan, jasa
pendidikan, jasa kesehatan, dan jasa lainnya. Sedangkan tiga
kategori lainnya masih lebih tinggi daripada Provinsi
Kalimantan Tengah.

ka
b

.b

ps

Tabel 5 kolom empat menunjukkan perubahan relatif,


pertumbuhan ataupun penurunan setiap sektor dibandingkan
perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan nilai
Proportional Shift (PS) ini dapat diketahui sejauh mana laju
pertumbuhan pada suatu sektor di Kabupaten Pulang Pisau
berbeda dengan pertumbuhan sektor yang sama di tingkat
Provinsi Kalimantan Tengah.

://

pu

lp

is

Secara total hasil penghitungan PS menunjukkan nilai


negatif, yaitu sebesar Rp 55.458,85 juta yang artinya distribusi
sektoral di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah menyebabkan
berkurangnya nilai PDRB Kabupaten Pulang Pisau sebesar
Rp 55.548,85 juta. Walaupun secara total peranan kategori di
tingkat Provinsi Kalimantan Tengah terhadap pertumbuhan
sektoral Kabupaten Pulang Pisau adalah negatif, akan tetapi
ada 9 kategori yang bernilai positif. Hal ini berarti bahwa
distribusi di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah periode
20092011 menguntungkan bagi Sembilan kategori.

ht
tp

Penghitungan nilai Defferent Shift (DS) diperlukan untuk


seberapa jauh daya saing suatu sektor (lokal) dibandingkan
sektor yang sama dalam perekonomian tingkat Provinsi
Kalimantan Tengah. Secara total nilai DS periode 20092011
adalah positif, yang artinya bahwa perekonomian Kabupaten
Pulang Pisau secara umum mempunyai daya saing yang lebih
tinggi daripada perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah.

50

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

Jika dilihat per kategori, ternyata hanya tiga kategori yang


mempunyai daya saing lebih kuat atau lebih tinggi
dibandingkan dengan tiga kategori yang sama di tingkat
Provinsi Kalimantan Tengah. Ketiga kategori tersebut adalah
pertanian, kontruksi, dan administrasi pemerintahan.
Sedangkan keempat belas kategori lainnya bernilai negatif,
yang artinya keempat belas kategori ini jika dibandingkan
dengan empat belas kategori yang sama di tingkat Provinsi
Kalimantan Tengah mempunyai daya saing yang lebih lemah.

ps

Gambar 3. Kategori Sektor Berdasarkan Nilai PS dan DS Periode


2009 - 2011 di Kabupaten Pulang Pisau

Kategori I

pu

lp

is

ka
b

Kategori II

.b

DS

Kategori IV

ht
tp

://

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau


Keterangan
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas
5. Pengadaam Air
6. Konstruksi
7. Perdagangan & Resparasi Mobil
8. Transportasi & Pergudangan
9. Penyediaan Akomodasi

PS

Kategori III

10.Informasi & Komunikasi


11. Jasa Keuangan & Asuransi
12.Real Estate
13.Jasa Perusahaan
14.Admnistrasi Pemerintah
15.Jasa Pendidikan
16.Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
17.Jasa Lainnya

Hasil pemetaan nilai PS dan DS pada gambar 3 menunjukkan


bahwa ada tiga kategori yang masuk dalam kategori II
(kategori yang kecepatan pertumbuhannya terhambat tetapi
daya saingnya kuat) dan ada sembilan kategori yang masuk
51

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

kategori III (sektor yang pertumbuhannya cepat tetapi daya


saingnya lemah). Kategori yang masuk dalam kategori II
adalah Kategori Pertanian, Kontruksi, dan Administrasi
Pemerintah. Sedangkan kategori yang masuk dalam kategori
III adalah kategori Pertambangan & Penggalian, Penyediaan
Akomodasi, Komunikasi, Jasa Keuangan, Real Estate, Jasa
Perusahaan, Pendidikan, Kesehatan, dan Jasa Lainnya
b. Periode Tahun 2012 - 2014

ps

Tabel 6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sektoral di


Kabupaten Pulang Pisau Periode 2012 - 2014** (Jutaan Rupiah)

(1)

.b

PANGSA PROPORPERUBAHAN
DIFFERENT
REGIONAL TIONAL
ABSOLUT
SHIFT (DS)
(PR)
SHIFT(PS)

LAPANGAN USAHA

(2)

B. Petambangan dan Penggalian


C. Industri Pengolahan

1 721,64

1 577,40

-159,07

303,32

21 931,22

10 858,50

-4 521,63

223,44

135,20

100,75

-12,50

-57,57

62,19

205,19

70 580,92
28 905,68
6 421,74

46 178,19
32 162,06
14 411,53

I. Penyediaan Akomodasi

9 713,85

9 134,17

423,10

156,58

J. Informasi dan Komunikasi

6 254,73

4 526,03

2 939,83

-1 211,13

K. Jasa Keuangan dan Asuransi

1 818,85

2 217,45

273,04

-671,64

L. Real Estate

4 477,39

5 605,29

215,49

-1 343,39

://

lp

209,80

F. Kontruksi
G. Perdagangan & Resparasi Mobil
H. Transportasi dan Pergudangan

pu

E. Pengadaan Air,

(5)

28 268,10

is

D. Pengadaan Listrik dan Gas

(4)

132 897,85 119 993,34 -31 225,49 44 130,00

ka
b

A. Pertanian, Kehutanan, & Perikanan

(3)

56,86

247,49

-24,72

-165,92

O. Administrasi Pemerintahan

18 193,64

14 448,05

2 496,46

1 249,12

P. Jasa Pendidikan

13 326,72

21 758,55

918,01

-9 349,84

913,10

8 723,79

-671,60

-7 139,09

2 759,47

2 396,76

39,44

323,27

ht
tp

M,N. Jasa Perusahaan

-2 440,98 26 843,71
-4 020,31
763,93
-145,50 -7 844,28

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

R,S,T,U Jasa Lainnya


PDRB

326 743,79 305 651,71 -20 480,62 41 572,70

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

52

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

Kabupaten Pulang Pisau selama tahun 2012 -2014 mengalami


pertumbuhan absolut sebesar Rp 326.743,79 juta. Kategori
pertanian mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
pertumbuhan absolut sebesar Rp 132.897,85 juta. Kategori
yang mempunyai pengaruh dominan kedua adalah kategori
Kontruksi sebesar Rp 70.580,92 juta.

ka
b

.b

ps

Perubahan PDRB Kabupaten Pulang Pisau yang dipengaruhi


oleh tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah periode 2012 - 2014 dapat dilihat pada tabel 6 kolom
tiga, yaitu pada komponen Pangsa Regional (PR). Besarnya
pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah terhadap PDRB Kabupaten Pulang Pisau periode
2012 - 2014 sebesar Rp 305.651,71 juta. Nilai total perubahan
absolut lebih tinggi dibandingkan nilai total pangsa regional,
hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pulang Pisau lebih tinggi daripada pengaruh
pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah terhadap
perubahan PDRB Kabupaten Pulang Pisau.

pu

lp

is

Jika dilihat keadaan per kategorinya, ternyata pengaruh


pertumbuhan yang tinggi terhadap perubahan PDRB tersebut
terjadi di kategori pertanian, pertambangan, industri, listrik,
gas, air, kontruksi, akomodasi, komunikasi, administrasi
pemerintahan, dan jasa lainnya.

ht
tp

://

Secara total hasil penghitungan PS periode 2012 - 2014


menunjukkan nilai negatif, yaitu sebesar Rp 20.480,62 juta
yang artinya distribusi di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
menyebabkan berkurangnya nilai PDRB Kabupaten Pulang
Pisau sebesar Rp 20.480,62 juta. Walaupun secara total
peranan sektor di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
terhadap pertumbuhan sektoral Kabupaten Pulang Pisau
adalah negatif, akan tetapi ada 9 kategori yang bernilai positif.
Hal ini berarti bahwa distribusi di tingkat Provinsi Kalimantan

53

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


Tengah
periode
2012-2014
menguntungkan
kesembilan kategori yang bernilai positif tersebut.

bagi

ps

.g
o.
id

Secara total nilai DS periode 2012 - 2014 adalah positif, yang


artinya bahwa perekonomian Kabupaten Pulang Pisau secara
umum mempunyai daya saing yang lebih tinggi daripada
perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah. Jika dilihat per
kategori, ternyata hanya delapan kategori yang mempunyai
daya saing lebih kuat atau lebih tinggi dibandingkan dengan
delapan kategori yang sama di tingkat Provinsi Kalimantan
Tengah.

ka
b

DS

Kategori I

is

Kategori II

.b

Gambar 4. Kategori Sektor Berdasarkan Nilai PS dan DS Periode


2012 - 2014 di Kabupaten Pulang Pisau

pu

lp

PS

://

Kategori IV

ht
tp

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau


Keterangan
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas
5. Pengadaam Air
6. Konstruksi
7. Perdagangan & Resparasi Mobil
8. Transportasi & Pergudangan
9. Penyediaan Akomodasi

Kategori III

10.Informasi & Komunikasi


11. Jasa Keuangan & Asuransi
12.Real Estate
13.Jasa Perusahaan
14.Admnistrasi Pemerintah
15.Jasa Pendidikan
16.Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
17.Jasa Lainnya

Hasil pemetaan nilai PS dan DS pada gambar 4 menunjukkan


bahwa ada tiga kategori yang masuk dalam kategori I, lima

54

BAB IV TINJAUAN EKONOMI


kategori masuk kategori II, enam kategori masuk kategori III,
dan tiga kategori yang masuk dalam kategori IV.

.g
o.
id

Dari Hasil pemetaan pada periode 2012 - 2014, tiga kategori


yang mengalami pertumbuhan cepat dan daya saing kuat
(kategori I), yaitu kategori Penyediaan Akomodasi,
Administrasi Pemerintahan, dan Jasa Lainnya. Lima Kategori
mengalami pertumbuhan terhambat namun daya saing kuat
(kategori II). Enam Kategori mengalami pertumbuhan

ka
b

.b

ps

cepat namun daya saing lemah (kategori III) dan tiga


kategori yang lemah baik peranannya terhadap
perekonomian Kabupaten Pulang Pisau maupun daya
saing wilayahnya adalah sektor pengangkutan dan
komunikasi.

4.5 Analisis Location Quotients (LQ)

lp

is

Ada beberapa alat analisis statistik dan ekonomi yang dapat


digunakan untuk menganalisis sektor unggulan di suatu wilayah.
Analisis Location Quotient (LQ) merupakan salah satu alat analisis
yang digunakan untuk mengetahui sektor unggulan di suatu wilayah.

ht
tp

://

pu

Metode penghitungan alat Analisis Location Quotient (LQ)


adalah dengan membandingkan distribusi kategori suatu wilayah
dengan distribusi kategori yang sama di wilayah yang cakupannya
lebih besar. Nilai LQ > 1 menunjukkan kategori tersebut disebut
sebagai kategori unggulan di wilayah tersebut dan berpotensi untuk
dikembangkan dalam mendorong perekonomian. Tabel 7 merupakan
hasil analisis LQ dengan membandingkan distribusi kategori PDRB
Kabupaten Pulang Pisau dengan distribusi kategori PDRB Provinsi
Kalimantan Tengah. Berdasarkan tabel 7, pada tahun 2014, kategori
kontruksi (1,94), pertanian (1,74), Penyedian Akomodasi (1,70), Jasa
Perusahaan (1,66), pendidikan (1,35), kesehatan (1,32), dan
komunikasi (1,29) merupakan kategori unggulan di Kabupaten Pulang
Pisau.
55

BAB IV TINJAUAN EKONOMI

.g
o.
id

Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis PR, PS, DS, dan LQ


periode 2009 - 2011 dan periode 2012 - 2014di Kabupaten Pulang
Pisau, teridentifikasi adanya satu kategori Kontruksi yang perlu untuk
dikembangkan.

Tabel 7. Location Quotient PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun


2010 - 2014**
2010

2011

(1)

(2)

(3)

2012
(4)

2013* 2014**
(5)

ps

LAPANGAN USAHA

(6)

1,63

1,68

1,74

1,78

1,74

B. Petambangan dan Penggalian

0,03

0,03

0,03

0,03

0,04

.b

A. Pertanian, Kehutanan, & Perikanan


C. Industri Pengolahan

0,49

0,50

0,51

0,45

0,86

0,87

0,82

0,81

0,74

0,77

0,81

0,79

0,78

0,66

1,62

1,78

1,86

2,05

1,94

0,96

0,99

0,97

1,00

0,87

H. Transportasi dan Pergudangan

0,84

0,87

0,89

0,78

0,73

I. Penyediaan Akomodasi

1,93

1,90

1,81

1,76

1,70

J. Informasi dan Komunikasi

1,35

1,35

1,32

1,36

1,29

K. Jasa Keuangan dan Asuransi

0,29

0,25

0,22

0,21

0,20

L. Real Estate

1,01

0,97

0,90

0,88

0,83

2,39

2,24

2,10

1,99

1,66

0,82

0,86

0,83

0,82

0,82

D. Pengadaan Listrik dan Gas


E. Pengadaan Air,
F. Kontruksi

ka
b

0,48

pu

lp

is

G. Perdagangan & Resparasi Mobil

://

M,N. Jasa Perusahaan

O. Administrasi Pemerintahan
P. Jasa Pendidikan

1,73

1,58

1,47

1,35

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,70

1,69

1,52

1,32

R,S,T,U Jasa Lainnya

0,80

0,82

0,80

0,79

0,75

1,00

1,00

1,00

1,00

1,00

ht
tp

1,70
1,71

PDRB

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pulang Pisau

56

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

LAMPIRAN

Tabel 8. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku


Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** (Jutaan
Rupiah)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

991 469,02

1 137 551,51

1 329 413,33

609 949,53

679 513,61

780 250,12

906 384,02

1 069 454,86

167 240,20

162 854,78

178 952,80

208 840,60

252 348,82

5 866,08

6 129,42

6 802,37

7 727,43

8 797,69

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

66 544,72

69 577,34

78 371,71

88 873,69

100 269,25

273 809,42

329 797,72

386 257,33

453 183,67

540 761,66

60 634,21

70 744,81

83 025,78

94 687,82

108 276,06

35 854,90

40 409,53

46 840,13

53 070,81

59 001,38

43 927,34

46 124,18

48 013,53

51 245,75

56 652,83

124 464,32

141 582,56

163 205,37

179 921,74

203 305,64

9 682,59

10 987,78

12 598,95

14 259,73

16 186,64

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

896,97

1 025,82

1 111,59

1 238,83

1 369,98

ps

.g
o.
id

867 220,34

8 785,62

9 961,96

11 487,36

13 020,91

14 816,66

142 275,66

154 532,52

172 269,58

198 344,15

237 659,16

ka
b

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian


a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Holtikultura Semusim
c. Perkebunan Tahunan
d. Tanaman Holtikultura Tahunan
e. Perkebunan Tahunan
f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
1. Pertambangan MiGas
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
3. Pertambangan Bijih Logam
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Industri Batubara dan Pengilangan
2. Industri Makanan dan Minuman
3. Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit
6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas
8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet
10.Industri Barang Galian Bukan Logam
11.Industri Logam Dasar
12.Industri Barang dari Logam & Komputer
13.Industri Mesin dan Perlengkapan
14.Industri Alat Angkutan
15.Industri Furnitur
16.Industri Pengolahan Lainnya
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es

(6)

778 341,19

.b

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

2014**

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

123 333,63

133 779,45

149 501,96

172 659,72

207 158,11

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

174,81

197,23

220,24

264,19

296,87

0,00

0,00

0,00

0,00

4 468,66

5 029,75

5 776,31

6 490,56

2 290,04

2 652,72

2 791,17

2 970,60

3 713,16

141,68

154,99

173,65

191,03

218,05

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

2 463,54

2 705,31

2 876,83

2 929,45

3 293,72

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1 188,12

1 299,70

1 360,57

1 665,76

2 016,27

7 749,99

8 277,85

9 198,28

10 569,45

12 938,36

848,84

996,61

1 117,13

1 317,64

1 534,06

857,78

862,50

875,25

883,10

1 049,25

760,08

744,07

739,91

740,87

905,66

97,70

118,44

135,34

142,23

143,59

1 347,67

1 471,33

1 611,84

1 774,80

2 049,01

F. KONTRUKSI

267 580,12

312 343,74

372 507,48

447 885,35

527 787,67

G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,


RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

204 478,94

231 044,32

252 172,15

280 127,12

321 714,21

1 069,47

1 191,67

1 342,15

1 462,74

1 684,45

203 409,47

229 852,65

250 830,00

278 664,38

320 029,76

ht
tp

://

pu

lp

is

0,00

4 085,00

E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Resparasi


2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor

58

LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

98 172,11

(6)

130 507,71

143 001,17

0,00

0,00

0,00

0,00

6 356,00

7 153,15

8 075,92

9 102,52

49 238,04

53 355,56

60 359,69

65 692,29

71 163,63

29 908,38

31 969,52

34 261,46

36 532,78

39 258,48

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

13 385,13

14 643,02

17 102,38

20 206,72

23 476,54

58 326,35

65 995,13

74 629,42

85 420,01

97 535,75

944,66

1 059,87

1 202,01

1 355,59

1 472,45

57 381,69

64 935,26

73 427,41

84 064,42

96 063,31

27 778,66

29 718,92

32 365,41

37 116,57

43 353,28

14 344,94

16 053,61

17 204,32

18 799,92

21 780,09

1 951,58
12 153,93
236,79

2 415,09

2 614,63

2 794,87

4 017,74

13 372,07

14 276,85

15 663,96

17 390,27

263,53

309,37

337,19

367,77

2,92

3,47

3,91

4,31

40 277,84

43 222,70

47 469,69

54 408,78

.b

2,64

.g
o.
id

0,00

37 183,60

1 849,88

2 022,22

2 036,70

88 816,51

1 690,20

103 786,10

118 348,40

137 246,10

159 775,11

136 493,94

158 877,08

171 325,82

181 932,96

196 100,85

53 609,99

59 655,35

69 485,64

67 878,75

75 594,22

14 913,99

16 610,51

18 544,42

21 334,61

24 185,17

1 935 894,23 2 177 528,62 2 469 356,95

2 810 554,30

3 253 630,39

2 810 554,30

3 253 630,39

is

PDRB
PDRB TANPA MIGAS

118 876,68

5 640,56

1 767,43

ka
b

1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat
3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan
5. Angkutan Udara
6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan
I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM
1. Penyediaan Akomodasi
2. Penyediaan Makan Minum
J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
1. Jasa Perantara Keuangan
2. Asuransi dan Dana Pensiun
3. Jasa Keuangan Lainnya
4. Jasa Penunjang Keuangan
L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN
O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, &
JAMINAN SOSIAL
P. JASA PENDIDIKAN
Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL
R,S,T,U. JASA LAINNYA

106 324,10

ps

H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

2014**

ht
tp

://

pu

lp

1 935 894,23 2 177 528,62 2 469 356,95

59

Tabel 9. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan


2010 Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 - 2014** (Jutaan
Rupiah)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

853 810,12

908 882,39

986 707,97

609 949,53

632 740,14

670 807,94

722 709,35

794 276,63

167 240,20

149 730,74

152 109,54

162 777,44

185 811,88

5 866,08

5 898,36

6 167,06

6 561,79

7 100,24

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

66 544,72

66 597,69

71 380,99

76 011,74

81 348,04

273 809,42

306 314,10

328 773,00

359 495,08

394 793,41

60 634,21

66 523,04

72 525,59

76 179,63

81 833,76

35 854,90

37 676,20

39 851,75

41 683,68

43 389,31

43 927,34

43 947,61

43 345,22

42 784,41

42 175,41

124 464,32

130 649,92

139 656,97

143 388,63

150 255,94

9 682,59

10 352,28

11 223,94

12 072,81

12 945,58

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

896,97

973,07

1 000,00

1 059,00

1 108,22

ps

.g
o.
id

807 337,67

8 785,62

9 379,20

10 223,94

11 013,82

11 837,36

142 275,66

148 966,52

156 051,18

168 676,33

184 319,28

ka
b

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa


Pertanian
a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Holtikultura Semusim
c. Perkebunan Tahunan
d. Tanaman Holtikultura Tahunan
e. Perkebunan Tahunan
f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
1. Pertambangan MiGas
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
3. Pertambangan Bijih Logam
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Industri Batubara dan Pengilangan
2. Industri Makanan dan Minuman
3. Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit
6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas
8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet
10.Industri Barang Galian Bukan Logam
11.Industri Logam Dasar
12.Industri Barang dari Logam & Komputer
13.Industri Mesin dan Perlengkapan
14.Industri Alat Angkutan
15.Industri Furnitur
16.Industri Pengolahan Lainnya
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es

(6)

778 341,19

.b

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

2014**

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

123 333,63

129 138,08

135 307,81

146 716,62

160 585,24

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

174,81

187,64

200,03

217,98

239,81

0,00

0,00

0,00

0,00

4 290,06

4 523,39

4 745,36

5 024,62

2 290,04

2 430,28

2 531,57

2 642,23

2 987,93

141,68

148,36

157,34

171,23

180,45

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

2 463,54

2 559,78

2 570,15

2 597,16

2 681,52

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1 188,12

1 301,75

1 307,09

1 483,12

1 564,07

7 749,99

7 981,93

8 470,61

9 041,91

9 886,80

848,84

928,65

983,19

1 060,73

1 168,83

857,78

917,21

961,99

1 036,76

1 185,44

760,08

810,02

845,50

914,92

1 057,67

97,70

107,19

116,49

121,84

127,77

1 347,67

1 362,48

1 460,00

1 586,74

1 669,80

F. KONTRUKSI

267 580,12

295 304,78

328 579,98

366 946,01

399 160,90

G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,


RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

204 478,94

216 389,51

228 848,49

241 507,97

257 754,18

1 069,47

1 159,07

1 262,41

1 334,38

1 426,22

203 409,47

215 230,44

227 586,09

240 173,59

256 327,96

ht
tp

://

pu

lp

is

0,00

4 085,00

E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Resparasi


2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor

60

LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

98 172,11

(6)

105 667,62

108 966,67

0,00

0,00

0,00

0,00

6 044,88

6 476,19

6 813,62

7 152,26

49 238,04

49 293,78

51 744,85

53 525,03

55 442,39

29 908,38

29 374,64

29 059,32

28 604,14

28 305,03

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

13 385,13

14 088,72

15 264,58

16 724,84

18 066,99

58 326,35

61 441,52

64 994,00

68 807,63

74 707,85

944,66

963,84

1 019,66

1 111,51

1 185,99

57 381,69

60 477,68

63 974,34

67 696,12

73 521,86

27 778,66

29 572,56

32 204,90

35 230,92

38 459,63

14 344,94

15 214,77

15 778,20

16 368,76

17 597,05

1 951,58
12 153,93
236,79

2 240,88

2 324,53

2 425,84

2 837,07

12 710,58

13 145,22

13 612,40

14 402,41

260,58

305,32

327,23

354,22

2,72

3,13

3,29

3,36

39 150,44

39 884,34

41 382,84

44 361,73

.b

2,64

.g
o.
id

0,00

37 183,60

1 761,03

1 884,92

1 817,89

88 816,51

1 690,20

95 795,39

102 804,79

110 783,20

120 998,43

136 493,94

148 482,68

154 822,54

161 601,41

168 149,26

53 609,99

56 132,17

62 073,98

60 013,81

62 987,08

14 913,99

15 934,82

17 054,08

18 353,50

19 813,55

1 935 894,23 2 042 890,52 2 174 858,50

2 320 803,61

2 501 602,28

2 320 803,61

2 501 602,28

is

PDRB
PDRB TANPA MIGAS

102 544,94

5 640,56

1 733,69

ka
b

1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat
3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan
5. Angkutan Udara
6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan
I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM
1. Penyediaan Akomodasi
2. Penyediaan Makan Minum
J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
1. Jasa Perantara Keuangan
2. Asuransi dan Dana Pensiun
3. Jasa Keuangan Lainnya
4. Jasa Penunjang Keuangan
L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN
O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, &
JAMINAN SOSIAL
P. JASA PENDIDIKAN
Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL
R,S,T,U. JASA LAINNYA

98 802,01

ps

H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

2014**

ht
tp

://

pu

lp

1 935 894,23 2 042 890,52 2 174 858,50

61

Tabel 10. Distribusi PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 2014** (Persen)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

40,15

40,47

40,86

31,51

31,21

31,60

32,25

32,87

7,48
0,28
0,00
3,20
15,15
3,25
1,86
2,12
6,50
0,50
0,00
0,00
0,05
0,46
7,10
0,00
6,14
0,00
0,01
0,00
0,21
0,12
0,01
0,00
0,12
0,00
0,00
0,00
0,06
0,38
0,05
0,04
0,03
0,01

7,25
0,28
0,00
3,17
15,64
3,36
1,90
1,94
6,61
0,51
0,00
0,00
0,05
0,47
6,98
0,00
6,05
0,00
0,01
0,00
0,20
0,11
0,01
0,00
0,12
0,00
0,00
0,00
0,06
0,37
0,05
0,04
0,03
0,01

7,43
0,27
0,00
3,16
16,12
3,37
1,89
1,82
6,40
0,51
0,00
0,00
0,04
0,46
7,06
0,00
6,14
0,00
0,01
0,00
0,21
0,11
0,01
0,00
0,10
0,00
0,00
0,00
0,06
0,38
0,05
0,03
0,03
0,01

7,76
0,27
0,00
3,08
16,62
3,33
1,81
1,74
6,25
0,50
0,00
0,00
0,04
0,46
7,30
0,00
6,37
0,00
0,01
0,00
0,20
0,11
0,01
0,00
0,10
0,00
0,00
0,00
0,06
0,40
0,05
0,03
0,03
0,00

ps

8,64
0,30
0,00
3,44
14,14
3,13
1,85
2,27
6,43
0,50
0,00
0,00
0,05
0,45
7,35
0,00
6,37
0,00
0,01
0,00
0,21
0,12
0,01
0,00
0,13
0,00
0,00
0,00
0,06
0,40
0,04
0,04
0,04
0,01

is

lp

pu

://

ht
tp

E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH

.g
o.
id

39,83

ka
b

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa


Pertanian
a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Holtikultura Semusim
c. Perkebunan Tahunan
d. Tanaman Holtikultura Tahunan
e. Perkebunan Tahunan
f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
1. Pertambangan MiGas
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
3. Pertambangan Bijih Logam
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Industri Batubara dan Pengilangan
2. Industri Makanan dan Minuman
3. Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit
6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas
8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet
10.Industri Barang Galian Bukan Logam
11.Industri Logam Dasar
12.Industri Barang dari Logam & Komputer
13.Industri Mesin dan Perlengkapan
14.Industri Alat Angkutan
15.Industri Furnitur
16.Industri Pengolahan Lainnya
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es

40,21

.b

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

0,07

0,07

0,07

0,06

0,06

F. KONTRUKSI

13,82

14,34

15,09

15,94

16,22

G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,


RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

10,56

10,61

10,21

9,97

9,89

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Resparasi


2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor

62

0,06

0,05

0,05

0,05

0,05

10,51

10,56

10,16

9,91

9,84

LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

4,81
0,00
0,29
2,44
1,39
0,00
0,69
3,02
0,05
2,97
1,31
0,70
0,11
0,58
0,01
0,00
1,75
0,07

4,64
0,00
0,29
2,34
1,30
0,00
0,72
3,04
0,05
2,99
1,32
0,67
0,10
0,56
0,01
0,00
1,69
0,07

4,40
0,00
0,28
2,19
1,21
0,00
0,72
3,00
0,05
2,95
1,33
0,67
0,12
0,53
0,01
0,00
1,67
0,06

4,59

4,77

4,79

4,88

4,91

7,05
2,77
0,77
100,00
100,00

7,30
2,74
0,76
100,00
100,00

6,94
2,81
0,75
100,00
100,00

6,47
2,42
0,76
100,00
100,00

6,03
2,32
0,74
100,00
100,00

.b

ps

.g
o.
id

4,88
0,00
0,29
2,45
1,47
0,00
0,67
3,03
0,05
2,98
1,36
0,74
0,11
0,61
0,01
0,00
1,85
0,08

ka
b

1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat
3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan
5. Angkutan Udara
6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan
I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM
1. Penyediaan Akomodasi
2. Penyediaan Makan Minum
J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
1. Jasa Perantara Keuangan
2. Asuransi dan Dana Pensiun
3. Jasa Keuangan Lainnya
4. Jasa Penunjang Keuangan
L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN
O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, &
JAMINAN SOSIAL
P. JASA PENDIDIKAN
Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL
R,S,T,U. JASA LAINNYA

5,07
0,00
0,29
2,54
1,54
0,00
0,69
3,01
0,05
2,96
1,43
0,74
0,10
0,63
0,01
0,00
1,92
0,09

is

PDRB

ht
tp

://

pu

lp

PDRB TANPA MIGAS

63

Tabel 11. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pulang Pisau Tahun


2010 - 2014** (Persen)
LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

5,76

6,45

8,56

6,91

3,74

6,02

7,74

9,90

-10,47
0,55
0,00
0,08
11,87
9,71
5,08
0,05
4,97
6,92
0,00
0,00
8,48
6,76
4,70
0,00
4,71
0,00
7,34
0,00
5,02
6,12
4,71
0,00
3,91
0,00
0,00
0,00
9,56
2,99
9,40
6,93
6,57
9,71

1,59
4,56
0,00
7,18
7,33
9,02
5,77
-1,37
6,89
8,42
0,00
0,00
2,77
9,01
4,76
0,00
4,78
0,00
6,60
0,00
5,44
4,17
6,05
0,00
0,41
0,00
0,00
0,00
0,41
6,12
5,87
4,88
4,38
8,68

7,01
6,40
0,00
6,49
9,34
5,04
4,60
-1,29
2,67
7,56
0,00
0,00
5,90
7,73
8,09
0,00
8,43
0,00
8,97
0,00
4,91
4,37
8,83
0,00
1,05
0,00
0,00
0,00
13,47
6,74
7,89
7,77
8,21
4,59

14,15
8,21
0,00
7,02
9,82
7,42
4,09
-1,42
4,79
7,23
0,00
0,00
4,65
7,48
9,27
0,00
9,45
0,00
10,01
0,00
5,88
13,08
5,38
0,00
3,25
0,00
0,00
0,00
5,46
9,34
10,19
14,34
15,60
4,87

ps

4,44
-3,13
0,00
2,02
9,89
8,16
5,84
-2,62
5,26
4,84
0,00
0,00
6,31
4,69
3,70
0,00
3,43
0,00
1,73
0,00
6,11
9,09
9,17
0,00
8,05
0,00
0,00
0,00
6,65
3,48
3,50
1,64
1,31
4,28

is

lp

pu

://

ht
tp

.g
o.
id

3,73

ka
b

1. Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa


Pertanian
a. Tanaman Pangan
b. Tanaman Holtikultura Semusim
c. Perkebunan Tahunan
d. Tanaman Holtikultura Tahunan
e. Perkebunan Tahunan
f. Peternakan
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
3. Perikanan
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
1. Pertambangan MiGas
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
3. Pertambangan Bijih Logam
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Industri Batubara dan Pengilangan
2. Industri Makanan dan Minuman
3. Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit dan Barang dari Kulit
6. Industri Kayu dan Barang dari Kayu
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas
8. Industri Kimia, Farmasi, & Obat Tradisonal
9. Industri Karet, dan Barang dari Karet
10.Industri Barang Galian Bukan Logam
11.Industri Logam Dasar
12.Industri Barang dari Logam & Komputer
13.Industri Mesin dan Perlengkapan
14.Industri Alat Angkutan
15.Industri Furnitur
16.Industri Pengolahan Lainnya
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1. Kelistrikan
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es

6,06

.b

A. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH

6,68

1,10

7,16

8,68

5,23

F. KONTRUKSI

6,01

10,36

11,27

11,68

8,78

G.PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,


RESPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

5,68

5,82

5,76

5,53

6,73

2,35

8,38

8,92

5,70

6,88

5,69

5,81

5,74

5,53

6,73

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Resparasi


2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor

64

LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013*

2014**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

is

PDRB

3,05
0,00
5,21
3,44
-1,57
0,00
9,57
5,87
9,01
5,82
9,40
3,74
4,36
3,55
7,17
5,07
3,76
7,03

3,12
0,00
4,97
3,58
-1,05
0,00
8,02
8,57
6,70
8,61
9,16
7,50
16,95
5,80
8,25
2,19
7,20
-3,56

ps

6,72

7,86

7,32

7,76

9,22

0,45
2,88
1,39
5,00
5,00

8,78
4,70
6,84
5,53
5,53

4,27
10,59
7,02
6,46
6,46

4,38
-3,32
7,62
6,71
6,71

4,05
4,95
7,96
7,79
7,79

ht
tp

://

pu

lp

PDRB TANPA MIGAS

3,79
0,00
7,14
4,97
-1,07
0,00
8,35
5,78
5,79
5,78
8,90
3,70
3,73
3,42
17,17
14,93
1,87
1,58

.g
o.
id

0,64
0,00
7,17
0,11
-1,78
0,00
5,26
5,34
2,03
5,40
6,46
6,06
14,82
4,58
10,05
3,28
5,29
2,57

ka
b

1. Angkutan Rel
2. Angkutan Darat
3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan
5. Angkutan Udara
6. Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan
I. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM
1. Penyediaan Akomodasi
2. Penyediaan Makan Minum
J. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
1. Jasa Perantara Keuangan
2. Asuransi dan Dana Pensiun
3. Jasa Keuangan Lainnya
4. Jasa Penunjang Keuangan
L. REAL ESTATE
M,N. JASA PERUSAHAAN
O. ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, &
JAMINAN SOSIAL
P. JASA PENDIDIKAN
Q. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL
R,S,T,U. JASA LAINNYA

2,59
0,00
6,45
3,32
-0,29
0,00
5,07
5,46
4,37
5,48
7,24
2,84
0,86
3,09
6,76
3,42
0,57
1,43

.b

H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

65

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

ht
tp

://
is

lp

pu
.g
o.
id

ps

.b

ka
b

Anda mungkin juga menyukai