Ciri-ciri/gejala Flu Babi dan status bahaya-nya yang sudah mencapai level 5 (udah menyebar di (minimal)
2 negara)
(Koleksi Semua Artikel Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/ )
Pada umumnya, ciri-ciri dan gejala infeksi flu babi pada manusia mirip dengan flu biasa pada manusia,
yakni:
* demam yang muncul tiba-tiba
* batuk
* nyeri otot
* sakit tenggorokan
* dan kelelahan yang berlebihan.
Namun selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare. Demikian seperti
diberitakan "Reuters".
Kalau cuman melihat 7 gejala tersebut, sepertinya susah sekali yah bedain antara flu babi dan flu / penyakit
biasa lainnya? Betul tidak???
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin (tgl 30 April 2009) menaikkan status bahaya wabah flu babi
ke tingkat 5 dalam skala pandemi (wabah global). Level ini berarti hanya satu tingkat menjelang kondisi
terburuk. "Tingkat 5 berarti sudah terjadi penyebaran virus dari manusia ke manusia sedikitnya pada dua
negara di satu wilayah (benua)," ujar Direktur Jenderal WHO Margaret Chan.
WHAT??? Moga-moga gak seperti di "I AM LEGEND" dech??? ^_^
(Definisi2 ttg tingkat/level status bahaya, bisa dibaca di bawah (paling bawah))
Skala pandemi disusun enam tingkat, dan tingkat terakhir menunjukkan terjadinya penyebaran virus
antarmanusia sedikitnya pada dua benua di dunia. Naiknya status dalam skala pandemi ini terjadi setelah
seorang bayi keturunan Meksiko berusia 23 bulan yang tinggal di Brownville, Texas, meninggal di Rumah
Sakit Houston, Texas, dengan menunjukkan ciri-ciri pengidap flu babi.
Kejadian itu menjadi kasus kematian pertama di luar Meksiko. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita
bisa melacak evolusi sebuah pandemi secara real time," kata Chan.
Dalam konperensi pers di kantor WHO, Chan juga menekankan perlunya langkah penanganan diambil
selekasnya. "Pandemi kali ini harus diatasi sangat serius karena memiliki kemampuan menyebar yang
sangat cepat ke setiap negara di dunia," ujarnya.
Dalam sejarah virus, kuman influenza dikenal karena kecepatan mereka dalam bermutasi dan memiliki
perilaku yang sulit diantisipasi. "WHO dan otoritas kesehatan di negara-negara yang sudah terinfeksi tak
akan mampu menemukan jawaban atas masalah ini secara cepat," Chan memberi gambaran betapa
seriusnya wabah ini.
Anggota Komisi Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (FBPI) di
Indonesia, Menaldi Rasmin, menyatakan negara beriklim tropis tidak terbebas dari flu babi meski sejauh
ini belum ada kasus yang terdengar.
"Virus H1N1 yang menjadi penyebab flu babi adalah virus yang baru kelihatan dua minggu lalu dan masih
dalam masa penelitian. Virus ini gabungan dari flu unggas, flu manusia, dan flu babi," kata Menaldi di
kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat kemarin.
Lantaran virus baru, belum ada bukti ilmiah perihal umur, asal, dan tingkat ketahanan virus tersebut.
"Tidak ada yang bisa memastikan apakah virus ini hanya hidup di negara empat musim atau bisa juga di
negara dua musim seperti Indonesia," ujarnya.
Pandemi ini lebih mengkhawatirkan ketimbang flu burung atau flu musiman lantaran belum ada vaksin
yang bisa melumpuhkannya.
Flu babi ini mendatangkan risiko terbesar terjadinya pandemi berskala besar sejak wabah avian flu yang
muncul kembali pada tahun 2003 lalu dan menewaskan 257 orang dari 421 penderita di 15 negara
SINYAL BAHAYA WHO
Flu babi rupanya tak bisa dipandang sebelah mata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan
peringatan bahwa dunia berada di ambang pandemi wabah virus flu babi. Seiring dengan kian
bertambahnya korban jiwa, WHO menaikkan sinyal bahaya dari level 5 ke 6. WHO yakin flu babi akan
menyebar dengan cepat ke seantero penjuru dunia.
TIPS MENGHINDARI FLU BABI (TINDAKAN PENCEGAHAN)
* Jika sakit, berdiamlah di rumah. Jangan ke kantor atau ke sekolah. Batasi kontak agar tak menulari orang
lain yang sehat.
* Tutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk. Gunakan tisu yang bersih, lalu buang tisu bekas pakai ke
keranjang sampah atau toilet.
* Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah bersin-bersin atau batuk. Sabun cuci
tangan beralkohol sangat ampuh.
* Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda karena bisa menyebarkan virus.
* Hindari kontak secara dekat, misalnya bersalaman. Jauhi tempat-tempat ramai dan sesak, seperti terminal
bus atau kereta api.
* Hindari rumah sakit dan klinik kecuali dalam keadaan darurat.
TAHAPAN PANDEMI INFLUENZA
TAHAP 1 :
Virus tak menyebar di kalangan hewan lagi, tapi justru menjangkiti manusia.
TAHAP 2 :
Virus influenza hewan menyebabkan infeksi pada manusia dan berpotensi menyulut ancaman pandemi.
TAHAP 3 :
Influenza menyebar secara sporadis antarmanusia, tapi belum secara signifikan terjadi penularan
antarmanusia
TAHAP 4 :
Positif menyebar di antara manusia sehingga mewabah di kalangan komunitas tertentu. Risiko pandemi di
depan mata.
TAHAP 5 :
Penyebaran antarmanusia setidaknya di dua negara di satu wilayah WHO. Pertanda kuat munculnya
pandemi.
TAHAP 6 :
Virus mewabah ke negara lain di beberapa wilayah WHO.
Ancaman pandemi global.
1. Memerintahkan kepada Kementerian/Lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah cepat dan tepat
dalam menangkal wabah Flu Babi. Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan
Menghadapi Influenza (KOMNAS FBPI) ditugaskan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah tersebut.
2. Melaksanakan tindakan-tindakan sebagai berikut:
(1) Melakukan surveilan aktif untuk mendeteksi sedini mungkin anggota masyarakat yang terkena penyakit
mirip influenza (Influenza Like Illness/ILI), terutama jika terjadi dalam satu kelompok bersama-sama,
melalui:
Jaringan surveilan wilayah Departemen Kesehatan ( Distric Surveillance Officer /DSO) dan Survelan
Wilayah Departemen Pertanian (Participatory Disease Survaillance and Response/PDSR).
Intensifikasi jaringan Desa Siaga.
Jaringan puskesmas, rumah sakit, dan tenaga kesehatan.
Jaringan mahasiswa, sukarelawan, dan tenaga kesehatan.
(2) Melakukan surveilan untuk pendatang ke Indonesia, khususnya dari Amerika Utara dan singapura
(3) Memberikan Travel Advisory tentang situasi Flu Babi dan langkah-langkah yang diperlukan bagi
Warga Negara Indonesia yang akan berkunjung ke Amerika Utara:
Melakukan pemindaian suhu tubuh (thermal scanning) di pelabuhan udara dan laut.
Pemberian kuisioner (Health Alert card)
(4) Memantau perkembangan dunia dan berkomunikasi intensif dengan pemerintah Meksiko, Amerika
Serikat, dan Negara lain.
(5) Mengintensifkan komunikasi dengan berbagai mitra Internasional, antara lain ASEAN dan Persatuan
Bangsa-Bangsa (PBB).
(6) Meningkatkan kesiapsiagaan disemua jaringan kesehatan dan laboraturium yang memiliki kapasitas
untuk melakukan pengujian sebagai bagian dari surveilans aktif terpadu.
(7) Melakukan surveilans terpadu ke peternakan-peternakan babi dan wilayah sekitarnya.
(8) Meningkatkan intensitas karantina hewan, baik ekspor impor maupun antar daerah.
(9) Melakukan pelarangan sementara impor daging babi dan produknya.
(10)Memberikan penjelasan publik secara sistematis mengenai Flu Babi, dengan pesan: Tetap tenang,
Pahami gejalanya, dan tanggap terhadap perubahan situasi.
(11)Mengaktifkan dan memberdayakan pusat informasi (call center dan SMS Center).
(12)Memantapkan rencana kesiapsiagaan nasional (Pandemic Respon Plan), baik medis maupun non
medis, untuk penanganan pusat penyebaran penyakit (epicenter) dan wabah raya (global pandemic).
(13)Mempersiapkan logistik dan sumber daya manusia untuk penanganan jika terjadi kondisi yang lebih
buruk termasuk pelayanan vital (Essential-sectors) dan rencana keberlangsungan dunia usaha (business
contingency plan).
(14)Mempersiapkan dan mengantisipasi jika terjadi kondisi yang lebih buruk termasuk apabila harus
memberlakukan larangan perjalanan dan perdagangan.
(15)Memperhitungkan dan mempersiapkan respon terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh
wabah Flu Babi.
Virus flu babi mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu kita perlu
mengetahui apa gejala-gejala flu babi dan bagaimana cara pencegahan terhadap virus ini. Meski belum
sampai ke Indonesia, namun kita harus mewaspadai virus swine flu atau flu babi yang telah merenggut
ratusan nyawa di Meksiko.
Ciri-ciri dan gejala flu babi :
1. Demam yang muncul tiba-tiba
2. Batuk
3. Nyeri otot
4. Sakit tenggorokan
5. Kelelahan yang berlebihan
6. Penderita muntah-muntah dan diare
Cara pencegahan flu babi dapat melakukan langkah-langkah preventif sebagai berikut:
1. Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke
kotak sampah.
2. Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau
bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
3. Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
4. Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat
orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
5. Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.