Oleh :
Muchtaridi
1
ABSTRACT
Sample preparation is one of the step in analysis wich able to determine efficacy
of analysis, because it can establish reproducibility and recovery of the matrix
interference. SPE (Solid Phase Extraction) and SPME (Solid Phase
Microextraction) is recent trends in sample preparation for reduction solvent
volume and time. This article reviews recent advances in sample preparation
techniques for pharmaceutical analysis, with special focus on SPE.
PENDAHULUAN
Identifikasi dan kuantifikasi suatu senyawa obat dan metabolitnya dalam
cairan biologis secara ekstensif dikembangkan untuk kebutuhan perkembangan
kajian ketersediaan hayati obat (bioavailability) dan profil farmakonetika obat itu
sendiri.
Materi biologis seperti darah dan urin dan sediaan farmasi seperti tablet,
sirup, dan krim memiliki matriks yang kompleks, karena di dalamnya terdapat
protein, polisakarida, steroid, lemak, garam, asam dan basa organik yang dapat
mengganggu dalam analisis senyawa aktif obat yang diperiksa. Selain itu, analat
senyawa aktif memiliki kadar yang rendah dalam sampel.
Kecenderungan penggunaan instrumen oleh peneliti di industri atau
peneliti lain untuk analisis obat dalam matriks sampel sangat besar. Meskipun
perkembangan analisis instrumen dengan efisiensi tinggi untuk menentukan
analat di dalam sampel biologis dan sediaan jadi telah berkembang pesat, namun
pre-treatment atau preparasi sampel dalam mengisolasi, mengekstrak, dan
mengkonsentratkan komponen interest dalam matriks sampel tetap sangat
diperlukan, sebab instrumen secanggih apapun tidak bisa menangani matriks
secara langsung.
.
Ekstraksi cair-cair sudah banyak ditinggalkan dalam preparasi sampel,
sebab cara ini memiliki banyak keterbatasan seperti solven yang berjumlah besar
akan mengkibatkan analat tidak terkonsentratkan, analat yang bersifat ionik dan
sangat polar (karena pelarutnya sukar diuapkan) banyak kendala dalam
pemisahannya.
Oleh karena itu, untuk mencegah kelemahan ini, dua teknik utama yang
saat ini sedang berkembang yaitu SPE dan SPME dapat menghasilkan analisa
1
sangat efisien dengan recovery yang tinggi. Pada artikel ini, hanya akan dibahas
aplikasi SPE saja pada analisis obat dalam sediaan dan cairan biologis.
Pada SPE, sampel disaring melalui suatu fasa padat yang dapat menseleksi
zat analat setelah dielusi dengan fasa gerak yang volumenya sedikit. Teknik ini
dapat mengkonsetratkan analat yang memiliki konsetrasi rendah, jika pemilihan
fasa pada yang ditempatkan pada kolom sesuai dengan sifat fisikokimia analat [12]. Sebagai tambahan, beberapa sistem kini tersedia dalam bentuk cartridge
seperti yang dikeluarkan Baker (Jerman), Supelco (USA), Waters (Inggris),
Varian (Jerman), Merck (Jerman), dan Schimadzu (Jepang), namun ada juga yang
on-line otomatis dengan HPLC, GC, atau CE [2, 3, 4].
PREPARASI SAMPEL DENGAN SOLID PHASE EXTRACTION (SPE)
SPE diadopsikan secara luas dalam preparasi sampel berbagai jenis
sediaan farmasi dan zat aktif obat terutama dalam cairan biologis. Kerns et al. [6]
menyatakan bahwa SPE merupakan penemuan baru untuk lebih memudahkan
dalam mengungkapkan profil farmasetika suatu obat. SPE digabungkan (on-line)
dengan tandem MS-MS sebagai autosampler, seperti yang terlihat pada Gambar
1.
ANTIBIOTIKA
Waktu (menit)
Gambar 2. Kromatogram HPLC kafein (CA) sebelum clean-up dengan SPE-C18 (a) dan 8kloroteofilin (CT) yang terdeteksi setelah clean-up dengan SPE-C18 (c) dan setelah dilakukan
pencucian (b) [25].
Gambar a
Metil
palmitat
Standar
Internal
Gambar b
Metil
palmitat
4-terpineol
Miristisin
Tabel 1. Aplikasi SPE pada analisis obat baik dalam sediaan farmasi maupun dalam cairan
biologis
No.
Analat
Jenis Sampel
Kemasan SPE
Acuan
1.
Derivat asam antranilat (asam Tablet dan urin
Pertukaran
ion [4]
mefenamat, asam flufenamat dan
(Bond-Elut SAX)
asam tolfenamat)
2.
Cilazapril
Tablet dan urin
C8
[7]
3.
Reboteksin
Plasma darah
HLB-OASIS
[10]
4.
Multi vitamin
Tablet dan sirup
C18-AR
[26]
5.
Naproksen dan nabumeton
Tablet dan urin
Anion
Exchange- [3]
Bond Elut Certify II
6.
Talidomid
Tablet, urin dan C18
[11]
plasma darah
7.
Vitamin C dan Rutin
Tablet
C18 mikrokolom
[30]
8.
Neurokinin-I antagonis reseptor
Zat aktif
HLB-OASIS
[31]
9.
Eritromisin,
roksitromisin, Polutan air
C18
[35]
sulfadiazin,
sulfametazin,
sulfametokzasol, dan trimetoprim
10.
Siproloksasin
Darah
C18
[18]
11.
Tetrasiklin
Tablet
C18
[32]
12.
Kurukumin
Sediaan Jamu
Tributil fosfat resin
[33]
13.
Oksprenolol dan timolol
Urin
Bond Elut Certify
[8]
LRC SPE
14.
Cefotaksim
Urin
C18
[15]
15.
Lasidipin
Urin
C18
[16]
Metformin
Plasma darah
Ion pair
[41]
16.
17.
18.
19.
20.
21.
HLB-OASIS
C18-Bakebond
C18
TSK BSA-C18
[42]
[7]
[23, 40]
[9]
C18
[6]
Tabel 2. Data analisis Recovery, LOD, dan Koefisien variasi dari preparasi kolom
Bond Elut C18 dan Phenemenes Strata X pada sampel cemaran faramasi pada air [39]
Recovery Kolom SPE
Koefisien
Waktu
Analat
VARIAN Strata X
Variasi
Retensi
(SD)
(SD)
56 (5.4)
56 (4.8)
4.3
0.9989
Acetil-sulfamethoksazole
83 (7.0)
62 (10)
13.8
0.9690
Asam klofibrat
63 (3.9)
43 (25)
16.4
0.9843
Dekstropropoksipene
62 (20)
44 (9.7)
16.6
0.9998
Diklofenak
0.92 (16) 73 (30)
19.4
0.9942
Erithromisin
108 (5.5) 117 (22)
15.5
0.9784
Ibuprofen
0.13 (54) 4.2 (35)
23.8
0.9989
Lofepramin
24 (7.9)
19 (14)
17.8
0.9988
Asam mefenamat
75 (6.9)
61 (6.8)
14.8
0.9989
Parasetamol
45 (5.6)
41 (4.2)
15.3
0.9947
Propranolol
120 (16)
43 (26)
4.0
0.9966
Sulfamethoksazole
42 (40)
17 (37)
20.5
0.9941
Tamoksifen
123 (2.5)
39 (9.3)
14.5
0.9943
Trimetoprim
SPE Varian
LOD
(ngl-1)
50
50
20
20
10
20
10
50
50
10
50
10
10
63
366
657
88
441
954
31
108
227
31
98
229
3
9
27
10
15
33
Analat
trans-Whiskylactone
cis-Whisky lactone
-Octalactone
-Nonalactone
-Decalactone
-Decalactone
-Undecalactone
-Dodecalactone
4259
5126
2240
2630
12000
3130
5785
2480
4240
5274
2178
2871
10000
3950
4390
2671
2003
2073
1912
2696
7882
3536
5257
2567
1476
1569
1205
2317
10003
3162
4879
2223
98
78
69
99
410
308
793
1905
87
62
70
164
435
348
805
1379
74.7
35.6
50.5
24.8
113
61.7
108
38.9
157
23.0
41.9
6.2
12.9
6.1
10.1
4.9
32.3
17.7
34.2
12.3
52.2
7.7
27.9
4.1
7.2
3.4
4.7
2.3
15.4
8.4
14.6
5.3
17.4
2.6
12.7
1.9
= selektifitas
Tabel 4. Recovery pada 7 kolom SPE dalam analisis sampel air tercemar produk farmasi (n=3) [3].
Sorben
Bakerbond SDB
1 Lichrolut EN
Isolute Env+
Chromabond HR
Tipe polimer
Luas permukaan (m2/g)
Ukuran parrikel (m)
Jumlah (mg)
PS-DVB-OH
1000
90
200
Recoverya SD
PS-DVB
1200
50100
500
Recoverya
PS-DVB-OH
1000
90
200
Recoverya SDb
PS-DVB
1200
50100
500
Recoverya
SD
SD
Chromabond
EASY
PS-DVB-AX
650700
40/80
500
Recoverya SDb
Parasetamol
60
4
37
4
39
22
72
4
50
Kafeine
99
4
91
2
99
9
94
3
99
DEET
96
3
100
3
94
6
91
2
100
Karbamazepin
100
3
97
2
104
3
95
5
99
Oksazepam
65
3
74
2
81
4
27
5
80
Fluoksetine
69
4
80
5
86
7
53
5
86
Metoprolol
81
6
79
13
50
14
52
4
79
Propranolol
68
4
65
8
36
22
50
6
70
Estrone
92
2
75
0
80
3
54
5
71
17-Estradiol
96
2
89
3
101
5
85
5
95
Asam klofibrat
54
3
29
1
48
10
25
4
27
Bezafibrate
55
9
55
5
43
9
23
5
18
Ibuprofen
46
2
61
4
55
9
6
10
10
Diklofenak
42
6
62
3
38
7
19
4
1
Kondisi: 1l sampel air (pH 7,8) pada concentration of 25 g/l. PS: polistirena, DVB: divinilbenzena, EVB: etilvinilbenzena, OH: hidroksi,
AX: anion exchanger lemah, MA: metakrilat, NVP: N-vinilpirrolidone.
a
n = 1.
25
3
3
3
4
4
3
1
3
0
3
110
25
92
Abselut Nexus
Oasis HLB
PS-MA
500650
6580
200
Recoverya
SD
PS-DVB-NVP
810
30
200
Recoverya SDb
0
25
91
95
91
94
97
90
92
95
23
87
68
90
0
2
3
1
4
4
2
2
1
1
3
2
1
3
14
97
100
101
98
88
96
98
96
98
83
95
98
102
2
3
3
2
1
2
7
4
3
2
6
2
1
2
10
Urine
Human urine
[14]
[ 22]
[ 30, 53 ]
[ 54 ]
[ 55 ]
[ 56 ]
[ 57 ]
[ 58, 59]
[ 60 ]
[ 61 ]
Human serum
[ 62 ]
Calf urine
Human plasma
Urine
Methanolic or acetonitrilic solution
[ 63 ]
[ 64 ]
[ 65 ]
[ 66 ]
12
14. Walshe M., J. Howarth, M.T. Kelly, R. O'Kennedy, M.R. Smyth, J. Pharmaceutical
Biomedicinal Analysis, 16 (1997) 319.
15. Martinez L.G., P. Campins-Falco, A. Sevillano-Cabeza, F. Bosch-Reig. Journal of
Chromatography B, 718 (1998) 143151.
16. Kharat V.R., K.K. Verma, J.D. Dhake. Journal of Pharmaceutical and Biomedical
Analysis, 28 (2002) 789793. [short communication]
17. Xue Y., Y. Hieda, K. Kimuraa, T. Nishiyama, T. Adachi. Legal Medicine, 4 (2002)
232238.
18. Zotou A., N. Mitiadou. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 28
(2002) 559568.
19. Samanidou V.F., E.A. Hapeshi, I.N. Papadoyannis. Journal of Chromatography B,
788 (2003) 147158.
20. Domijan A.M., M. Peraica, M. Miletic-Medved, A. Lucic, R. Fuchs. Journal of
Chromatography B, 798 (2003) 317321
21. Kerns E.H., T. Kleintop, D. Little, T. Tobien, L. Mallis, L. Dia, M. Hua, Y. Hong,
O.J. McConnell. (2003) Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. xxx (5)
xxxxxx.
accsess
in
http://
0-
13
40. Rhl R., F.J. Schweigert. Journal of Chromatography B, 798 (2003) 309316
41. AbuRuz S., J. Millership, J. McElnay. Journal of Chromatography B, 798 (2003)
203209.
43. Castell P. T.J. Santos, M.T. Galceran. Journal of Chromatography A, 1025 (2004)
157162.
44. Glidden P.F., D.B. Goldberg, C.M. Heldebrant. Journal of Pharmaceutical and
Biomedical Analysis, 28 (2002) 295302.
45. Romoloa F.S., M.C. Rotoloa, I. Palmib, R. Pacificib, A. Lopez. Forensic Science
International, 138 (2003) 1726
46. Nelson B.C., C.M. Pfei.er, S.A. Margolis, C.P. Nelson. Analytical Biochemistry, 325
(2004) 4151
47. Heudi O., MJ Trisconi, C.J. Blake. Journal of Chromatography A, 1022 (2004) 115
123
48. Reineke N., K. Bester, H . Huhnerfuss, B. Jastor, S. Weigel. Chemosphere, 47
(2002) 717723.
49. Li Z., S. Wang, N.A. Lee, R.D. Allan, I.R. Kennedy. Analytica Chimica Acta, 503
(2004) 171177.
50. Bagheri M., M.H. Mashhadizadeh, S. Razee. Talanta, 60 (2003) 839-/844.
51. Kataoka H., Journal of Anal. Bioanal. Chem, 373 (2002) 31.
52. Hilton M.J., Kevin V. Thomas. Journal of Chromatography A, 1015 (2003) 129141.
53. Olsen J., P. Martin, I.D.Wilson, G.R. Jones, Journal of Analyst,124 (1999) 467.
(abstract)
54. Andersson L.I., A. Paprica, T. Arvidsson, Journal of Chromatographia, 46 (1997)
57. (abstract)
55. Rashid B.A., R.J. Briggs, J.N. Hay, D. Stevenson, Analysis Communication, 34
(1997) 303. (abstract)
56. Muldoon M.T., L.H. Stanker, Analysis Communication, 69 (1997) 803. (abstract)
57. Zander A ., P. Findlay, Th. Renner, B. Sellergren, A. Swietlow, Analysis
Communication, 70 (1998) 3304. (abstract)
58. Mullett W.M., E.P.C. Lai, Analysis Communication, 70 (1998) 3636. (abstract)
59. Mullett W.M., E.P.C. Lai, Journal of Michrochemistry, 61 (1999) 143. (abstract)
60. Mullett W.M., E.P.C. Lai, J of Pharmaceutical Biomedical Analysis, 21 (1999) 835.
(abstract)
61. Kugimiya A., T. Takeuchi, Jounal of Analytica Chemica Acta, 395 (1999) 251.
(abstract)
62. Venn R.F., R.J. Goody, Journal of Chromatographia, 50 (1999) 407. (abstract)
63. Mullett W.M.,M.F.Dirie, E.P.C. Lai,H. Guo, X. He, Jounal of Analytica Chemica
Acta, 414 (2000) 123. (abstract)
64. Berggren C., S. Bayoudh, D. Sherrington, K. Ensing, Journal of Chromatography A,
889 (2000) 105. (abstract)
65. L.I. Andersson, Journal of Analyst, 125 (2000) 1515. (abstract)
66. Bjarnason B., L. Chimuka, O. Ramstrom, Anal Chem, 71 (1999) 2152.
14