TEORI DASAR
4.1 PENGENALAN POMPA
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi
pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.
Dibawah ini Struktur pembagian jenis pompa secara umum
akan sangat rawan mengalami kavitasi. Misalnya pada pompa maka bagian yang akan mudah
mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi pada bagian ini disebabkan karena
tekanan isap terlalu rendah.
Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai
gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa
aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar dari
pada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan
menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke
ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan
tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa
sehingga bisa menyebabkan dinding akan berlubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut
dengan erosi kavitasi sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah
pada dinding secara terus menerus.
Selain itu kavitasi juga menyebabkan suara yang berisik, getaran, korosi yang disebabkan
karena adanya reaksi kimia gas-gas dan logam, dan juga dapat menyebabkan kemampuan
pompa akan menurun secara tiba-tiba sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik.
Cara-cara yang bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kavitasi antara lain :
1. Tekanan sisi isap tidak boleh terlalu rendah Pompa tidak boleh diletakkan jauh di atas
permukaan cairan yang dipompa sebab menyebabkan head statisnya besar.
2. Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang mempunyai
kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh karena itu besarnya kecepatan aliran
harus dibatasi, caranya dengan membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil.
3. Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam pada belokan yang tajam kecepatan
aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan fluida akan turun sehingga menjadi rawan
terhadap kavitasi.
4. Pipa isap dibuat sependek mungkin, atau dipilih pipa isap satu nomer lebih tinggi untuk
mengurangi kerugian gesek.
5. Tidak menghambat aliran cairan pada sisi isap.
6. Head total pompa harus sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi
sesungguhnya.
Besarnya efisiensi mekanis sangat dipengaruhi oleh kerugian mekanis yang terjadi
disebabkan oleh gesekan pada bantalan, gesekan pada cakra dan gesekan pada paking.
Pompa Sentrifugal
Terdapat dua jenis pompa dinamik:
1. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air
dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di
sebuah industri adalah pompa sentrifugal.
2. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi industri.
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai
proses pabrik. bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet pump oleh
tekanan buatan.
2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan
berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.
3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin
diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik menjadi
energi tekanan. Peralatan Energi Listrik: Pompa dan Sistim Pemompaan
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang
menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat
saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang
penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan dari
head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head
totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair
dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan
terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens masuk
disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa sentrifugal
berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi inilah yang
mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial secara
kontinu.
Sekarang ini pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah berkembang
sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompa-pompa lain.
Komponen utama dari pompa sentrifugal terlihat pada gambar dan diterangkan dibawah ini:
komponen berputar yaitu Impeller yang disambungkan ke sebuan poros
komponen statis (diam) yaitu casing, penutup casing, dan bearings.
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau
distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros
untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.
K. Discharge Nossel
Lubang pengeluaran ( outlet ) cairan dari dalam pompa
4.6 PREVENTIVE DAN PREDICTIVE MAINTENANCE
Preventive maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala sesuai
dengan anjuran pada instruction manual atau pengalaman si crew maintenance terhadap
equipment yg bersangkutan. Misalnya, penggantian oli yang dilakukan setiap 6 bulan atau
penggantian grease setiap 8000 running hours, penggantian bucket gas turbine setiap 12000
running hours.
Predictive maintenance adalah salah satu metode pemeliharaan yang didasarkan pada kondisi
equipment yang sedang dicheck. Predictive maintenance membutuhkan bantuan alat-alat
presisi seperti Vibration Analyzer, Oil Analysis. Dengan memakai Vibration Analyzer, kita
misalnya bisa mengetahui gejala kerusakan pada bearing, kerusakan pada kondisi yang paling
dini, sehingga kita bisa melakukan persiapan untuk shutdwon dengan lebih terencana.
Pembelian atau pembuatan spare parts, manpower, tools dapat dipersiapkan lebih awal
sehingga kalaupun kita melakukan shutdwon akan membutuhkan waktu dan biaya yang jauh
lebih sedikit.
Predictive maintenance bertujuan untuk mengetahui lebih dini kemungkinan terjadinya
kerusakan pada suatu unit. Dengan diketahuinya kondisi peralatan tersebut dapat dilakukan
tindakan untuk mencegah peralatan tersebut breakdown pada saat beroperasi yang dapat
JIS C 4004
BRG NO : 6314ZZC3
SER NO : S2602110801
YASKAWA ELEKTRIC CORPORATION
P-7101AM01
Tabel 2 : spesifikasi motor dari river pump A no.3 unit 2
EBARA PUMP
ITEM. NO : 20P-7101B
SER. NO : RN 42300-02 1/2
MODEL : 250 VYM
BRN NO. : 6314 CAPACITY : 420 M3/H
HEAD : 12 M
SPEED : 1470 RPM
DATE : 1993
Metal sleeve Akibat gesekan Gesekan dari shaft Ganti Metal sleeve
Umbalance Terjadinya getaran yang tinggi Gesekan dari shaft dan kondisi yang tak seimbang
Ganti shaft dan perbaiki keseimbangan
Gland Paking Pemanasan yang berlebihan Gesekan dari Shaft sleeve Ganti Gland Paking
Berikut ini table jenis permasalahan pada pompa river pump dan penyelesaian
permasalahannya.
Tabel 5 : permasalahan dan penyelesaian pada river pump
5.5. PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
Pemeliharaan pencegahan pada pompa river pump meliputi inspeksi dan pemeliharaan rutin.
5.5.1. Pemeriksaan (Inpeksi)
Kegiatan ini mempunyai fungsi :
Memeriksa secara periodik pompa-pompa agar bekerja lebih efisien.
Menentukan peralatan-peralatan yang memerlukan perhatian khusus.
Mengontrol kulitas pekerjaan.
Pemeriksaan pada pompa river pump meliputi pemeriksaan sebelum, selama, dan setelah
operasi.
Pemeriksaan Sebelum Operasi
Sebelum pompa beroperasi maka bagian-bagian perlu untuk mendapat perhatian atau
pemerikasaan dapat dilihat pada table 6 berikut:
Alat Bagian yang diperiksa
Main motor Kencangkan baut pengikat
Bearing Sistem Pelumasan
Shaft sleeve Keausan dari gesekan dari gland paking
Gland packing Kebocoran
Rubber coupling Keausan pada rubber
Tabel 6 : pemeriksaan sebelum operasi pada river pump
Pemeriksaan Selama Operasi
Selama pompa beroperasi maka bagian pemeliharaan harus memperhatikan dan memeriksa
beberapa bagian seperti pada table 7 berikut:
Alat Bagian yang diperiksa
Bearing Sistem pelumasan
Seal Kebocoran
Gland paking Kebocoran
Rubber coupling Keausan pada rubber
Tabel 7 : pemeriksaan selama operasi pada river pump
Pemeriksaan Setelah Operasi
Untuk menjamin kesiapan pompa untuk operasi selanjutnya maka setelah operasi pompa
harus diperiksa pada bagian tertentu seperti pada table 8 berikut:
Alat Bagian yang diperiksa
Bearing Sistem pelumasan
Seal Kebocoran
Gland paking Kebocoran
Rubber coupling Keausan pada rubber
Tabel 8 : pemeriksaan setelah operasi pada river pump
Setelah melakukan pemeriksaan dan apabila ternyata ditemukan kerusakan-kerusakan seperti
yang dijelaskan pada table diatas, maka segera dilakukan kegiatan perbaikan/perawatan untuk
mencegah terjadinya kerusakan alat yang lebih berat.
Gambar 11. Kerusakan Bearing Gambar 12. Kerusakan (Ke Ausan Shaft)
5.7. Analisa Pompa River Pump
5.7.1. Kapasitas tangki/bak penampungan di huko-huko yaitu :
No Bak Penampungan Kapasitas air/ volume air
1 UNIT I 900 m3
2 UNIT II 1000 m3
3 UNIT III 1400 m3
Tabel 9 : kapasitas tangki penampungan di huko-huko
5.7.2. Jumlah debit air selama bulan januari sampai bulan maret 2011 yaitu :
No BAK PENAMPUNGAN JUMLAH DEBIT AIR
JANUARI FEBRUARI MARET
1 UNIT I 163.680 m3 147.846 m3 163.680 m3
2 UNIT II 238.080 m3 215.040 m3 238.080 m3
3 UNIT III 208.320 m3 188.160 m3 208.320 m3
Tabel 10 : jumlah debit air priode januari februari