PKM P
PKM P
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
: 4311414034
d. Universitas
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama
b. NIDN
: Tsania Safitri
c. Fakultas
: Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
: Universitas Negeri Semarang (Unnes)
e. Alamat Rumah/No.HP
:
Desa Ngemplak RT/RW 02/02
Undaan Kudus / 085624168004
: tsaniasafitri@gmail.com
: 2 orang
: Dra. Sri Mantini Rahayu S.,M.Si
: 0017105005
c. Alamat Rumah :
Jl.
Tanggul
Mas I/280 Semarang
: Rp 12.250.000,00
:: 2 bulan
Semarang, 3 Juni 2015
Menyetujui :
Ketua Jurusan Kimia
( Tsania Safitri )
NIM : 4311414034
Dosen Pendamping,
NIP. 196012171986011001
NIDN. 0017105005
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........
ii
iv
BAB I PENDAHULUAN.............
1.1 JUDUL.................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................
10
10
13
15
16
RINGKASAN
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak yaitu dalam
waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami penurunan
kualitas, bahkan akan segera membusuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman
terhadap kualitas dan daya simpan telur. Data dianalisis dengan menggunakan
RAL faktorial 3 x 3 dengan masing-masing 3 ulangan, meliputi pemberian
kombinasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) (10%,20% dan 30%), lama
perendaman (12, 24 dan 36 jam) serta pengamatan dilakukan pada hari ke (0, 7,
14, 21, 28, 35 dan 42). Komponen internal telur yang diamati meliputi : Nilai
Haugh Unit (HU) dan Indeks yolk (cm). Diharapkan bahwa dengan pemberian
ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman dapat mempertahankan
kualitas dan memperpanjang masa simpan telur ayam ras. Sehingga ekstrak jahe
dapat digunakan sebagai pengawet alami telur ayam ras, dan akan memberikan
nilai tambah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
PENGAWETAN TELUR AYAM DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK
JAHE (Zingiber officinale)
1.2 LATAR BELAKANG MASALAH
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang hampir sempurna.
Bahan makanan ini mengandung zat gizi lengkap antara lain protein, lemak,
vitamin dan mineral. Telur segar yaitu telur yang baru diletakkan oleh induk
ayam disarangnya, mempunyai daya simpan yang pendek. Jika dibiarkan
dalam udara terbuka (suhu ruang) hanya tahan 10 - 14 hari, setelah waktu
tersebut telur mengalami perubahan-perubahan ke arah kerusakan seperti
terjadinya penguapan kadar air melalui pori kulit telur yang berakibat
berkurangnya berat telur, perubahan komposisi kimia dan terjadinya
pengenceran isi telur (Syarief et al., 1990).
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak
yaitu dalam waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami
penurunan kualitas, bahkan akan segera membusuk. Untuk mengatasi
terjadinya kerusakan maka perlu diadakan pengawetan agar nilai gizinya tetap
tinggi, tidak berubah rasa, tidak berbau busuk dan warna isinya tidak pudar.
Pengawetan dapat dilakukan dengan cara kering, perendaman, penutupan kulit
dengan bahan pengawet dan penyimpanan dalam ruangan pendingin
(Hadiwiyoto, 1983).
Salah satu cara mempertahankan mutu telur supaya dapat tahan lama
adalah dengan cara melakukan perendaman atau pelapisan dengan cairan yaitu
dilakukan dengan cara merendam telur segar dalam berbagai larutan seperti air
kapur, larutan air garam dan filtrat atau penyamak nabati yang mengandung
tanin (Syarief et al., 1990).
Hasil dari berbagai penelitian lengkuas, kunyit dan jahe mampu
menghambat mikrobia patogen maupun perusak baik pada kultur mikrobia
murni maupun bahan pangan. Bahan alami ini terbukti memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia
coli (Dewi, Lotulung dan Lenny, 2002). Bahan pangan yang diujikan adalah
ikan kembung dengan kombinasi penggaraman 5 % mampu mengawetkan
ikan kembung selama 7 hari (Yuharmen, Eryanti dan Nurbalatif, 2002). Bahan
pangan bentuk olahan yang pernah diuji adalah kalio daging sapi yang mampu
awet selama 3 hari (Azhari, 2006). Hasil penelitian dari Rahayu (2000)
menunjukkan bahwa bumbu opor, ayam goreng, rendang, rawon, gulai, dan
kare yang mengandung lengkuas, kunyit dan jahe dapat menghambat
pertumbuhan bakteri gram negatif dan gram positif dengan dosis 10 dan 15%.
Berdasarkan dari berbagai penelitian ini dapat dikembangkan model pengawet
ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai pengganti formalin terhadap masa
simpan dan sifat organoleptik (sifat fisik dan daya terima) telur. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menemukan model pengawet yang efektif
untuk proses pengawetan telur tanpa mempengaruhi mutu organoleptik.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan
lama perendaman terhadap kualitas telur ?
2. Berapa konsentasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman
yang memberikan efek penghambatan pembusukan telur yang baik untuk
pengawetan telur ?
1.4 TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber
officinale) dan lama perendaman telur.
2. Mengetahui konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama
perendaman yang memberikan efek penghambatan pembusukan telur yang
baik untuk pengawetan telur.
1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkam dari penelitian ini yaitu dapat mengoptimalkan
manfaat atau kegunaan dari ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai
pengawet alami untuk telur ayam ras.
1.6 MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pangan, khusunya tentang manfaat ekstrak jahe sebagai antimikroba dan dapat
diaplikasikan oleh masyarakat sebagai alternatif bahan pengawet telur dengan
memberikan konsentrasi ekstrak jahe yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Telur
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang hampir sempurna. Bahan
makanan ini mengandung zat gizi lengkap antara lain protein, lemak, vitamin
dan mineral. Telur segar yaitu telur yang baru diletakkan oleh induk ayam
disarangnya, mempunyai daya simpan yang pendek. Jika dibiarkan dalam
udara terbuka (suhu ruang) hanya tahan 10 - 14 hari, setelah waktu tersebut
telur mengalami perubahan-perubahan ke arah kerusakan seperti terjadinya
penguapan kadar air melalui pori kulit telur yang berakibat berkurangnya
berat telur, perubahan komposisi kimia dan terjadinya pengenceran isi telur
(Syarief et al., 1990).
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak yaitu
dalam waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami
penurunan kualitas, bahkan akan segera membusuk. Untuk mengatasi
terjadinya kerusakan maka perlu diadakan pengawetan agar nilai gizinya tetap
tinggi, tidak berubah rasa, tidak berbau busuk dan warna isinya tidak pudar.
Pengawetan dapat dilakukan dengan cara kering, perendaman, penutupan
kulit dengan bahan pengawet dan penyimpanan dalam ruangan pendingin
(Hadiwiyoto, 1983).
Salah satu cara mempertahankan mutu telur supaya dapat tahan lama
adalah dengan cara melakukan perendaman atau pelapisan dengan cairan
yaitu dilakukan dengan cara merendam telur segar dalam berbagai larutan
seperti air kapur, larutan air garam dan filtrat atau penyamak nabati yang
mengandung tanin (Syarief et al., 1990).
2. Pengawetan
Pengawetan adalah suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh
manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan tersebut tidak
mudah rusak. Istilah awet merupakan pengertian relatif terhadap daya awet
alamiah dalam kondisi yang normal. Bahan pangan dapat diawetkan dalam
keadaan segar ataupun berupa bahan olahan (Saripah dan Setiasih, 1981).
Menurut Dr. Sri Durjati Boediharjo dalam Imam (2008) tujuan produsen
makanan mengawetkan produknya, antara lain karena daya tahan kebanyakan
makanan memang sangat terbatas dan mudah rusak (perishable), dengan
mengawetkan makanan dapat disimpan lebih lama sehingga menguntungkan
pedagang. Beberapa zat pengawet berfungsi sebagai penambah daya tarik
makanan yang membuat konsumen ingin membelinya. Selain itu, fungsi
pengawet yang terpenting adalah untuk menekan pertumbuhan
BAB III
METODE PENELITIAN
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini terbagi menjadi
tiga tahap yaitu :
3.1 Tahap Persiapan
Tahap pertama yaitu persiapan meliputi : persiapan alat dan bahan
perendaman telur untuk penelitian pengawet alami pada telur.
Bahan :
1. Jahe
2. Telur ayam ras
3. Larutan etanol untuk ekstraksi
4. Aquades
Alat :
1. Blender
2. Gelas beker 100 ml
3. Gelas kaca
4. Jangka sorong digital
5. Kaca datar
6. Rak telur (egg tray)
7. Oven
8. Pisau
9. Rotary evaporator
10. Corong kaca
11. Neraca analitik
3.2 Tahap pelaksanaan
Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan meliputi : melakukan pembuatan
ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan perendaman telur dengan ekstrak jahe.
3.2.1 Cara pembuatan ekstrak jahe
Jahe sebanyak 10 kg dibersihkan dan dipotong kecil-kecil
kemudian dikeringkan di dalam oven suhu 40 oC sampai kering. Rimpang
yang sudah kering dihaluskan dengan blender sampai menjadi bubuk. Bubuk
direndam dengan pelarut etanol 70% beberapa kali dan dilakukan maserasi
secara bertahap selama 24 jam hingga diperoleh ekstrak etanol. Ekstrak
diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak
kental ini selanjutnya disiapkan pada telur dan dibuat konsentrasi 10%, 20%,
dan 30% (Eni dkk, 2006)
3.2.2 Perendaman telur dengan ekstrak jahe
Telur ayam ras yang telah dibersihkan dipilih dengan ukuran yang
relatif sama. Masing-masing telur ayam ras ditimbang berat awalnya dengan
menggunakan neraca analitik. Telur ayam ras yang telah dibersihkan dan
ditimbang kemudian direndam pada ekstrak jahe dengan masing-masing
konsentrasi 10%, 20% dan 30% serta ditambah air sampai volume 50 ml
hingga seluruh bagian cangkang terendam. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental dengan perlakuan perbedaan konsentrasai ekstrak jahe
perendaman dan lama perendaman(12, 24 dan 36 jam) serta pengamatan
dilakukan pada hari ke (0, 7, 14, 21, 28, 35 dan 42).
Komponen internal telur yang diamati meliputi : Nilai Haugh Unit
(HU) adalah indeks dari tinggi albumen kental terhadap berat telur (Abbas
1989). HU dinyatakan dengan rumus: HU = 100 log (H + 7,75 1,7 W0,37).
Dimana : H = tinggi albumen kental (mm) W = berat telur (gr) x (Haugh,
1937). Indeks yolk (cm) dihitung dengan perbandingan antara tinggi yolk
dengan diameter rata-rata yolk (Munawaroh, 2010). Indeks yolk diukur
dengan menggunakan jangka sorong. Data yang diperoleh dari semua peubah
yang diamati dianalisa ragam menurut petunjuk (Steel et al., 1991) sesuai
dengan rancangan RAL faktorial 3x3 dengan 3 ulangan.
Tabel 1. Aktivitas Antioksidan pada Telur Ayam Ras
Lama
Konsentrasi ekstrak jahe (M)
Perendaman
10%
20%
30%
(hari)
0
7
14
21
28
35
42
3.3 Tahap Monitoring
Tahap ketiga adalah tahap monitoring dan evaluasi, rekan kerja tim
dipantau cara kerjanya oeh tim pelaksana atau evaluator dari pusat dalam hal
pembuatan dan reaksi pengawetan pada telur menggunakan ekstrak jahe.
BAB IV
6
Biaya (Rp)
Rp 3.750.000,00
Rp 6.250.000,00
Rp 900.000,00
Rp 1.350.000,00
Rp 12.250.000,00
Kegiatan
Perjanjian yang terkait mengenai perijinan
kontrak tempat untuk melakukan penelitian
Pencarian bahan baku dan pengolahan bahan
untuk dijadikan ekstrak
Penelitian dari ekstrak jahe (Zingiber
officinale) yang digunakan untuk pengawetan
telur ayam
Pembahasan hasil, Evaluasi dan penyusunan
laporan
Bulan
1
X
X
X
X
X
DAFTAR PUSTAKA
Saripah, Hudaya Ir. dan Ir. St. Setiasih Daradjat, 1981. Dasar-dasar Pengawetan
I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syarief dan H. Halid. 1990. Buku Monograf Teknologi Penyimpanan Pangan.
Laboratorium Rekayasa Pangan dan Gizi. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
Tapsell, L.C., I. Hemphill, L. Cobiac, C.S. Patch, D.R. Sullivan, M. Fenech, S.
Roodenrys, J.B. Keogh, P.M. Clifton, P.G. Williams, V.A. Fazio dan K.E.
Inge. 2006. Health benefits of herbs and spices: the past, the present, the
future. Med. J. Aust.
Wang, W.H. dan Z.M. Wang. 2005. Studies of commonly used traditional
medicine-ginger. Zhongguo Zhong Yao Za Zhi.
Yuharmen, Eryanti, Y. dan Nurbalatif. 2002. Uji Antimikroba Minyak Atsiri dan
Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpinia galanga L.). Jurusan Kimia, FMIPA,
Universitas Riau.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen, Ketua dan Anggota
1.1 Biodata Dosen
9
Nama
NIP
NIDN
Jenis Kelamin
Alamat E-mail
Alamat rumah
Alamat kantor
No. Telp/Fax
10
Jabatan Fungsional
Fakultas/Prodi
12
13
No. HP
11
08156596292
Tsania Safitri
Perempuan
10
3
4
5
6
7
Program Studi
NIM
Tempat Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Riwayat Pendidikan
Kimia
4311414034
Kudus, 04 Desember 1996
tsaniasafitri@gmail.com
085624168004
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SMP
SMA
MI
MTs
MA
Muhammadiyah
Muhammadiyah
Muhammadiyah
Undaan
2002-2008
Kudus
2008-2011
Kudus
IPA
2011-2014
Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SMP
SMA
MI
MTs
MA
Muhammadiyah
Muhammadiyah
Muhammadiyah
Undaan
2000-2006
Kudus
2006-2009
Kudus
IPA
2009-2012
Nurul Choiriah
Perempuan
Akuntansi
7211414085
Kabupaten Semarang, 15 Desember 1996
uul.choir@gmail.com
085727347675
11
Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SD N Kopeng 3
2002-2008
SMP
SMP N 1 Getasan
2008-2011
SMA
SMK N 1 Salatiga
Akuntansi
2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Semarang, 3 Juni 2015
Pengusul,
(Tsania Safitri)
NIM. 4311414034
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Kamera
1 buah
Rp 1.000.000,00
Flashdisk 8Gb
1 buah
Rp 100.000,00
Cartrider
1 buah
Rp 50.000,00
Blender
1 buah
Rp 300.000,00
Pisau
3 buah
Rp 5.000,00
Justifikasi
Pemakaian
Sewa kamera
Rp 1.000.000,00 sebagai
dokumentasi
Menyimpan
Rp 100.000,00 data
pengamatan
Memindahkan
Rp 50.000,00
data ke
computer
Sewa selama 1
Rp 300.000,00 bulan, untuk
menghaluskan
Rp 15.000,00
Mengupas dan
memotong
Harga
12
Membayar
sewa lab dan
lain-lain
Alat tulis
Alat untuk
merendam (rak
telur, gelas
beker, dll)
1 set alat
2 buah
Rp 10.000,00
1 set
Rp 45.000,00
SUBTOTAL
jahe
Sebagai tempat
Rp 2.220.000,00 penelitian
selama 2 bulan
Untuk menulis
Rp 20.000,00
data
Sewa selama 2
bulan untuk
Rp 45.000,00
perendaman
telur
Rp 3.750.000,00
Larutan etanol
Aquades
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Harga
Justifikasi
pemakaian
Bahan baku
20 kg jahe
Rp 35.000,00
Rp 700.000,00
ekstrak jahe
Bahan
3 krat
Rp 500.000,00 Rp 1.500.000,00
percobaan
Bahan
tambahan
2 liter
Rp 1.525.000,00 Rp 3.050.000,00 untuk
membuat
ekstrak jahe
Untuk
penambahan
20 liter
Rp 50.000,00
Rp 1.000.000,00 pada ekstrak
jahe
(pengenceran)
SUBTOTAL
Rp 6.250.000,00
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Harga
3 orang
Rp 200.000,00
Rp 600.000,00
Rp 100.000,00
Rp 300.000,00
Rp 900.000,00
3. Perjalanan
Perjalanan
Transport
untuk print
dan
penggandaan,
pencarian
bahan, dan
lain-lain
Konsumsi
3 orang
SUBTOTAL
Justifikasi
pemakaian
13
4. Lain-lain
20 eksemplar
Harga Satuan
(Rp)
Rp 30.000,00
Rp 600.000,00
Justifikasi
pemakaian
Dokumentasi
10 eksemplar
Rp 10.000,00
Rp 100.000,00
Dokumentasi
100 buah
Rp 5.000,00
Rp 500.000,00
Dokumentasi
1 buah
Rp 150.000,00
Rp 150.000,00
Dokumentasi
Material
Kuantitas
Print proposal
Foto copy
(penggandaan
)
Cetak foto
Video +
editing
SUBTOTAL
Total Keseluruhan
Harga
Rp 1.350.000,00
Rp 12.250.000,00
14
Penyusunan
laporan
15
(Tsania Safitri)
NIM.4311414034
16