Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGAWETAN TELUR AYAM DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK


JAHE (Zingiber officinale)
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Tsania Safitri
Amalia Nor Rohmah
Nurul Choiriah

4311414034/ Angkatan 2014


4411412018/ Angkatan 2012
7211414085/ Angkatan 2014

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2015

PENGESAHAN PKM PENELITIAN


1. Judul Kegiatan

:Pengawetan Telur Ayam Dengan


Perendaman Ektrak Jahe (Zingiber
officinale)
: PKM-P

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
: 4311414034

d. Universitas

f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama
b. NIDN

6. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti
b. Sumber Lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Tsania Safitri
c. Fakultas
: Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
: Universitas Negeri Semarang (Unnes)
e. Alamat Rumah/No.HP
:
Desa Ngemplak RT/RW 02/02
Undaan Kudus / 085624168004
: tsaniasafitri@gmail.com
: 2 orang
: Dra. Sri Mantini Rahayu S.,M.Si
: 0017105005
c. Alamat Rumah :
Jl.
Tanggul
Mas I/280 Semarang
: Rp 12.250.000,00
:: 2 bulan
Semarang, 3 Juni 2015

Menyetujui :
Ketua Jurusan Kimia

Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dra. Woro Sumarni, M.Si.)


NIP 196507231993032001

( Tsania Safitri )
NIM : 4311414034

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping,

( Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si )

(Dra. Sri Mantini Rahayu S.,M.Si)

NIP. 196012171986011001

NIDN. 0017105005

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...........

ii

DAFTAR ISI ....... iii


RINGKASAN...................................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN.............

1.1 JUDUL.................

1.2 LATAR BELAKANG MASALAH 1


1.3 RUMUSAN MASALAH...

1.4 TUJUAN PROGRAM........ 2


1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN

1.6 MANFAAT .........2


BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................... 7
4.1 ANGGARAN BIAYA.....................................................................

4.2 JADWAL KEGIATAN....................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................

10

BIODATA DOSEN, KETUA DAN ANGGOTA...............................

10

JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN.......................................

13

SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN..................................

15

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI..................................

16

RINGKASAN

Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak yaitu dalam
waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami penurunan
kualitas, bahkan akan segera membusuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman
terhadap kualitas dan daya simpan telur. Data dianalisis dengan menggunakan
RAL faktorial 3 x 3 dengan masing-masing 3 ulangan, meliputi pemberian
kombinasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) (10%,20% dan 30%), lama
perendaman (12, 24 dan 36 jam) serta pengamatan dilakukan pada hari ke (0, 7,
14, 21, 28, 35 dan 42). Komponen internal telur yang diamati meliputi : Nilai
Haugh Unit (HU) dan Indeks yolk (cm). Diharapkan bahwa dengan pemberian
ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman dapat mempertahankan
kualitas dan memperpanjang masa simpan telur ayam ras. Sehingga ekstrak jahe
dapat digunakan sebagai pengawet alami telur ayam ras, dan akan memberikan
nilai tambah.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
PENGAWETAN TELUR AYAM DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK
JAHE (Zingiber officinale)
1.2 LATAR BELAKANG MASALAH
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang hampir sempurna.
Bahan makanan ini mengandung zat gizi lengkap antara lain protein, lemak,
vitamin dan mineral. Telur segar yaitu telur yang baru diletakkan oleh induk
ayam disarangnya, mempunyai daya simpan yang pendek. Jika dibiarkan
dalam udara terbuka (suhu ruang) hanya tahan 10 - 14 hari, setelah waktu
tersebut telur mengalami perubahan-perubahan ke arah kerusakan seperti
terjadinya penguapan kadar air melalui pori kulit telur yang berakibat
berkurangnya berat telur, perubahan komposisi kimia dan terjadinya
pengenceran isi telur (Syarief et al., 1990).
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak
yaitu dalam waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami
penurunan kualitas, bahkan akan segera membusuk. Untuk mengatasi
terjadinya kerusakan maka perlu diadakan pengawetan agar nilai gizinya tetap
tinggi, tidak berubah rasa, tidak berbau busuk dan warna isinya tidak pudar.
Pengawetan dapat dilakukan dengan cara kering, perendaman, penutupan kulit
dengan bahan pengawet dan penyimpanan dalam ruangan pendingin
(Hadiwiyoto, 1983).
Salah satu cara mempertahankan mutu telur supaya dapat tahan lama
adalah dengan cara melakukan perendaman atau pelapisan dengan cairan yaitu
dilakukan dengan cara merendam telur segar dalam berbagai larutan seperti air
kapur, larutan air garam dan filtrat atau penyamak nabati yang mengandung
tanin (Syarief et al., 1990).
Hasil dari berbagai penelitian lengkuas, kunyit dan jahe mampu
menghambat mikrobia patogen maupun perusak baik pada kultur mikrobia
murni maupun bahan pangan. Bahan alami ini terbukti memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia
coli (Dewi, Lotulung dan Lenny, 2002). Bahan pangan yang diujikan adalah
ikan kembung dengan kombinasi penggaraman 5 % mampu mengawetkan
ikan kembung selama 7 hari (Yuharmen, Eryanti dan Nurbalatif, 2002). Bahan
pangan bentuk olahan yang pernah diuji adalah kalio daging sapi yang mampu
awet selama 3 hari (Azhari, 2006). Hasil penelitian dari Rahayu (2000)
menunjukkan bahwa bumbu opor, ayam goreng, rendang, rawon, gulai, dan
kare yang mengandung lengkuas, kunyit dan jahe dapat menghambat

pertumbuhan bakteri gram negatif dan gram positif dengan dosis 10 dan 15%.
Berdasarkan dari berbagai penelitian ini dapat dikembangkan model pengawet
ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai pengganti formalin terhadap masa
simpan dan sifat organoleptik (sifat fisik dan daya terima) telur. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menemukan model pengawet yang efektif
untuk proses pengawetan telur tanpa mempengaruhi mutu organoleptik.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan
lama perendaman terhadap kualitas telur ?
2. Berapa konsentasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama perendaman
yang memberikan efek penghambatan pembusukan telur yang baik untuk
pengawetan telur ?
1.4 TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber
officinale) dan lama perendaman telur.
2. Mengetahui konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lama
perendaman yang memberikan efek penghambatan pembusukan telur yang
baik untuk pengawetan telur.
1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkam dari penelitian ini yaitu dapat mengoptimalkan
manfaat atau kegunaan dari ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai
pengawet alami untuk telur ayam ras.
1.6 MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pangan, khusunya tentang manfaat ekstrak jahe sebagai antimikroba dan dapat
diaplikasikan oleh masyarakat sebagai alternatif bahan pengawet telur dengan
memberikan konsentrasi ekstrak jahe yang tepat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Telur
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang hampir sempurna. Bahan
makanan ini mengandung zat gizi lengkap antara lain protein, lemak, vitamin
dan mineral. Telur segar yaitu telur yang baru diletakkan oleh induk ayam
disarangnya, mempunyai daya simpan yang pendek. Jika dibiarkan dalam
udara terbuka (suhu ruang) hanya tahan 10 - 14 hari, setelah waktu tersebut
telur mengalami perubahan-perubahan ke arah kerusakan seperti terjadinya
penguapan kadar air melalui pori kulit telur yang berakibat berkurangnya
berat telur, perubahan komposisi kimia dan terjadinya pengenceran isi telur
(Syarief et al., 1990).
Bahan pangan seperti telur ayam ras mempunyai sifat mudah rusak yaitu
dalam waktu 14 hari yang disimpan pada suhu ruang akan mengalami
penurunan kualitas, bahkan akan segera membusuk. Untuk mengatasi
terjadinya kerusakan maka perlu diadakan pengawetan agar nilai gizinya tetap
tinggi, tidak berubah rasa, tidak berbau busuk dan warna isinya tidak pudar.
Pengawetan dapat dilakukan dengan cara kering, perendaman, penutupan
kulit dengan bahan pengawet dan penyimpanan dalam ruangan pendingin
(Hadiwiyoto, 1983).
Salah satu cara mempertahankan mutu telur supaya dapat tahan lama
adalah dengan cara melakukan perendaman atau pelapisan dengan cairan
yaitu dilakukan dengan cara merendam telur segar dalam berbagai larutan
seperti air kapur, larutan air garam dan filtrat atau penyamak nabati yang
mengandung tanin (Syarief et al., 1990).
2. Pengawetan
Pengawetan adalah suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh
manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan tersebut tidak
mudah rusak. Istilah awet merupakan pengertian relatif terhadap daya awet
alamiah dalam kondisi yang normal. Bahan pangan dapat diawetkan dalam
keadaan segar ataupun berupa bahan olahan (Saripah dan Setiasih, 1981).
Menurut Dr. Sri Durjati Boediharjo dalam Imam (2008) tujuan produsen
makanan mengawetkan produknya, antara lain karena daya tahan kebanyakan
makanan memang sangat terbatas dan mudah rusak (perishable), dengan
mengawetkan makanan dapat disimpan lebih lama sehingga menguntungkan
pedagang. Beberapa zat pengawet berfungsi sebagai penambah daya tarik
makanan yang membuat konsumen ingin membelinya. Selain itu, fungsi
pengawet yang terpenting adalah untuk menekan pertumbuhan

mikroorganisme yang merugikan, menghindarkan oksidasi makanan


sekaligus menjaga nilai gizi makanan.
Secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi 3 jenis yaitu ADI,
GRAS dan zat pengawet yang tak layak konsumsi. GRAS (Generally
Recognized and Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak
berefek racun sama sekali. ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu
ditetapkan penggunaan hariannya untuk melindungi kesehatan konsumen. Zat
pengawet yang memang tak layak dikonsumsi karena berbahaya seperti
boraks dan formalin. Yang termasuk zat pengawet GRAS adalah garam,
asam, dan gula (Darwin, 2008). Bahan yang termasuk zat pengawet ADI
adalah asam benzoat, kalsium propionat, asam propionat, kalsium sorbat,
asam sorbat, kalsium benzoat, sulfur dioksida, natrium benzoat, etil phidroksi benzoat, metil-p-hidroksi benzoat, kalium benzoat, natrium sulfit,
natrium bisulfit, kalium sulfit, natirum metabisulfit, kalium bisulfit, natrium
nitrat, kalium nitrat, natrium nitrit, kalium nitrit, natrium propionat, kalium
propionat, nisin, dan kalium sorbat, propil-p-hidroksi benzoat dan 2.3
Natrium benzoat.
3. Jahe
Jahe (Zingiber officinale (L.) Rosc.) mempunyai kegunaan yang cukup
beragam, antara lain sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma, ataupun
sebagai obat (Bartley dan Jacobs 2000). Secara tradisional, kegunaannya
antara lain untuk mengobati penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi,
diabetes, sakit otot, tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi
(Ali et al. 2008; Wang dan Wang 2005; Tapsell et al. 2006). Berdasarkan
bentuk, warna, dan ukuran rimpang, ada 3 jenis jahe yang dikenal, yaitu jahe
putih besar/jahe badak, jahe putih kecil atau emprit dan jahe sunti atau jahe
merah. Secara umum, ketiga jenis jahe tersebut mengandung pati, minyak
atsiri, serat, sejumlah kecil protein, vitamin, mineral, dan enzim proteolitik
yang disebut zingibain (Denyer et al. 1994). Menurut penelitian Hernani dan
Hayani (2001), jahe merah mempunyai kandungan pati (52,9%), minyak
atsiri (3,9%) dan ekstrak yang larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi
dibandingkan jahe emprit (41,48, 3,5 dan 7,29%) dan jahe gajah (44,25, 2,5
dan 5,81%). Nilai nutrisi dari 100 g jahe kering dengan kadar air 15%
mempunyai komposisi 7,2-8,7 g, lemak 5,5-7,3 g, abu 2,5-5,7 g, abu (4,53 g),
besi (9,41 mg), kalsium (104,02 mg) dan fosfor (204,75 mg) (Nwinuka et al.
2005; Hussain et al. 2009; Odebunmi et al. 2010).

BAB III
METODE PENELITIAN
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini terbagi menjadi
tiga tahap yaitu :
3.1 Tahap Persiapan
Tahap pertama yaitu persiapan meliputi : persiapan alat dan bahan
perendaman telur untuk penelitian pengawet alami pada telur.
Bahan :
1. Jahe
2. Telur ayam ras
3. Larutan etanol untuk ekstraksi
4. Aquades
Alat :
1. Blender
2. Gelas beker 100 ml
3. Gelas kaca
4. Jangka sorong digital
5. Kaca datar
6. Rak telur (egg tray)
7. Oven
8. Pisau
9. Rotary evaporator
10. Corong kaca
11. Neraca analitik
3.2 Tahap pelaksanaan
Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan meliputi : melakukan pembuatan
ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan perendaman telur dengan ekstrak jahe.
3.2.1 Cara pembuatan ekstrak jahe
Jahe sebanyak 10 kg dibersihkan dan dipotong kecil-kecil
kemudian dikeringkan di dalam oven suhu 40 oC sampai kering. Rimpang
yang sudah kering dihaluskan dengan blender sampai menjadi bubuk. Bubuk
direndam dengan pelarut etanol 70% beberapa kali dan dilakukan maserasi
secara bertahap selama 24 jam hingga diperoleh ekstrak etanol. Ekstrak
diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak
kental ini selanjutnya disiapkan pada telur dan dibuat konsentrasi 10%, 20%,
dan 30% (Eni dkk, 2006)
3.2.2 Perendaman telur dengan ekstrak jahe
Telur ayam ras yang telah dibersihkan dipilih dengan ukuran yang
relatif sama. Masing-masing telur ayam ras ditimbang berat awalnya dengan

menggunakan neraca analitik. Telur ayam ras yang telah dibersihkan dan
ditimbang kemudian direndam pada ekstrak jahe dengan masing-masing
konsentrasi 10%, 20% dan 30% serta ditambah air sampai volume 50 ml
hingga seluruh bagian cangkang terendam. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental dengan perlakuan perbedaan konsentrasai ekstrak jahe
perendaman dan lama perendaman(12, 24 dan 36 jam) serta pengamatan
dilakukan pada hari ke (0, 7, 14, 21, 28, 35 dan 42).
Komponen internal telur yang diamati meliputi : Nilai Haugh Unit
(HU) adalah indeks dari tinggi albumen kental terhadap berat telur (Abbas
1989). HU dinyatakan dengan rumus: HU = 100 log (H + 7,75 1,7 W0,37).
Dimana : H = tinggi albumen kental (mm) W = berat telur (gr) x (Haugh,
1937). Indeks yolk (cm) dihitung dengan perbandingan antara tinggi yolk
dengan diameter rata-rata yolk (Munawaroh, 2010). Indeks yolk diukur
dengan menggunakan jangka sorong. Data yang diperoleh dari semua peubah
yang diamati dianalisa ragam menurut petunjuk (Steel et al., 1991) sesuai
dengan rancangan RAL faktorial 3x3 dengan 3 ulangan.
Tabel 1. Aktivitas Antioksidan pada Telur Ayam Ras
Lama
Konsentrasi ekstrak jahe (M)
Perendaman
10%
20%
30%
(hari)
0
7
14
21
28
35
42
3.3 Tahap Monitoring
Tahap ketiga adalah tahap monitoring dan evaluasi, rekan kerja tim
dipantau cara kerjanya oeh tim pelaksana atau evaluator dari pusat dalam hal
pembuatan dan reaksi pengawetan pada telur menggunakan ekstrak jahe.

BAB IV
6

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


1.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan
1
(15-25%).
Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan
2
kebutuhan (20-35%).
Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan
3
apa (15-25%).
Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar,
4
laporan, lainnya sebutkan (Maks. 15%)
Jumlah

Biaya (Rp)
Rp 3.750.000,00
Rp 6.250.000,00
Rp 900.000,00
Rp 1.350.000,00
Rp 12.250.000,00

1.2 Jadwal Kegiatan


No
1
2
3
4

Kegiatan
Perjanjian yang terkait mengenai perijinan
kontrak tempat untuk melakukan penelitian
Pencarian bahan baku dan pengolahan bahan
untuk dijadikan ekstrak
Penelitian dari ekstrak jahe (Zingiber
officinale) yang digunakan untuk pengawetan
telur ayam
Pembahasan hasil, Evaluasi dan penyusunan
laporan

Bulan
1

X
X
X

X
X

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian akan melakukan


beberapa kegiatan pasca pelaksanaan program, sebagai rasa tanggung jawab kami
dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian ini. Penghitungan hasil
dan pemantauan terjadwal akan kami lakukan meskipun masa Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Penelitian telah usai (2 bulan).

DAFTAR PUSTAKA

Ali, B.H., G. Blunden, M. O. Tanira dan A. Nemmar. 2008. Some phytochemical,


pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber
officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical
Toxicology.
Azhari, R. 2006. Pengaruh Ekstrak Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga)
terhadap Daya Awet Kalio Daging Sapi Selama Penyimpanan. Lampung:
Lampung University Library.
Bartley, J. dan A. Jacobs. 2000. Effects of drying on flavour compounds in
Australian-grown ginger (Zingiber officinale). Journal of the Science of
Food and Agriculture.
Darwin, Frans, 2008. Mengenal Pengawetan dan Bahan Kimia. www.aduhai.blogspot.com/.../mengenal-pengawetan-bahan-kimia.html (Diakses
pada tanggal 25 April 2015)
Denyer, C.V., P. Jackson, D.M. Loakes, M.R. Ellis dan D.A.B. Yound. 1994.
Isolation of antirhinoviral sesquiterpenes from ginger (Zingiber
officinale). J Nat Products.
Dewi, P., Lotulung, N. dan Lenny, S. 2002. Aktifitas Antimikrobia Minyak Atsiri
Beberapa Rimpang Famili Zingiberaceae. Jakarta : LIPI.Hadiwiyoto.
1983. Hasil-Hasil Olahan Susu, Ikan, daging dan telur. Edisi ke-2
Yogyakarta : Liberty.
Hernani dan E. Hayani. 2001. Identification of chemical components on red
ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) by GC-MS. Proc. International
Seminar on natural products chemistry and utilization of natural
resources. UI-Unesco, Jakarta.
Hussain, J., A. Bahader, F. Ullah, N. Rehman, A. Khan, W. Ullah dan Z. Shinwari.
2009. Proximate and nutrient analysis of the locally manufactured herbal
medicines and its raw material. J. Am. Sci.
Imam,
Saeful.
2008.
Zat
pengawet.
www.mail-archive.com/milisnakita@news.gramedia-majalah.com/msg08490.html Rahayu K. dan
Sudarmadji, 1988. Proses-proses Mikrobiologi Pangan., Yogyakarta :
PAU Pangan dan Gizi, UGM.
Nwinuka, N., G. Ibeh dan G. Ekeke. 2005. Proximate composition and levels of
some toxicants in four commonly consumed spices. J. Appl. Sci. Environ.
Odebunmi, E., O. Oluwaniyi dan M. Bashiru. 2010. Comparative proximate
analysis of some food condiments. J. App. Sci.
Purwani, Eni, Estu Retnaningtyas dan Dyah Widowati. 2006. Pengembangan
Model Pengawet Alami Dari Ekstrak Lengkuas (Languas galanga),
Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe (Zingiber officinale) Sebagai
Pengganti Formalin Pada Daging Segar. Jurusan Biologi, FMIPA,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rahayu, W.P. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil
Olahan Industri terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Jakarta : Buletin
Teknologi dan Industri Pangan, XI, (2).

Saripah, Hudaya Ir. dan Ir. St. Setiasih Daradjat, 1981. Dasar-dasar Pengawetan
I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syarief dan H. Halid. 1990. Buku Monograf Teknologi Penyimpanan Pangan.
Laboratorium Rekayasa Pangan dan Gizi. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
Tapsell, L.C., I. Hemphill, L. Cobiac, C.S. Patch, D.R. Sullivan, M. Fenech, S.
Roodenrys, J.B. Keogh, P.M. Clifton, P.G. Williams, V.A. Fazio dan K.E.
Inge. 2006. Health benefits of herbs and spices: the past, the present, the
future. Med. J. Aust.
Wang, W.H. dan Z.M. Wang. 2005. Studies of commonly used traditional
medicine-ginger. Zhongguo Zhong Yao Za Zhi.
Yuharmen, Eryanti, Y. dan Nurbalatif. 2002. Uji Antimikroba Minyak Atsiri dan
Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpinia galanga L.). Jurusan Kimia, FMIPA,
Universitas Riau.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen, Ketua dan Anggota
1.1 Biodata Dosen
9

Nama

NIP

NIDN

Tempat Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Alamat E-mail

Alamat rumah

Alamat kantor

No. Telp/Fax

10

Jabatan Fungsional

Dra. Sri Mantini Rahayu S., M.Si


195010171976032001
0017105005
Surakarta, 17 Oktober 1950
Perempuan

Jl. Tanggul Mas I/280 Semarang

Gedung D6 lantai 2 Kampus Sekaran Gunung


pati Semarang 50229
(024) 3550833

Fakultas/Prodi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan


Alam

12

Mata kuliah yang diampu

Kimia Anorganik 1 dan 2, Kimia Lingkungan,


Teknik Penulisan Karya Ilmiah

13

No. HP

11

08156596292

Semarang, 3 Juni 2015


Dosen pembimbing,

(Dra. Sri Mantini Rahayu S., M.Si)


NIDN. 0017105005
1.2 Biodata Ketua dan Anggota
a. Identitas Diri (Ketua)
1
2

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin

Tsania Safitri
Perempuan
10

3
4
5
6
7

Program Studi
NIM
Tempat Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Riwayat Pendidikan

Kimia
4311414034
Kudus, 04 Desember 1996
tsaniasafitri@gmail.com
085624168004
SD

Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SMP

SMA

MI

MTs

MA

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Undaan
2002-2008

Kudus
2008-2011

Kudus
IPA
2011-2014

b. Identitas Diri (Anggota I)


1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Amalia Nor Rohmah


Perempuan
Biologi
4411412018
Kudus, 08 Januari 1995
Aamelia733@yahoo.com
085727767770

Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SMP

SMA

MI

MTs

MA

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Undaan
2000-2006

Kudus
2006-2009

Kudus
IPA
2009-2012

c. Identitas Diri (Anggota II)


1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Nurul Choiriah
Perempuan
Akuntansi
7211414085
Kabupaten Semarang, 15 Desember 1996
uul.choir@gmail.com
085727347675

11

Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD N Kopeng 3
2002-2008

SMP
SMP N 1 Getasan
2008-2011

SMA
SMK N 1 Salatiga
Akuntansi
2011-2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Semarang, 3 Juni 2015
Pengusul,

(Tsania Safitri)
NIM. 4311414034
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Kamera

1 buah

Rp 1.000.000,00

Flashdisk 8Gb

1 buah

Rp 100.000,00

Cartrider

1 buah

Rp 50.000,00

Blender

1 buah

Rp 300.000,00

Pisau

3 buah

Rp 5.000,00

Justifikasi
Pemakaian
Sewa kamera
Rp 1.000.000,00 sebagai
dokumentasi
Menyimpan
Rp 100.000,00 data
pengamatan
Memindahkan
Rp 50.000,00
data ke
computer
Sewa selama 1
Rp 300.000,00 bulan, untuk
menghaluskan
Rp 15.000,00
Mengupas dan
memotong
Harga

12

Membayar
sewa lab dan
lain-lain
Alat tulis
Alat untuk
merendam (rak
telur, gelas
beker, dll)

1 set alat
2 buah

Rp 10.000,00

1 set

Rp 45.000,00

SUBTOTAL

jahe
Sebagai tempat
Rp 2.220.000,00 penelitian
selama 2 bulan
Untuk menulis
Rp 20.000,00
data
Sewa selama 2
bulan untuk
Rp 45.000,00
perendaman
telur
Rp 3.750.000,00

2. Bahan Habis Pakai


Material
Jahe
Telur ayam
ras

Larutan etanol

Aquades

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Harga

Justifikasi
pemakaian
Bahan baku
20 kg jahe
Rp 35.000,00
Rp 700.000,00
ekstrak jahe
Bahan
3 krat
Rp 500.000,00 Rp 1.500.000,00
percobaan
Bahan
tambahan
2 liter
Rp 1.525.000,00 Rp 3.050.000,00 untuk
membuat
ekstrak jahe
Untuk
penambahan
20 liter
Rp 50.000,00
Rp 1.000.000,00 pada ekstrak
jahe
(pengenceran)
SUBTOTAL
Rp 6.250.000,00

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Harga

3 orang

Rp 200.000,00

Rp 600.000,00

Rp 100.000,00

Rp 300.000,00
Rp 900.000,00

3. Perjalanan
Perjalanan
Transport
untuk print
dan
penggandaan,
pencarian
bahan, dan
lain-lain
Konsumsi

3 orang
SUBTOTAL

Justifikasi
pemakaian

13

4. Lain-lain

20 eksemplar

Harga Satuan
(Rp)
Rp 30.000,00

Rp 600.000,00

Justifikasi
pemakaian
Dokumentasi

10 eksemplar

Rp 10.000,00

Rp 100.000,00

Dokumentasi

100 buah

Rp 5.000,00

Rp 500.000,00

Dokumentasi

1 buah

Rp 150.000,00

Rp 150.000,00

Dokumentasi

Material

Kuantitas

Print proposal
Foto copy
(penggandaan
)
Cetak foto
Video +
editing

SUBTOTAL
Total Keseluruhan

Harga

Rp 1.350.000,00
Rp 12.250.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Waktu
No Nama/NIM
Fakultas
Prodi
Uraian Tugas
(Jam/Minggu
)
Perijinan dan
persiapan
tempat,
Tsania Safitri/
10
penelitian,
1
MIPA
Kimia
4311414034
Jam/Minggu
pemantauan
dan evaluasi,
penyusunan
laporan
Pembuatan
Amalia Nor
ekstrak jahe,
10 Jam/
2
Rohmah/
MIPA
Biologi
penelitian dan
Minggu
4411412018
penyusunan
laporan
3
Nurul Choiriah/
Ekonomi
Akuntansi 10 Jam/
Penelitian,
7211414085
Minggu
Penyusunan
anggaran dan

14

Penyusunan
laporan

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Email:
pr3@unnes.ac.id, Telp/Fax: (024) 8508003
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Tsania Safitri
NIM
: 4311414034
Program Studi
: Kimia S1
Fakultas
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul:
PENGAWETAN TELUR AYAM DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK
JAHE (Zingiber officinale)
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

15

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 3 Juni 2015
Mengetahui,
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan,
Yang Menyatakan,

( Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si )


NIP. 196012171986011001

(Tsania Safitri)
NIM.4311414034

16

Anda mungkin juga menyukai