Disusun Oleh :
Bintang Yosua - 1306412653
Clara Patricia - 1306453874
Naufal Zaky 1306408611
Silvia Molas Erlinda Nabut - 1306408630
Siti Halimah - 1306379611
Yovanka Gabriella Lydia Sianipar 1306453193
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
efisien
dalam
memformulasikan
strategi
perusahaannya
dan
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
kami
merumuskan
beberapa
Apa
saja
faktor-faktor
yang
faktor-faktor
ini
PT Garuda Indonesia?
1.3
Metode Penelitian
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2
2.1
Profil Perusahaan
Koninklijke
Luchtvaart
Maatschappij
(KLM),
yang
merupakan
dan
PT
Citilink
Indonesia.
Dalam
menjalani
kegiatan
internasionalnya.
Dengan
bergabung
bersama
SkyTeam,
Selain itu, pada Januari 2015, mengoperasikan 134 pesawat yang terdiri
dari 2 pesawat Boeing 747-400, 11 pesawat Airbus A330-300, 11 pesawat
Airbus A330-200, 5 pesawat Boeing 737 Classic (seri 300/500), 76 pesawat
Boeing 737-800NG, 15 pesawat CRJ1000 NextGen, 8 pesawat ATR72-600, 6
pesawat Boeing 777-300ER, dan 30 pesawat Citilink yang terdiri dari 24
pesawat Airbus A320-200, 5 pesawat Boeing 737-300 serta 1 pesawat
Boeing 737-400.
Menghadirkan standar baru kualitas layanan dalam industri air travel,
Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke 64 destinasi pilihan
yang terdiri dari 44 kota di area domestik dan 20 kota di area internasional.
Selain melayani penerbangan di rute-rute tujuan yang dioperasikan, saat ini
Garuda Indonesia juga melaksanakan perjanjian code share dengan 14
maskapai internasional.
Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk terus meningkatkan
layanan kepada pengguna jasa, Garuda Indonesia memperkenalkan layanan
khas
Garuda
Indonesia
Experience,
yang
menghadirkan
kemanan
dan
keselamatan
yang
setara
dengan
maskapai
2.2
Visi Perusahaan
yang
berkualitas
kepada
masyarakat
dunia
menggunakan
keramahan Indonesia.
5
2.3
Misi Perusahaan
2.4
Kondisi Makroekonomi
2.4.1 Politik
Selama beberapa bulan terakhir, secara umum keadaan politik
Indonesia mengalami gejolak naik turun, baik secara domestic maupun
bilateral. Pemberlakukan ASEAN Open Skies dan pembukaan keran lebar bagi
investasi asing dalam industri penerbangan nasional harus dipandang
sebagai
pedang
bermata
dua.
Keberadaan
Indonesia
AirAsia
telah
aviasi
merupakan
bisnis
yang
sangat
erat
dengan
pelanggan.
perusahaan
Dengan
penerbangan
kemajuan
meiliki
tknologi
kesempatan
terutama
untuk
internet,
mengembangkan
pelayanan seperti dengan fasilitas pesan on-line yang semakin mudah dan
fasilitas check-in melalui internet sehingga dapat dilakukan dimanapun oleh
konsumen.
2.4.5 Lingkungan
Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor lingkungan merupakan poin
yang cukup penting untuk diperhatikan oleh setiap bisnis yang ada, terlebih
karena perhatian masyarakat saat ini sedang tertuju pada kelestarian
lingkungan. Perusahaan penerbangan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat salah satunya dengan kampanye mendukung lingkungan,
7
seperti
tidak
membuang
limbah
pesawat
bekas
sembarangan,
atau
mengeluarkan
beberapa
kebijakan
terkait
dengan
2.5
Kondisi Industri
Garuda
Indonesia
memiliki daya
pemasok
komponen
pesawat
terbang mengakibatkan
tingginya daya tawar dari pemasok, muali dari komponen utama, komponen
9
BAB III
ANALISA S-W-O-T
3
3.1
10
utama
yang
didasarkan
keramahtamahan
dan
keunikan
11
10.
3.2
pertumbuhan
yang
pesat.
Pertumbuhan
penumpang
12
a. Adanya
peningkatan
kapasitas,
penurunan
harga
tiket
dan
semakin
3.3
Matching Stage
STRENGHTS
OPPORTUNITIES
1.
WEAKNESSES
Garuda memiliki
kemampuan
1.
Mengkapitalisasi
untuk
pertumbuhan penumpang
potensi
pertumbuhan penumpang
di
likuiditas Garuda.(W2,O1)
2.
Memanfaatkan
mengkapitalisasi
Indonesia
dengan
rute
penerbangan
untuk
mengefisienkan
biaya
mengkapitalisasi
operasional
pertumbuhan penumpang
(W4,O4)
internasional
SkyTeam
perusahaan.
melalui
Global
Alliance,
Airline
Garuda
memberikan
kemudahan
kepada
penumpang
melalui
penambahan
on
board
13
THREATS
1.
Garuda
mampu
1.
Mendorong
efisiensi
biaya
terhadap
mencari
bencana
dengan
alam
dan
alternatif
Teknologi
pendanaan
seperti
penawaran
umum
misalnya
untuk
potensi
pendeteksian
bencana (S8, T1)
2.
Garuda
mengatasi
kapasitas
keterbatasan
dan
bandara
di
fasilitas
Indonesia
SBU
daya
dan
dengan
harga
yang
rendah
yang
telah
melayani
manusia
dan
baik
sama-sama
karena
perusahaan
kota
Indonesia
(Ampenan,
Banjarmasin,
Batam,
di
Balikpapan,
Jakarta,
Kupang
dapat
strategi
didahulukan
Pertamina
dalam
penyediaan
T4).
4.
yang
oleh
avtur
(S11,
diferensiasi
Dengan
sangat
tengah
brand
baik,
ekspansi
di
oleh
dengan
lain
yang
dan
pelayanan
menjadi
pelanggan
pilihan
bagi
yang
yang
loyal
bersaing
(S10, T5)
5.
Melalui
Garuda
kompetitif
maskapai
konsep
Indonesia
untuk
dengan
internasional
dengan
Garuda.
14
Experience,
Garuda
dapat
memberikan
pelayanan
yang
kalah
bersaing
maskapai
(W4, T6)
tidak
dengan
internasional
15
BAB IV
ANALISA INTERNAL FACTORS EVALUATION MATRIX (IFE
MATRIX)
4
4.1
WEIGHTED
WEIGHT
RATING
0.09
0.36
0.07
0.28
0.08
0.32
0.08
0.32
SCORE
STRENGTHS
Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dan telah
memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar
domestik;
Garuda saat ini mengoperasikan 187 unit armada per
tahun 2015, naik dari 169 unit pada tahun 2014 dan
140 unit pada tahun 2013. Per 2015, rincian pesawat
yang dimiliki Garudan dan subsidiari adalah sebagai
berikut: dari 9 unit Boeing 777-300ER, 2 unit Boeing
747-400, 13 unit Airbus A330-300, 9 Airbus AQ330200, 81 Boing 737-800 NG, 18 unit BOMBARDIER
CRJ 1000 NextGen, 11 ATR72-600 untuk Pesawat
dalam brand Garuda; 36 Airbus A320-200, 5 unit
Boeing 737-300, 3 unit Boeing 737-500 untuk
pesawat dalam brand Citilink.
Garuda mempunyai 99 rute penerbangan domestik
dan 30 rute internasional hingga tahun 2015;
Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan
sebagai
fokus
utama
keramahtamahan dan
yang
didasarkan
keunikan Indonesia
yang
16
0.07
0.28
0.06
0.18
0.09
0.27
0.08
0.32
0.06
0.18
0.18
0.07
0.14
0.06
0.06
0.04
0.08
0.09
0.18
0.06
WEAKNESS
Tekanan likuiditas yang mempengaruhi kemampuan
PT Garuda Indonesia memenuhi kewajiban jatuh
tempo perusahaan.
Keterbatasan Crew
kualifikasi.
Keberlangsungan
Pesawat
rute-rute
yang
yang
memenuhi
tidak
menguntungkan
Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga
tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan
17
3.15
Analisis IFE
Matrix
strategi yang meringkas dan mengevaluasi faktor Strenght (S) dan Weakness
(W) dalam area fungsional bisnis. S dan W didapatkan dari berbagai sumber
informasi terkait dengan kekuatan dan kelemahan maskapai Garuda
Indonesia. Pada kolom alasan, diberikan penjelasan mengenai pemilihan
faktor S atau W. Kolom Weight menunjukkan bobot seberapa pentingnya
faktor tersebut terhadap perusahaan dengan skala 0,0 (tidak penting)
sampai dengan 1,0 (sangat penting). Dari sisi kekuatan, Maskapai Garuda
Indonesia merupakan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dan
sudah memiliki brand serta faktor Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar
Internasional mencapai 27.05% dan di pasar Domestik 33.23% mendapatkan
skor tertinggi yaitu sebesar 0.09 karena ini adalah salah satu keunggulan
yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Kemudian dari sisi kelemahan, bobot
tertinggi terdapat pada faktor Biaya operasional yang tinggi menyebabkan
harga
tiket
pesawat
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
maskapai
19
BAB V
ANALISA EXTERNAL FACTORS EVALUATION MATRIX (EFE
MATRIX)
5
5.1
RATING
WEIGHTE
D SCORE
OPPORTUNITY
Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan
udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat.
Pertumbuhan
penumpang
transportasi
udara
di
0.11
0.33
0.09
0.36
0.08
0.16
0.11
0.33
0.08
0.32
0.1
0.2
0.1
0.3
0.1
0.3
20
0.12
0.36
0.11
1
0.22
2.88
Analisis EFE
Matrix
EFE
merupakan
faktor-faktor
eksternal
yang
terkait
dengan
Opportunities (O) dan Threads (T). O dan T didapatkan dari berbagai kasus
nyata yang tersebar di media informasi. Kolom Alasan pada tabel diatas
adalah sebab akibat dari faktor eksternal O dan T. Kolom Weight
menunjukkan
bobot
seberapa
pentingnya
faktor
tersebut
terhadap
perusahaan dengan skala 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat
penting). Dari sisi O, faktor peluang yang paling penting yakni Indonesia
merupakan salah satu pasar penerbangan yang besar dan menurunnya
harga Avtur dengan weight sama masing-masing 0,11. Sedangkan dari sisi T,
peningkatan kapasitas, menurunnya harga tiket pesawat dan semakin
banyak rute yang diberikan oleh maskapai penerbangan lainnya ini menjadi
faktor ancaman terpenting dengan skor 0,12. Selanjutnya, pada kolom
Response berisikan fakta respon yang telah diambil oleh Garuda Indonesia
menanggapi faktor eksternal tersebut yang kemudian digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan Rating dengan skala diskrit 1
(respon perusahaan jelek), 2 (respon perusahaan rata-rata), 3 (respon
perusahan diatas rata-rata), dan 4 (respon perusahaan superior). Pada kolom
terakhir Weight Score merupakan hasil kali dari bobot dengan rating nya
yang berarti seberapa penting faktor tersebut dikalikan dengan seberapa
besar respon yang telah dilakukan perusahaan. Kalkulasi akhir didapatkan
21
total weight score untuk perusahaan Garuda Indonesia yakni sebesar 2.88
yang berarti perusahaan sudah memiliki respon yang bagus (diatas ratarata) baik dalam memanfaatkan peluang maupun menghindari ancaman
eksternal yang ada.
22
BAB VI
ANALISA STRATEGIC POSITION AND ACTION EVALUATION
(SPACE)
6.1 SPACE MATRIX
Tabel Faktor SPACE Garuda Indonesia
FINANCIAL POSITION (FP)
Ratings STABILITY POSITION (SP)
Ratings
Tingkat pengembalian aset PT
Laju inflasi pada tahun 2015 adalah
3,35%, menurun dari tahun 2014
Garuda Indonesia tahun 2014
-1
5
sebesar 8,36%
adalah 2,36%, sedangkan tahun
sebelumnya -11,85%
Laba bersih tahun berjalan pada
Memiliki teknologi informasi yang
-1
mutakhir dalam menjalankan
2015 meningkat 121,14% dari
6
bisnis sehingga menempatkan
tahun sebelumnya US$
Garuda Indonesia sebagai
-368.911.279 menjadi US$
maskapai penerbangan dengan
77.974.161
Jumlah pendapatan usaha
Adanya peningkatan kapasitas,
-4
penurunan harga tiket dan
mengalami penurunan sebesar
2
semakin
banyaknya
rute
3,01% menjadi USD
penerbangan baru yang dibuka
3.814.989.745
oleh maskapai penerbangan lain.
Rasio lancar meningkat dari
Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia.
tahun sebelumnya sebesar
-5
5
66,47% menjadi 84,28% pada
tahun 2015
Total
18
Total
Average
4,5
Average
COMPETITIVE POSITION (CP)
Ratings INDUSTRY POSITION (IP)
Pangsa pasar Garuda Indonesia di
Indonesia merupakan salah satu
pasar Internasional mencapai
-2
pasar penerbangan udara yang
27.05% dan di pasar Domestik
memiliki pertumbuhan yang
33.23%;
-11
-2,75
Ratings
5
pesat.
-2
aliansi
global
-2
bandara di Indonesia
SkyTeam
Global
23
-1
-7
-1,75
2
(1.5,
1.75)
1
-2
-1
-1
-2
-3
24
BAB VII
ANALISA COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM)
1
faktor-faktor
kesuksesan
dengan
kompetitor
perusahaan.
PT
Garuda
GARUDA INDONESIA
Critical
Weight
Success
BATIK AIR
Ratin
Score
Ratin
Score
Factor
Harga Dasar
0.217
0.43
Premium
0.87
Menengah
On-Flight
0.217
0.87
Makanan
0.65
Makanan,
Service
minuman,
minuma
TV kecil,
n, TV
film baru
kecil,
film,
headset
Customer
0.087
0.26
ada,
0.17
ada, tapi
Loyalty
sudah
masih
Program
ada
baru
sejak
(Batik
lama
Miles)
(Garuda
Miles)
Ekspansi
0.130
0.52
64
0.26
27
0.130
0.52
146
0.13
34
0.043
0.17
Lebih
0.13
Jarang
0.52
80%
Rute
Jumlah
Armada
Iklan
sering
Seat Load
0.174
0.35
74.50%
26
TOTAL
3.13
2.74
Analisa CPM
Berdasarkan tabel CPM diatas, penulis menilai bahwa PT Garuda Indonesia
masih
lebih
kompetitif
dibanding
kompetitornya.
Faktor
utama
yang
27
BAB VIII
ANALISA GRAND STRATEGY MATRIX
8.1 THE GRAND STRATEGY MATRIX
1. Strong Competitive Position, dimana pada SPACE Matrix nilai rata-rata
Competitive Position Garuda Indonesia adalah sebesar -1,75. Nilai ini diatas
nilai rata-rata (-3,5) sehingga dapat dikatakan competitive position Garuda
Indonesia tergolong kuat.
angkutan
68,78
juta
udara
domestik
orang
atau
pada
tahun
meningkat
2015
16,74%
dengan
peningkatan
frekuensi
dan
kapasitas
penerbangan.
ii. Sementara itu, pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar
internasional tercatat sebesar 27,05% selama tahun 2015,
meningkat 3,66% dari tahun 2014. Pertumbuhan pasar
28
Asia
mengalami
penurunan
sebesar
-8,78%
29
BAB IX
ANALISA MATRIKS INTERNAL-EKSTERNAL (IE MATRIX)
7.1 INTERNAL EXTERNAL FACTORS EVALUATION MATRIX (IE)
bobot yang kelompok kami berikan semua nya di atas 0,05. bobot terbesar
memiliki nilai 0,09 yakni menyatakan bahwa Garuda Indonesia adalah
maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dan telah memiliki brand yang
kuat dan telah diakui di pasar domestik dan Pangsa pasar Garuda Indonesia
di pasar Internasional mencapai 27.05% dan di pasar Domestik 33.23%. Jika
melihat hal berikut, maka Garuda Indonesia dengan kualitas dan mutu baik
dari pelayanan maupun kecanggilhan teknologinya, Garuda Indonesia dapat
melakukan market dan product development. Seperti yang baru-baru ini
dilakukan Garuda Indonesia yakni bergabung dalam SkyTeam Global Airline
Alliance, yang juga merupakan opportunity Garuda Indonesia. Sehingga
Garuda pun mulai membuka layanan terbang ke luar negri seperti London
Indonesia dan sebaliknya. Mengingat juga bawha proporsi threat terbesar
adalah pada adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan
semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai
penerbangan lain Mungkin Garuda juga dapat melakukan penerbangan
international lebih banyak lagi dibanding dengan yang dilakukannya
sekarang ini. Misalnya dari London Jepang, etc. Sehingga market yang
dituju Garuda bukan hanya yang berkaitan dengan Indonesia, namun juga
pebisnis/wisatawan yang ingin pergi ke negara lain selain Indonesia. Namun,
dalam strategy ini Garuda Indoensia harus memperhatikan faktor-faktor
weakness seperti keberlangsungan rute-rute yang tidak menguntungkan dan
31
biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Melanjutkan hal diatas mengingat harga tiket pesawat Garuda yang dapat
dikatakan pada golongan high-income, Garuda Indonesia dapat melakukan
Market Penetration karena penjualan masih dapat ditingkatkan, yakni
dengan melakukan promosi yang lebih menarik. Misalnya melalui iklan,
menambah produk pendukung pada setiap kursi pesawat (seperti tv, audio
player, dan sebagainya).
Selain itu, mengingat threat yang dihadapi Garuda Indonesia yakni Sumber
utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia dimonopoli oleh
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar
sangat tergantung dengan Pertamina dan mulainya Maskapai asing yang
melakukan penetrasi pasar ke Indonesia, Garuda Indonesia dapat melakukan
integrasi baik kepada supplier maupun kepada pesaing perusahaannya.
Mengingat pula Garuda Indoensia bersaing pada industri yang berkembang
pesat dan merupakan yang terkuat saat ini. Sehingga Garuda Indonesia
adalah konusmen yang cukup signifikan dan dapat dipercaya going concern.
32
BAB X
ANALISA THE QUANTITIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX
(QSPM)
Menamb
ah
Penerba
ngan
Internasi
onal
Melakukan
Integrasi
dengan
Kompetitor
dan Supplier
Guna
Memeperluas
Market
AS
TAS
WEIG
HT
A
S
TAS
0,09
0,36
0,36
0,07
0,21
0,28
33
0,08
0,32
0,32
0,08
0,24
0,16
0,07
0,28
0,07
0,06
0,24
0,12
0,09
0,27
0,27
0,08
0,24
0,24
0,06
0,12
0,12
34
satu
perusahaan
WEAKNESS
Tekanan likuiditas yang mempengaruhi
kemampuan
PT
Garuda
Indonesia
memenuhi
kewajiban
jatuh
tempo
perusahaan.
Keterbatasan
Crew
Pesawat
yang
memenuhi kualifikasi.
Keberlangsungan rute-rute yang tidak
menguntungkan
Biaya
operasional
yang
tinggi
menyebabkan harga tiket pesawat lebih
tinggi dibandingkan dengan maskapai
penerbangan lainnya;
0,06
0,12
0,07
0,14
0,28
0,06
0,06
0,06
0,04
0,12
0,09
0,27
0,36
TOTAL
2,87
Menambah
Penerbang
an
Internasion
al
OPPORTUNITY
Indonesia merupakan salah satu pasar
penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan
yang
pesat.
Pertumbuhan penumpang transportasi
udara
di
Indonesia tahun
2016
diproyeksikan bertumbuh sebesar 89% (INACA)
Bergabungnya Garuda sebagai anggota
aliansi global maskapai penerbangan
yang bernama SkyTeam Global Airline
Alliance.
Berkembangnya secara cepat industri
penerbangan Asia Pasifik.
Turunnya harga minyak dunia yang
2,76
Melakukan
Integrasi
dengan
Kompetitor
dan Supplier
Guna
Memeperluas
Market
AS
TAS
WEIG
HT
AS
TAS
0,11
0,44
0,33
0,09
0,36
0,36
0,08
0,32
0,32
0,11
0,22
0,33
35
THREAT
Bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia.
Sifat industri penerbangan yang rentan
terhadap siklus ekonomi, politik dan
sosial yang dapat secara negatif
mempengaruhi kondisi keuangan dan
hasil usaha perseroan.
Keterbatasan kapasitas dan fasilitas
bandara di Indonesia yang tidak
mendukung pertumbuhan penumpang
dan jumlah armada.
Sumber utama pasokan bahan bakar
pesawat Garuda Indonesia dimonopoli
oleh Pertamina, sehingga harga bahan
bakar pesawat, persediaan bahan
bakar sangat tergantung dengan
Pertamina
Adanya peningkatan kapasitas,
penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru
yang dibuka oleh maskapai
penerbangan lain.
Maskapai asing yang melakukan
penetrasi pasar ke Indonesia.
TOTAL
0,08
0,1
0,2
0,1
0,3
0,1
0,3
0,3
0,12
0,36
0,36
0,11
0,11
0,44
2,31
2,74
Analisa QSPM:
QSPM diatas diambil dari hasil analisis IFE dan EFE matrix dan di rangkum
dalam IE matrix. Strategy yang pertama adalah menambah Penerbangan
Internasional
yang
merupakan
market
development
dan
product
dimiliki strategy 2 dengan nilai 2,74. Namun jika dilihat dari selisih nya,
selisih pada eksternal jauh lebih besar yakni (2,74-2,31) = 0,43 sedangkan
pada internal selisihnya adalah 2,87-2,76 = 0,11. Maka dari itu kelompok
kamu memilih strategy 2 yakni melakukan Integrasi dengan Kompetitor dan
Supplier Guna Memeperluas Market. Strategy 1 sesungguhnya sangat
mungkin dilakukan oleh Garuda Indonesia, namun untuk keadaan saat ini,
Garuda Indonesia harus mengingat threats yang dia hadapi dimana
memerlukan kekuatan lebih agar lebih kuat dibanding pesaing terutama dari
luar negri. Apalagi harga tiket yang hampir selalu di atas rata-rata, membuat
market Garuda hanya pada kalangan atas. Garuda bisa mengurangi biaya
operasional serta memastikan supplier tidak memonoply dan menentukan
harga yang terlalu tinggi mengingat Garuda adalah konsumen terbesar di
industri penerbangan
37
BAB XI
ANALISA IMPLEMENTATION STRATEGI
11.1 Research and Development
Peran Research and Development berperan penting bagi strategi yang dipilih oleh
kelompok kami. Peran R&D ini tidak hanya penting jika ingin mengembangkan produk dan jasa
yang ada di dalam Garuda Indonesia. Peran R&D lebih dominan disini karena diperlukannya
pengamatan perusahaan mana yang paling memberikan keuntungan bagi Garuda Indonesia jika
diajak untuk berintegrasi. Di dalam Garuda Indonesia berbagai macam supplier bisa dianalisa
untuk menambah kualitas services yang disediakan oleh maskapai tesebut seperti berintegrasi
dengan perusahaan makanan sehingga biaya yang dikeluarkan oleh makanan yang disediakan
lebih terjangkau
Selain melakukan research untuk para supplier mengenai konsumsi, dapat melakukan
pnelitian tentang furniture yang ada dalam pesawat, terutama yang ada di dalam kelas eksekutif
karena disini penumpang sangat memperhatikan kenyamanan yang ada. Hal hal yang berkaitan
dengan R&D lebih ditujukan untuk peningkatan kenyamanan yang ada bukan ke penciptaan
produk.
Peran R&D juga dapat dilakukan untuk menganalisa trend yang ada di segmen pasar di
maskapai Garuda itu sendiri seperti apa fasilitas yang paling sering dibutuhkan oleh penumpang
saat berada di kabin pesawat apakah dari segi entertainment, makanan, dan masih banyak lagi.
Di kawasan domestik sendiri inovasi yang dilakukan oleh Garuda masih menjadi panutan
bagi inovasi yang untuk maskapai domestic lainnya. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
38
Garuda Indonesia ada diatas dala kualitas pelayanan namun harus siap menemukan inovasi baru
apabila ide-idenya telah diikuti oleh maskapai penerbangan lainnya.
11.2 Marketing
Garuda Indonesia akan melakukan marketing yang lebih intensif untuk bisa menjaga
pertumbuhan usaha dan nama baik yang sudah dipunyai. Mengingat para pesaing dari luar negeri
yang berdatangan ke Indonesia dan juga MEA yang menerapkan Open Sky akan membawa
ancaman bagi Garuda Indonesia apabila tidak bisa bersaing di dalamnya. Apalagi dengan strategi
yang dipilih yaitu integrase baik dengan competitor dan supplier nama Garuda Indonesia harus
dikenal agar perusahaan lain melihat benefit yang dimiliki oleh Garuda. Marketing mix meliputi
4P, yaitu Product, Place, Price, dan Promotion harus dilakukan sebaik mungkin agar bisa
mendapat hasil yang maksimal.
Dari segi Product atau dalam Garuda Indonesia lebih tepat disebut Services menawarkan
services kelas tinggi dibandingkan para pesaing-pesaingnya yang ada baik nasional ataupun
internasional contohnya yaitu dari kelas pesawat yang ditawarkan memang sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh consumernya. Selain itu di penerbangan Internasional Garuda terus
menintingkatkan sesuai dengan misinya yaitu Sebagai Perusahaan penerbangan pembawa
bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna
menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
Dari Place Garuda merangkap para distributornya dengan cara yang baik, hal ini salah satu
integration yang dilakukan oleh Garuda, apalagi dengan berkembanya e-commerce membuat
pemesanan tiket Garuda mudah diakses.
Price merupakan hal yang diperhatikan dari Garuda Indonesia segmen pasar dari maskapai
penerbangan ini memang orang menengah ke atas yang mengutamakan kenyamanan. Sehingga
harga yang dipatok juga sesuai dengan kelas yang ada. Hal yang perllu diperhatikan harus selalu
39
melihat harga yang ditawarkan competitor yang memiliki kualitas services yang kurang lebih
sama dengan Garuda.
Promotion telah dilakukan oleh Garuda Indonesia yang akan dilakukan oleh Garuda sendiri
yaitu bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata untuk penerbangan domestik, selain itu di
rancah Internasional Garuda juga mempromosikan melalui penerbangan dari luar negeri menuju
ke destinasi wisata di Indonesia.
Number
600,000,000.00
EBIT
150,000,000.00
Interest Rate
Tax Rate
Stock Price
Shares Outstanding
7%
25%
458
25,870,000,000
40
full stock
full debt
50/50
EBIT
150,000,000.00
150,000,000.00
150,000,000.00
interest
42,000,000.00
21,000,000.00
EBT
150,000,000.00
108,000,000.00
129,000,000.00
Tax
37,500,000.00
27,000,000.00
32,250,000.00
EAT
112,500,000.00
81,000,000.00
96,750,000.00
Shares
25,871,310,043.67
25,870,000,000
25,870,655,021.83
EPS
0.004348446
0.00313104
0.003739758
Analisis EPS/EBIT adalah untuk menentukan apakah dengan 100% capital structure yang
berasal dari debt, 100% dari saham atau kombinasi anatar keduanya yang dapat meningkatkan
nilai perusahaan dari nilai EPS yang paling tinggi.
41