DIGITAL
Percobaan VI
satu buah
@ satu buah
3. Modul LED
satu buah
satu buah
5. Multimeter
satu buah
6. Kabel penghubung
secukupnya
ADDER
38
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
III. Teori
Pada bab ini akan dibahas beberapa rangkaian digital yang dapat melakukan
operasi aritmatika dalam bilangan biner, yaitu penjumlahan dan pengurangan.
3.1 Penjumlah Paruh (Half Adder)
Bilangan biner hanya mempunyai dua bilangan yaitu 0 dan 1, untuk itu jika
dua bilangan biner (masing-masing satu bit) yaitu antara yang dijumlahkan (augend)
dan penjumlah (addend) dijumlahkan, maka diperoleh hasil jumlah (sum) dan luapan
(overflow/carry) seperti ditunjukkan pada tabel 3.1 dibawah.
Tabel 3.1 Penjumlahan Dua Bit Bilangan Biner
Augend
A
0
0
1
1
Addend
B
0
1
0
1
Hasil Jumlah
S
0
1
1
0
Luapan (Overflow/Carry)
C
0
0
0
1
Dari tabel 3.1 tersebut dapat diperoleh persamaan kedua keluaran, yaitu :
Hasil Jumlah
S AB A B
atau
S AB
Luapan / Carry C = AB
Sehingga dari persamaan tersebut didapatkan rangkaian sebagai berikut :
HALF
ADDER
Masukan
B
S
Keluaran
C
ADDER
39
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Masukan
Sum
Keluaran
Carry
0
0
0
0
1
1
1
1
Masukan
Addend Carry input
B
Cin
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
Hasil Jumlah
S
Keluaran
Luapan (Overflow/Carry)
C
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
Dari tabel 3.2 tersebut dapat diperoleh persamaan kedua keluaran, yaitu :
Hasil Jumlah
Luapan / Carry
S A BC in ABC in A BC in ABC in A B C in
C out ABC in A BC in ABC in ABC in BC in AC in AB
ADDER
40
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
FULL
Masukan
Keluaran
Cout
in
A
B
Masukan
Sum
in
Keluaran
Carry
C
4
FA
FA
FA
FA
Keluaran
ADDER
41
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Untuk mendapatkan jumlah bit yang lebih banyak, maka beberapa Penjumlah
Penuh (FA) diparalel. Misalnya bilangan biner 4-bit (A0, A1, A2, A3) ditambah 4-bit
(B0, B1, B2, B3) dengan keluaran (S0, S1, S2, S3) dan luapan C4, sehingga diperlukan 4
FA yang diparalel seperti ditunjukkan pada gambar 3.3
Agar oleh luapan (carry) yang dihasilkan tiap bit dapat dijumlahkan dengan
bit berikutnya dan diperoleh hasil penjumlahan yang benar, efek ini dinamakan
perambatan luapan (carry propagation atau carry ripple), yang disebabkan oleh
penundaan perambatan tiap FA. Contoh :
00111
10101
+ 00111
11100
00111
Hasil Jumlah
Luapan / Carry (ditambahkan ke posisi berikutnya)
16
15
14
13
GND
12
11
10
7483
1
A
2
4
3
3
4
3
CC
Gambar 5
3.4 Penjumlah Paralel 4-Bit 7483
ADDER
42
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
3.3 Penjumlahan Sistem Komplemen Ke-2
Pada sistem bilangan biner untuk menyatakan bilangan negatif atau
pengurangan digunakan sistem komplemen ke-2, yaitu (yaitu dengan cara
menambah nilai sebenarnya dengan komplemen 1 (diperoleh dari membalik
nilai sebenarnya)dan ditambah 1 pada bit yg bernialai paling rendah. Disini bit
tanda negatif menggunakan biner 1, sedangkan besarannya dibalik
(komplemen ke-1) lalu ditambah 1 pada bit yang bernilai paling rendah (Least
Significant Bit / LSB) untuk mendapatkan komplemen ke-2.
Gambar 3.5 dibawah adalah contoh rangkaian penjumlah atau pengurang
untuk bilangan positif pada tertambah / terkurang dan bilangan negatif pada
penambah / pengurang dalam sistem komplemen ke-2 beserta bit tandanya, untuk
operasi penjumlahan menggunakan bit 0 dan untuk operasi pengurangan
menggunakan bit 1. Bentuk komplemen ke-1 menggunakan Gate Ex-Or sebagai
pembalik. Apabila hasil penjumlahan / pengurangan adalah positif, maka hasil jumlah
yang ditampilkan sudah benar, sedangkan apabila hasil penjumlahan / pengurangan
adalah negatif, maka hasil jumlah yang ditampilkan masih dalam bentuk komplemen
ke-2, agar mendapatkan hasil yang sesungguhnya dijadikan ke komplemen ke-1
(dibalik) lalu ditambah 1 pada LSBnya, untuk itu diperlukan rangkaian tambahan
pada keluaran hasil jumlah / selisih, demikian juga apabila diinginkan pada masukan
tertambah / terkurang untuk bilangan negatif.
ADDER
43
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Tertambah / Terkurang
A
Penambah / Pengurang
A
Bit tanda
0 Penjumlahan
1 Pengurangan
Luapan /
Pinjaman
FA 4-Bit
ADDER
44
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Register Geser
SET
SET
CLR
CLR
SET
CLR
SET
LSB
CLR
Sum
FA
Register Geser
SET
SET
CLR
CLR
SET
CLR
SET
LSB
Carry out
Carry in
CLR
Q
D
Clock
SET
CLR
Q
Q
Pulsa clear
Register A
Register B
A3
A2
A1
A0
B3
B2
B1
B0
Awal
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Carry in
(Keluaran Q)
Keluaran
Sum
Keluaran
Carry
Hasil Jumlah
akhir
ADDER
45
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Operasi Adder serial ini dapat dengan mudah dipahami dengan contoh
berikut, misalnya Augend = 0111 yang disimpan di Register A dan Addend = 0010
di Regsiter B, dengan mereset FF carry ke 0, sehingga Carry-in = 0 dan urutan
prosesnya ditunjukkan pada tabel 3.3 diatas.
Gambar 3.6 diatas juga bisa digunakan untuk pengurangan atau penjumlahan
dalam sistem komplemen ke-2, yaitu yang dikurangi (minuend) disimpan di Register
A dan pengurang (subtrachend) di Register B yang menggunakan keluaran
untuk
0111 1000
Kode Desimal
Kode BCD
tetapi apabila hasil jumlahnya lebih besar dari 9, maka perlu dikoreksi,
yaitu menambahkan faktor koreksi (0110) pada hasil penjumlahan tersebut
dan ini menghasilkan luapan (carry) untuk dijumlahkan dengan kode BCD
berikutnya.
ADDER
46
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Tabel 3.4 Hasil Penjumlahan Dua Bilangan BCD
Hasil Jumlah BCD
Tanpa Koreksi
tanpa
koreksi
harus
dikoreksi
C4
S3
S2
S1
S0
Heksa
desi
mal
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
10
11
12
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
BCD
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
S1S0
S3S2
00
01
11
10
00
01
11
10
Persamaan Koreksi
= C 4 + S 2S3 + S 1S3
= C4 + S3 (S1 + S2)
ADDER
47
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Bilangan
BCD
B
Bilangan
BCD
B
diabaikan
Hasil Jumlah
BCD
ADDER
48
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
Dari Tabel 5.4 tersebut tampak bahwa yang harus dikoreksi adalah hasil
penjumlahan 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19. Dari sini jika dimasukkan pada
peta Karnaugh (Kmap) diperoleh rangkaian pengkoreksi seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3.7.
IV. Cara Kerja
4.1 Pengoperasian IC ADDER 7483
4.1.1 Ukuran keluaran Catu Daya sebesar + 5 Volt, lalu matikan.
4.1.2 Persiapkan protoboard, letakkan IC TTL 7483 pada kanal protoboard.
Hubungkan kaki pin VCC IC 7483 dengan tegangan + 5 Vdc dan kaki / pin
GND dengan 0 V atau ground.
4.1.3 Hubungkan keluaran (S1 S4) pada IC 7483 dengan Modul LED.
4.1.4 Berikan input-input yang bervariasi pada kedua masukan ADDER dan amati
keadaan output - outputnya. Buatlah tabel kebenaran dari percobaan anda!
C0
0
1
1
1
A4
0
0
1
1
A3
1
1
0
0
Masukan
A 2 A 1 B4
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
B3
1
1
1
0
B2
1
1
1
1
B1
0
0
0
0
S4
Keluaran
S3
S2
S1
C4
ADDER
49
PRAKTIKUM TEKNIK
DIGITAL
4.2.4 Berikan ke-dua masukan (A1 A4) IC 7483 ke 0 Volt, sedangkan kedua
masukan (B1 B4) IC 7483 sesuai dengan angka yang tertambah/ terkurangi
dan penambah/pengurangnya.
4.2.5 Berikan variasi angka-angka yang lain lalu buatlah tabel kebenaran dari
percobaan anda!
4.3 IC ADDER 7483 sebagai Penjumlah BCD
4.3.1 letakkan dua IC 7483 pada kanal protoboard. Hubungkan kaki pin VCC IC
7483 dengan tegangan + 5 Vdc dan kaki / pin GND dengan 0 V.
4.3.2 Rangkaialah dua IC 7483 sebagai rangkaian Penjumlah BCD seperti gambar
3.7, sehingga bisa digunakan untuk menjumlahkan dua bilangan BCD.
4.3.3 Hubungkan keluaran (S1 S4) dan keluaran Cn ke Modul LED.
4.3.4 Berikan 4 pasang bilangan BCD ke masukan (A 1 A4) dan masukan (B1
B4) IC 7483, sedangkan masukan C0 ke 0 volt.
4.3.5 Buatlah tabel kebenaran dari percobaan anda!
V. Pertanyaan
5.1 Tunjukkanlah bagaimana Full Adder disusun dari Half Adder !
5.2 Ubahlah gambar 3.5 sehingga dapat digunakan untuk menjumlahkan dua
bilangan negatif dan hasil jumlahnya dalam bentuk TMF !
5.3 Rangkailah IC 7483 sebagai Rangkaian Penjumlah serial bilangan biner !
5.4 Rangkailah IC 7483 sebagai Rangkaian Pangali bilangan biner !
ADDER
50