Anda di halaman 1dari 2

HAM Menurut Dunia Barat

istilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana para tokoh
borjuis berkoalisi dengan tokoh-tokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat yang
telah mereka miliki sejak lahir. Akibat dari penindasan panjang yang dialami
masyarakat Eropa dari kedua kaum ini, muncullah perlawanan rakyat dan yang
akhirnya berhasil memaksa para raja mengakui aturan tentang hak asasi manusia.
Diantaranya adalah pengumuman hak asasi manusia dari Raja John kepada rakyat
Inggris tahun 1216. Di Amerika pengumuman dilakukan tahun 1773. Hak asasi ini
lalu diadopsi oleh tokoh-tokoh Revolusi Perancis dalam bentuk yang lebih jelas dan
luas, serta dideklarasikan pada 26 Agustus 1789. Kemudian deklarasi Internasional
mengenai hak-hak asasi manusia dikeluarkan pada Desember 1948.
Terdapat berbagai klasifikasi yang berbeda mengenai hak asasi manusia menurut
pemikiran barat, diantaranya :
1. Pembagian hak menurut hak materiil yang termasuk di dalamnya; hak
keamanan, kehormatan dan pemilihan serta tempat tinggal, dan hak moril, yang
termasuk di dalamnya: hak beragama, hak sosial dan berserikat.
2. Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan
kehidupan rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan perserikatan.
3. Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatan-ikatan
terhadap negara untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi
pelayanan negara kepada warganya.
Terdapat berbagai klasifikasi yang berbeda mengenai hak asasi manusia menurut
pemikiran Barat. Pertama, pembagian hak menurut hak materiil yang termasuk di
dalamnya; hak keamanan, kehormatan dan pemilihan serta tempat tinggal, dan hak
moril, yang termasuk di dalamnya: hak beragama, hak sosial dan berserikat. Kedua,
Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan
kehidupan rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan perserikatan.
Ketiga, Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatanikatan terhadap negara untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi
pelayanan negara kepada warganya.
Negara-negara Barat, seperti Amerika, dengan paham Liberalismenya
memungkinkan masyarakatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan sebebasbebasnya (peran swasta lebih dominan), sedangkan peran pemerintah sangat kecil
dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut berdampak pada kondisi
kehidupan masyarakatnya yang kebablasan pada beberapa sisi, seperti pergaulan
bebas, persaingan bebas, dan sebagainya yang banyak menimbulkan masalahmasalah baru bagi sebagian masyarakat. Imbas lainnya dari paham Liberalisme

adalah terhimpitnya kaum ekonomi lemah karena para pemilik modal (kaum
kapitalis) memiliki kebebasan dalam melakukan investasi di berbagai sektor usaha.

HAM Menurut Islam


Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas untuk kepentingan manusia,
lewat syariah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Menurut syariah, manusia
adalah makhluk bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, dan karenanya
ia juga mempunyai hak dan kebebasan. Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan
atas dasar persamaan atau egaliter, tanpa pandang bulu. Artinya, tugas yang
diemban tidak akan terwujud tanpa adanya kebebasan, sementara kebebasan
secara eksistensial tidak terwujud tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri. Sistem
HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan
penghormatan terhadap sesama manusia. Persamaan, artinya Islam memandang
semua manusia sama dan mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya
keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas manusia lainya hanya ditentukan
oleh tingkat ketakwaannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat AlHujarat ayat 13, yang artinya sebagai berikut :Hai manusia, sesungguhnya Kami
ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kaum adalah yang paling takwa.
Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum
dalam al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi alislam (hak-hak asasi manusia dalam Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok
yang harus dijaga oleh setiap individu, yaitu hifdzu al-din (penghormatan atas
kebebasan beragama), hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda),hifdzu alnafs wa al-ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu) hifdzu
al-aql(penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl(keharusan untuk
menjaga keturunan). Kelima hal pokok inilah yang harus dijaga oleh setiap umat
Islam supaya menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi, berdasarkan
atas penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat, masyarakat
dengan masyarakat, masyarakat dengan negara dan komunitas agama dengan
komunitas agama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai