Aspergillus Niger
I. TUJUAN PRAKTIKUM
- Mengetahui teknik peremajaan mikroorganisme
- Mengetahui cara memproduksi asam sitrat
- Menghitung konsentrasi asam sitrat yang dihasilkan
II. PERINCIAN KERJA
- Melakukan peremajaan mirkroorganisme
- Membuat media starter
- Membuat media produksi
- Menghitung kadar produk
III.
IV.
LANDASAN TEORI
Rumus kimia Asam Sitrat adalah C6H8O7 atau CH2(COOH)OH(COOH)-CH2 (COOH), struktur asam ini tercermin pada nama
IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatri karboksilat. Keasaman
Asam Sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat
melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan
adalah ion sitrat.
3.
4.
5.
6.
7.
Lama 5 hari
4. Sumber karbon dalam proses fermentasi
Pada proses fermentasi ini, sumber gula yang digunakan
adalah sukrosa. Sukrosa akan dipecah menjadi fruktosa dan
glukosa. Menurut Kubicek dan Rohr (1989) sukrosa baik untuk
dijadikan sebagai sumber glukosa oleh A. niger karena memiliki
ikatan intervase mycelium ekstraselular yang kuat dan aktif pada
pH rendah sehingga hidrolisis sukrosa relatif lebih cepat. Gupta et
al. (1976), Hossain et al. (1984) dan Xu et al. (1989) melaporkan
keunggulan penggunaan sukrosa dari pada glukosa dan fruktosa
pada proses fermentasi asam sitrat.
Aspergillus
Niger
Mikrograf dari A. niger yang ditumbuhkan pada medium
Sabouraud agardengan perbesaran 100x
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Upafilum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Eukaryota
Fungi
Ascomycota
Pezizomycotina
Eurotiomycetes
Eurotiales
Trichocomaceae
Aspergillus
A. niger
V. PROSEDUR KERJA
Peremajaan
-
Di beri label dan disimpan selama 3 hari pada tempat bersuhu ruang
antara 29 30C dan teduh.
Bahan
Berat (gram)
Glukosa
15
KH2PO4
0.3
Tauge
15
Pepton
0.9
NH4NO3
1.5
FeSO4 . 7H2O
0.003
Membuat ekstrak tauge dengan memanaskan 15 gram tauge dalam 300
ml air.
Saat media starter dalam keadaan hangat, ke dalam agar miring yang
berisi Aspergillus niger dituangkan beberapa ml starter.
Berat (gram)
Glukosa
40
KH2PO4
0.4
Tauge
40
Pepton
1.2
NH4NO3
FeSO4 . 7H2O
0.004
Prosedur yang sama pada pembuatan starter namun berat bahan dan
juga volume yang digunakan berbeda.
VI.
DATA PENGAMATAN
Komposisi starter 300 ml
Bahan
Glukosa
KH2PO4
Tauge
Pepton
NH4NO3
FeSO4 . 7H2O
Berat (gram)
15
0.3
15
0.9
1.5
0.003
Berat (gram)
Glukosa
40
KH2PO4
0.4
Tauge
40
Pepton
1.2
NH4NO3
FeSO4 . 7H2O
0.004
Percobaan
Simplo
Duplo
Simplo
Duplo
1
2
VII.
PENGOLAHAN DATA
Produk 1
Simplo
Konsentrasi (%) asam sitrat volume penitar 6 ml
V1N1 = V2N2
V 1xN1
N2 =
V2
N2 =
6 ml x 0,1 N
10 ml
N2 = 0,06 N
%=
N x BE
BM x 1000
100
g
mol eq
g
ml
1,66
x 1000
ml
l
%=
11,52744
1660
= 0,694 %
Duplo
100
100
6,2 ml x 0,1 N
10 ml
N2 = 0,062 N
%=
N x BE
BM x 1000
100
g
mol eq
g
ml
1,66
x 1000
ml
l
%=
11,52744
1660
100
100
= 0,7 %
Produk 2
Simplo
Konsentrasi (%) asam sitrat volume penitar 4,6 ml
V1N1 = V2N2
V 1xN1
N2 =
V2
N2 =
4,6 ml x 0,1 N
10 ml
N2 = 0,046 N
%=
N x BE
BM x 1000
100
g
mol eq
g
ml
1,66
x 1000
ml
l
%=
8,837704
1660
= 0,532 %
100
100
Duplo
Konsentrasi (%) asam sitrat volume penitar 5,2 ml
V1N1 = V2N2
V 1xN1
N2 =
V2
N2 =
5,2 ml x 0,1 N
10 ml
N2 = 0,052 N
N x BE
100
BM x 1000
%=
g
mol eq
g
ml
1,66
x 1000
ml
l
9,990448
1660
%=
100
100
= 0,601 %
Dengan menggunakan perhitungan yang sama adapun hasil yang diperoleh
untuk perlakuan yang berbeda yaitu:
Data 1
No.
Variasi
1.
2.
Data 2
Tanpa CaOH
Ada CaOH
1,23%
0,98%
Konsentrasi Enzim
Tanpa Ca(OH)2
10%
15%
20%
0,99%
0,559%
1,10%
Dengan
Ca(OH)2
0,576%
0,311
0,686
Data 3
Konsentrasi Enzim
5%
10%
15%
VIII. PEMBAHASAN
Asam sitrat merupakan komponen senyawa alam yang banyak
terdapat pada berbagai jenis tanaman terutama buah-buah. Selain
digunakan sebagai penambah rasa asam pada makanan dan minuman
ringan. Ion sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyanga untuk
mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion
logam membentuk garam sitrat. Selain itu sitrat dapat mengikat ion-ion
logam dengan pengentalan sehingga digunakan sebagai pengawet dan
penghilang kesadahan air. Bizri (1994), produksi asam sitrat pertama kali
dilaporkan sebagai hasil sampingan pada fermentasi produksi asam oksalat
menggunakan penicillium glaucum. Aspergillus dapat menghasilkan asam
sitrat pada medium pH rendah dengan kadar gula tinggi. Sejak saat itu
asam sitrat diproduksi secara komersial dengan menggunakan kapang
Aspergillus Niger. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35-37 C
(optimum), 6-8 C (minimum), 45-47 C (maksimum), dan memerlukan
oksigen yang cukup (aerobik). Ada 3 metode untuk proses produksi asam
sitrat yaitu proses ekstraksi sederhana, fermentasi, dan proses sintesa
secara kimia.
Pada praktikum ini metode yang digunakan untuk memproduksi
asam sitrat adalah metode fermentasi dengan menggunakan Aspergillus
Niger. Produksi asam sitrat pada proses fermentasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah jenis media, pH, waktu fermentasi,
suhu, aerasi, dan mikroorganisme yang digunakan. Namun faktor yang
paling menentukan adalah media tumbuh (substrat) dan mikroorganisme
yang digunakan (Mangunwidjaja 1994). Sebelum proses fermentasi
terlebih dahulu perlu dilakukan propagasi. Propagasi atau
perbanyakan/pembiakan merupakan suatu metode persiapan yang
dilakukan untuk memperoleh jumlah dan konsentrasi suspensi sel yang
dapat mencukupi sesuai dengan tingkat kebutuhan pada saat inokulum.
Selain itu, tujuan dilakukan propagasi adalah agar A. niger yang telah
disimpan sebagai kultur stok dalam suhu rendah untuk periode relatif lama
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh kesimpulan antara lain:
Aspergillus Niger merupakan mikroorganisme aerobik yang
memerlukan oksigen pada pertumbuhannya (peremajaan).
kualitas produk.
Penambahan Ca(OH)2 hanya digunakan pada analisa secara kualitatif
yaitu untuk mengetahui terbentuk/tidaknya asam sitrat pada produk
DAFTAR PUSTAKA
Basit, M Wajih Abdul, dkk. 2013. Produksi Asam Organik (Asam Sitrat) dengan
Kultivasi Cair dan Kultivasi Substrat Padat. Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Devi, Agustin Nabila. 2010. Penggunaan Aspergillus Niger Dalam Pembuatan
Asam Organik (Asam Sitrat) Dari Kulit Buah Kakao. Jember: Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
Gurning, Jefry Riady. Asam Sitrat. Laboratorium Mikrobiologi Industri.
(www.scribd.com)
Indah, Wahyuningsih. Produksi Asam Sitrat dari Aspergillus Niger dalam
Bioreaktor. Scribd. (www.scribd.com)
Inggrid, Maria dan Ign Suharto. 2012. Fermentasi Glukosa oleh Aspergillus
Niger Menjadi Asam Glukonat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahayangan.
Syaputra, Ilham. Pembuatan Asam Sitrat. Scribd. (www.scribd.com)
Widyanti, Emmanuella Maria. 2010. Produksi Asam Sitrat dari Substrat Molase
pada Pengaruh Penambahan Vco (Virgin Coconut Oil) Terhadap
Produktivitas Aspergillus Niger ITBCC L74 Terimobilisasi. Semarang:
Universitas Diponegoro.