Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBAHASAN
A. Gambaran Tingkat Pendidikan
Dari hasil survey tingkat pendidikan masyarakat dapat diketahui sebagian besar
adalah tamatan SD (42,2%), SMP (28,8%), SMA (24,4%), dan tidak sekolah (4,4%).
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat adalah tamatan
Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum memiliki
pengetahuan dasar yang cukup, sehingga pengetahuan dan informasi tentang DBD dan
pencegahannya yang didapat dari petugas kesehatan kemungkinan rendah.
Tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan dapat melakukan tindakan terhadap
masalah yang muncul seperti kasus DBD agar tidak bertambah banyak, dengan
melakukan pencegahan untuk memberantas Nyamuk DBD. Padahal banyak informasi
atau penyuluhan tentang DBD oleh pemerintah baik melalui media massa maupun
elektronik. Tetapi hal tersebut masih diabaikan oleh masyarakat karena dianggap tidak
penting. Bila sudah ditemukan masyarakat yang terkena DBD barulah masyarakat
bergerak untuk melakukan tindakan.
Pada masyarakat yang pendidikannya tinggi seharusnya memberi contoh lebih
dahulu pada masyarakat yang pendidikannya kurang secara tidak langsung cepat atau
lambat pasti akan diikuti dan dilaksanakan.
B. Gambaran Penanganan Awal & Pengenalan Gejala Penyakit Demam Berdarah
Dengue oleh Masyarakat
Penanganan awal dan pengenalan gejala penyakit demam berdarah dengue yang
dimaksud dinilai dari :
1. Ada/tidaknya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri saat demam
muncul.
2. Pemilihan tempat pemeriksaan kesehatan.
3.

Kapan masyarakat memeriksakan diri bila sakit (demam sudah muncul).

4. Penanganan awal yang sudah dilakukan sebelum memeriksakan sakitnya.


Dari hasil survey diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat telah melakukan
penanganan awal dan pengenalan gejala yang baik terhadap kejadian demam berdarah
dengue. Hal ini ditunjukkan dari terdapatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
diri saat demam muncul sebanyak 98%; tempat pemeriksaan kesehatan yang paling
banyak dipilih masyarakat adalah puskesmas sebanyak 33,3%; masyarakat sadar untuk

segera memeriksakan diri bila sakit sebanyak 71,1%; masyarakat memilih untuk
memberikan obat penurun panas sebagai penanganan awal yang dilakukan sebelum
berobat, sebanyak 53,3%.
Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri, terutama saat demam muncul,
dan kesadaran untuk memeriksakan sakitnya segera tanpa menunggu beberapa hari,
sangat membantu tenaga kesehatan dalam deteksi dini penyakit demam berdarah. Jika
deteksi dini dapat dengan mudah dilakukan, diharapkan kejadian morbiditas dan
mortalitas akibat penyakit demam berdarah dapat ditekan serendah mungkin.
Tempat pemeriksaan kesehatan yang dipilih masyarakat juga membantu
terlaksananya deteksi dini yang baik. Tempat pemeriksaan yang sudah dilengkapi
fasilitas berupa laboratorium dan rawat inap, membantu penegakan diagnosis demam
berdarah secara cepat dan penanganan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini, tempat
pemeriksaan seperti puskesmas dan rumah sakit lebih memadai untuk melakukan
pemeriksaan penunjang seperti cek darah lengkap maupun rutin, dan lebih lengkap
C.
D.
E.
F.

ketersediaan obatnya.
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Demam Berdarah Dengue
Gambaran Upaya Pencegahan Masyarakat Terhadap Demam Berdarah Dengue
Gambaran Angka Bebas Jentik
Dari hasil survey diperoleh bahwa angka bebas jentik belum sesuai harapan yaitu
55,5% dimana seharusnya angka yang dicapai sebesar 95%. Rendahnya angka bebas
jentik di masyarakat dimungkinkan ada hubungannya dengan salah satu kegiatan
pencegahan berupa penggunaan bubuk abate di tiap tempat penampungan air di
masyarakat. Seperti yang diketahui, hasil survey menunjukkan bahwa penggunaan abate
di masyarakat masih rendah, yaitu hanya sekitar 28,9% pada responden. Rendahnya
angka bebas jentik juga berkaitan dengan rutinitas kegiatan pemantauan jentik berkala.
Kegiatan pemantauan jentik berkala dilakukan oleh tenaga medis oleh kader Desa Cijoro
Lebak dibawah bimbingan Bidan Desa Cijoro Lebak setiap X minggu/x setelah
ditemukan kasus DBD di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai