Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam
Berdarah
Dengue
(DBD)
atau
Dengue
oleh virus
Aedes
hemokonsentrasi
(peningkatan
hematokrit),
dan
(9)
DBD
merupakan
salah
satu
masalah
kesehatan
waktu
yang
relatif
singkat
dan
seringkali
(1)
2.2. Epidemiologi
Epidemi Dengue dilaporkan sepanjang abad ke-19 dan
awal abad ke-20 di Amerika, Eropa Selatan, Afrika Utara,
Mediterania Timur, Asia dan Australia, dan pada beberapa
pulau di Samudera India, Pasifik Selatan dan tengah serta
Karibia
(2)
(10).
(3)
Depok,
Tangerang,
dan
Bekasi
(Jabodetabek)
(11)
Faktor risiko penting pada DBD adalah serotipe virus dan faktor
penderita seperti umur, status imunitas, dan predisposisi genetis.
Epidemiologi Dengue di Batavia disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu
virus, manusia, dan nyamuk. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk
Aedes aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah
pedesaan). Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah(12):
a. Sayap dan badannya belang-belang atau bergaris-garis putih.
b. Berkembang biak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti bak
mandi, WC, tempayan, drum, dan barang-barang yang menampung air
seperti kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung, dan
lain-lain.
c.
d.
e.
dalam kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka
virus Dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh
manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut
akan terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue memperbanyak diri dalam
tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu minggu (12).
Orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus Dengue tidak semuanya
akan sakit demam berdarah Dengue. Ada yang mengalami demam ringan
dan sembuh dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama sekali tanpa
gejala sakit. Tetapi semuanya merupakan pembawa virus dengan selama
satu minggu, sehingga dapat menularkan kepada orang lain di berbagai
wilayah yang dihuni nyamuk penularnya (12).
Mekanisme cara penularan yang terjadi dalam kasus DBD melalui 4
tahapan, yakni (13):
a.
Orang yang terinfeksi DBD, yang masih dalam periode 3-7 hari setelah
demam, kemudian digigit oleh nyamuk Aedes betina, lalu nyamuk itu
menyebarkan virus DBD di dalam tubuhnya.
b.
virus
Dengue
menyebabkan
aktivasi
makrofag
yang
risiko
untuk
pengobatan
terjadi
yang
renjatan
adekuat.
jika
tidak
Bintik-bintik
perdarahan di kulit sering terjadi, kadang disertai bintikbintik perdarahan di faring dan konjungtiva. Penderita juga
sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri
di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut
Beberapa
gejala
tersebut
akan
(9)
dijelaskan
sebagai
berikut :
1. Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba
Demam pada penyakit demam berdarah ini secara mendadak dan
berkisar antara 38,5 C-40 C. Pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang
mendadak. Pagi hari anak masih dapat sekolah dan bermain, mendadak
sore harinya mengeluh demam sangat tinggi. Demam akan terus menerus
naik baik pada pagi maupun malam hari dan hanya menurun sebentar
setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih besar atau pada
orang dewasa pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan oleh
karena demam datang dengan tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan
seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya
yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.
2. Lesu
Seluruh badan lemah seolah tidak ada kekuatan, pada anak yang masih
kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang biasanya aktif kali ini tidak
mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau tiduran. Badan akan
makin bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang sama sekali
baik minum maupun makan, rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan di
daerah ulu hati menyebabkan semua makanan dan minuman yang dimakan
keluar lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu hati akan makin
bertambah bila penderita minum obat penurun panas yang dapat
merangsang lambung. Pada anak kecil dapat disertai mencret 3-5 kali
sehari, cair, tanpa lendir. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai
demam tinggi kita harus waspada demam berdarah apalagi terjadi pada
bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun. Demam berdarah dengue
sebagai penyakit virus sering menyebabkan muka dan badan anak
kemerahan seperti udang rebus (flushing) dan bila dipegang badan sangat
panas.
3. Nyeri Perut
Nyeri perut merupakan gejala yang penting pada demam berdarah
dengue. Gejala ini tampak jelas pada anak besar atau dewasa oleh karena
mereka telah dapat merasakan. Nyeri perut dapat dirasakan di daerah ulu
hati dan daerah di bawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri perut di bawah
lengkung iga sebelah kanan lebih mengarah pada penyakit demam berdarah
dengue dibandingkan nyeri perut pada ulu hati. Penyebab dari nyeri perut
di bawah lengkung iga sebelah kanan ini adalah pembesaran hati (liver)
sehingga terjadi peregangan selaput yang membungkus hati. Pada gejala
selanjutnya dapat diikuti dengan perdarahan pembuluh darah kecil pada
selaput tersebut. Sedangkan nyeri perut di daerah ulu hati yang menyerupai
gejala sakit lambung (sakit maag) dapat juga disebabkan oleh rangsangan
obat penurun panas khususnya obat golongan aspirin atau asetosal. Untuk
memastikan adanya nyeri perut ini dapat dilakukan penekanan (perabaan
disertai penekanan) pada daerah ulu hati dan di bawah lengkung iga
sebelah kanan, terutama pada anak yang belum dapat mengeluh. Perlu
diperhatikan bahwa nyeri perut dapat menyerupai gejala radang usus buntu.
Letak usus buntu pada daerah perut sebelah kanan bawah dekat pangkal
paha kanan. Jadi bila terdapat peradangan usus buntu akan terasa sakit bila
ditekan di daerah perut sebelah kanan bawah, tetapi pada anak-anak
perasaan nyeri perut dapat menjalar dan dirasakan pada daerah pusar
sehingga kadang kala sulit dibedakan dengan nyeri perut pada demam
berdarah dengue. Apalagi gejala radang usus buntu juga disertai dengan
demam, muntah, dan nyeri perut.
4. Manifestasi perdarahan
Pada awal penyakit demam berdarah dengue, tanda perdarahan yang
terjadi adalah perdarahan yang tergolong ringan. Perdarahan kulit
merupakan perdarahan yang terbanyak ditemukan. Bintik kemerahan
sebesar ujung jarum pentul menyerupai bintik gigitan nyamuk.
Manifestasi perdarahan pada DBD dimulai dari tes
torniquet
positif
dan
bintik-bintik
perdarahan
di
kulit
(15)
a. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis
pasien
tersangka
pemeriksaan
kadar
demam
dengue
hemoglobin,
adalah
hematokrit,
melalui
jumlah
jumlah total
8. NS1
Antigen NS1 dapat terdeteksi pada awal demam hari
pertama sampai hari kedelapan. Sensitivitas sama
tingginya dengan spesitifitas gold standart kultur virus.
Hasil negatif antigen NS1 tidak menyingkirkan adanya
infeksi virus dengue.
b. Pemeriksaan Radiologis
Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada
hematoraks
kanan
tetapi
apabila
terjadi
perembesan
plasma
hebat,
efusi
pleura
dapat
dijumpai
kedua
b.
1)
2)
3)
4)
Kriteria Laboratoris
1)
2)
Derajat
DBD
II
Gejala
Lab
Demam
Leuk Serologi
disertasi 2
dengue (+)
openia
atau
lebih
Trom
tanda : sakit
bositop
kepala, nyeri
enia,
retro-orbital,
tdk ada
mialgia,
kebocor
artralgia
an
plasma
Gejala
Trombositop
diatas,
enia
ditambah
(<100.000),
dgn
uji bukti
ada
bendung (+) kebocoran
plasma
Gejala
Trombositop
III
IV
diatas,
ditambah
dgn
perdarahan
spontan
Gejala diatas
ditambah
dengan
kegagalan
sirkulasi
(kulit dingin
dan lembab,
serta
gelisah)
Syok berat
disertai
dengan
tekanan
darah
dan
nadi tidak
terukur
enia
(<100.000),
bukti
ada
kebocoran
plasma
Trombositop
enia
(<100.000),
bukti
ada
kebocoran
plasma
Trombositop
enia
(<100.000),
bukti
ada
kebocoran
plasma
(9)
pemeriksaan
Gawat Darurat.
Hb, Ht normal tetapi trombosit , 100.000 dianjurkan
untuk dirawat
Hb, Ht meningkat dan tombosit normal atau turun
juga dianjurka untuk dirawat
2. Protokol 2. Pemberian Cairan pada Tersangka DBD
Dewasa di Ruanag Rawat
Pasien yang tersangka DBD tanpa perdarahan
pemberian
cairan
dilakukan
dilakukan
penatalaksanaan
peningkatan Ht >20%.
3. Protokol
3.
Penatalaksaan
Peningkatan Ht > 20%
DBD
DBD
dengan
dengan
terapi
awal
memberikan
pemberian
infus
cairan
cairan
adalah
kristaloid
dengan
sebanyak
6-7
ml/KgBB/jam.
pemantauan
Dua
kembali
jam
dan
kemudian
bila
dilakukan
keadaan
tetap
3ml/KgBB/jam.
Bila
dalam
pemantauan
maka
15ml/KgBB/jam
jumlaah
dan
bila
cairan
dalam
infuse
dinaikkan
perkembangannya
maka
pasien
ditananganisesuai
protocol
terkendali
walaupun
telah
diberikan
tampon
atau
hematoskesia),
perdarahan
saluran
urin
dilakukan
sesering
mungkin
dengan
laboratoris
didapatkan
tanda-tanda
koagulasi
mengetahui
baik,
apakah
diperlukan
renjatan
pemantauan
telah
teratasi
tanda
vital,
dan
(diusahakan
epigastrium
serta
2ml/kgBB/jam).
jumlah
Pemantauan
diuresis
DPL
maka
ditingkatkan
pemberan
menjadi
cairan
kristaloid
20-30ml/kgBB,
dan
dapat
kemudian
merupakan pilihan.
Pemberian koloid
mula-mula
diberikan
10-20
pmberian
maksimum
-
dapat
ditambah
30ml/kgBB
hingga
maksimal
jumlah
1-1,5/hari)
hipoglikemia,
anemia,
KID,
infeksi
sekunder.
Bila tekanan vena sentral penderita sudah sesuai
dengan target tetapu renjatan tetap belum teratasi
darah
segar
10ml/kgBB
dan
dapat
(9)
2.
3.
4.
5.
intensif
yang
adekuat
kemtian
dapat
dengan
penatalaksanaan
awal
dan
yang
disebabkan
syok
berkepanjangan
atau
Fisik
Pemberantasan dengan cara ini dikenal sebagai kegiatan 3 M yaitu
nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat itu. Pada saat ini telah
dikenal puladengan istilah 3M PLUS yaitu, kegiatan 3M yang diperluas.
Bila PSN-DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi
nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga
DBD tidak menular lagi. Untuk itu upaya penyuluhan dan motivasi
kapada
masyarakat
harus
dilakukan
secara
terus-menerus
dan
dengan
mengunakan
nyamuk
dewasa
dilakukan
dengan
cara
b.
2.
b.
c.
3.
b.
c.
4.
5.
Larvasidasi
Larvasidasi termasuk kegiatan pengendalian vektor yaitu dengan
Abatisasi Selektif
Abatisasi selektif adalah kegiatan pemeriksaan TPA baik di dalam
Abatisasi Massal
Kegiatan abatisasi massal ini dilaksanakan di lokasi terjadinya KLB
dan
sporadis
pada
tempat-tempat
3M (3M Plus)
jentik dan
menghindari
gigitan
nyamuk
Demam
c.
2)
3)
Fa
4)
5)
6)
(22)
penyakit
DBD
jika
tidak
mendapat
Pendidikan
mengakibatkan
masyarakat
rendahnya
yang
kepedulian
rendah
terhadap
penghasilan
memungkinkan
masyarakat
penderita
segera
yang
tinggi
mendapatkan
2.
Faktor Perilaku
a.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari perilaku dan ini
terjadi
setelah
terhadap
orang
tertentu
melakukan
melalui
panca
penginderaan
indera
manusia,
timbulnya
bercak-bercak
merah
(ptekia),
demam
pertolongan
berdarah
dapat
bila
terlambat
menyebabkan
diberi
komplikasi
kematian .
3. Tempat-tempat yang disukai nyamuk Aedes aegypti
adalah di tempat-tempat penampungan air jernih
seperti bak mandi, kontainer, barang-barang bekas
yang dapat menampung air, pohon yang dapat
menampung air, air yang tergenang di atap-atap
rumah dan talang air, baju-baju yang digantung
Perilaku Masyarakat
Perilaku
kesehatan.
mempunyai
Perilaku
peranan
merupakan
besar
hasil
terhadap
dari
segala
suatu
respon
organisme
atau
seseorang
masyarakat
yang
dapat
mencegah
barang-barang
bekas
yang
dapat
menampung air
3.
Faktor Lingkungan
Angka Bebas Jentik (ABJ)
Angka bebas jentik adalah suatu prosentase dari jumlah
sekurangnya
satu
minggu
sekali,
air
yang
tergenang
didepan
rumah
g. Memelihara ikan khusus untuk daerah sulit air
- Abate
Abate adalah pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan
penggunaan
penampungan
Temophost
air
yang
(Abate)
dimasukkan
diperkirakan
menjadi
kedalam
tempat
lainnya
akan
mati,tetapi
akan
mengisap
darah
penyemprotan
yang
kedua
minggu
sesudah
Dinas
Kesehatan
setempat
akan
melacak
alamat
kemampuan
ketrampilan
dokter
untuk
sebagai
Pengendalian
Demam
Berdarah
berbasis
Bersih
(Pembersihan
perindukan
nyamuk)
pencarian
dan
pembasmian
tempat
perindukan
nyamuk.
yang
diketahui
alamatnya,
atau
menggunakan
atau
Kelurahan.
Setiap
kelurahan
atau
Puskesmas
Puskesmas,
Penyelidikan
yang
Epidemiologi
kemudian
oleh
hendaknya
petugas
dilakukan
survailans
yang
tidak
(ada
tidak
penderita
tambahan).
Diagnostik
Oleh
sebab
itu
dianjurkan
ada
Puskesmas
rujukan
umum
yang
berpraktek
dalam
sebuah
wilayah
atau
hanya
dilakukan
kalau
sangat
perlu.