Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Mixing
Peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang

satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya, dimana bahan-bahan itu
sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih disebut pencampuran atau mixing.
Sehingga bahan tersebut yang kondisi awalnya terdiri dari dua fase dengan proses
mixing bisa menjadi satu fase atau menjadi homogen. Sedangkan pengadukan atau
agitation gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di
dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola aliran
sirkulasi disebut dengan pengadukan atau agitation. Agitasi atau pengadukan
dibutuhkan untuk menghasillkan pola aliran sirkulasi yang dibutuhkan sesuai
dengan proses suatu operasi kimia pada industri kimia.
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari
tujuan langkah itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain adalah :
1) Untuk memilih suspensi partikel zat padat.
2) Untuk meramu zat cair yang mampu larut, misalnya metil alkohol dan air.
3) Untuk menyebarkan gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil.
4) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain,
sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus.
5) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan mantel kalor.
Kadang-kadang pengaduk digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus,
misalnya dalam hidrogenasi katalitik dan zat cair. Dalam bejana hidrogenasi
didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam
keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau
mantel. Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu
pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai
semacam sirkulasi. Sirkulasi ini bergantung dari kebutuhan proses operasi
pengadukan bahan yang akan dimasukan kedalam bejana pengadukan . Sirkulasi
4

ini merupakan pola aliran proses. Nilai sebuah mixer yang digerakkan di dalam
industri ditentukan oleh waktu yang diperlukan, tenaga yang diterima dan sifatsifat produk. Peralatan mixing dan sifat-sifat yang diinginkan dalam material yang
diolah

berbeda

darisetiap

kasus

yang

dihadapi.

Terkadang

diperlukan

kehomogenitasan yang tinggi, gerakan mixing dan tenaga yang dibutuhkan


minimum

begitu

pula

sebaliknya.

Terdapat

beberapa

parameter

yang

mempengaruhi klasifikasi agitator antara lain:


1) Viskositas rendah
2) Kelarutan zat terlarut
3) Konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas
4) Densitas fluida
5) Ukuran partikel solid
6) Diameter impeller
7) Rotasi impeller permenit
8) Bentuk impeller
9) Volum dan bentukvessel
10) Letak agitator terhadap vessel
Operasi mixing banyak dijumpai di industri terutama di industri kimia .
Operasi mixing biasanya dapat ditemukan pada pengolahan minyak, oil and gas,
pulp and papper, dan di industri fermentasi. Mixing disebut dengan core process,
karena keberhasilan proses keseluruhan tergantung pada proses mixing yang
efektif antara fluida-fluida yang terlibat didalamnya . Aplikasi mixing atau
pencampuran di suatu industri umumnya berlangsung di reaktor tanki
berpengaduk atau yang biasa disebut STR. STR adalah sebuah vessel yang
dilengkap dengan pengaduk yang berputar (rotating shaft mixer).
Pemilihan jenis peralatan mixing dan geometri vessel harus dilakukan
dengan tepat agar memberikan hasil yang terbaik. Agar dapat mendesain peralatan
mixing, melakukan scale up, dan mengontrol atau mengawasi proses mixing yang
sesuai dengan performa proses yang diharapkan, maka diperlukan pemahaman
mengenai aliran fluida di dalam tanki dengan sangat baik. Saat ini semakin

berkembang teknologi mixing seperti CFM atau Computational Fluid Mixing,


DPIV atau Digital Particle Image Velocimetry, dan LIF atau Lacer Induced
Fluorescence. Teknologi ini merupakan tool yang dikembangkan dari model
matematis yang dapat digunakan untuk mengamati fenomena aliran fluida di
dalam tanki berpengaduk pada desain impeller yang berbeda-beda.
Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu
pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai
semacam sirkulasi. Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah bejana atau
alat yang bernama vessel. Hal ini dikarenakan faktor-faktor penting yang
berkaitan dengan proses operasi kimia ini, dalam aplikasi nyata bisa dipelajari
dengan seksama dalam alat ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran
diantaranya adalah perbandingan antara geometri tangki dengan geometri
pengaduk, bentuk dan jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan
putaran pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti fisik fluida
yang diaduk. Oleh karena itu, perlu tersedia seperangkat alat tangki berpengaduk
yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi dari pengadukan dan
pencampuran tersebut. Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan atau level yang
berbeda. Tingkatan tersebut antara lain:
1) Mekanisme konvektif
Pencampuran yang disebabkan oleh aliran cairan secarakeseluruhan atau
biasa disebut dengan bulk flow. Bulk flow adalah perpindahan atau
pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi menuju ke tekanan yang lebih
rendah.
2)

Eddy diffusion

Eddy diffusion merupakan pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan


3)

fluida yang terbentuk dan tercampakan dalam medan atau daerah aliran.
Diffusion
Pencampuran karena gerakan molekuler. Difusi merupakan peristiwa
terjadinya perpindahan molekul dari molekul atau fluida dengan konsentrasi
yang lebih tinggi menuju molekul atau fluida yang memiliki konsentrasi yang
lebih rendah.
Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling

menentukan adalah eddy diffusion. Mekanismeeddy diffusion ini membedakan


pencampuran dalam keadaan turbulen dengan pencampuran dalam medan aliran
laminer. Sifat fisik fluida yang berpengaruh pada proses pengadukan. Secara
khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk mengatasi tiga
jenis permasalahan utama, yaitu :
1) Untuk menghasilkan suatu keseragaman statis ataupun dinamis pada sistem
multifase dan sistem multikomponen.
2) Untuk memfasilitasi perpindahan massa atau perpindahan energi diantara
bagian-bagian dari sistem yang tidak seragam atau berbeda.
3) Untuk menunjukkan perubahan suatu fase pada sistem multikomponen
dengan perubahan komposisi atau tanpa perubahan komposisi.
Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan tergantung pada efektifitas
pengadukan dan pencampuran zat dalam proses. Selain itu didalam proses
pengadukan biasanyadiartikan sebagai gerakan terinduksi menurut cara tertentu
pada suatu bahan didalam bejana dimana gerakan mempunyai pola sirkulasi aliran
fluida.
2.1.1.

In-line Static Mixer


In-line static mixers digunakan untuk operasi pencampuran dan pelarutan

dalam jumlah yang besar. Sebuah unit tetap diletakkan dalam sebuah pipa dan
pencampur dimasukkan oleh sistem pemompaan. Untuk kasus pencampuran
liquid kental secara laminer, pencampuran dilakukan dengan mekanisme
slicing dan folding. Proses pencampuran ini memberikan peningkatan dalam

produk campuran sebagai jumlah dari elemen pencampuran yang diulang


akan menjadi meningkat.
2.1.2.

In-Line Dynamic Mixer


Untuk

operasi

pencampuran

dimana

membutuhkan

produksi

continuedari padatan yang dilarutkan dan emulsi, In-Line Dynamic Mixers


adalah salah satu bentuk mixer yang dapat digunakan. Alat ini terdiri dari
sebuah rotor atau suatu alat penggerak dimana spin adalah kecepatan tinggi di
dalam sebuah casing dan umpan material dipompakan secara continue
menuju unit. Di dalam casing, shear force fluida yang tinggi digunakan pada
operasi pelarut atau solvent.
2.2.

Mechanically Agitated Vessel

2.2.1.

Vessel
Vessel biasanya berbentuk tangki silinder vertikal dimana di dalamnya

akan diisikan fluida dengan kedalaman yang sama dengan diameter tangki.
Tetapi pada beberapa sistem pengontakan gas atau cairan dengan kedalaman
cairan sekitar 3 kali diameter tangki maka akan digunakan banyak impeller.
Diameter vessel berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10
meter untuk instalasi industri besar.
Bagian dasar tangki dapat berbentuk datar, lengkungan atau lancip
(kerucut) tergantung pada faktor kemudahan pada saat pengurasan atau pada
zat padat yang terlarut. Bentuk yang sering digunakan adalah bentuk
lengkungan karena sudut yang ada sangat minimalis sehingga zat padat tidak
ada yang terselip dan akan rata tercampur. Sedangkan jika bentuk kerucut
(cone) yang digunakan maka harus dipastikan bahwa pencampuran dapat
dilakukan dengan sempurna dengan cara menurunkan posisi impeller. Tetapi
hal ini akan sangat berbahaya, jika impeller terlalu dekat dengan permukaan
dinding vessel terutama jika sampai bersentuhan akan mengakibatkan alat
menjadi rusak sehingga tidak dapat digunakan.

Dalam kasus lainnya sering pula digunakan 2 buah impeller pada bagian
atas. Walaupun bawah vessel untuk memperoleh pencampuran yang
sempurna. Pada desain mixer atau settler untuk solvent extraction, biasanya
digunakan tangki segi empat karena pertimbangan harga yang lebih murah
untuk kapasitas yang besar dan juga lebih mudah mengkombinasikannya
dengan settler.
2.2.2.

Baffle
Baffle digunakan untuk mencegah tejadinya pembentukan vortex (ruang

udara) ketika cairan dengan viskositas rendah diaduk dalam tanki silinder
vertikal dengan impeller yang berada pada pusatnya, maka digunakan baffle
yang dipasang pada dinding vessel atau tanki. Baffle yang digunakan
memiliki jarak yang sama sekitar 1 - 10 dari diameter tangki. Baffle biasanya
tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat
celah antara baffle dengan dinding vessel atau tanki. Baffle umumnya tidak
digunakan pada cairan dengan viskositas tinggi dimana pembentukan vortex
bukanlah menjadi masalah yang penting. Baffle dipasang pada mixing vessel
untuk menambah turbulensi, walaupun penggunaan baffle menaikkan
kebutuhan tenaga, tetapi di sisi lain memiliki keuntungan yaitu terjadinya
perpindahan panas secara kontinyu atau terus menerus. Ketika waktu
digunakan pada proses pencampuran sangatlah sedikit, pencampur yang
terbaik adalah pencampur dengan jumlah tenaga yang terkecil dan waktu
yang pendek.
2.2.3.

Impeller
Impeller adalah semacam piringan berongga dengan sudut-sudut

melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh


motor listrik, mesin uap atau turbin uap. Pada bagian samping dari impeller
dekat dengan poros, dihubungkan dengan saluran isap , dan cairan (air,
minyak, dll) masuk ke dalam impeller yang berputar melalui saluran tersebut.
Oleh karena gerakan berputar dari impeller maka cairan yang terdapat pada
bagian tersebut ikut berputar akibat gaya sentrifugal yang terjadi . Gaya

10

sentrifugal tersebut mendesak air keluar menjauhi pusat, dan masuk dalam
ruangan antara keliling impeller bagian luar dan rumah pompa, dan menuju
ke saluran keluar. Baling-baling impeller meneruskan energi kinetik ke
cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar dan dapat terlihat terdapat pola
aliran. Impeller berfungsi untuk membangkitkan pola aliran di dalam sistem,
yang menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya
kembali ke impeller. Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller, propeller
(baling-baling), dayung (padle), dan turbin (turbine). Masing-masing jenis
terdiri lagi atas berbagai variasi dan sub-jenis . Propeller merupakan impeller
aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah .
Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh yaitu, 1.150
sampai 1.750 rpm, sedangkan propeller besar berputar pada 400 sampai 800
rpm.

Flat Blade Turbine

Radical Propeller

Marine Propeller

Flat blade paddle

Lifter Turbine

Plain Cage Beater

Gambar 2.1. Beberapa jenis impeller


(Sumber: Fauzan, N. F., 2014)
Impeller berjenis dayung atau paddle sering memegang peranan penting
pada proses pencampuran dalam industri kimia. Bentuk pengaduk ini

11

memiliki minimum 2 sudu, horizontal atau vertikal, dengan nilai diameter per
temperatur yang tinggi. Paddle digunakan pada aliran fluida laminar, transisi
atau turbulen tanpa baffle. Pengaduk atau paddle menimbulkan aliran arah
radial dan tangensial dan hampir tanpa gerak vertikal sama sekali. Arus yang
bergerak kearah horizontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke atas
atau ke bawah. Bila digunakan pada kecepatan tinggi akan terjadi pusaran
tanpa terjadi agitasi atau pencampuran.
Impeller berjenis turbin ini diberikan bagi berbagai macam jenis
pengaduk tanpa memandang rancangan, arah discharge ataupun karakteristik
aliran. Turbin merupakan pengaduk dengan sudu tegak datar dan bersudut
konstan. Impeller jenis turbin ini digunakan pada viskositas fluida rendah
seperti halnya pengaduk jenis propeller. Pengaduk turbin mennimbulkan
aliran arah radial dan tangensial. Di sekitar turbin terjadi daerah turbulensi
yang sangat kuat, arus dan geseran antar fluida yang kuat. Salah satu jenis
pengaduk turbin adalah pitched blade. Aliran terjadi pada arah aksial, meski
demikian terdapat pule aliran pada arah radial. Berdasarakan arah alirannya
impeller dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama,impeller aliran aksial
atau axial flow impeller. Impeller jenis ini membangkitkan arus sejajar
dengan sumbu poros impeller. Jenis kedua adalah impeller aliran radial atau
radial flow impeller. Jenis kedua ini membangkitkan arus pada arah
tangensial atau radial terhadap fluida yang akan dicampur.
Tabel 2.1. Pemilihan Jenis Impeller Berdasarka Jenis Pemakaian

Jenis Impeller
Penggunaan
Pencampuran
Dispersi
Suspensi
padatan
Reaksi

Propeller

Turbine

Paddle

Banyak
digunakan
Kadang-kadang
digunakan
Kadang-kadang
digunakan
Kadang-kadang
digunakan

Kadang-kadang
digunakan
Banyak
digunakan
Banyak
digunakan
Banyak
digunakan

Jarang
digunakan
Jarang
digunakan
Jarang
digunakan
Jarang
digunakan

12

Dispersi gas
Pengubah panas
Kristalisasi

Jarang digunakan
Kadang-kadang
digunakan
Kadang-kadang
digunakan

Banyak
Jarang
digunakan
digunakan
Banyak
Kadang-kadang
digunakan
digunakan
Banyak
Banyak
digunakan
digunakan
(Sumber: Sucitro A., 2014)

Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang dimaksudkan untuk situasi-situasi


tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat digunakan untuk
menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair . Jenis-jenis
impeller selain tiga jenis atau bentuk impeller diatas antara lain The marine
type propeller, Flat blade turbine, The disk flat blade turbine, The curved
blade turbine. Impeller biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi
tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan.
Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impeller, maka penting
untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeller dalam
kondisi baik.
Jumlah impeller menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap
memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head rendah. Pompa
dua tahap memiliki dua impeller yang terpasang secara seri untuk layanan
head sedang.
2.3.

Mills
Beberapa kegiatan kimia termasuk pelarutan solid dan pengemulsian

tidak dapat dilakukan di dalam vessel yang dicampur secara mekanik karena tidak
mungkin dapat menurunkan tegangan tinggi untuk memecah partikel agregat
dalam memperoleh kualitas pelarutan atau menciptakan emulsi yang stabil. Mills
dapat digunakan dalam operasi pelarutan dimana pelarutan partikel - partikel
dapat dilakukan dengan cara crushing atau shearing. Partikel yang sudah melewati
mills akan berubah menjadi lebih kecil dari ukuran yang sebelumnya kemudian
akan mengalami proses pelarutan.
2.4.

Unit Pelarutan dengan Kecepatan Tinggi

13

Pada unit pelarutan dengan kecepatan yang tinggi untuk tipe peralatan
yang serupa dengan in-line dynamic mixer, akan tetapi dalam kasus ini alat
digunakan dalam sebuah vessel atau bejana. Alat pencampur atau mixing
equipment ini terdiri dari rotor atau alat penggerak yang memiliki kecepatan
tinggi di dalam vessel atau bejana, dimana fluida-fluida tersebut akan dimasukkan
ke dalam aksi shearing intensif.
2.5.

Valve Homogenizers
Unit valve homogenizer sini mempunyai bagian pemompaan untuk

menyuplai material yang akan dilarutkan melalui sebuah orifice terkecil. Tekanan
akan tinggi, jika diturunkan mendekati tekanan fluida melalui sebuah orifice
sehingga menghasilkan shear force tinggi dimana emulsi dan suspensi koloid akan
dihasilkan secara continue.
2.6.

Ultrasonic Homogenizers
Pada ultrasonic homogenizers material yang akan diproses dipompakan

pada tekanan tinggi (diatas 150 bar), melalui orifice yang didesain secara khusus
untuk menghasilkan aliran dengan kecepatan tinggi melalui sebuah blade, yang
digoyangkan

atau

digetarkan

pada

frekuensi

ultrasonic

untuk

menghomogenasikan dua fasa atau lebih. Ultrasonic Homogenizers digunakan


sebagai homogenizers atau alat untuk menghomogenisasikan fluida, untuk
mengurangi partikel kecil dalam cairan untuk meningkatkan keseragaman dan
stabilitas. Partikel-partikel ini (dispersestage) dapat berupa padatan atau cairan.
Ultrasonic homogenizing sangat efisien atau baik untuk pengurangan partikelpartikel lembut dan partikel-partikel keras.
2.7.

Macam-Macam Pencampuran

2.7.1.

Pencampuran Gas-Liquid
Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi

dalam bentuk gelembung-gelembung kecil pada saat mencapai tekanan


tertentu.
2.7.2.

Pencampuran Liquid-Liquid

14

Pencampuran zat cair-cair (misible) didalam tangki merupakan proses


yang berlangsung cepat dalam daerah turbulent. Impeller akan menghasilkan
arus kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar
impeller karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu
melambat karena membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang
dinding, terjadi juga pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah
menjadi kecil, tetapi tetap tidak banyak terjadi pencampuran pada arah aliran
fluida tersebut.
2.7.3.

Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tanki yang diaduk, ada beberapa cara

untuk mendefinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda akan


memerlukan derajat suspensi yang berlainan pula, dan karena itu kita perlu
menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam
merancang atau penerapan skala besar.
1)

Mendekati suspensi penuh


Yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompokkelompok zat padat yang terkumpul didasar tanki agak kepinggir atau
ditempat lain.

2)

Partikel bergerak penuh


Yaitu seluruh partikel yang berada didalam suspensiatau pergerakkan
disepanjang dasar tanki. Partikel di dalam tanki bergerak semuanya.

3)

Suspensi penuh atau Suspensi diluar dasar


Yaitu seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada
didasar tanki atau tidak berada didasar tanki selama leih dari 1 atau 2
detik.
Arus yang meninggalkan agitator mengalir melalui zat cair menurut arah

tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana atau vessel. Kolom
zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu meninggalkan impeller
dengan membawa serta zat cair stagnant yang dijumpai dalam perjalanannya
itu, dan zat cair stagnant yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari

15

yang dibawa kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nozzle stasioner. Daundaun agitator merobekkan dan menyeret zat cair itu. Oleh karena itu, arus
aliran ini sangat gigih dan sangat kuat. Agitator sangat efektif dan baik
apabila berada di dalam bejana yang sangat besar.
Agitator yang berputar membuat pola heliks didalam zat cair, dan jika
tidak tergelincir antara zat cair dan agitator itu, satu putaran penuh agitator
akan memindahkan zat cair secara longitudinal pada jarak tertentu,
bergantung dari sudut kemiringan daun agitator. Rasio jarak ini terhadap
diameter dinamakan jarak-bagi (pitch) agitator itu. Agitator yang mempunyai
jarak bagi 1,0 disebut mempunyai atau memiliki jarak-bagi bujur sangkar
atau square pitch.
Pada saat tanpa sekat (Baffle) terdapat aliran tangensial yang kuat serta
pembentukan vortex (ruang udara) atau pusaran air, walaupun kecepatan
porosnya hanya sedang saja. Tetapi bila ada sekat (baffle), aliran vertikal
tersebut akan meningkat dan pencampuran zat cair akan berlangsung lebih
cepat. Agitator dayung dan turbin berdaun datar memberikan aliran berarah
radial yang baik dalam bidang impeller itu, dimana aliran itu membelah dari
dinding, membentuk pola lingkar.
2.8.

Extruders
Pelarutan dalam industri plastik biasanya dilakukan dalam extruders.

Feed yang biasanya mengandung polimer utama dalam bentuk granular atau
bubuk, bersama-sama dengan aditif seperti stabilizer, plastizer, pigmen berwarna,
dan lainnya. Selama proses extruders dikeluarkan pada tekanan tinggi dan laju
dari extruders untuk pembentukan.
2.9.

Jenis Agitator Lainnya.

2.9.1.

Agitator Jenis Gerbang


Pengaduk gerbang digunakan dalam tangki dangkal luas dan untuk

bahan viskositas tinggi dengan suhu atau temperatur benda kerja rendah dan
dalam kondisi vakum (tidak ada kontak dengan udara luar), biasanya di

16

gunakan untuk industri minuman atau kosmetik. Kelebihan dari pengaduk


gerbang adalah dapat sangat rapat serta sesuai dengan kontur wadah atau
tangki pengolahan. Pengaduk gerbang akanmendapatkan pencampuran yang
memadai dalam kondisi laminar aliran ditemui dalam aplikasi viskositas yang
tinggi. Ini impeller menyapu permukaan dinding seluruh kapal dan
mengagitasi atau mengadukkan sebagian besar batch cairan melalui kontak
fisik. Beberapa desain termasuk berengsel pencakar untuk meningkatkan
perpindahan panas dengan dinding dan tidak lengket atau bahan yang tidak
berwarna. Kecepatan poros pengaduk gerbang adalah rendah dan diperlukan
gearbox atau rasio gigi yang besar antara motor dan shaft dan atau batang
pengaduk gerbang.
2.9.2.

Agitator Jenis Pita Spiral (Helixal Axial)


Pengaduk pita spiral dirancang terutama gerakan pencampuran cairan

yang berbeda kekentalannya atau beda dalam bentuk misalnya butiran


padatan yang dilarutkan. Seperti sebuah impeller dapat dirancang dengan
spiral bagian dalam tambahan yang digunakan untuk memompa ke arah yang
berlawanan. Kualitas produk campuran akhir dalam aplikasi ini dapat
menjadi sangat penting secara ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai