Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu dan bayi
yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang berkembang selama
kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan tentu kita ingin melihat anak-anak
memiliki warisan kesehatan yang baik untuk masa depan. Kami juga ingin melihat
wanita menikmati kehamilan yang sehat tanpa efek negatif dari gizi buruk pada
kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan status gizi terbaik untuk mendukung
pemberian ASI.
Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui
karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi.
Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi janin dari kekurangan diet
ibu, tetapi meskipun demikian kekurangan ini dapat memiliki konsekuensi bagi
kesehatan dan perkembangan janin dan bayi jangka panjang.
Nutrisi mungkin merupakan faktor non-genetik yang paling berpengaruh dalam
perkembangan janin. Komposisi tubuh ibu, cadangan nutrisi, diet, dan kemampuan
untuk memberikan nutrisi melalui plasenta menentukan ketersediaan nutrisi bagi janin.
Nutrisi prenatal mempengaruhi pertumbuhan janin, perkembangan normal fungsi
fisiologis dan berat badan kehamilan. Peningkatan berat badan kehamilan adalah
perkembangan yang kompleks yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
janin. Fisiologi ibu dan metabolisme serta metabolisme plasenta juga mempengaruhi
kenaikan berat badan kehamilan. Perubahan homeostasis ibu dapat mengubah struktur
dan fungsi plasenta, mempengaruhi pertumbuhan janin.
Selama kehamilan, kenaikan berat badan ibu mempengaruhi pertumbuhan janin.
Ukuran neonatus kecil saat lahir disebabkan pertumbuhan yang buruk dan pendeknya
usia kehamilan, dan hasil yang paling tidak baik terjadi pada bayi yang paling matang.
Rendahnya berat badan kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran
prematur, sedangkan rendahnya berat badan ibu pada trimester kedua dan ketiga
terbukti berhubungan dengan risiko kelahiran prematur spontan.
Dua faktor yang berhubungan dengan gizi ibu menunjukkan hubungan positif
dengan berat badan bayi lahir: indeks massa tubuh ibu sebelum hamil (BMI, yang
didefinisikan sebagai berat badan / tinggi) dan berat badan selama kehamilan. Wanita

BMI rendah sebelum hamil berada pada peningkatan risiko untuk kelahiran prematur
dan retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR). Namun, wanita dengan BMI rendah
sebelum hamil memiliki risiko kelahiran prematur hanya jika mereka gagal untuk
mendapatkan berat badan yang memadai.
Peningkatan berat badan yang sesuai usia kehamilan dapat membantu
meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Peningkatan berat badan ibu yang tidak sesuai
telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah (<2500 g) sedangkan peningkatan
berat badan berlebih menyebabkan berat lahir yang tinggi (> 4000 g) dan obesitas
setelah melahirkan. Data dari Canadian Maternity Experiences Survey menunjukkan
bahwa

wanita

hamil

yang

mendapatkan

berat

badan

kurang

dari

yang

direkomendasikan cenderung melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500 gr.2
Pasokan nutrisi yang cukup mungkin adalah faktor lingkungan paling penting
yang mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak
dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi
cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran
prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan
morbiditas.
Nutrisi memainkan peran utama dalam kesehatan ibu dan anak. Status gizi ibu
yang buruk telah terkait dengan hasil kelahiran yang merugikan. Namun, hubungan
antara gizi ibu dan hasil kelahiran yang kompleks dan dipengaruhi oleh
banyak faktorbiologis, sosial ekonomi, dan faktor demografi, yang bervariasi dalam
populasi yang berbeda. Memahami hubungan antara gizi dan kelahiran hasil ibu dapat
memberikan dasar untuk mengembangkan intervensi gizi yang akan meningkatkan
hasil kelahiran dan kualitas jangka panjang hidup dan mengurangi angka kematian,
angka kesakitan, dan biaya perawatan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian nutrisi pada ibu hamil?
2. Apa saja Nutrisi pada janin?
3. Apa saja nurtisi pada ibu hamil?
4. Apa saja makanan seimbang ibu hamil dalam sehari?
5. Apa saja makanan yang harus dihindari ibu hamil?
6. Faktor apa saja yang memengaruhi gizi ibu hamil?
7. Bagaimana perkembangan janin dalam kandungan?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN NUTRISI IBU HAMIL


Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:
a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi
nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan membuat makhluk
hidup bisa melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya.
b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi, pasien
yang mengalami kritis nutrisi enteral.
c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana tubuh
manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan sumber kekuatan.
d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,
menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya secara
normal.
Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil. Zat
gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan kimia yang diperlukan
tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membagun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan
seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu
hamil tersebut. Menurut Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat
dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian
status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil.
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,
apabila status gizi ibuburuk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya otak
janin, abortus, dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan.
(Sri Mulyani, dkk. 2013)
B. NUTRISI JANIN
1. Nutrisi embrio pada awal kehidupan intra Uterin
Progesterone yang disekresikan oleh korpus luteum ovarium selama
pertengahan siklus seksual mempunyai pengaruh khusus terhadap endometrium
untuk mengubah sel-sel stroma endometrium menjadi sel-sel yang membengkak,
yang mengandung sejumlah besar glikogen, protein, lipid dan bahkan beberapa
mineral yang penting untuk perkembangan hasil konseptual.( Indriani,
Diyan:2013)
3

Jika hasil konseptual berimplantasi dalam endometrium, progesterone yang


masih terus disekresikan masih terus disekresikan masih akan menyebabkan sel-sel
stroma embengkak dan menyimpan lebih banyak nutrisi. .( Indriani, Diyan:2013)
2. Metabolisme fetus
Fetus terutama menggunakan glukosa untuk energi dan memiliki kecepatan
yang tinggi untuk menyimpan lemak dan protein, sbagian lemak disintsis dari gula,
dan bukan diabsobsi dari darah ibu. Diamping keadaan umum ini terdapat bberapa
masalah khusus metabolisme fetus dalam hubungannya dengan kalsium, dan fosfat
besi dan beberapa vitamin. ( Indriani, Diyan:2013)
3. Energy yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi
Untuk pertumbuhan bayi, 60.000-80.000 tambahan kalori diperlukaan jumlah
tersebut adalah tambahan 250-300 kalori setiap hari selama trismester kedua dan
ketiga. Karbohidrat sederhanan yaitu glukosa, pada dasarnya diperoleh dari sumber
tumbuh tumbuhan, adalah bahan bakar metabolic yang utama untuk partumbuhan
embrio, fetus dan bayi baru lahir segera setelah kelahiran. ( Indriani, Diyan:2013)
4. Kebutuhan protein
Berat lahir bayi dipengaruhi oleh jumlah kalori yang dikonsumsi, dari pada
kandungn protein pada suplemen. Suplemen protein selama kehamilan
menghasilkan bayi lebih banyak under weight, peningkatan kelahiran premature,
dan bertambahnya angka kematian bayi lahir. Selama 6 bulan kehamilan terakhir,
hanya 2pound protein (5-6g/hari) disimpan oleh ibu dan janin. ( Indriani,
Diyan:2013)
5. Metabolisme kalsium dan fosfat
Hampir 22,5g kalsium dan 13,5g fosfat disimpan pada rata-rata fetus selama masa
gestasi. Zat ini dialirkan hanya edikit dari ibu. Aliran yang lebih banyak terjadi
setelah lahir selama masa laktasi. ( Indriani, Diyan:2013)
6. Penyimpanan zat besi.
Penyimpanan zat besi dalam fetus terjadi dan lebih cepat dibandngkan kalsium dan
fosfat. Sebagian bsar besi terdapat dalam hemoglobin, yang mulai dibentuk pada
awal minggu ke 3 setelah fertilisasi ovum. Besi ini dicerna kedalam embrio oleh
sel sel tropoblastik untuk pembentukan awal sel sel darah merah. Zat besi ini
kemudian dapat digunakan beberapa bulan setelah lahir. ( Indriani, Diyan:2013)
7. Penggunaan dan penyimpanan vitamin.
Fetus membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sama dengan yang dibutuhkan
oleh dwasa dan pada beberapa keadaan dibutuhkan lebih banyak. Secara umum
fungsi vitamin adalah sama pada fetus dan orang dewasa. ( Indriani, Diyan:2013)
a. Vitamin b

Terutama vitamin B12 dan asam folat amat penting bagi pembentukan
sel sel darah merah dan jaringan syaraf juga untuk pertumbuhan fetus
secara keseluruhan. ( Indriani, Diyan:2013)
b. Vitamin c
Pembentukan substansi interseluler terutama matriks tiulang dan sel sel
jaringan penunjang ( Indriani, Diyan:2013)
c. Vitamin d
Kemungkinan dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang pada fetus, tetapi
lebih penting dibutuhkan oleh ibu untuk absorbsi kalsium dalam jumlah
yang cukup dari saluran pencernaan. ( Indriani, Diyan:2013)
d. Vitamin e
Mekanisme fungsi yang pasti belum diketahui, penting untuk
perkembangan awal emrio. ( Indriani, Diyan:2013)
e. Vitamin k
Vitamin k digunakan oleh fetus untuk pembentukan factor VII,
protrombin dan beberapa factor koagulasi darah lainnya. ( Indriani,
Diyan:2013)
C. NUTRISI IBU HAMIL
Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh ibu
hamil. Nutrisi yang bagus membantu wanita menyiapkan tubuhnya untuk menjadi
seorang ibu karena proses kompleks yang terjadi selama masa kehamilan
membutuhkan banyak suplai protein, vitamin dan mineral untuk ibu dan bayi.
( Indriani, Diyan:2013)
Pada kehamilan cairan ibu bertambah dan menyebabkan pengenceran darah
sehingga ibu mudah mengalami anemia. Jumlah cairan dalam tubuh bertambah
tetapi yang dikeluarkan oleh tubuh berkurang pada bulan bulan akhir kehamilan
yang mengakibatkan seringnya timbul bengkak kaki pada waktu hamil tua. Untuk
dapat memberikan makan secara benar pada ibu hamil perlu memahami perubahan
perubahan yang terjadi pada kehamilan yaitu untuk perubahan tahap pertama,
kedua, dan ketiga. ( Indriani, Diyan:2013)
Perubahan tahap pertama adalah 2 minggu setelah konsepsi, telur yang
akan dibuahi akan melekat pada endometrium uterus dan terjadi prolifersi dari sel
sel dengan cepat. ( Indriani, Diyan:2013)
Perubahan tahap kedua yaitu pada minggu ke2-minggu ke8 sebagian organ
organ mulai terbentuk, seperti jntung, ginjal, paru, hati dan rang ka. Pada tahap ini
diperlukan suplemen dalam bentuk vitamin dan mineral untuk menghindari
terjadinya cacat bawaan. ( Indriani, Diyan:2013)
5

Perubahan tahap ketiga dimulai pada minggu ke8- sampai lahir terjadi
pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk
mempersiapkan kelahiran dan memproduksi ASI. Pada tahap ini terjadi
hyperplasia dan hipertropi sel sel dan kecepatan berbeda untuk masing-masing
orang. Oleh sebab itu suplemen nutrisi sangat penting dalam bentuk kalori dan
protein. ( Indriani, Diyan:2013)
1. Peningkatan berat badan
Indeks masa tubuh yang normal untuk wanita yaitu antara 19-23. Bila
BB ibu sebelum hamil terlalu kurus atau terlalu gemuk maka sebaiknya
diatur dahulu agar BB nya normal. ( Indriani, Diyan:2013)
Pengaruh BB ibu terhadap kehamilan :
- Bila BB ibu sebelum hamil adalah normal maka kenaikan BB ibu
-

sebaiknya antara 9-12kg.


Jika BB sebelumnya berlebih maka kenaikan BB nya antara 6-9kg.
Bila sebelum kehamilan BB ibu adalah kurang,maka kenaikan BB

sebaiknya antara 12-15kg.


Jika ibu mengandung bayi kembar 2 atau lebih, maka kenaikan BB
selama kehamilan harus lebih banyak lagi tergantung dari jumlah
bayi yang dikandung. ( Indriani, Diyan:2013)
Komponen pertambahan BB ibu selama kehamilan.
Jaringan ekstra uterin
Janin
Cairan aminon
Plasenta
Payudara
Tambahan darah
Tambahan cairan jaringan
Tambahan jaringan lemak
Total

1kg
3-3,8kg
1kg
1-1,1kg
0,5-2kg
2-2,5kg
1,5-2,5kg
2-2,5kg
11,5-16kg

Pola kenaikan BB ibu selama hamil dapat dilihat sebagai berikut :


1. Selama trismeter pertama
Biasanya terjadi kenaikan sedikit BB sekitar 1-2kg. pada
trimester ini, organ otak, panca indra, dan alt kelamin janin
sedang dibentuk. ( Indriani, Diyan:2013)
2. Memasuki trimester kedua
Nafsu makan ibu biasanya sudah pulih sehingga harus hati hati
dalam mengatur konsumsi makanan. Kenaikan BB rata-rata
yang ideal pada masa ini adalah 0,35-0,4kg/minggu. Jika
6

perkiraan kenaikan BB selama hamil adalah sekitar 2,5kg, maka


tubuh ibu menbutuhkan tambahan energy sebesar 70.00080.000kalori dibagi kedalam 40 minggu (280 hari), maka
tambahan kalori yang diperlukan untuk calon ibu adalah 285300kalori/hari. ( Indriani, Diyan:2013)
3. Bila BB ibu sebelum hamil dan kenaikan BB selama hamil
adalah kurang adri normal maka sibayi akan beresiko lahir
dengan BB yang kurang atau BBLR. ( Indriani, Diyan:2013)
4. Bila BB sebelum hamil dan kenaikan BB nya selama hamil
adalah

berlebih,

maka

bayi

akan

beresiko

terhambat

pertumbuhannya akibat penyempitan pembuluh darah. Ibu juga


beresiko mengalamio komplikasi seperti perdarahan, tekanan
darah tinggi , atau keracunan kehamilan. ( Indriani, Diyan:2013)

2. Zat gizi yang penting untuk ibu.


1. Kalori
Kebutuhan energy pada kehamilan trimester 1 memerlukan
tambahan 100kal/hari (menjadi 1.900kal-2000kal/hari) . ini sama
dengan menambah 1 potong (50g) daging sapi atau 2 buah apel
dalam menu sehari. Selanjutnya saat trimester 2 dan 3 tembahan
energy yang dibutuhan meningkat sampai 300kal/hari atau minum 2
gelas susu sapi cair untuk meyakinkan agar penggunaan kalori
selama kehamilan berlangsung adekuat, masukan energy harus
diatas 36kalori/kg/hari. Kecukupan yang dianjurkan, sebanyak
40kalori/kg/hari dan distribusi yang seimbang yaitu protein lebih

kurang 15% lemak lebih kurang 30% dan karbihidrat 55%.


( Indriani, Diyan:2013)
2. Karbohidrat dan serat
Tubuh ibu hamil memerlukan cukup persedian energy setiap menit
selama 280 hari untuk pertumbuhan janin dan untuk membentuk sel
tubuh oleh protein. Karbohidrat seperti beras, serealia, gandum dan
lain-lain adalah sumber energy utama. Bila karbohidrat tidak
tercukupi maka energy akan diambil dari protein.(elly,Eva:2010)
Agar kebutuhan ibu hamil tercukupi, maka disarankan untuk makan
3 porsi karbohidrat atau serat makanan setiap hari.pilihlah makan
yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalya gandum.
Makanan dari padi-padi lebih kaya gizi dan serta disbanding dengan
produk olahan lainnya. (elly,Eva:2010)
3. Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi.
Lemak juga menghasilkan energy dan menghambat protein untuk
dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta
dan janin. Bagi ibu hamil, lemak juga dapat disimpan sebabai
cadangan tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca
persalinan. Cadangan lemak yang terdapat pada ibu hamil juga
bermanfaat untuk membantu dalam pembentukan asi. Pada
kehamilan normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat
pada trimester ke-3. Akan tetapi, kebutuhan tetap hanya 20-25%
dair total kebutuhan energy. Karena itu, konsumsi lemak yang
berlebihan menyebabkan berat badan ibu hamil bertambah terlalu
banyak dan meningkatkan tekanan darah. Dampak lebih lanjutnya,
dikhawatirkan

plasenta

akan

lepas

dari

dinding

rahim.

(elly,Eva:2010)
Pebandingan kandungan omega 6 dengan omega 3 sebaiknya lebih
banyak. Meskipun lemak merupakan sumber energy, namun
sebagian besar energy diambil dari karbohidrat. Bayi memerlukan
asam linoleat (banyak terdapat pada minyak kedelai, minyak
jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas) dan asam lemak
esensial yang penting untuk perkembangan pusat susunan syaraf,
termasuk sel otak. (elly,Eva:2010)

Omega 3 banyak terdapat dalam minayk ikan (ikan laut seperti


lemur, tuna, salmon), minyak kanola, minyak kedelai minyak zaitun
dan minyak jagung. Dalam pedoman gizi seimbang kebutuhan
lemak dinyatakan dalam 4 porsi. 1 porsi lemak/ minyak = 5 gram.
Namun demikian, dalam keadaan hamil sekalipun ibu hamil harus
membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya sangat tinggi.
(elly,Eva:2010)
4. Protein
Selama hamil, ibu memerlukan semua zat gizi. Oleh karena itu
kebutuhan energy, protein, vitamin, mineral bertambah. Komponen
sel tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri dari protein perubahan
dalam tubuh ibu seperti plasenta juga memerlukan protein. Selama
kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-rata 17g/hari. Akan
tetapi, karena pada trimester pertama ibuhamil belum bisa makan
normal, maka kebutuhan protein belum bisa terpenuhi. Diharapkan
1g/kg BB protein dapat dikonsumsi. Pada trimester kedua, ibu
hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5g/kg BB
protein/hari diperkirakan dapat dipenuhi. Pada trimester terakhir
nafsu makannya sudah besar, bahkan kadang kadang sampai harus
dibatasi untuk menghindari kegemukan dan memudahkan proses
melahirkan. Pada trimester ke3 ini, protein bisa mencapai 2g/kg BB
/hari. Yang penting protein harus mencapai 15% dari kebutuhan
seluruh energy. ( Elly, Eva:2010)
Table protein ibu hamil: (Verney, Helen :2002)
Bahan makanan
Protein lengkap
Miju-miju
Daging sapi ( leher sampai bahu)
bakar
Daging

babi

pinggang

bagian

tengah
Kalkun
Dada ayam
Flounder
Tuna kaleng
Lemak daging sapi
Scallop
Cottage cheese
9

kuantitas

Protein (g)

1c
84 mg
84 mg
84 mg
84 mg
84 mg
84 mg
84 mg
c
84 mg
2 butir besar
84 mg
1c

30
28
27
26
25
24
22
16
15
15
12
11
8

Daging has
Telur
Udang
Yogurt
Semua jenis susu
Protein tidak lengkap
Tahu
Kacang hijau
Mentega kacang
Mie telor
Beras merah
Beras putih
Roti gandum

224 mg
1 ons

8
7

c
1c
2 sdm
1c
1c
1c
1 lapis

10
9
8
7
5
4
3

5. Vitamin
Vitamin merupakan zat yang membantu proses dalam
tubuh., vitamin penting untuk pembelahan dan pembentukan sel
baru. Misalnya vitamin A untuk meningkatikan pertumbuhan dan
kesehatan sel dan jaringan janin. Tidak perlu penambahan suplemen
selama kosumsi sayur dan buah cukup. ( Elly, Eva:2010)
Selama hamil, kebutuhan asam folat dan vitamin B lain
seperti thiamin, riboflavin dan niacin meningkat untuk membantu
pembentukan energy. Selain itu, vitamin B6 diperlukan untuk
membantu protein membentuk sel-sel baru. Asam folat terutama
diperlukan pada 3 bulan pertama kehamilan untuk mengurangi
resiko pertumbuhan kritis yang berlangsung pada 3 bulan pertama
kehamilan. ( Elly, Eva:2010)
1) Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningakt selama kehamilan,
suplemen vitamin A jarang direkomendaasikan untuk wanita
hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik
untuk meningkatkan asupan vitamin A adalam melalui berbagai
sumber makanan seperti susu, ikan, telur, dan margarine. Hati
mengandung vitamin a yang terlalu tinggi dan hal ini
berhubungan dengna cacat lahir, sehingga konsumsi hati
selama kehamilan sbaiknya dihindari. ( Indriani, Diyan:2013)
2) Vitamin B kompleks
Dijumpaai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran
hijau, ragi, telor dan produksi susu. Vitamin B kompleks
10

berguna untuk menjaga system syaraf, otot dan jantung agar


berfungsi secara normal. ( Indriani, Diyan:2013)
3) Vitamin C
Vitamin C dapat meningakatkan absorpsi besi nonhem,
mungkin meningkatkan absorpsi suplemen besi dan mungkin
sebagai proflaktik untuk perdarahan pasca partum.(verney,
Helen:2002)
RDA: kehamilan, 70 mg; menyusui, 95(verney, Helen:2002)
Makanan
Jambu biji
Caba hijau
Kubis keriting, matang
Brokoli, matang
Semacam kubis keriting, matang
Strawberi
Papaya
Lemon
Jeruk
Bayam mentah
Kalengan
Semacam jeruk besar
Jeruk kerupuk
Kentang manis
Tomat
Tomat kaleng
Kentang bakar tanpa kulit
Jus tomat

Kualitas
1, ukuran besar
1, ukuran besar
1c
2/3 c
c
2/3 c
c
1, ukuran besar
1, ukuran kecil
98 mg
c
ukuran besar
1 ukuran besar
1 ukuran kecil
1 ukuran kecil
c
1 ukuran sedang
c

Vitamin C (mg)
248
128
93
90
76
59
56
53
50
51
28
38
31
22
23
20
20
16

4) Vitamin D
Vitamin D kadang-kadang dinyatakan sebagai vitamin sinar
matahari karena vitamin ini terbentuk pada saat tubuh terkena
sinar matahari juga diperlukan untuk pembentukan kalsium dan
fosfor yang sangat diperukan dalam masa pertumbuhan
terutama dalam pembentukan tulang dan gigi. Vitamin ini
yhany ditemukan pada beberapa makanan seperti mentega
yang diperkaya dan keju tabor rendah lemak, sereal, minyak
ikan daging dan sedikit dari susu dan telur.
5) Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sumbernya biji-bijian
terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran
hijau. ( Indriani, Diyan:2013)
6) Asam folat
11

Asam folic merupakan vitamin yang sangat penting sebelum


dan ketika masa kehamilan, terutama di minggu-minggu awal
kehamilan, yaitu untuk perkembangan system syaraf dan sel
darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan,
asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan
tomat. Kebutuhan asam folat selama hamila adalah 80
mcg/hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak,
sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak
janin.
Meskipun hati mengandung asam folat yang tinggi, namun
tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil atau
dapat hamil, karena kandungan vitamin A yang tinggi. Selain
itu, terdapat resiko listeriosis dari hati yang masih mentah atau
jika hati tidak dimasak dengan sempurna. Kedua hal ini
beresiko pada janin yang sedang berkembang. ( Indriani,
Diyan:2013)
Makanan ibu hamil yang mengandung asam folat (Verney,
Helen:2002)
Makanan
Daging
Hati
Telur
Ground beef
Kalkun
Ayam
daging has
ikan dan kerang kerangan
tiram
kepiting
scallop
ikan haddocks
ikan salmon
ikan cod
udang
buah dan jus buah
jus jeruk
jus semacam jeruk besar
belewah
12

Kuantitas

Asam folat (mcg)

98 mg
1
84 mg
84 mg
84 mg
84 mg

220
22
8
6
5
5

1c
1c
6
84 mg
98 mg
98 mg
98 mg

25
21
15
14
14
10
5

224 mg
224 mg
1c

100
52
48

jeruk
strawberi
pisang
nanas segar
semacam jeruk besar
pir
Sayuran
asparagus
selada roma
brokoli
bayam
kacang polong
kobis brusel
tomat kaleng
selada iceberg
kentang bakar
Polong-polongan
Buncis nevy

1, ukuran sedang
1c
1, ukuran sedang
1c
ukuran sedang
1 ukuran sedang

45
26
22
16
15
12

c
1c
c
c
c
c
1c
1c
1, ukuran sedang

108
76
65
54
51
47
35
31
22

1c
1c

255
160

1c
1c

126
61

28 mg
28 mg
28 mg
28 mg
28 mg
28 mg

88
24
20
19
17
12

c
c
1
1 lapis
1c
1 lapis
1c

150
100
19
16
10
10
8

1c
1c
1c

28
25
13

Semacam kacang panjang


kaleng
Buncis besar kaleng
Buncis bakar
Kacang-kacangan
Almond
Kacang tanah
Kacang mete
Kacang kenari
Kenari hijau
Kemiri
Roti dan produk roti
Bubur gandum instan
Tepung gandum
Muffin kulit padi
Roti gandum
Macaroni
Roti putih
Beras merah atau putih
Susu dan produk susu
Keju cottage
Yogurt
13

Susu
Cheddar cheese

28 mg
1c
28 mg

5
3
2

1 sdm

313

Es kream
Keju amerika
Lain-lain
Ragi brewer
Sereal
6. Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30% ibu hamin
dengan ditandai adanya keluhan kram (nopturnal systremma).
Suplemntasi secara oral dari mikronutrisi ini terbukti akan
mengurangi keluhan kram pada ibu yang mengandung. ( Indriani,
Diyan:2013)
7. Zat besi
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan
akan zat besi. Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah
zat besi dari ibunya hingga 5-6 bulan setelah lahir sehingga
kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan. Kehilangan
zat besi selama kehamilan cenderung menurun karena wanita hamil
tidak mengalami menstruasi sehingga bisa menyerap zat besi dari
usus dengan lebih baik. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
mengganggu metabolisme energy sehingga dapat menyebabkan
menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh yang akhirnya
akan memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat besi
umumnya ditandai dengan wajah pucat, serasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya
kekebalan, dan gangguan penyembuhan luka.
Ibu hamil banyak beresiko mengalami kekurangan zat besi
dikarenakan saat memasuki trimester ke 2 dan ke-3 ibu mengalami
hemodilusi (pengenceran) hal ini terjadi karena ibu hamil
memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan
seldarah merannya juga bertambah. Jumlah zat besi yang
dibutuhkan semasa kehamilan berbeda pertrimesternya. Pada
trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan.
Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami mual
14

dan muntah karena mengkonsumsi zat besi biasanya dapat


memperparah kondisi ini. namun memasuki trimester ke-2,
kebutuhan akan zat besi menjadi 35 mg perhari per berat badan
( sama dengan mengkonsumsi segenggam kacang hijau, atau
setengah genggam daun ubi). Kemudian bertambah menjadi 39 mg
perhari perberat badan pada trimester ke-3 (sama dengan
mengkonsumsi 1 potong tempe). ( Indriani, Diyan:2013)
RDA: kehamilan, 30 mg, menyusui, 15 mg(verney,
Helen:2002)
Makanan
Ramis besar
Hati babi
Tiram
Kedelai
Tofu
Hati sapi
Remis
Sirup tanpa gula
Kacang almond
Buncis
Daging sapi panggang
Kacang polong putih
Prem kering
Jus buah prem
Bayam
Kismis
Daging lembu bakar/panggung

Kuantitas
84 mg
84 mg
84 mg
1c
112 mg
84 mg
84 mg
2 sdm
2/3 c
1c
84 mg
224 mg
168 mg
224 mg
1c
c
84 mg

Besi (mg)
24
15
11
9
7-13
6
6
6
5
5
4
4
4
3
3
3
3

8. Kalsium
Selama trimester ke-3 terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada
janin yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulangtulangnya. Jika ibu tidak meningkatkan asupan kalsiumnya,
kebutuhan kasium bagi janin sedang dalam masa pembentuka yang
akan diambil dari tulang ibunya. Kalsium berperan penting dalam
mekanisme pengaturanselama masa kehamilan dan menyusui
kalsium juga akan meningkatkan absorpsi intestinal yang terjadi.
Rekomendasi asupan harian atau rekomended daily intake (RDI)
kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi
dari pada wanita tidak hamil). Kalsium diperlukan untuk

15

pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindugni ibu hamil dari
osteoporosis. ( Indriani, Diyan:2013)
RDA: 1200 mg selama kehamilan dan menyusui(Veerney,
Helen:2002)
Makanan
Ricotta
Carnation

intants

breakfast

dengan 1% susu
Sarden
Yogurt tawar rendah lemak
Yogurt rendah lemak rasa buah
Semacam kubis kering
Semacam kelembak
Susu rendah lemak 1%
Turns E-X
Susu tanpa lemak
Mentega
Coklat dengan susu 2%
Bayam, matang
Sirup tanpa gula
Tofu padat dengan kalsium
sulfat
Keju swiss
Provolone
Cheddar cheese
Mozzarella
Biji wijen
Es kream vanilla
Salmon kaleng dengan tulang
Kacang
tanah
panggang
dengan minyak
Keju amerika
Tofu biasa berkalsium sulfat
Pasta tahini
Minuman asia (sherbet)
Tofu terbuat dari nijare
Cottage cheese
Hummus
Kacang almond, panas
Semacam kacang panjang
Brokoli

Kuantitas
1c
224 mg

Kalsium (mg)
669
500

98 mg
1c
1c
1c
1c
224 mg
1 tab
224 mg
224 mg
224 mg
1c
2 sdm
112 mg

437
415
350
357
348
300
300
288
285
284
278
274
250-265

28 mg
28 mg
28 mg
28 mg
2 sdm
1c
84 mg
1c

272
214
104
185
176
151
133
126

28 mg
112 mg
28 mg
1c
112 mg
112 mg
c
28 mg
c
c

124
120-392
119
103
80-146
70
62
50
40
36

9. Seng
Seng merupakan mineran mikroesensial. Seng diperlukan untuk
fungsi system reproduksi, pertumbuhan janin, system pusat syaraf
16

dan fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan seng akan menghambat


pertumbuhan janin dalam kandungan, bahkan tidak menutupi
kemungkinan akan terjadi kasus kretinisme (cebol) pada bayi yang
dilahirkan. Selain itu, konsumsi seng yang tidak mencukupi akan
mempengaruhi daya pengecapan dan pembau si ibu. Hal ini akan
berakibat pada penurunan nafsu makan si ibu. Selain kehamilan,
kebutuhan seng meningakat sampai 2 kali klipat dibandingkan saat
tidak hamil. Seng terdapat dalam bahan makanan dari hewan,
misalnya daging makanan dari laut dan unggas serta padi-padian.
Kebutuhan seng akan tercukupi apabila konsumsi protein cukup .
(ellya,Eva:2010)
10. Iodium
Kekurangan iodium pada saat masa kehamilan sedapat mungkin
harus dihindari. Seorang ibu hamil idealnya harus memiliki
persediaan iodium yang mencukupi agar transfer iodium kefetus
yang dikandungnya dapat mencukupi. Asupan iodium yang kurang
dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadinaya gangguan
pertumbuhan otak fetus, BBLR, kretin dan congenital yang
abnormal. Mengingat pentingnya fungsi iodium dalam masa ini, ibu
haml dianjurkan untuk mengkonsumsi produk-produk fortifikasi
iodium seperti garam beriodium dan minyak beriodium. ( Indriani,
Diyan:2013)
11. Air
Air berfungsi membentuk system pencernaan makanan dan
membentuk proses tranfortasi. Selama hamil terjadi perubahan
nutrisi dan cairan pada memberan sel. Air menjaga keseimbangan
sel, darah, getah bening, dan cairan vital tubuh lainnya. Air juga
menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan minum 68 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam. Membatasi
minuman yang mengandung kafein seperti teh, coklat, kopi dan
minuman yang mengandung pemanis buatan (sakarin) karena bahan
ini mempunyai reaksi silang terhadap plasenta. ( Indriani,
Diyan:2013)
D. MAKANAN SEIMBANG IBU HAMIL DALAM SEHARI
17

Ibu hamil memerlukan makanan seimbang dalam pemenuhan nutrisi dalam seharihari. Hal ini dikarenakan agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
Adapun makanan seimbang yang dimaksud dapat dicotohkan pada table berikut :
( Indriani, Diyan:2013)

Waktu makan
07.00
10.00
12.00

16.00
18.00
20.00

Menu sedang yang dapat disajikan


Nasi
Sayur kacang + daging
Telor ceplok
Bubur kacang hijau
Susu dan pisang goring
Nasi
Gado-gado komplet
Ayam goreng
Salad buah papaya dan tomat
Lemper dan air jeruk
Nasi
Sawi hijau dan daging
Ikan bumbu rica
Pisang raja
Pisang kukus

E. MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI IBU HAMIL


a. Zat kontaminan dan adiktif
Meskipun belum terbukti adanya zat yang dapat merugikan kesehatan tubuh bayi,
tidak ada salahnya zat/bahan makanan tersebut untuk sementara dihindarioleh ibu
hamil. 9 bulan bukan waktu yang lama untuk menahan makan-makanan kesukaan.
Sebaiknya selama hamil mengkonsumsi makanan yang seimbang dan sehat
menghindari penggunaan zat warna, zat pengawet dan zat adiktif lainnya.
(ellya,Eva:2010)
Bila mengkonsumsi sayuran mentah

sebagai lalap atau buah-buahan segar,

hendaknya dicucihingga bersih atau dikupas untuk menghindari pestisida yang


mungkin masih menempel pada bahan makanan. (ellya,Eva:2010)
Zat adiktif ditambahkanpada makanan/bahan makanan memepunyai beberapa
maksud, yaitu:
1. Untuk menguntungkan konsumen, seperti mempertahankan kualitas produk.
Contohnya asam nitrit ditambahakan pada daging untuk menghindari
tumbuhnya clostridium botulinum. Garam, Na benzoate digunakan untuk
mencegah tumbuhnya beberapa bakteri, jamur dan ragi
2. Untuk membantu persiapan/pengolahan makanan, misalnya pengempuk,
penyetabil, pemutih adonan, soda kue, pengemulsi, asam nitrat.
18

3. Untuk membuat makanan lebih menarik dan lebih enak, misalnya bumbu
dengan beraneka rasa, macam-macam pemanis.
4. Untuk mempertahankan atau memperbaiki

nilai

gizi

makanan

tersebut(ellya,Eva:2010)
b. Tembakau atau rokok
Ibu hamil yang prokok aktif atau perokok pasif akan melahirkan bayi dengan berat
badan kurang, keguguran atau perdarahan. Nikotin yang ada dalam tembakau
dapat membuatpembuluh darah menciut sehingga darah yang menuju kejanin akan
kekurangan O2 dan zat gizi lain seperti asam folat, kalsium atau vitamin B1.
Nikotin sianida rokok dapat mengurangi persedian ASI, meskipun ibu sudah
melepaskan kebiasaan merokok pada akhir-akhir kehamilan. Namun, masih lebih
baik daripada tidak berhenti merokok sama sekali. (ellya,Eva:2010)
c. Kopi, teh, coklat dan soft drink
Kopi dan teh merupakan asupan kafein yang tertinggi, menyusul soft drink dan
coklat. Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa minum kopi dapat merusak
kesehatan termasuk kelainan pada waktu melahirkan. Diakui bahwa kafein
mempunya efek diuretic. Namun tergantung pada banyakknya yang dikonsumsi.
Karena sifatnya diuretic, ditakutkan banyak cairan termasuk zat gizi ikut keluar
melalui urin atau feses. Saat hamil, kafein menjadi sensitive dan menyebabkan
gangguan tidur, pusing, sakit perut Dll. Kafein juga membuat lambung menjadi
asam, dintambah dengan rasa mula dan mutah. Yang terbaik, minum secukupnya, 3
4 cangkir sehari masih aman. (ellya,Eva:2010)
d. Status gizi ibu hamil
Setatus gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung. Dengan status gizi ibu normal pada masa sebelum
dan semasa hamil kemungkiann besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup
bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada gizi ibu sebelum dan selama hamil. Salah satu cara untuk
menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat badan bayi pada saat lahir.
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan gizinya
berada pad kondisi yang baik. Namun sampai saat ini bmash banyak ibu hamil
yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti kurang energy kronis
(KEK) dan anemi gizi. (ellya,Eva:2010)
Seorang ibu yang sedang hamil dengan mengalami keniakan berat badan sebanyak
10-12 kg. pada trimester pertama kenaikan itu hanya kurang dari 1 kilo, trimester
ke-2 krang lebih 3 kg sedangkan trimester ke-3 kira-kira 6kg. pada trimester kedua
19

kira-kira 50%, trimester ke-3 kra-kira 90%. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan
komponen janin: pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion. (ellya,Eva:2010)
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan.
Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu yang gemuk. Jika kurang dari
normal beresiko keguguran, anak lahir premature, BBLR, gangguan kekuatan
rahim mengeluarkan anak dan perdarahan postpartum. (ellya,Eva:2010)
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena
kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membehayakan
janin. Jenis bibit penyakit/parasit yang membahayakan kandungan dan terbawa dalam
makanan adalah (Indriyani, Diyan:2013)
a. Listeria
Makanan yang mengandung listero ini dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir
mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria monositogenes banyak terdapat pada:
Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah
matang, selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan
dalam keadaan mentah, beberapa jenis keju lunak, seperti brie, camembert, blue
cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambng atau domba. (Indriyani,
Diyan:2013)
b. Bakteri E. coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak
mengalami pasteorisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan
ginjal. (Indriyani, Diyan:2013)
c. Salmonella dan toksoplasma
Untuk menghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi
daging dan telor dalam bentuk mentah ataus etengah matang. (Indriyani,
Diyan:2013)
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU HAMIL
1. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energy yang
diperlukan. Berikut adalah tanda kecukupan gizi pada ibu hamil: (ellya,Eva:2010)

Status
Keadaan umum
Berat badan
Postur
Otot
Syaraf
Pencernaan

Tanda
-

Responsive, gesit
Normal, sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Tegak, tungkai dan lengan lurus
Kuat, kenyal, sedikit lemak dibawah kulit
Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal,

mental fisik
Nafsu makan baik
Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia
20

Jantung
Vitalitas umum
Rambut
Kulit
Muka dan leher
Bibir
Mulut
Gusi
Lidah
Gigi geligi

Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat


Mengkilat, keras dan tak mudah rotok, kulit kepala normal
Licin, cukup lembab, warna segar
Warna sama, licin, tampak sehat, segar
Licin, warna tidak pucat lembab dan tidak bengkak
Tidak ada luka dan selaput merah
Merah normal, tidak ada perdarahan
Merah normal, licin
tidak ada luka tak berlobang, tidak nyeri, mengkilat, lurus

dagu normal,bersih dan tidak ada perdarahan


bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan
tidak ada pembesaran
keras dan kemerahan
kakai tidak bengkak normal

- Mata
- Kelenjar
- Kuku
- Tungkai
2. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari berat badan rata-ratauntuk umur
tertentu merupakan factor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus

diberikan agar kehamilan berjalan lancar. Di negara maju, pertambahan berat


badan selama hamil sekitar 12-14 kg. jika ibu kekurangan gizi, pertambahannya
hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan BBLR.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5o-37o C untuk metabolisme yang optimal.
Dengan adanya oerbedaan suhu dengan tubuh dan lingkungannya, maka tubuh
akan melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme
tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar
pula masukan energy yang diperlukan. (ellya,Eva:2010)
4. Aktifitas
Setiap aktifitas memerlukan energy, maka banyak aktifitas yang dilakukan makin
banyak energy yang diperlukan tubuh. (ellya,Eva:2010)
5. Status kesehatan
Pada kondisi asupan energy tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengadung
zat besi seperti: bayam dan sebagainya. (ellya,Eva:2010)
6. Kebaisaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umunya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala
keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit
3000 kal setiap hari. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan kepada petugas
kesehatan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. (ellya,Eva:2010)
7. Pengetahun zat gizi dalam makanan

21

Didalam perencanaan dan penysusunan mankanan kaum ibu atau wanita dewasa
sangat berperan penting. Banyak factor yang mempengaruhi antara lain
kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat
gizi. Ngidam adalah pertanda bahwa didalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar
yang menyangkut susunan enzim dan hormone. Dengan demikian tubuh ibu
menjadi lebih efisien menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari. (ellya,Eva:2010)
Pada ibu hamil dianjurkan minum dan makan makananyang segar dan terasa sedikt
asam misalnya buah segar, asinan buah, sayuran, pecel / selada buah/sayur.
Kebutuhan kalori pada saat ini masih normal, yaitu 2200kkal. Bila mual dan
muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya ditambah atau masakan panas
yanglangsung dihidangkan. Makanan yang dipilh sebaiknya buah-buahan dan
sayuran serta makanan yang padat kalori sehingga porsi makan dapat
dikurangi(ellya,Eva:2010)
8. Status ekonomi
Baik status ekonomi maupun status social sangat mempengaruhi seorang wanita
dalam memilih makanannya. (ellya,Eva:2010)
G. PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN
1. Bulan pertama
Sperma membuahi ovum, membelah, masuk di uterus dan menempel pada hari ke11 (Rochmawati, 2015). Pada minggu pertama hingga minggu ke-3 sang ibu
mungkin belum menyadari bahwa ia mengandung. Namun pada minggu ke-4,
embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin-CG), sehingga
apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai membentuk
struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung). Bagian tubuh
embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang, otak, dan saraf tulang
belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk (Nugroho,
2015).
2. Bulan ke-2
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka dan bagian
utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan otot di bawah kulit yang
tipis (Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-5, terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm,
mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang akan membentuk system
saraf yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut.
22

Lapisan Mesoderm akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan
organ reproduktif. Lapisan Endoderm membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing. Minggu ke-6, ukuran embrio rata-rata 2-4 mm, jantung bayi mulai
berdetak, sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Minggu ke-7,
panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram. Pucuk lengan mulai
membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung dan paru-paru
telah terbagi menjadi ruang-ruang. Minggu ke-8, panjang kira-kira 14-20 mm, bayi
sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta
lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis
(Nugroho, 2015).
3. Bulan ke-3
Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisis (tulang kemaluan). Embrio
menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada
pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin (Rochmawati, 2015). Pada
minggu ke-9, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram. Minggu
ke-10, semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan
otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap
menit. Minggu ke-11, panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut,
kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
menguap, janin sudah mulai bisa mengubah posisinya. Minggu ke-12, panjang
fetus 6-7 cm berat 14 gram, jari dan kuku mulai terbentuk, janin bergerak secara
spontan, penyempurnaan seluruh organ tubuh (Nugroho, 2015).
4. Bulan ke-4
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atas simpisis
pubis. Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan
kontrol. Pembuluh darah berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam.
Kaki menendang aktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah dapat
ditentukan jenisnya (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-13 (akhir trimester pertama), plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang
76 mm dan beratnya 19 gram. Minggu ke-14, kelenjar prostat bayi laki-laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Minggu ke-15,
23

bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup. Minggu ke-16, bayi telah mempunyai tulang yang kuat
dan mulai bisa mendengar suara (Nugroho, 2015).
5. Bulan ke-5
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat.
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada
kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur,
menelan dan menendang (Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-17, lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir, sidik jari
mulai terbentuk. Minggu ke-18, bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Minggu ke-19, tubuh bayi diselimuti vernix caseosa,
semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Minggu ke-20, terjadi
penyempurnaan jantung dan sistem pernapasan (Nugroho, 2015).
6. Bulan ke-6
Panjang janin 28-34 cm. Berat rahim 600 gram. Tinggi rahim di atas pusat.
Kerangka berkembang cepat. Berkembangnya sistem pernafasan (Rochmawati,
2015). Pada minggu ke-21, usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah
mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah
340 gram dan panjangnya 20 cm. Minggu ke-22, perbandingan kepala dan tubuh
semakin proporsional. Minggu ke-23, beratnya hampir 450 gram. Minggu ke-24,
paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan
surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang, kepala masih terlihat
besar, bulu mata dan alis mulai tampak, kulit bayi mulai menebal (Nugroho, 2015).
7. Bulan ke-7
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan
pusat prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur suhu.
Terbentuk surfaktan dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk
janin dua pertiga bentuk saat lahir (Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-25, bayi
cegukan, ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan
air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan, bagian
hidung bayi mulai berfungsi. Minggu ke-26, aktifitas otaknya yang berkaitan
dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat
24

memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya
lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil.
Minggu ke-27, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Minggu ke-28, kepalanya sudah mengarah ke bawah (Nugroho, 2015).
8. Bulan ke-8
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga di atas
pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit. Janin mulai menyimpan zat
besi, kalsium dan fosfor. Kulit merah dan gerak aktif (Rochmawati, 2015). Pada
minggu ke-29, kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon, sensitifitas
dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya,
rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Minggu ke-30, beratnya sekitar 1400 gram dan panjangnya
27 cm, cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang, bayi
sudah mulai memproduksi air mata. Minggu ke-31, aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni, apabila diperdengarkan musik, bayi
akan bergerak. Minggu ke-32, panjang fetus 28 cm, berat 1800 gram, bayi sudah
mulai bisa bermimpi, pada usia kehamilan ini biasanya kepala bayi sudah berada di
bawah dan tidak berputar putar lagi (Nugroho, 2015).
9. Bulan ke-9
Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus
xifodeus. Kulit penuh lemak, organ sudah sempurna (Rochmawati, 2015). Pada
minggu ke-33, bayi telah memiliki wajah, bayi sudah bisa mengambil nafas dalamdalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Minggu ke-34, tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi
sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung
bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui, bayi berada di pintu rahim.
Minggu ke-35, pendengaran sempurna, lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin
halus dan sudah menjadi kulit bayi (Nugroho, 2015).
10. Bulan ke-10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawah
prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul), kuku panjang,
25

testis telah turun. Kulit halus hampir tidak ada lanugo (Rochmawati, 2015). Pada
minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat
dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan
bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Minggu ke-38 hingga
minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan
(Nugroho, 2015).

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu disaat
hamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yang
berdampak pada pertumbuhan janin yang dikandungnya. Untuk pertumbuhan janin
yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang adekuat seperti karbohidrat, protein,

26

lemak, zat besi, kalsium, asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin B1, iodine,
dan zinc (seng).
Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu faktor
langsung seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan, pembagian
makanan dan pangan masyarakat, pengetahuan gizi yang kurang, pemenuhan
makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja, pantangan pada makanan
tertentu, selera makan, dan suplemen makanan. Faktor tidak langsung seperti
pendidikan keluarga, faktor budaya dan faktor fasilitas kesehatan.
B. Saran
1. Mahasiswa dapat lebih memahami mengenai nutrisi pada ibu hamil
2. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan
berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan
agar dapat mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.

27

Anda mungkin juga menyukai