PERCOBAAN 4.1
GELOMBAG BERDIRI PADA SALURAN KOAKSIAL
1. Tujuan :
1.1 Menentukan kapan distribusi /4, /2, atau yang muncul pada saluran.
1.2 Menjabarkan distribusi tegangan sepanjang saluran yang dibebani sebesar
impedansi karakteristiknya.
2. Diagram Rangkaian
1 Generator Fungsi
1 Frequency Counter
1 Multimeter BBC
1 Dioda adapter
1 Resistor 60
2 Saluran koaksial
4. Teori Singkat
Percobaan yang berhubungan dengan distribusi tegangan sepanjang saluran,
hubung buka, hubung singkat, atau sepadan (match), telah memperlihatkan bagaimana
distribusi merupakan fungsi dari frekuensi.
Pada frekuensi f = 370 kHz, distribusi /4 muncul, pada f = 740 kHz distribusi
/2 muncul sepanjang saluran. Oleh karena itu pada f = 1500 kHz, distribusi dapat
diharapkan. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan dB meter bebas
pentanahan (earth-free), sehingga hasil yang didapatkan adalah akurat.
Tugas Individu : Buatlah ringkasan tentang gelombang berdiri
Saluran tidak sesuai artinya beban yang terpasang pada saluran tidak sama
dengan karakteristik impedansi saluran sehingga terjadi pemantulan pada beban tersebut.
Nilainya tegangan yang dipantulkan pada beban tergantung pada perbedaan nilai antara
beban dan Zo. Makin besar perbedaannya makin besar pula amplitude tegangan
pantulnya. Tegangan pantul ini akan menuju sumber tegangan sehingga apabila kita
melakukan pengukuran tegangan pada saluran tersebut, hasil pengukuran yang diperoleh
merupakan penjumlahan dua gelombang yaitu gelombang insiden dan gelombang
pantul.
5.
Langkah Kerja
Untuk pembacaan yang lebih baik pada masing-masing pengukuran seri (MP1-5
0 l 100 m), level pada awal saluran (MP1 = 0 m) diberi tegangan U1 = 0 dB,
dengan saluran dihubung singkat. Saat hubung singkat dilepas, level input turun sekitar
-7 dB pada frekuensi 370 kHz.
Perubahan level tersebut, hasil dari transformasi, adalah ditentukan pada semua
frekuensi yang diberikan dan diambil dalam perhitungan ketika membuat gambar
sketsa. Untuk penurunan level yang tajam, range meter harus diubah dari 1 V (dB) ke
0,3 V (-10 dB).
Catat nilai-nilai pengukuran pada <P1-5, untuk kondisi berikut :
5.1 Pada f = 370 kHz, saluran hubung singkat, range 1 V.
5.2 Pada f = 370 kHz, saluran hubung buka, range 300 mV.
5.3 Pada f = 740 kHz, saluran hubung singkat, range 300 mV.
5.4 Pada f = 740 kHz, saluran hubung buka, range 1 V.
5.5 Pada f = 1500 kHz, saluran hubung singkat, range 1 V.
5.6 Pada f = 1500 kHz, saluran hubung buka, range 300 mV.
5.7 Pada f = 370 kHz, 740 kHz, dan 1500 kHz, untuk beban 60 .
5.8 Gambar ketiga diagram distribusi tegangan untuk 5.1 sampai 5.7 untuk
pengukuran pada titik l = 25, 50, 75, dan 100 meter pada frekuensi 370 kHz, 470
kHz, 740 kHz, dan 1500 kHz untuk saluran sepadan (match), hubung singkat dan
hubung buka.
6. Hasil Percobaan
Untuk 5.1
Hubung singkat, range : 1 V 0 dBm
MP
l (m)
U (dB)
f (kHz)
370
25
-1,1
370
50
-3,4
370
75
-9
370
100
370
Untuk 5.2
Hubung buka, range : 0,3 V -10 dBm
MP
l (m)
U (dB)
f (kHz)
370
25
+1,1
370
50
+5
370
75
+6
370
100
+6,5
370
MP
1
2
3
4
5
Range 1 V 0 dB
Hubung Buka
U (dB)
0
-4,3
-9,1
-3,2
-1,2
MP
1
2
3
4
5
Range 1 V 0 dB
Hubung Singkat
l (m)
U (dB)
0
0
25
-2,8
50
-5,8
75
-2,2
100
0
f (kHz)
1500
1500
1500
1500
1500
Untuk 5.7
Saluran diterminasi dengan impedansi karakteristik = 60
MP
l (m)
f = 370
f = 740
f = 1500
kHz
dB
25
-0,8
-1,2
-1,7
dB
50
-1,7
-2,2
-3,5
dB
75
-4
-3,1
-5
dB
100
-4,9
-5,2
-6,6
dB
7. Analisa Data
Grafik untuk saluran 370KHz
Saluran 370KHz
8
6
0m
100m
25m
5
4
2
0 0
-2
-4
50m
6
75m
6.5
Short
1.1
-0.8
-1.1
Open
Match
-1.7
-3.4
-4
-6
-8
-10
-9
-4.9
Saluran 740KHz
0
-1
0m
100m
25m
50m
-1.2
-2
75m
-1.2
-2.2
-3
Short
-3.1
-3.2
-4
Open
-4.3
-5
Match
-5.2
-6
-7
-8
-9
-9.1
-10
0 0
-2
0m
75m
Saluran
1500KHz
25m
50m
100m
-0.8
-1.7
-2.8
-4
0
-0.5
-0.9
-2.2
-3.5
Short
Open
-5
-6
-6.6
-8
-10
-12
Match
-5.8
-9.9
Es = Eg . (Zo/(Zo+Zg)) (5.6)
dimana :
Es adalah tegangan pada ujung pengirim.
Eg adalah tegangan sumber
Zo adalah impedansi karakteristik saluran.
Zg adalah impedansi sumber teganan.
Saluran tidak sesuai artinya beban yang terpasang pada saluran tidak sama dengan
karakteristik impedansi saluran sehingga terjadi pemantulan pada beban tersebut. Nilainya
tegangan yang dipantulkan pada beban tergantung pada perbedaan nilai antara beban dan Zo.
Makin besar perbedaannya makin besar pula amplitude tegangan pantulnya. Tegangan pantul
ini akan menuju sumber tegangan sehingga apabila kita melakukan pengukuran tegangan
pada saluran tersebut, hasil pengukuran yang diperoleh merupakan penjumlahan dua
gelombang yaitu gelombang insiden dan gelombang pantul. Berikut adalah gambaran
fenomena tegangan pantul pada saluran yang ujung bebannya dibiarkan terbuka sehingga
tegangan yang dipantulkan bernilai maksimum.
8. Kesimpulan
Sumber :