Anda di halaman 1dari 9

1

Tanggal Percobaan : 28 - 5 - 2013

PERCOBAAN 4.1
GELOMBAG BERDIRI PADA SALURAN KOAKSIAL

1. Tujuan :
1.1 Menentukan kapan distribusi /4, /2, atau yang muncul pada saluran.
1.2 Menjabarkan distribusi tegangan sepanjang saluran yang dibebani sebesar
impedansi karakteristiknya.
2. Diagram Rangkaian

3. Alat-alat dan Komponen yang Digunakan :

1 Generator Fungsi

1 Frequency Counter

1 Multimeter BBC

1 Dioda adapter

1 Resistor 60

2 Saluran koaksial

1 Kabel penghubung BNC/BNC

1 Set kabel penghubung dan plug

1 Tee konektor BNC

4. Teori Singkat
Percobaan yang berhubungan dengan distribusi tegangan sepanjang saluran,
hubung buka, hubung singkat, atau sepadan (match), telah memperlihatkan bagaimana
distribusi merupakan fungsi dari frekuensi.
Pada frekuensi f = 370 kHz, distribusi /4 muncul, pada f = 740 kHz distribusi
/2 muncul sepanjang saluran. Oleh karena itu pada f = 1500 kHz, distribusi dapat
diharapkan. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan dB meter bebas
pentanahan (earth-free), sehingga hasil yang didapatkan adalah akurat.
Tugas Individu : Buatlah ringkasan tentang gelombang berdiri
Saluran tidak sesuai artinya beban yang terpasang pada saluran tidak sama
dengan karakteristik impedansi saluran sehingga terjadi pemantulan pada beban tersebut.
Nilainya tegangan yang dipantulkan pada beban tergantung pada perbedaan nilai antara
beban dan Zo. Makin besar perbedaannya makin besar pula amplitude tegangan
pantulnya. Tegangan pantul ini akan menuju sumber tegangan sehingga apabila kita
melakukan pengukuran tegangan pada saluran tersebut, hasil pengukuran yang diperoleh
merupakan penjumlahan dua gelombang yaitu gelombang insiden dan gelombang
pantul.

5.

Langkah Kerja
Untuk pembacaan yang lebih baik pada masing-masing pengukuran seri (MP1-5
0 l 100 m), level pada awal saluran (MP1 = 0 m) diberi tegangan U1 = 0 dB,
dengan saluran dihubung singkat. Saat hubung singkat dilepas, level input turun sekitar
-7 dB pada frekuensi 370 kHz.
Perubahan level tersebut, hasil dari transformasi, adalah ditentukan pada semua
frekuensi yang diberikan dan diambil dalam perhitungan ketika membuat gambar
sketsa. Untuk penurunan level yang tajam, range meter harus diubah dari 1 V (dB) ke
0,3 V (-10 dB).
Catat nilai-nilai pengukuran pada <P1-5, untuk kondisi berikut :
5.1 Pada f = 370 kHz, saluran hubung singkat, range 1 V.
5.2 Pada f = 370 kHz, saluran hubung buka, range 300 mV.
5.3 Pada f = 740 kHz, saluran hubung singkat, range 300 mV.
5.4 Pada f = 740 kHz, saluran hubung buka, range 1 V.
5.5 Pada f = 1500 kHz, saluran hubung singkat, range 1 V.
5.6 Pada f = 1500 kHz, saluran hubung buka, range 300 mV.
5.7 Pada f = 370 kHz, 740 kHz, dan 1500 kHz, untuk beban 60 .
5.8 Gambar ketiga diagram distribusi tegangan untuk 5.1 sampai 5.7 untuk
pengukuran pada titik l = 25, 50, 75, dan 100 meter pada frekuensi 370 kHz, 470
kHz, 740 kHz, dan 1500 kHz untuk saluran sepadan (match), hubung singkat dan
hubung buka.

6. Hasil Percobaan
Untuk 5.1
Hubung singkat, range : 1 V 0 dBm

MP

l (m)

U (dB)

f (kHz)

370

25

-1,1

370

50

-3,4

370

75

-9

370

100

370

Untuk 5.2
Hubung buka, range : 0,3 V -10 dBm
MP

l (m)

U (dB)

f (kHz)

370

25

+1,1

370

50

+5

370

75

+6

370

100

+6,5

370

Perbedaan level terhadap hubung singkat U = ........... dB.


Untuk 5.3 dan 5.4

MP
1
2
3
4
5

Range 300 mV -10 dB


Hubung Singkat
l (m)
U (dB)
f (kHz)
0
0
740
25
+1,9
740
50
+4
740
75
+1
740
100
~
740

Range 1 V 0 dB
Hubung Buka
U (dB)
0
-4,3
-9,1
-3,2
-1,2

Perbedaan level terhadap hubung singkat U = ........... dB.


Untuk 5.5 dan 5.6

MP
1
2
3
4
5

Range 1 V 0 dB
Hubung Singkat
l (m)
U (dB)
0
0
25
-2,8
50
-5,8
75
-2,2
100
0

f (kHz)
1500
1500
1500
1500
1500

Range 300 mV -10 dB


Hubung Buka
U (dB)
0
-0,8
-0,9
-9,9
-0,5

Perbedaan level terhadap hubung singkat U = ........... dB.

Untuk 5.7
Saluran diterminasi dengan impedansi karakteristik = 60
MP

l (m)

f = 370

f = 740

f = 1500

kHz

dB

25

-0,8

-1,2

-1,7

dB

50

-1,7

-2,2

-3,5

dB

75

-4

-3,1

-5

dB

100

-4,9

-5,2

-6,6

dB

7. Analisa Data
Grafik untuk saluran 370KHz

Saluran 370KHz
8
6

0m
100m

25m
5

4
2
0 0
-2
-4

50m
6

75m
6.5

Short
1.1
-0.8
-1.1

Open
Match
-1.7
-3.4

-4

-6
-8
-10

Catatan : MP5 untuk saluran short adalah tak hingga

-9

-4.9

Grafik untuk saluran 740KHz

Saluran 740KHz
0
-1

0m
100m

25m

50m

-1.2

-2

75m
-1.2

-2.2

-3

Short

-3.1
-3.2

-4

Open

-4.3

-5

Match

-5.2

-6
-7
-8
-9

-9.1

-10

Catatan : MP5 untuk saluran short adalah tak hingga


Grafik untuk saluran 1500KHz

0 0
-2

0m
75m

Saluran
1500KHz
25m
50m
100m
-0.8
-1.7
-2.8

-4

0
-0.5

-0.9
-2.2
-3.5

Short
Open

-5
-6

-6.6

-8
-10
-12

Match

-5.8

-9.9

Gambar. Permodelan saluran (sumber, saluran dan beban)


Jumlah tegangan sepanjang saluran :

Rangkaian ekivalen ujung pengirim

Es = Eg . (Zo/(Zo+Zg)) (5.6)
dimana :
Es adalah tegangan pada ujung pengirim.
Eg adalah tegangan sumber
Zo adalah impedansi karakteristik saluran.
Zg adalah impedansi sumber teganan.

Saluran tidak sesuai artinya beban yang terpasang pada saluran tidak sama dengan
karakteristik impedansi saluran sehingga terjadi pemantulan pada beban tersebut. Nilainya
tegangan yang dipantulkan pada beban tergantung pada perbedaan nilai antara beban dan Zo.
Makin besar perbedaannya makin besar pula amplitude tegangan pantulnya. Tegangan pantul
ini akan menuju sumber tegangan sehingga apabila kita melakukan pengukuran tegangan
pada saluran tersebut, hasil pengukuran yang diperoleh merupakan penjumlahan dua
gelombang yaitu gelombang insiden dan gelombang pantul. Berikut adalah gambaran
fenomena tegangan pantul pada saluran yang ujung bebannya dibiarkan terbuka sehingga
tegangan yang dipantulkan bernilai maksimum.

8. Kesimpulan

Untuk distribusi tegangan pada saluran 370KHz,


o Saluran Open :
o Saluran Short :
o Saluran Match :

Untuk distribusi tegangan pada saluran 740KHz


o Saluran Open :
o Saluran Short :
o Saluran Match :

Untuk distribusi tegangan pada saluran 1500KHz


o Saluran Open : 1
o Saluran Short :
o Saluran Match :

Sumber :

Modul Saluran Transmisi PS. JTD Hendro Darmono, B.Eng


Modul Prkatikum Saluran Transmisi PS. JTD Hendro Darmono, B.Eng
http://www.allaboutcircuits.com/vol_2/chpt_14/7.html#02391a.png

Anda mungkin juga menyukai