SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan
Pendekatan Scientific terhadap Hasil Akuntansi Siswa kelas XI Ak SMK N 1
Medan T.A 2014/2015.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang
bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan moril
maupun material yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis sampaikan terima
kasih kepada:
1.
2.
3.
4.
Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi UNIMED dan
6.
Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dan seluruh Pegawai Tata Usaha di Jurusan
Pendidikan Ekonomi, khususnya Program Studi Akuntansi.
7.
8.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi masukan bagi dunia pendidikan.
Medan,
Penulis
September 2015
DIANA M SIMATUPANG
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori .................................................................................... 6
B. Penelitian Yang Relevan ......................................................................13
C. Kerangka Berfikir ................................................................................25
D. Hipotesis ..............................................................................................26
DAFTAR TABEL
1.
2.
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Tes Kemampuan
2.
Rencana Pelajaran
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tabel Distribusi F
12.
Tabel Distribusi t
13.
Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A.
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan dan tuntutan masyarakat modern.
Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya
perubahan yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali
dalam bidang pendidikan. Komponen perubahan dalam bidang pendidikan
diantaranya adalah kurikulum, guru dan siswa.
Kurikulum merupakan acuan pendidikan yang harus dicapai. Dan peran
seorang guru sangat urgen dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut. Setiap
proses pembelajaran mempunyai tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar.
Dalam proses tersebut, partisipasi guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar
sangatlah diperlukan.
Hal terpenting dalam proses belajar mengajar adalah terletak pada proses
pembelajarannya, dimana hal tersebut terletak pada kemampuan guru dalam
mengajar. Selain memberi materi pelajaran kepada siswa, guru juga diharapkan
bisa menciptakan suasana yang nyaman selama proses pembelajaran berlangsung
dengan berbagai pendekatan. Peranan guru dalam proses pembelajaran merupakan
salah satu penentu dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain,
semakin baik pendekatan guru dalam mengajar maka peningkatan hasil belajar
akan tercapai dengan mudah.
Hasil studi menyebutkan meski ada peningkatan mutu pendidikan yang
cukup signifikan, namun proses pembelajaran dan pemahaman siswa di beberapa
tingkat satuan pendidikan masih kurang menarik dan kurang memuaskan.
Pembelajaran cenderung berorientasi pada buku teks pelajaran (text book
oriented) dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
cenderung berpusat pada guru sebagai sumber belajar yang monoton. Yang
menyajikan materi dengan metode ceramah , tanpa ada pendekatan selama
pembelajaran sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa dan sulit dipahami
siswa. Sementara itu masih banyak guru yang kurang memperhatikan kemampuan
berpikir siswa, atau dengan kata lain guru tidak melakukan pengajaran yang
bermakna, metode mengajar yang digunakan tidak bervariasi, dan jarang
menggunakan model pembelajaran sebagai akibatnya motivasi belajar siswa
menjadi sulit ditumbuhkan dan hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis sebelumnya, rata-rata hasil
belajar siswa SMK N 1 MEDAN kelas XI, semester ganjil tahun ajaran
2014/2015 pada pelajaran Akuntansi adalah 68,39 (DKN SMK N 1 MEDAN,
2014). Data ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah tersebut
tergolong rendah, karena meskipun rata-rata perolehan hasil belajar relatif baik,
namun masih terdapat 15 orang siswa yang memperoleh nilai 50.
Usaha meningkatkan hasil belajar yang rendah ini tidak akan mudah untuk
dilakukan, karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya hasil belajar siswa, salah satunya adalah faktor eksternal misalnya
berasal dari sekolah. Dalam proses pembelajaran di sekolah, tentu akan terjadi
suatu interaksi antara siswa dan guru. Guru atau pendidik sebagai pengolah
kegiatan belajar mengajar, melibatkan beberapa komponen dalam proses
pembelajaran. Komponen tersebut adalah siswa, guru, isi pelajaran, pendekatan
dan model pembelajaran, media, tujuan pembelajaran, dan evaluasi.
Pendekatan dan model pembelajaran sebagai komponen dalam proses
pembelajaran, tentunya harus dimiliki oleh seorang guru. Karena pendekatan
adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu
prinsip dengan pendekatan-pendekatan ilmiah. Akan tetapi, pendekatan tersebut
dalam penerapannya tidaklah mudah karena harus disesuaikan dengan keadaan
dan tujuan dari kegiatan belajar itu sendiri. Model pembelajaran sebagai suatu
desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan
yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa. Model pembelajaran sangat bermacam-macam,
dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk
mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan hasil belajar siswa tersebut
rendah. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa
siswa cenderung lebih semangat untuk belajar jika guru mengajar dengan
menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih bervariasi. Jika
penerapan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat telah digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran siswa, maka diharapkan siswa dapat menguasai
bahan yang dipelajarinya, yang pada akhirnya juga dapat diharapkan hasil siswa
dalam belajar juga meningkat.
Oleh karena begitu pentingnya pendekatan dan model pembelajaran
dalam proses pembelajaran dan dalam usaha meningkatkan hasil belajar, maka
penulis
tertarik melakukan
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang bisa menyebabkan hasil belajar siswa menurun?
2. Apakah pendekatan dengan model pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?
3. Pendekatan dengan model pembelajaran yang bagaimanakah yang paling tepat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa ?
4. Apakah pendekatan dengan model pemmbelajaran memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa?
C.
Pembatasan Masalah
Agar penguraiannya lebih terarah dan terfokus, maka penulis membatasi
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah maka
rumusan masalahnya adalah Apakah ada perbedaan hasil belajar Akuntansi siswa
yang diajar dengan model pembelajaran creative problem solving (pemecahan
masalah) dengan pendekatan scientific dan tanpa pendekatan Scientific di kelas XI
Ak SMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
Akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran creative problem solving
(pemecahan masalah) dengan pendekatan scientific di kelas XI AKSMK N 1
MEDAN T.A. 2014/2015.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
3. Bagi penelitian lebih lanjut, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan referensi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
metode dalam mengajar yang dinyatakan oleh Djamarah dan Zain (2006:83), yang
dapat digunakan oleh guru, yaitu : a) Metode Proyek, b) Metode Eksperimen,
c)Metode Tugas dan Resitasi, d) Metode Diskusi, e) Metode Sosiodrama,
f)Metode Demonstrasi, g) Metode Problem Solving, h) Metode Karyawisata,
i)Metode Tanya Jawab, j) Metode Latihan, k) Metode Ceramah.
Sutrisno (dalam http://www.google.co.id, 6 Agustus 2015, jam 15.10 wib),
juga menyatakan beberapa macam metode mengajar baik yang dilaksanakan
secara individual maupun kelompok, yaitu:
dari siswa kepada guru (Djamarah dan Zain, 2006). Metode ini dalam
penggabungannya dengan metode ceramah dapat digunakan sebagai selingan,
dimana metode ini dapat mendorong siswa berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar dan meningkatkan keterlibatan mental dan keberanian siswa yaitu
dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Dalam metode ini guru
berusaha menanyakan pengetahuan siswa tentang pelajaran yang telah maupun
belum disampaikan sebelumnya, sehingga membimbing pemikiran siswa kearah
yang lebih sistematis, kreatif dan kritis.
Metode latihan merupakan metode yang sering digabungkan dengan
metode ceramah, dimana metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun
sesudah latihan dilakukan (Sutikno dan Fathurrohman, 2007). Pelaksanaan
metode latihan dilakukan secara berulang-ulang, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Namun adakalanya siswa merasa bosan jika
latihan dilaksanakan secara berulang-ulang, oleh karena itu juga harus
divariasikan dengan metode mengajar yang lain. Penggunaan metode latihan ini
dapat menambah kecepatan dan kemampuan siswa dalam belajar.
Dalam pelaksanaan metode ceramah, guru dapat menggunakan alat-alat
bantu seperti gambar, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat pokokpokok penting yang disampaikan guru. Metode ini biasanya digunakan guru jika
akan menyampaikan fakta/pendapat, dan tidak terdapat bahan bacaan yang
menerangkan fakta yang dimaksudkan, akan menyimpulkan pokok-pokok penting
yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas
hubungan
antara
pokok yang
satu
dengan
yang
lainnya,
atau
akan
3.
siswa
pelaksanaan
mencakup
pelaku
pencari,
penerima
dan
penyimpan
isi
pelajaran yang
dibutuhkannya untuk mencapai tujuan. Di ruang kelas seorang guru akan tahu dan
menemui siswa-siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, yaitu
terutama dari segi intelektualnya. Ada yang cepat tanggap terhadap bahan ajar
yang diberikan, adapula yang tidak cepat tanggap terhadap bahan ajar tersebut.
Artinya kematangan anak didik yang bervariasi akan mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode pengajaran.
Sama halnya dengan siswa, setiap guru juga memiliki kepribadian dan
kemampuan yang berbeda. Kurangnya penguasaan berbagai jenis metode
mengajar dapat menjadi kendala dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa.
Metode mengajar yang pas dan tepat dari seorang guru akan membuat siswa
mampu untuk mengikuti proses pembelajaran.
Situasi belajar yang guru ciptakan tidak sama dari hari ke hari. Misalnya
pada situasi belajar mengajar di laboratorium, maka guru harus bisa menerapkan
metode mengajar yang paling tepat. Situasi yang diciptakan guru mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode mengajar.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah. Lengkap atau tidaknya fasilitas dapat mempengaruhi metode mengajar
yang akan digunakan oleh guru (Sutikno dan Fathurrohman, 2007). Seperti tidak
5.
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
prestasi belajar banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang
dialami oleh siswa sebagai peserta didik.
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa. Cara
belajar yang efisien memungkinkan mencapai hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien
adalah berkonsentrasi, mempelajari kembali pelajaran yang diterima, membaca
bahan yang dipelajari dan mengerjakan soal-soal.
Faktor psikologis adalah menyangkut masalah kejiwaan dari siswa.
Menurut Ahmadi (2004:139) faktor ini terdiri atas: 1) Faktor intelektif, yaitu
meliputi faktor potensial kecerdasan dan bakat, 2) Faktor non intelektif, yaitu
unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebutuhan, motivasi.
Seseorang yang memiliki intelegensi yang baik (IQ-nya tinggi) umumnya
mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Sebaliknya orang yang
intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat
berpikir, sehingga prestasi belajarnyapun rendah. Bila seseorang mempunyai
intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka
proses belajarnya akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan orang yang
memiliki bakat saja tapi intelegensinya rendah.
Minat dan motivasi adalah dua hal yang sangat penting dalam pencapaian
hasil belajar yang maksimal. Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu
pelajaran biasanya akan cenderung untuk memperhatikannya dengan tidak baik,
sehingga akan timbul kesulitan belajar yang pada akhirnya prestasi belajarnya pun
rendah. Motivasi sendiri berfungsi menimbulkan, mengarahkan perbuatan belajar.
Motivasi dapat menentukan berhasil tidaknya dalam mencapai suatu tujuan.
Semakin besar motivasi yang dimiliki siswa, maka semakin besar pula usahanya
untuk mencapai prestasi yang tinggi.
Faktor eksternal sendiri adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,
dimana yang termasuk didalamnya adalah faktor sosial yang terdiri atas
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
kelompok. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama, yang
terdiri dari ayah, ibu, anak-anak, serta saudara yang menjadi penghuni rumah.
Keluarga juga dapat menjadi penyebab rendahnya prestasi pada anak, misalnya
cara orang tua mendidik anaknya dengan memanjakan anaknya akan membuat
anak tidak mempunyai kemampuan dan kemauan dalam belajar.
Menurut Tuu (2004:81) sekolah adalah Lingkungan pendidikan yang
terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik untuk penanaman nilai-nilai
etik, moral, mental, spriritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.
Keadaan sekolah tempat siswa belajar juga turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Penggunaan alat bantu komputer dalam proses pembelajaran
di sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar yang memberikan berbagai
macam pengetahuan bagi siswa, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di
sekolah lebih berkualitas. Selain itu kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan anak juga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Demikian juga halnya lingkungan masyarakat sekitar, jika lingkungan
masyarakat sekitar terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter, maka akan mendorong
semangat belajar anak, apalagi jika ditambah dengan keadaan lingkungan tempat
tinggal yang bersih dan tenang juga akan menambah semangat dan prestasi anak
dalam belajar.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas juga
diperlukan fasilitas rumah yang dapat membantu agar siswa lebih berkonsentrasi
dan termotivasi. Fasilitas tersebut dapat berupa penerangan yang baik, buku-buku,
yang diperlukan siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Dengan fasilitas
belajar yang memadai maka siswa akan termotivasi untuk giat belajar sehingga
hasil belajarnya akan meningkat.
Siswa akan sulit untuk belajar jika lingkungannya tidak aman, karena
dengan lingkungan belajar yang tidak aman akan membuat siswa sulit untuk
berkonsentrasi. Jika hal ini terjadi maka tujuan proses dari pembelajaran tidak
tercapai, dan hasil belajar siswa menurun.
B.
thitung
hasil belajar siswa yang menerima pelajaran dengan metode problem solving lebih
tinggi dari pada siswa yang menerima pelajaran dengan metode ceramah
(konvensional), dan terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang diajar
dengan metode problem solving lebih tinggi dari pada siswa yang menerima
pelajaran dengan metode ceramah (konvensional).
Penelitian yang dilakukan oleh Dernita (2006), hasil analisa data yang
diperoleh adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode mengajar
pemecahan masalah terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana hasil rata-rata post
test kelas eksperimen adalah 6,79, sedangkan hasil rata-rata post test kelas kontrol
adalah 3,86. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh
siswa yang menerima pelajaran dengan metode pemecahan masalah lebih tinggi
dari pada siswa yang menerima pelajaran fisika dengan metode konvensional.
Kemudian hasil perhitungan hipotesis diperoleh
thitung
demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang diajar dengan
metode problem solving lebih tinggi dari pada siswa yang menerima pelajaran
dengan metode ceramah (konvensional).
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmadani (2006), hasil analisa data
yang diperoleh adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode mengajar
problem solving terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan
persamaan kuadrat, dimana hasil rata-rata post test kelas eksperimen adalah 7,52,
sedangkan hasil rata-rata post test kelas kontrol adalah 5,80. Hasil perhitungan
hipotesis diperoleh
t hitung
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa yang
menerima pelajaran dengan metode problem solving lebih tinggi dari pada siswa
yang menerima pelajaran dengan metode ceramah (konvensional). Dari uraian di
atas dapat dinyatakan bahwa metode mengajar problem solving memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa
C.
Kerangka Berpikir
diskusi. Jika metode problem solving telah dilakukan dengan baik maka hasil
belajar yang baik juga diharapkan dapat tercapai.
Maka dapat penulis mengambil kesimpulan bahwa diduga metode
problem solving berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Akuntansi
siswa.
D.
Hipotesis
Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: ada perbedaan hasil belajar Akuntansi siswa yang
diajar dengan metode problem solving (pemecahan masalah) dan metode
konvensional di kelas XI AKSMK N 1 MEDAN T.A. 2014/2015.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 MEDAN, Jalan Merdeka No.119
Berastagi.
B.
MEDAN T.A. 2014/2015 yakni 58 siswa, yang terdiri dari kelas XI IS 1 dan kelas
XI IS2.
2. Sampel
Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 50 orang, yang terdiri dari 2
(dua) kelas yaitu kelas XI IS1 sebanyak 25 orang sebagai kelas eksperimen dan
kelas XI IS2 sebanyak 25 orang sebagai kelas kontrol. Cara pengambilan sampel
dilakukan secara acak (random sampling).
C.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel, yakni variabel
b)
c)
: Pendekatan Scientific
Defenisi Operasional
Defenisi Operasional dari variabel tersebut di atas adalah:
a)
b)
c)
Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku yang terjadi setelah
mengikuti proses pembelajaran yaitu berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang baru.
D.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
Pre-tes
T1
Q1
Keterangan:
T1
Perlakuan
X1
X2
Post-tes
T2
Q2
Q1
X1
X2
T2
Q2
Persamaan perlakuan
Perlakuan yang sama terhadap subjek penelitian dalam kelompok
b.
c.
d.
2.
Perbedaan perlakuan
Model
Pembelajaran
Creative
Problem
solving
E.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan kegiatan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
F.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar,
1
2
3
4
Aspek Kognitif
Jml.
Soal
Persentase
C1
C2
C3
C4
1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
20%
9, 10
11, 12
13, 14
15, 16
20%
17, 18
19, 20
21, 22
23, 24
20%
25, 26
27, 28
29, 30
31, 32
20%
Profesi Akuntansi
Persamaan Dasar
Akuntansi
Jumlah
33, 34
35, 36
37, 38
39, 40
20%
10
10
10
10
40
100%
Keterangan:
C1
: Pengetahuan
C3
: Penerapan
C2
: Pemahaman
C4
: Analisis
bersifat valid dan dapat dipercaya, maka dilakukan pengujian dengan rumus
korelasi Product moment (Arikunto, 2006:170) sebagai berikut:
N XY X Y
r xy
N X
X N Y Y
2
dimana,
rxy
= skor item
maka
rxy
rhitung
> r
atau
tabel
rhitung
rhitung
dapat disimpulkan bahwa soal tes hasil belajar siswa nomor 1 valid. Dan dari 40
soal hanya 35 soal yang diketahui bersifat valid.
b.
k
M (k M )
1
k .Vt
k 1
r11
dimana,
r11
= reabilitas instrumen
Vt
= varians total
= skor rata-rata
rhitung
> r
tabel
pada taraf
rhitung
c.
kesukaran tes (P) antara 0,1 sampai dengan 0,9. Untuk menentukan taraf
kesukaran dari butir soal yang disusun dilakukan dengan menggunakan rumus
yaitu:
B
JS
dimana:
P
JS
d. Daya Beda
Untuk mengetahui daya beda tes, digunakan rumus :
D
G.
1.
dimana,
X = nilai rata-rata skor
2.
X1 = jumlah skor
n = jumlah sampel
S
3.
n x12 ( x1 ) 2
n(n 1)
tidak. Uji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (Arikunto, 2006:290),
sebagai berikut:
X2
( fo fh )2
fh
dimana,
fo
X2
= Chi kuadrat
fh
2
X hitung
2
X2
= 5,25 dan X tabel = 5,99 maka hitung
2
< X tabel yaitu 5,25 < 5,99 dan dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal
4.
Varianster besar
Varianster kecil
Hasil perhitungan
Fhitung
hitung
x1 x2
1 1
s
n1 n2
dimana,
x1
x2
n1
n2
= Standar deviasi
Hasil perhitungan
Jika
t hitung
t hitung
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil
Sebelum tes sebagai alat pengumpul data penelitian diujikan kepada
sampel penelitian, terlebih dahulu diadakan uji coba kepada sampel lain. Tes hasil
belajar berjumlah 40 item soal, setiap item terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban.
Uji coba dilakukan kepada siswa kelas XI IPS1 SMA Swasta Cahaya Medan yang
berjumlah 25 orang siswa.
a.
Validitas tes
= 25
= 16
XY = 525
Sehingga
xy
rxy
rxy
rxy
rhitung
= 16
= 638
2
= 18838
adalah :
N XY X Y
N X X N Y Y
2
25.525 16 638
13125 10208
144 63.906
2917
5303,64 0, 55
rhitung
=0,396, maka
rhitung
= 0,55.
rhitung
> rtabel yaitu 0,55 > 0,396. Berarti dapat disimpulkan bahwa
Reliabilitas Angket
Reliabilitas tes hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus
= 25
Y
Y
= 638
2
= 18838
maka:
Vt
n Y 2 ( Y ) 2
n( n 1)
25.18838 (638) 2
Vt
25(25 1)
Vt
470950 407044
600
Vt 106,51
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh k = 35 dan
638
n = 25 = 25,52
rhitung
yaitu:
k
M (k M )
1
k .Vt
k 1
r11
35
25,52(35 - 25,52)
135. 106,51
35 1
(1,03)(0,935)
r11 0, 96
rhitung
rhitung
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tes yang digunakan telah bersifat reliabel.
c.
B
JS
Sebagai contoh perhtiungan untuk item soal nomor 1 diketahui B = 16 dan
JS = 25, maka:
16
0,64
25
Dengan cara yang sama akan diperoleh taraf kesukaran masing-masing item pada
Lampiran 4. Dari hasil perhitungan terhadap seluruh item soal, diketahui bahwa P
berada pada nilai antara 0,1 sampai dengan 0,9 sehingga tes dikategorikan baik.
d. Daya Beda
Untuk mengetahui daya beda item soal nomor 1, digunakan rumus :
38 30
12 X 100% = 66,67%
B.
Analisa Data
Setelah melakukan uji coba tes, maka tes dapat diujikan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol kemudian hasil tes tersebut dianalisa dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Pre test
n = 25
X1
=104,68
2
1
2
1
=464,516
104,68
4,18
25
b. Post test
n = 25
X1
=175,94
=1274,5
175,94
7,04
25
Berdasarkan data hasil belajar pre tes dan post tes kelas kontrol pada
Lampiran 7, maka dapat dihitung rata-rata sebagai berikut :
a.
Pre test
n = 25
X2
X
n
=92,27
2
2
2
2
=373,64
92,27
3,69
25
b.
n = 25
Post test
=141,52
=860,32
X2
X
n
141,52
5,66
25
2.
Pre test
Dicari varians terlebih dahulu yaitu:
S
2
1
n( X 12 ) ( X 1 ) 2
n(n 1)
25(464,516) (104,68) 2
25(25 1)
11612,9 10957,90
25(24)
655
600
1,09
1,09 = 1,04
Post test
Dicari varians terlebih dahulu yaitu:
S
2
1
n( X 12 ) ( X 1 ) 2
n(n 1)
25(1274,5) (175,94) 2
25(25 1)
31863 30954,88
25(24)
908,12
600
1,51
1,51
= 1,23
Berdasarkan data hasil belajar pre tes dan post tes kelas kontrol pada
Lampiran 7, maka dapat dihitung standar deviasi yaitu sebagai berikut :
a.
Pre test
Dicari varians terlebih dahulu yaitu:
S 22
n( X 22 ) ( X 2 ) 2
n(n 1)
25(373,64) (92,27) 2
25(25 1)
25(24)
600
1,38
1,38
Post test
Dicari varians terlebih dahulu yaitu:
S 22
n( X 22 ) ( X 2 ) 2
n(n 1)
= 1,17
25(860,32) (141,52) 2
25(25 1)
21508 20027,91
25(24)
1480,09
600
2,46
3.
2,46 = 1,57
X 2 hitung
( fo fh )
fh
Dari hasil perhitungan pada Lampiran 8 diperoleh data post test pada kelas
eksperimen atau kelas yang menerima pelajaran Akuntansi dengan metode
2
X hitung
= 5,99. Sehingga
2
X hitung
2
< X tabel yaitu 5,25 < 5,99. Dapat diambil
2
X hitung
2
2
X2
dan db = 63 = 2, maka harga X tabel = 7,81. Sehingga, hitung < X tabel atau 2,54
< 7,81. Dapat diambil kesimpulan bahwa sampel juga berasal dari populasi
distribusi normal.
4.
F
a.
Varianster besar
Varianster kecil
Pre Test
Berdasarkan perhitungan sebelumnya diketahui bahwa varians terbesar
adalah dari kelas kontrol yaitu 1,38 dan varians terkecil adalah dari kelas
1,38
1,27
eksperimen yaitu 1,09. Maka, F0,05(24,24) = 1,09
Diketahui bahwa dk pembilang = 24, dan dk penyebut = 24 serta = 0,05.
Sesuai dengan tabel distribusi F, maka diperoleh F0,05(24,24) = 1,98.
1
0,51
1
,
98
Dan F0,95(24,24) =
Berdasarkan kriteria pengujian homogenitas varians pre test kelas eksperimen dan
kelas kontrol, diketahui F0,95(24,24)<F<F0,05(24,24) yaitu 0,51 1,27 1,98. Hal ini
berarti H0 diterima yaitu data hasil belajar (pre test) kedua kelompok mempunyai
varians yang homogen.
b.
Post test
Berdasarkan perhitungan sebelumnya diketahui bahwa varians terbesar
adalah dari kelas kontrol yaitu 2,46 dan varians terkecil dari kelas eksperimen
yaitu 1,51.
2,46
1,63
Maka, F0,05(24,24) = 1,51
5.
yang homogen, maka untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak
degunakan rumus uji t, yaitu :
X1 X 2
t hitung
s
1
1
n1 n 2
Namun sebelumnya dihitung standar deviasi dari hasil post test kedua
kelas dengan rumus sebagai berikut:
S2
( n1 1) S12 (n 2 1) S 22
n1 n 2 2
Data dari hasil perhitungan sebelumnya, diketahui bahwa rata-rata hasil
2
belajar post test kelas eksperimen ( X 1 ) 7,04 , dengan varians ( S1 ) 1,51 dan
rata-rata hasil belajar post test kelas kontrol ( X 2 ) 5,66 , dengan varians (
S 22 ) 2,46 ,
maka :
S2
( n1 1) S12 (n 2 1) S 22
n1 n 2 2
36,24 59,04
48
95,28
1,98
48
S =
1,98 1,41
Sehingga:
t hitung
7,04 5,66
1,41
1
1
25 25
1,38
1,41 0,08
1,38
0,39
= 3,54
Harga t
tabel
48 30
60 30
1,68
t hitung
t
=3,54 dan ttabel =1,68. Kemudian hitung akan
t
dibandingkan dengan ttabel , sehingga dapat dinyatakan bahwa hitung > ttabel yaitu
3,54 >1,68, dengan demikian hipotesis dapat diterima yaitu ada perbedaan hasil
belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan metode problem solving (pemecahan
masalah) dan metode konvensional.
C.
item soal yang tidak valid, sehingga hanya 35 item soal yang valid yang
digunakan untuk memperoleh data penelitian. Dan dari hasil perhitungan rata-rata
kedua kelompok diperoleh data hasil belajar siswa pada pembelajaran Pengertian,
Lapangan dan Persamaan Akuntansi dari kelompok-kelompok penelitian yaitu,
untuk Kelas Eksperimen (diajar dengan menggunakan metode problem solving)
dengan nilai rata-rata pre test 4,18 dan post test 7,04. Sedangkan untuk Kelas
Kontrol (diajar dengan menggunakan metode konvensional) dengan nilai rata-rata
pre test 3,69 dan post test 5,66.
Dari hasil post test kedua kelompok tersebut dapat diketahui bahwa
kelompok yang diajar dengan menggunakan metode problem solving hasil
belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang diajar dengan
metode konvensional.
Berdasarkan salah satu post test pada kelas eksperimen yaitu kelas yang
menerima pelajaran Akuntansi dengan metode Problem Solving dapat diambil
kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, karena
2
X hitung
2
< X tabel
yaitu
t hitung
= 3,54
kemudian dibandingkan dengan t tabel = 1,68 dengan taraf signifikan 95%. Dari
hasil perbandingan diketahui bahwa
t hitung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
2.
t hitung ttabel
>
yaitu 3,54>1,68, pada
taraf signifikansi 95%. Sehingga hipotesis dapat diterima, yaitu ada pengaruh
yang signifikan antara hasil belajar Akuntansi dengan metode problem solving
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka disarankan :
1.
2.
Hendaknya penelitian yang akan datang juga meneliti metodemetode mengajar yang lain sehingga dapat diperoleh beberapa alternatif
metode mengajar yang terbaik untuk diterapkan bagi siswa dalam mempelajari
Akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian.
Metode
Mengajar
Berdasarkan
Tipologi
Belajar
Http://Google.co.id/cd.htm-16k: 6 Agustus 2015, jam 14.00 wib.
Siswa.
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
_________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dernita. 2006. Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar
Siswa SMA Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2005/2006. UNIMED.
Devi. 2007. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Silimakuta Saribudolok Tahun Ajaran 2006/2007.
UNIMED
Djamarah, Saiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan:
UNIMED.
Rahmadani. 2006. Pengaruh Metode Mengajar Problem Solving Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMP Wahidin Sudirohusodo Tahun
Ajaran 2005/2006. UNIMED
Situmorang, Manihar. Metode Mengajar. Http://Google.co.id/cd.htm-15k: 6
Agustus 2015, jam 15.55 wib.
Sudjana. 2005. Metodologi Statistika. Bandung: Tarsito.
Suryosubroto, B. 2004. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sutikno, Sobry dan Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar,
Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami. Bandung: Refika
Aditama.
Sutrisno, Metode Mengajar. Http://Google.co.id/cd.htm-20k: 6 Agustus 2015, jam
15.10 wib.
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang.
Lampiran I
TES KEMAMPUAN
Nama : ______________________
Kelas : _____
Petunjuk Pengisian:
1.
Isilah tes ini dengan sungguh-sungguh, tuliskan nama dan kelas anda pada
kolom yang tersedia.
2.
Lingkari atau beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda
anggap paling benar.
3.
Pengisian tes ini tidak mempengaruhi nilai atau prestasi belajar anda.
1.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Sistem pencatatan peristiwa ekonomi dalam 2 (dua) aspek debit dan kredit
disebut dengan ...
a.
double entry
d. accounting
b.
anglo saxon
e. continental
c.
akuntansi
4.
d.
istilah
yang
e.
menyangkut
dipakai
bernada bisnis
b.
masalah
keuangan
c.
5.
pencatatan
d. pengelompokan
b.
pengikhtisaran
e. pengoperasian
c.
penyajian
6.
Berikut ini kegunaan SAK atau Standar Akuntansi Keuangan bagi proses
akuntansi, kecuali ...
a.
b.
c.
d.
e.
7.
d. simpan pinjam
b.
penanaman investasi
e.
membeli
barang
dan jasa
c.
8.
menentukan identitas
b.
memberikan penilaian
e. mengambil keputusan
c.
hasil informasi
9.
b.
c.
d.
e.
10.
b.
e. tepat waktu
c.
11.
b.
c.
d.
e.
12.
b.
c.
d.
e.
13.
dapat dimengerti
d. lengkap
b.
daya uji
e. berhubungan
c.
tepat waktu
14.
b.
c.
d.
e.
15.
sistem informasi
lengkap
b.
kegiatan deskriptif-analitis
c.
penyedia jasa
16.
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak boleh
tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu adalah kualitas
informasi akuntansi ...
a.
berhubungan
c. daya uji
b.
netral
d. tepat waktu
17.
e. lengkap
Akuntansi biaya
d. Akuntansi pemeriksaan
b.
Akuntansi keuangan
e. Akuntansi manajemen
c.
Akuntansi anggaran
18.
Financial Accounting
b.
Accounting System
c.
d.
Management Accounting
e.
Cost Accounting
19.
Akuntansi kemasyarakatan
d.
Akuntansi
keuangan
b.
Akuntansi pendidikan
c.
Akuntansi biaya
20.
21.
e. Internal auditor
b.
c.
d.
e.
a.
Akuntansi biaya
d. Akuntansi pemeriksaan
b.
Akuntansi keuangan
e. Akuntansi manajemen
c.
Akuntansi anggaran
22.
Akuntansi nasional
d. Akuntansi anggaran
b.
Akuntansi pemerintahan
e. Akuntansi biaya
c.
Akuntansi keuangan
23.
Akuntansi kemasyarakatan
d.
Akuntansi
keuangan
b.
Akuntansi pendidikan
c.
Akuntansi pemerintahan
24.
e. Internal auditor
Akuntansi biaya
d. Akuntansi pemeriksaan
b.
Akuntansi keuangan
e. Akuntansi manajemen
c.
Akuntansi anggaran
25.
Departemen keuangan
d.
Pendidikan
profesi
akuntansi
b.
Kantor pajak
c.
26.
Kode etik Akuntan untuk para akuntan Indonesia disusun oleh ...
a.
b.
Pemerintah
c.
Menteri keuangan
d.
e.
27.
Akuntan yang bekerja pada Badang Pengawas Keuangan (BPK) disebut ...
a.
Akuntan umum
b.
Akuntan pemerintah
c.
Akuntan intern
d.
Akuntan pengawas
e.
Akuntan ekstern
28.
Akuntan negara
d. Akuntan pendidik
b.
Akuntan intern
e. Akuntan publik
c.
Akuntan peneliti
29.
Di bawah ini yang merupakan etika akuntan pada umumnya, yaitu ...
a.
b.
c.
d.
e.
30.
Di bawah ini adalah beberapa kode etik khusus akuntan publik, yaitu ...
a.
b.
c.
d.
e.
31.
b.
c.
d.
e.
32.
Etika meliputi sifat-sifat manusia yang ideal atau disiplin atas diri sendiri.
Bagi para akuntan kode etik merupakan prinsip moral yang mengatur
hubungan antara akuntan dengan kliennya, sesama akuntan maupun
masyarakat. Berikut ini adalah etika profesi akuntan, kecuali ...
a.
b.
c.
d.
e.
33.
b.
c.
d.
e.
34.
Semua harta kekayaan yang dimiliki perusahaan, disebut juga dengan ...
a.
Passiva
c. Liabilities
b.
Capital
d. Aktiva
35.
e. Equity
Pada UD Bumi Jaya, transaksi yang pertama dilakukan oleh Tn. Jaya
adalah menyimpan uangnya sebesar Rp. 15.000.000, ini berarti bahwa ...
a.
b.
c.
d.
e.
36.
PT. Pelita membeli peralatan dengan tunai seharaga Rp. 5.000.000, ini
berarti bahwa ...
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
38.
b.
c.
d.
e.
39.
b.
c.
d.
e.
40.
b.
c.
d.
e.
Lampiran 2
RENCANA PELAJARAN (RP)
Sekolah
: SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi
Kelas/Sem
: XI AK/ 1 (satu)
Pelajaran
: Akuntansi
Tema/Konsep
: Pengertian dan Proses Akuntansi
Alokasi Waktu: 2 X 45 menit
A.
Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang pengertian dan proses Akuntansi yang meliputi
Indikator
Mendeskripsikan kegiatan proses Akuntansi yang meliputi pencatatan,
2.
D.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a. Guru memotivasi dengan memberikan pertanyaan tentang pengetahuan
umum Akuntansi kepada siswa.
b. Guru menginformasikan tujuan dari pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
Guru memberikan perlakuan mengajar (pada Kelas eksperimen
dengan problem solving dan Kelas kontrol dengan metode konvensional)
tentang pengertian dan proses Akuntansi.
3.
Penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa memberikan
kesimpulannya masing-masing tentang hasil pembelajaran.
E.
Sumber Belajar
Esis, Bumi Aksara
F.
Penilaian
Hasil : Objektif Tes (Post test)
A.
Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang kualitas dan kegunaan informasi Akuntansi.
B.
Indikator
Memahami tentang kualitas Akuntansi dan kegunaan informasi Akuntansi
2.
D.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a.
Guru
memotivasi
dengan
memberikan
pertanyaan
tentang
2.
Kegiatan Inti
Guru memberikan perlakuan mengajar (pada Kelas eksperimen
dengan problem solving dan Kelas kontrol dengan metode konvensional)
tentang kualitas Akuntansi dan kegunaan informasi Akuntansi.
3.
Penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa memberikan
kesimpulannya masing-masing tentang hasil pembelajaran.
E.
Sumber Belajar
Esis, Bumi Aksara
F.
Penilaian
Hasil : Objektif Tes (Post test)
A.
Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang bidang spesialisasi Akuntansi.
B.
Indikator
Memahami tentang bidang spesialisasi Akuntansi, yang meliputi
2.
D.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a.
b.
2.
Kegiatan Inti
Guru memberikan perlakuan mengajar (pada Kelas eksperimen
dengan problem solving dan Kelas kontrol dengan metode konvensional)
tentang bidang-bidang Akuntansi.
3.
Penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa memberikan
kesimpulannya masing-masing tentang hasil pembelajaran.
E.
Sumber Belajar
Esis, Bumi Aksara
F.
Penilaian
Hasil : Objektif Tes (Post test)
Tema/Konsep
: Profesi dan Etika Profesi Akuntansi
Alokasi Waktu: 2 X 45 menit
A.
Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang profesi dan etika profesi Akuntansi.
B.
Indikator
Memahami tentang bidang profesi dan etika profesi Akuntansi yaitu kode
2.
D.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a. Guru memotivasi dengan memberikan pertanyaan umum tentang
bidang profesi Akuntansi dan kode etik Akuntan.
b. Guru menginformasikan tujuan dari pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
Guru memberikan perlakuan mengajar (pada Kelas eksperimen
dengan problem solving dan Kelas kontrol dengan metode konvensional)
tentang bidang profesi Akuntansi dan kode etik Akuntan.
3.
Penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa memberikan
kesimpulannya masing-masing tentang hasil pembelajaran.
E.
Sumber Belajar
Esis, Bumi Aksara
F.
Penilaian
Hasil : Objektif Tes (Post test)
Kelas/Sem
: XI AK/ 1 (satu)
Pelajaran
: Akuntansi
Tema/Konsep
: Persamaan Dasar Akuntansi
Alokasi Waktu: 2 X 45 menit
A.
Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang persamaan dasar Akuntansi.
B.
Indikator
Memahami tentang persamaan dasar Akuntansi yaitu Harta = Utang +
Modal.
C.
Siswa
dapat
mencatat
D.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a. Guru memotivasi dengan memberikan pertanyaan umum tentang
persamaan dasar Akuntansi.
b. Guru menginformasikan tujuan dari pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
Guru memberikan perlakuan mengajar (pada Kelas eksperimen
dengan problem solving dan Kelas kontrol dengan metode konvensional)
tentang persamaan dasar Akuntansi.
3.
Penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan meminta siswa memberikan
kesimpulannya masing-masing tentang hasil pembelajaran.
E.
Sumber Belajar
Penilaian
Hasil : Objektif Tes (Post test)
Lampiran
Validitas Tes
Soal/Test
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
16
14
13
13
11
14
15
13
16
13
10
12
17
14
13
12
13
16
16
12
16
14
13
13
11
14
15
13
16
13
10
12
17
14
13
12
13
16
16
12
256
196
169
169
121
196
225
169
256
169
100
144
289
196
169
49
144
169
256
256
144
527
0.56
4
0,44
4
496
0.48
5
0,44
4
459
0.57
1
0,44
4
464
0.61
6
0,44
4
405
0.52
3
0,44
4
476
0.30
1
0,44
4
539
0.46
7
0,44
4
458
0.56
3
0,44
4
511
0.56
6
0,44
4
401
0.39
5
0,44
4
376
0.48
7
0,44
4
437
0.58
9
0,44
4
548
0.55
6
0,44
4
478
0.53
1
0,44
4
454
0.52
7
0,44
4
302
0.51
9
0,44
4
433
0.55
4
0,44
4
459
0.57
1
0,44
4
504
420
0.45
0.44
0,44
4
520
0.49
7
0,44
4
TV
TV
TV
Lampiran
Tabel Ringkasan Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
No.
Tingkat
Soal Kesukaran
1
2
0,64
0,72
No.
Tingkat
Soal Kesukaran
21
22
0,4
0,48
0,44
4
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,44
0,52
0,72
0,52
0,56
0,6
0,52
0,52
0,64
0,56
0,52
0,52
0,44
0,56
0,6
0,52
0,64
0,48
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
0,68
0,56
0,52
0,28
0,48
0,52
0,64
0,64
0,44
0,36
0,72
0,6
0,68
0,56
0,4
0,6
0,48
0,64
Lampiran
Tabel Harga Kritik dari r Product Moment
N
(1)
3
4
5
6
7
Interval
95% (2)
Kepercayaan
99%
(3)
N
(1)
0,977
0,950
0,878
0,811
0,754
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
26
27
28
29
30
Interval
95% (2)
Kepercayaan
99%
(3)
N
(1)
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,496
0,487
0,478
0,470
0,463
51
60
65
70
75
Interval
95% (2)
Kepercayaan
99%
(3)
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,874
0,789
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,297
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,396
0,393
0,389
0,384
0,380
0,276
0,372
0,368
0,364
0,361
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,081
Lampiran
Harga Kritik Chi Kuadrat
1
2
3
4
5
99%
6,63
9,21
11,3
13,3
15,1
95%
3,84
5,99
7,81
9,49
11,1
90%
2,71
4,61
8,25
7,78
9,24
Interval Kepercayaan
75%
50%
25%
1,32
0,455
0,102
2,77
1,39
0,575
4,11
2,37
1,21
5,39
3,36
1,92
6,63
4,35
2,67
6
7
16,8
18,5
12,6
14,1
10,6
12,0
7,84
9,04
db
5,35
6,35
3,45
4,25
10%
0,0158
0,211
0,584
1,06
1,61
5%
0,0039
0,103
0,352
0,711
1,15
1%
0,0002
0,0201
0,115
0,297
0,554
2,20
2,83
1,64
2,17
0,872
1,24
8
9
10
20,1
21,7
23,2
15,5
16,9
18,3
13,4
14,7
16,0
10,2
11,4
12,5
7,34
8,34
9,34
5,07
5,90
6,74
3,49
4,17
4,87
2,73
3,22
3,94
1,65
2,09
2,56
11
12
13
14
15
24,7
26,2
27,7
29,1
30,6
19,7
21,0
22,4
23,7
25,0
17,3
18,5
19,8
21,1
22,3
13,7
14,8
16,0
17,1
18,2
10,3
11,3
12,3
13,3
14,3
7,58
8,44
9,30
10,2
11,0
5,58
6,30
7,04
7,79
8,55
4,57
5,23
5,89
6,57
7,26
3,05
3,57
4,11
4,66
5,23
16
17
18
19
20
32,0
33,4
34,8
36,2
37,6
26,3
27,6
28,9
30,1
31,4
23,5
24,8
26,0
27,2
28,4
19,4
20,5
21,7
22,7
23,8
15,3
16,3
17,3
18,3
19,3
11,9
12,8
13,7
14,6
15,5
9,31
10,1
10,9
11,7
12,4
7,98
8,67
9,36
10,1
10,9
5,81
6,41
7,01
7,63
8,26
21
22
23
24
25
38,9
40,3
41,6
43,0
44,3
32,7
33,9
35,2
35,4
37,7
29,6
30,8
32,0
33,2
34,4
24,9
26,0
27,1
28,2
29,3
20,3
21,3
22,3
23,3
24,3
16,3
17,2
18,1
19,0
19,9
13,2
14,0
14,8
15,7
16,5
11,6
12,3
13,1
13,8
14,6
8,90
8,54
10,2
10,9
11,5
26
27
28
29
30
45,6
47,0
48,3
49,6
50,9
38,9
40,1
41,3
42,6
43,8
35,6
36,7
37,9
39,1
40,3
30,4
31,5
32,6
33,7
34,8
25,3
26,3
27,9
28,3
29,3
20,8
21,7
22,7
23,6
24,5
17,3
18,1
18,9
19,8
20,6
15,4
16,2
16,9
17,7
18,5
12,2
12,9
13,6
14,3
15,0
40
53,7
55,8
51,8
45,6
39,9
33,7
29,1
26,5
22,2
50
88,4
67,5
63,2
56,3
49,3
42,9
37,7
34,2
29,7
60
88,4
79,1
74,4
67,0
59,3
52,3
46,5
43,2
37,5
70
100,4
90,5
85,5
77,6
69,3
61,7
55,3
51,7
45,5
80
112,3
101,9
96,6
88,1
79,3
71,1
64,3
60,4
53,5
90
124,1
113,1
107,6
98,6
89,3
80,6
73,3
69,1
61,8
100
135,8
1%
124,3
118,5
109,4
99,3
82,4
77,9
5%
10%
90,1
25%
50%
75%
Taraf Signifikansi
90%
95%
70,1
100%
db
Lampiran
Nilai Persentil
Untuk Distribusi F
=0,05
V2=dk
penye
but
10
11
12
14
16
24
4,26
3,40
3,01
2,78
2,62
2,51
2,43
2,36
2,30
2,26
2,22
2,18
2,13
2,09
25
4,24
3,38
2,99
2,76
2,60
2,49
2,41
2,34
2,28
2,24
2,20
2,16
2,11
2,06
V1=dk pembilang
26
4,22
3,37
2,89
2,74
2,59
2,47
2,39
2,32
2,27
2,22
2,18
2,15
2,10
2,05
27
4,21
3,35
2,96
2,73
2,57
2,46
2,37
2,30
2,25
2,20
2,16
2,13
2,08
2,03
28
4,20
3,34
2,95
2,71
2,56
2,44
2,36
2,29
2,24
2,19
2,15
2,12
2,06
2,02
29
4,18
3,33
2,93
2,70
2,54
2,43
2,35
2,28
2,22
2,18
2,14
2,10
2,05
2,00
30
4,17
3,32
2,92
2,69
2,53
2,42
2,34
2,27
2,21
2,16
2,12
2,09
2,04
1,99
32
4,15
3,30
2,90
2,67
2,51
2,40
2,32
2,25
2,19
2,14
2,10
2,07
2,02
1,97
34
4,13
3,28
2,88
2,65
2,49
2,38
2,30
2,23
2,17
2,12
2,08
2,05
2,00
1,95
36
4,11
3,26
2,80
2,63
2,48
2,36
2,28
2,21
2,15
2,10
2,06
2,03
1,89
1,93
38
4,10
3,25
2,85
2,62
2,46
2,35
2,26
2,19
2,14
2,09
2,05
2,02
1,96
1,92
40
4,08
3,23
2,84
2,61
2,45
2,34
2,25
2,18
2,12
2,07
2,04
2,00
1,95
1,90
42
4,07
3,22
2,83
2,59
2,44
2,32
2,24
2,17
2,11
2,06
2,02
1,99
1,94
1,89
44
4,06
3,21
2,82
2,58
2,43
2,31
2,23
2,16
2,10
2,05
2,01
1,98
1,92
1,88
46
4,05
3,20
2,81
2,57
2,42
2,30
2,22
2,14
2,09
2,04
2,00
1,97
1,91
1,87
48
4,04
3,19
2,80
2,56
2,41
2,30
2,21
2,14
2,08
2,03
1,99
1,96
1,90
1,86
Ho
Lampiran
Nilai persentil untuk Distribusi t
NU= db
(Bilangan dalam Badan Daftar menyatakan tp)
NU t0,995
t0,99
t0,975
t0,95
t0,925 t0,90
1
63,66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376
2
9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,061
3
5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978
4
4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941
t0,75
1,000
0,816
0,765
0,741
to,70
0,727
0,617
0,584
0,569
t0,60
0,325
0,289
0,277
0,271
t0,55
0,158
0,142
0,137
0,134
5
6
7
8
9
4,03
3,71
3.50
3,36
3,25
3,36
3,14
3,00
2,00
2,82
2,56
2,45
2,36
2,31
2,26
2,02
1,94
1,90
1,86
1,83
1,48
1,44
1,42
1,40
1,38
0,920
0,906
0,896
0,889
0,883
0,727
0,718
0,711
0,700
0,703
0,559
0,583
0,549
0,546
0,543
0,267
0,265
0,263
0,262
0,261
0,132
0,131
0,130
0,130
0,129
10
11
12
13
14
3,17
3,11
3,06
3,01
2,98
2,76
2,72
2,68
2,65
2,62
2,23
2,20
2,18
2,16
2,14
1,81
1,80
1,78
1,77
1,76
1,37
1,36
1,36
1,35
1,34
0,879
0,876
0,873
0,870
0,868
0,700
0,697
0,695
0,694
0,692
0,542
0,540
0,539
0,538
0,537
0,280
0,200
0,259
0,259
0,258
0,129
0,129
0,128
0,128
0,128
15
16
17
18
19
2,95
2,92
2,90
2,88
2,86
2,60
2,58
2,57
2,55
2,54
2,13
2,12
2,11
2,10
2,09
1,75
1,75
1,74
1,73
1,73
1,34
1,34
1,33
1,33
1,33
0,866
0,865
0,863
0,862
0,861
0,691
0,690
0,689
0,698
0,638
0,536
0,535
0,534
0,534
0,533
0,258
0,258
0,257
0,257
0,257
0,128
0,128
0,128
0,127
0,127
20
21
22
23
24
2,84
2,83
2,82
2,81
2,80
2,53
2,52
2,51
2,50
2,49
2,09
2,08
2,07
2,07
2,08
1,72
1,72
1,72
1,71
1,71
1,32
1,32
1,32
1,32
1,32
0,860
0,859
0,858
0,858
0,857
0,687
0,686
0,686
0,685
0,685
0,533
0,532
0,532
0,532
0,531
0,257
0,257
0,256
0,256
0,256
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
25
26
27
28
29
30
40
2,79
2,78
2,77
2,76
2,76
2,75
2,70
2,48
2,48
2,47
2,47
2,46
2,46
2,42
2,06
2,06
2,05
2,05
2,04
2,04
2,02
1,71
1,71
1,70
1,70
1,70
1,70
1,68
1,32
1,32
1,31
1,31
1,31
1,31
1,30
0,856
0,856
0,856
0,855
0,854
0,854
0,851
0,684
0,684
0,684
0,855
0,854
0,854
0,851
0,531
0,531
0,531
0,530
0,530
0,530
0,529
0,256
0,256
0,256
0,256
0,256
0,256
0,255
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
0,126
60
120
2,66
2,62
2,39
2,36
2,00
1,98
1,67
1,66
1,30
1,29
00
2,58
2,33
1,06
1,645 1,28