Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan Data Penelitian
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. NUR ASIAH
2. MIFTAH HUNNUR
3. LANNI ARBIYAH
DOSEN PEMBIMBING
ZAINAL ABIDIN,S.Pd.I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami,
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membuat suatu proposal penelitian terdapat sub-bagian tentang metode penelitian
dan salah satu dari bagian tersebut terdapat tekhnik pengumpulan data. Dalam tekhnik
pengumpulan data ini merupakan instrumen yang berpengaruh dalam berhasil atau tidaknya
suatu penelitian karena tekhnik pengumpulan data jika tidak menggunakan tekhnik
pengumpulan yang semestinya dapat berakibat fatal terhadap hasil-hasil yang telah di
lakukan.
Tekhnik pengumpulan data terdapat berbagai macam metode-metode yang harus di
pelajari bersama, metode-metode tersebut yang nantinya di pilih oleh para peneliti untuk di
pilih mana yang cocok untuk mengisi tekhnik pengumpulan data yang terdapat dalam metode
penelitian sehingga penelitian bisa di selesaikan dengan semestinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Kesalahan menggunakan metode
pengumpulan data yang tidak digunakan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil
penelitian yang dilakukan.
A. Metode Angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi responden. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari
bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas
responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan
sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi angket. Dari bentuk isi inilah kemudian
angket dibedakan menjadi beberapa bentuk, seperti:
1. Angket Langsung Tertutup
Angket langsung tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk
merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua
alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut.1[1]
2. Angket Langsung Terbuka
Angket langsung terbuka adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan sepenuhnya
memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang keadaan yang dialami
sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti.
3. Angket Tak Langsung Tertutup
Bentuk angket tak langsung tertutup dikonstruksi dengan maksud untuk menggali
atau merekam data mengenai apa yang diketahui responden perihal objek dan subjek tertentu,
serta data tersebut tidak dimaksud perihal mengenai diri responden bersangkutan. Disamping
itu, alternatif jawaban telah disiapkan sehingga responden tinggal memilih jawaban mana
yang sesuai untuk dipilih.
B. Metode Wawancara
Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara. Inti dari metode wawancara yang selalu ada adalah:
a.
b.
c.
d.
dahulu pewawancara mempersiapkan pedoman (guide) tertulis tentang apa yang hendak
ditanyakan kepada responden. Fungsi pedoman wawancara adalah:
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti
tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan
wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan
Mahasiswa terhadap pelayanan Kampus UIN SUNAN AMPEL SURABAYA:
1. Bagaimanakah tanggapan Saudara/I terhadap pelayanan akademik di fakultas
dakwah dan komunikasi?
a. Sangat bagus
3
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
2. Bagaimanakah tanggapan Saudara/i terhadap pelayanan Administrasi di UIN
SUNAN AMPEL SURABAYA?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
b) Wawancara Terarah (tidak terstruktur)
Wawancara terarah dilaksanakan secara bebas, tetapi kebebasan ini tetap tidak
terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah
dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara. Namun yang jelas, metode wawancara terarah
ini lebih mudah dilakukan oleh pewawancara senior daripada digunakan pewawancara
pemula. Pewawancara berpengalaman disini konotasinya luas, yaitu termasuk memiliki
kemampuan pancaindera dan ingatan yang lebih baik sehingga mampu menangkap atau
menyimpan hasil wawancara yang lebih banyak tanpa harus tergantung pada alat tulismenulis.
Kadang kala, pewawancara terarah dapat menggunakan alat-alat elektronika
sebagai alat bantu wawancara. Hanya jangan sampai peralatan ini justru mempengaruhi
responden dalam memberikan informasi.
Adapun contohnya adalah sebagai berikut: Bagaimanakah pendapat Saudara
terhadap kebijakan-kebijakan Rektor terhadap UKM-UKM yang ada di UIN SUNAN
AMPEL SURABAYA?dan bagaimana dampaknya terhadap mahasiswa!.
C. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera
lainnya. Seseorang yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanya menggunakan
pancaindera mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang
dihasilkan oleh pancaindera lainnya seperti: apa yang ia dengar, apa yang ia cicipi, apa yang
ia rasakan dari penciumannya bahkan apa yang ia rasakan dari sentuhan kulitnya.
Sebagaimana dalam menggunakan observasi, cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan
kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data
observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton
televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah
sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).4[7]
1. Bentuk-bentuk Observasi
a. Observasi Langsung
Adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang
diobservasikan, dalam arti bahwa pengamatan tidak menggunakan mediamedia transparan. Hal ini dimaksud bahwa peneliti secara langsung melihat
atau mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian.
b. Observasi Berstruktur
Pada observasi berstruktur, peneliti telah mengetahui aspek atau aktivitas
apa yang akan diamati, yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian
karena pada pengamatan, peneliti telah lebih dulu mempersiapkan materi
pengamatan dan instrument yang akan digunakan.5[8]
c. Observasi Tidak Berstruktur
Observasi ini dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Dengan
demikian, pada observasi ini, pengamat harus mampu secara pribadi
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Pada
observasi ini, yang terpenting adalah pengamat harus menguasai ilmu tentang
objek secara umum dari apa yang hendak diamati.
d. Observasi Eksperimental
Observasi yang dilakukan disaat peneliti sosial ingin menentukan gejala
perbedaan diantara dua kelompok yang berbeda dalam menerima atau menolak
4 [7] Arikunto, Prosedur Penelitian (jakarta : Rineka Cipta, 2006),
hlm. 229
5 [8] Opcit, Burhan Bungin., hlm 144. .
suatu gejala yang lain. walaupun demikian peneliti merasa perlu untuk
mengendalikan unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga
gejala tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian, serta dikendalikan
untuk menghindari dan mengurangi bahaya timbulnya faktor-faktor yang tidak
diharapkan memengaruhi situasi.
e. Observasi Partisipasi
Observasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi
terhadap suatu objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan
serta berada dalam sirkulasi kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian,
pengamat betul-betul menyelami kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak
jarang pengamat mengambil bagian dalam kehidupan budaya meraka.6[9]
f. Observasi Non Partisipan
Dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas
orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. pengumpulan data
dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang
mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di
balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.
g. Observasi Kelompok
Observasi ini dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa
objek sekaligus. Misalnya, suatu tim peneliti yang sedang mengamati gejolak
perubahan harga pasar akibat kenaikan BBM, biasanya bekerja dengan
mengamati sekian banyak gejala lain yang berpengaruh dalam perubahan harga
pasar tersebut.7[10]
D. Metode Dokumenter
Dokumentasi adalah data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file
(catatan konvensional maupun elektronik).8[11] Pada intinya, metode dokumenter adalah
metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Sebagaian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, kenang-kenangan, laporan dan sebagainya. Sifat
6 [9] Ibid., hlm 148.
7 [10] Ibid., hlm 149.
utama dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk hal-hal yang telah silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen
dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape, mikrofilm, disc, CD-Rom dan hard
disk.9[12] Dokumenter dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Dokumen Pribadi
Adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,
pengalaman, kepercayaannya. Dokumen pribadi dapat berupa buku harian, surat pribadi dan
autobiografi.
b. Dokumen Resmi
Dokumen resmi terbagi atas, dokumen intern dan ekstern. Dokumen intern dapat
berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk lapangan sendiri seperti risalah
atau laporan rapat, keputusan pemimpin kantor, konvensi dan sebagainya. Dokumen ekstern
berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga, seperti majalah, buletin,
berita yang disiarkan ke media massa, pengumuman atau pemberitahuan.10[13]
E. Metode Eksperimental
Eksperimentasi adalah suatu metode yang dipakai untuk mengetahui pengaruh dari
suatu media, alat atau kondisi yang sengaja diadakan terhadap suatu gejala sosial berupa
kegiatan dan tingkah laku seseorang ataupun kelompok individu. Eksistensi eksperimentasi
adalah menguji pengaruh dari media alat atau suatu kondisi terhadap suatu gejala sosial.11[14]
F. Metode Tes
Biasanya metode tes (uji coba) yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan dasar atau prestasi seseorang sebagai
subjek dalam penelitian. Misalnya, tes untuk megukur intelegensi (IQ), tes minat, tes bakat
khusus, tes sikap dan lain sebagainya.12[15]
1. Tes Buatan Sekolah
Tes buatan yang dilakukan oleh internal sekolah dengan prosedur tertentu.
2. Tes Terstandar
Tes yang telah tersedia di lembaga penyelenggara testing yang sudah dapat
dipastikan bahwa reliabilitas dan validitas instrumen pengukur data memiliki nilai yang
tinggi. Dalam pelaksanaannya, tes terstandar dilengakapi dengan petunjuk pelaksanaan,
waktu, bahan yang cukup.
G. Metode Penelusuran Data Online
Metode penelusuran data online yang dimaksud adalah tata cara melakukan
penelusuran data melalui media online, seperti internet atau media jaringan lainnya yang
menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data
informasi online yang berupa data maupun infromasi teori, secepat atau semudah mungkin
dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.13[16]
H. Metode Deskriptif
adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,
serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena
tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan
klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar
atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli menamakan metode ini dengan nama survei
normatif (normatif survei). Dengan metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena
12 [15] Opcit Puguh Suharso.
13 [16] Ibid., hlm 158.
atau faktor dan memilih hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya
mentode ini juga dinamakan studi kasus (status study).
Sebagaiamana penelitian bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki.
Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah
tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2.
Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus
konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
3.
4.
Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun implisit.
5.
6.
Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat
dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
7.
Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin
diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap masalah yang ingin
dipecahkan.
8.
9.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data
yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Kesalahan menggunakan metode
pengumpulan data yang tidak digunakan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil
penelitian yang dilakukan.
Tekhnik pengumpulan data tersebut terdapat berbagai macam metode di antara lain,
Metode Angket, Metode Wawancara, Metode Observasi, Metode Dokementer, Metode
Eksperimen, Metode Tes, Metode Penelitian Data Online dan Metode Deskriptif. DAFTAR
PUSTAKA