Anda di halaman 1dari 10

Materi IPA Bab 6 / Semester 1

Bab 6 : Zat aditif,Zat adiktif, serta Psikitropika

Nama kelompok : - Dewandra Bayu R.


-Wirayuda Bagas
-Aliansyah
-Muhammad Amrizal
SMP Negeri 54,Surabaya
2 Agustus 2016

A. Zat Aditif

1) Zat Pewarna

Pemberian makanan pada umumnya agar agar makanan terlihat segar dan menarik
sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Jenis-jenis zat pewarna
ada 2, yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis. Pewarna alami terbuat dari
bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun suji atau pandan,
warna kuning dari kunyit, warna coklat dari buah coklat, warna merah dari daun jati,
warna oranye dari wortel, dll. Pewarna sintetis misalnya warna merah dari
Carmoisine 14720, Amaranth 16185 dan Erythrosine 45430. Warna oranye dari
Sunset Yellow FCF 15985. Warna kuning dari Tatrazine 19140 dan Quineline Yellow
47005. Warna hijau dari Fast Green FCF 42053. Warna biru dari Brilliant Blue FCF
42090 dan Indigocarmine 73015. Dan warna ungu dari Violet GB 42640.

Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi Dye


dan Lake. Dye merupakan zat pewarna makanan yang dapat larut dalam air,
biasanya berbentuk serbuk, butiran, pasta, atau cairan. Lake merupakan gabungan
antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat tertentu.

2) Zat Pemanis

Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman.
Jenis-jenis zat pemanis ada 2, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis
alami dapat berasal dari kelapa, tebu dan aren. Selain itu juga terdapat dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis juga berfungsi sebagai penghasil energi. Namun,
konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan kegemukan dan penyakit kencing
manis (diabetes) karena pemanis alami mengandung kalori yang tinggi. Untuk itu,
batasi penggunaan zat pemanis alami. Pemanis sintetis tidak dapat dicerna tubuh
karena tidak menghasilkan energi. Contohnya ialah : sakarin, natrium siklamat,
magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Walaupun pemanis
sintetis memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, namun kita tidak boleh
menggunakan secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping.
Misalnya, penggunaan sakarin yang berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit dan
menyebabkab tumor pada syaraf kandung kemih.

3) Zat Pengawet

Zat pengawet adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan pada makanan dan
minuman agar tetap segar., tidak rusak , tidak busuk dan terkena jamur dan

bakteri. Kerena penambahan zat aditif, maka makanan dan minuman akan tahan
selama seminggu, sebulan, hingga beberapa tahun. Jenis-jenis zat pengawet ada 2,
yaitu pengawet alami dan pengawet sintetis. Pengawet alami, misalnya gula
(sukrosa) untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur untuk mengawetkan
ikan. Pengawet sintetis misalnya asam cuka sebagai pengawet acar, natrium
propionat sebagai pengawet roti atau kue kering. Natrium Benzoat, asam sitrat dan
asam tartrat untuk mengawetkan makanan. Natrium Nitrat untuk menjaga tampilan
daging agar tetap merah. Dan asam Fosfat sebagai pengawet minuman penyegar.
Selain itu, ada beberapa pengawet yang tidak diperbolehkan untuk mengawetkan
makanan dan minuman seperti formalin dan boraks. Bahan tersebut selain
menghambat pertumbuhan mikroorganisme juga membuat tekstur makanan
menjadi lebih kenyal. Namun, efek samping yang diperoleh dari kedua pengawet
berbahaya tersebut adalah :

Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati dan kulit


Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi syaraf pusat
Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 grams

Walaupun tersedia pengawet sintetis, namun di negara maju tetap menggunakan


pengawet alami seperti sinar Ultra Violet (UV), ozon atau pemanasan dengan suhu
tinggi dalam waktu singkat agar makanan steril tanpa merusak kualitas makanan.

4) Zat Penyedap Cita Rasa

Zat penyedap rasa ada 2 macam, yaitu penyedap rasa alami dan penyedap rasa
sintetis. Penyedap rasa alami contohnya : cengkeh, pala, merica, ketumbar, laos,
cabai, kunyit, bawang, dll. Penyedap rasa sintetis contohnya : oktil asetat (aroma
jeruk), etil butirat (aroma nanas), amil asetat (aroma pisang), dan amil valerat
(aroma apel). Selain itu juga ada monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap
rasa pada makanan. Jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan Chinese
Restaurant Syndrome yaitu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing dan
berdenyut, sakit pada dada dan sesak napas. Untuk menghindarinya, makanlah
makanan yang tercantum tidak mengandung MSG dalam kemasannya.

Untuk zat-zat aditif sintetik, terdapat aturan penggunaanya yang telah ditetapkan
sesuai Acceptable Daily Intake (ADI) atau jumlah konsumsi zat aditif selama sehari

yang diperbolehkan dan aman bagi kesehatan. Jika mengonsumsinya melebihi


ambang batas maka dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan.

B.
1.

ZAT ADIKTIF
Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari
tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2.

Macam macam Zat Adiktif

a. Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid.
Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana
(Cannabis sativa) yang sudah kering.

Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai
dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau
mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya
dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu
sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis,
yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur,
dan mendapat gangguan jiwa.

b. Opium

Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan
candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan
rasa nyeri pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat
mengakibatkan kecanduan yang akhirnya menyebabkan kematian.
Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering
mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri,
kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah,
ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir. Jika
pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala
terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan
menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis,
akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek
tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

c. Kokain

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil
ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai
anaestetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral.
Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat
menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual,
dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis
tertentu dapat mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika
dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat
membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk,
malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan,
kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar
tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan
kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun,
banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat,
kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat
menimbulkan kematian.
e. Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang
biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara
tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok
dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat
karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki
rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena
penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.

f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti


beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia
cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai
peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan
muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian
dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan
gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku
menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

3.

Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

a.
Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras
dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme
tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.
b.
Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang
berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah
sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi sertamemperburuk aliran darah
koroner.
c.
Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia
dapat mengakibatkan pendarahan otak.

d.
Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam
jangka panjang dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia
sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itukokain menimbulkan
perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e.
Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang
masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan /
wanita serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria /laki-laki.
f.
Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi
kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
g.
Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering
kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk
mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguankesehatan.
Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun
serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

C.

PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika
dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat
stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen:
o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf
sehingga orang yang merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat
ini adalah, kafein nikotin dan kokain
o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf
sehingga pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh
obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
o Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya
Macam Macam Psikotropika

Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua
psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan
psikotropika yang tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid
Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini
sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)


LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi
semu mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk
membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit
ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang
menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan


barang-barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil
sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi
dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat
tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria
(perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu
makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis
akan menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk,
paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh
tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan
kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala
putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah
tersinggung.
Dampak Negatif Zat Psikotropika
Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system
saraf. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga


pemakaianya merasa senang karena tidak terganggu masalah yang di hadapinya.
Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.
Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local. Kokain bersifat stimulan
terhadap sistem saraf sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi
kelelahan. Namun penggunan kokain hanya sementara biasanya diikuti dengan
perasan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika penggunaanya tiba-tiba
dihentikan pecandu akan menderita penyakit dengan tanda-tanda kejang-kejang,
muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk
dan lesu, kebingunan, perasaan kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan
gangguan system pernapasan.

Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya
merasa mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum
sehingga dapat mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan
kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan badan.

C.

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan
peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a.

Peran Anggota Keluarga

Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota
keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan
remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat
tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing
anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena
ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari
menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang
dari lingkungan di luar rumah.
b.

Peran Anggota Masyarakat

Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan


setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang.
Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak
yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat
tinggal.
c.

Peran Sekolah

Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada


para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri
pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa
untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif
dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang
mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar
narkoba.
d.

Peran Pemerintah

Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan


psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di
samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan
penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera
bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai