Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN PPI

1. Kementerian PU: infrastruktur meliputi jalan, sumber daya air, cipta karya,
pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan, persampahan, drainase,
penanganan air limbah, dan tata ruang
2. Proses Pembangunan : Inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pemanfaataan &
pemeliharaan, pembongkaran
3. Pelaku utama dalam pembangunan infrastruktur :
Pemerintah: client, owner
Badan Usaha: Kontraktor, Konsultan
Masyarakat: user, terdampak
4. Permasalahan infrastruktur : Dana pemerintah yang terbatas ; Jumlah
penduduk yang banyak ; Pertumbuhan ekonomi ; Pengelolaan yang belum
efektif (belum komprehensif, project base, tambal sulam, dll)
5. Tidak ada bangunan yang bebas perawatan. Bangunan yang digunakan akan
mengalami degradasi/ penurunan kondisi karena : Faktor operasi (beban,
tertumbuk, dll) ; Alam (panas, hujan, angin, gempa, usia, dll) ; Bangunan kotor
karena debu, sarang laba-laba/burung, serangga, dll ; Aktivitas manusia
(vandalisme)
6. Bangunan perlu dirawat supaya : indah, bersih,sehat,nyaman digunakan
,meningkatkan value ,menghindari kerusakan yang lebih parah ,menghindari
biaya yang lebih mahal ,keamanan (safety) ,memperpanjang usia
bangunan,dijaga tetap seperti baru
7. Bangunan
yang
rusak
/
tidak
terawat
berpotensi
menimbulkan
bahaya.Tanggungjawab pemeliharaan bangunan gedung agar selalu aman
(termasuk terhadap bahaya lingkungan) ada pada owner.Maintenance yang
baik mencegah kerusakan, menjaga tetap aman dan rapi memberikan
kenyamanan lingkungan & meningkatkan value.
8. Manajemen perawatan bangunan : 02f_build maintenance management.xlsx
9. Contoh inspeksi : 03_contoh inspeksi.pptx
10.Maintenance adalah pekerjaan rutin agar bangunan berfungsi baik dan
berumur panjang.
11.Manajemen pemeliharaan :

E
v
a l
P e
u
r b
a s
a i
i
k a
n

In
s
p
P e r
e
e n
k s
c a
i
n a
a n

12.Inspeksi adalah identifikasi masalah (kotor, rusak, aus, usang, salah


penggunaan, dll).
13.Day to day inspection :
water pipes and pumps
gates and locks, fire doors and closers, intercoms and TV signaling, lights and
fittings
hose reels, nozzle boxes and alarm glass
1

letter boxes and breakable panels


security TV and cameras,
surface water channels, drains, manholes covers
oil interceptors and grease traps
playground equipment especially children's play furniture such as swings
building structures
14.Special inspection :
Means of escape: Fire resisting doors, smoke lobby doors and staircase doors
should be kept closed, and the door-closers should work effectively. All such
doors shall bear appropriate signs reminding people that they should
always be kept close.
Means of access for firefighting and rescue
15.Inspeksi menyeluruh
16. Ruang Lingkup Maintenance Bangunan Gedung :
17.ARSITEKTURAL : Tampak luar bangunan rapi & bersih ,Bagian dalam /
ruangan ,Ornamen & dekorasi
18.STRUKTURAL : Memelihara unsur-unsur struktur bangunan dari pengaruh
korosi, cuaca, kelembaban dan pembebanan diluar batas kemampuan struktur
; Memelihara unsur-unsur pelindung struktur ; Mencegah perubahan fungsi
bangunan yang meningkatkan beban kerja diluar batas rencana
19.MEKANIKAL : Memelihara sistem udara, AC ; Sistem distribusi air (air
bersih/kotor, hidran, septic tank) ; Lift, eskalator, tangga & alat transportasi
lainnya
20.ELEKTRIKAL : Pembangkit daya listrik cadangan (genset) ; Penangkal petir ;
Sistem instalasi listrik ; Sistem tata suara & telepon ; Sistem tanda bahaya /
alarm
21.TATA RUANG : Memelihara halaman luar bangunan ; Pertamanan, vegetasi,
perkerasan, saluran pembuangan, pagar, pintu gerbang, lampu penerangan
luar, gardu jaga ; Kebersihan pekarangan & lingkungannya
22.TATA GRHA (HOUSE KEEPING) : Pemeliharaan kebersihan (general cleaning /
cleaning service) ; Landscape ; Pest control tikus, serangga pestisida.
23.Inspeksi Detail
24.Catatan dalam melakukan inspeksi : Gunakan formulir supaya teliti & pastikan
semua komponen diamati ; Kembangkan kemampuan mendeteksi tandatanda kerusakan 5 indra ; Pengamatan dapat dilakukan visual, namun ada
yang perlu alat bantu / uji lab ; Perhatikan K3
25.Indikator masalah :
Thermal (suhu)
Fisik
: bentuk, warna, level, kebocoran,dll
Kimia
: bau, jenis gas, bentuk, rupa/warna,
Mekanik : posisi, torsi, speed, kekencangan, dll
Elektrik : resistans, arus, tegangan (tembus/gagal/bocor/over/under), dll
26.Perencanaan :
Dari hasil inspeksi, buat daftar yang akan dikerjakan.
Foto bagian-bagian yang akan diperbaiki. Selain bermanfaat untuk
perencanaan, juga untuk evaluasi kondisi sebelum v.s. sesudah
maintenance.
Kapan dikerjakan? Buat prioritas! Masalah yang berkaitan dengan
keselamatan, kekuatan struktur, kebocoran harus segera ditangani.

Hitung biayanya. Untuk memprogramkan apa yang dapat dikerjakan segera,


tahun ini / tahun depan.
Pertimbangkan dikerjakan sendiri / kontraktor?
Mempengaruhi rutinitas kerja, ruang lain / bangunan lain?
27.Referensi biaya berdasar tingkat kerusakan :
1. Rusak Ringan
Rusak pada komponen non struktural spt genteng, plafon, dinding biaya
max 35%dari harga bangunan baru
2. Rusak Sedang
Pada komponen non struktural / struktural seperti atap, lantai biaya max
45%
3. Rusak Berat
Pada komponen non struktural / struktural apabila diperbaiki masih dapat
berfungsi dengan baik biaya max 65%
28.KATEGORI maintenance :
Corrective Maintenance: dilakukan supaya bangunan memenuhi persyaratan,
misal kelembaban, KK kurang ikatan angin, kurang ventilasi, dll.
Breakdown/ emergency Maintenance: karena kerusakan atau bahkan
emergency/ perlu segera dilaksanakan karena dapat membahayakan
kesehatan / keselamatan, misal adanya kerusakan akibat gempa, angin,
kebocoran, kabel mengelupas, listrik overload, dll.
Planned Maintenance: untuk mencegah masalah yang dapat diprediksi. Misal
pengecatan kembali, pembersihan talang, dsb. dapat dijadwalkan &
dianggarkan dengan lebih baik.
29.Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan prioritas pekerjaan :
Dampak health and safety ; Keamanan bangunan ; Persyaratan / Peraturan ;
Vandalism ; Biaya operasi yang tinggi ; Menghentikan operasi usaha / bisnis
30.Frekuensi Maintenance dalam Permen 24/2008 diatur:
Harian (tempat sampah, toilet, pintu kaca, lift, kebersihan ruang kerja, dll)
Mingguan (menggosok, mengepel, saluran drainasi, tangga, dll)
Bulanan (tempat yang tinggi, exhaust fan, menggosok sampai mengkilat, bak
sampah, dll)
Tahunan (pengecatan, lapuk, dll)
31.Pekerjaan pemeliharaan dilaksakanan karena : Permintaan dari user ; Hasil
inspeksi ; Pemeliharaan reguler seperti disyaratkan oleh agen/ pabrik
32.Pekerjaan Perbaikan :
Preservasi: perbaikan ringan (misal merawat material eksisting).
Rehabilitasi: perbaikan sedang, dapat merubah / mengganti elemen yang
diperlukan.
Restorasi: perbaikan berat, dapat menghilangkan / rekonstruksi bagian-bagian
tertentu.
Retrofitting
33.Kontrak Maintenance : Beberapa instansi/ perusahaan telah membuat kontrak
dengan kontraktor untuk perawatan bangunan & fasilitas selama 1 (satu)
tahun dengan kontrak unit price dan perkiraan volume pekerjaan. Jika terjadi
kerusakan user tinggal menghubungi kontraktor untuk perbaikan.
34.Ruang Lingkup Maintenance Bangunan Gedung :
35. Komponen arsitektur :
36.Jalan keluar diberi tanda EKSIT dan tidak boleh terhalang
37.Dinding Kaca : Pemeliharaan minimal 1 tahun sekali ; Periksa karet / sealent
kaca ; Bersihkan kaca dengan bahan deterjen & sikat karet. Jangan dengan
3

tinner / benzene karena merusak karet. ; Pada bangunan tinggi dengan


gondola.
38.Dinding bata :
Retak lebar 0,7 - 6 mm : Plesteran lama di sekitar retak dikupas lalu diisi
dengan air semen.Setelah celah rapat, diplester dengan 1 semen : 3
pasir.
Retak lebar > 6 mm : Plesteran lama di sekitar retak dikupas lalu diisi
dengan air semen.Setelah celah rapat, pada bagian bekas retakan
dipasang kawat anyaman dipaku kuat.Dinding diplester kembali dengan
campuran spesi 1 semen : 3 pasir
39.Dinding basah : Hilangkan plesteran terlebih dahulu ; Ukur setinggi 15 30
cm dari sloof ; Korek dengan sendok mortar spesi antar bata setebal
setengah ketebalan bata, sepanjang 1 meter ; Ganti dengan mortar kedap air
1pc:3ps ; Setelah mengering lanjutkan 1 meter berikutnya ; Bila selesai 1
sisi, lakukan pada sisi lainnya hal serupa ; Kemudian plester kembali.
40.Pengecatan : Pengecatan ulang dinding 2 3 tahun sekali ; Kerok cat lama &
haluskan dengan ampelas ; Beri lapisan cat baru
41.Kerusakan cat pada bangunan antara lain:
Menggelembung (Blestering), penyebabnya adalah: 1) Pengecatan pada
permukaan yang belum kering 2) Pengecatan terkena terik matahari
langsung 3) Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi
pengapuran 4) Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak 5)
Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi apabila 6) Permukaan
yang dicat mengandung air atau menyerap air.
Cara perbaikannya : 1) Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan
haluskan permukaannya dengan kertas ampelas 2) Beri lapisan cat baru
hingga seluruh permukaan tertutup rata 3) Keroklah lapisan yang
mengelupas dan bersihkan dengan kertas ampelas hingga permukaan
rata, halus & kering 4) Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan
tertutup rata.
42.Tips Pengecatan Tembok Baru :
Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran/beton harus sudah
sempurna (28 hari).
Kelembaban tembok (dg protimeter) kadar air dibawah 18%.
Kadar alkali tembok (dg kertas lakmus) ph +/-8. Jika lebih berarti reaksi
semen belum sempurna, basahkan tembok dengan air bersih.
Bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, efflorescene
(pengkristalan garam), pengapuran, debu, dll.
Gosok permukaan tembok dengan amplas.
Cuci permukaan tembok dengan HCI 10-15% untuk menetralkan alkali dan
spy lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.
Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan
kaporit 10-15%.
43.Tips Pengecatan Tembok Lama :
Cuci permukaan dengan air bersih (deterjen) sambil digosok dengan
kertas amplas atau sikat.
Jika berlumut cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Lalu bilas dengan
air bersih.
Amplas / bersihkan sampai ke lapisan cat yang tidak mengapur.

Bila lapisan cat yang lama sudah tebal atau tekelupas, kerok seluruhnya
sampai ke dasar tembok.
44.Dinding Batu Kali :
Biasanya pada taman.
Bersihkan permukaan batu dengan sikat & air, min 2x setahun
Bisa dicat dengan vernis / disemprot dengan cat transparan untuk
mencegah lumut / kotoran yang menempel
45.Dinding Beton (Expose Concrete) :
Bersihkan permukaan dengan sabun, setiap 6 bulan sekali
Diberi cat transparan
46.Atap Genteng :
Bersihkan secara periodik agar tidak berkarat
Lakukan pemeriksaan tiap bulan
Bersihkan dengan air agar selalu bersih
47.Listplank Kayu :
Periksa setiap 6 bulan
Bersihkan kotoran dengan sikat & sabun
Bila terdapat retakan tutup dengan plamur kayu & cat kembali
Sebaiknya kerok cat lama, ampelas, cat kembali
48.Talang :
Talang diperiksa 1 tahun sekali
Bersihkan dari kotoran
Berikan lapisan meni 2 tahun sekali
Talang pipa besi sebaiknya dicat 4 tahun sekali
Bila talang PVC retak perbaiki segera
49.Plafon Tripleks :
Plafon tripleks di luar bangunan rusak dalam waktu sekitar 10 tahun
Bersihkan kotoran 3 bulan sekali
Gunakan sikat / kuas
Plafon rusak segera diganti
Bekas noda bocoran ditutup dengan cat kayu kemudian dicat emulsi yang
serupa
Untuk perbaikan cat lama dikerok terlebih dahulu
50.Plafon Gipsum :
Kupas bagian yang rusak
Tutup dengan serbuk gipsum diaduk air
Ratakan dengan kape / plastik keras hingga rata dengan permukaan
Tunggu hingga kering, kemudian amplas dengan ampelas no 2.
Tutup dengan plamur tembok & cat kembali.
51.Plafon Kayu :
Bersihkan permukaan kayu dengan kuas / sapu.
Lakukan 2 bulan sekali.
Perindah kembali dengan teak oil / dipolitur / dicat kembali.
52.Kunci, Grendel, Engsel :
Periksa terutama pada bagian yang sering digunakan
Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, hilangkan karat
Pelumasan 2 bulan sekali
53.Sliding door, rolling door, folding door :
Bersihkan debu
Cuci dengan sabun, bilas, keringkan
Lakukan 2 bulan sekali
Lumasi bagian yang bergerak
Peliharan sealent penjepit kaca
54.Kusen Kayu :

Debu dibersihkan setiap hari


Polituran di lakukan 6 bulan sekali
Jika dicat, pembersihan dengan deterjen
Hindari dari air
55.Kusen / Pintu Besi :
Debu dibersihkan setiap hari
Gunakan deterjen, bilas, keringkan
Cat periodik setahun sekali.
- Kerok terlebih dahulu
- Amelas
- Meni
- Cat kembali
56.Door Closer :
Buka tutup door closer, isi kembali minyak
Bila bocor ganti seal-nya
Pasang kembali ke pintu dan kencangkan baut pengikatnya.
57.KOMPONEN STRUKTUR :
58.Pondasi :
Pondasi berfungsi menahan beban bangunan diatasnya
Sekitar bangunan bersih dari akar pohon yang merusak
Diusahakan tidak ada air yang menggenang
Dasar pondasi dijaga dari penurunan
Air tidak mengikis tanah dasar pondasi
59.Pondasi Tiang Pancang :
Tiang pancang beton dan besi tidak memerlukan pemeliharaan
Tiang kayu dicat emulsi secara periodik
Permukaan tiang kayu dibersihkan dari lumut / binatang air yang
menempel
60.Pondasi Batu Kali :
Drainase bangunan berjalan dengan baik
Tidak ada akar pohon yang merusak
61.Struktur Beton :
Kebocoran pada plat lantai
karena retak rambut karena air KM / hujan
Bersihkan kotoran pada permukaan beton
Cat kembali dengan cat emulsi / cat tahan air
Bagian yang terkelupas, bersihkan dan beri lapisan air semen, plester
kembali dengan mortar.
Pada retakan dapat diberi Epoxy Grouts spesifikasi tergantung lebar
retakan
Beri lapisan anti bocor
62.Retakan Beton : Pada retakan plat atau dinding beton dapat digunakan bahan
Epoxy Grouts seperti:
1) Conbextra EP 10 TG untuk injeksi keretakan beton dengan celah antara
0,25 10 mm.
2) Conbextra EP 40 TG mortar grouting untuk mengisi keretan beton dengan
celah antara 10 40 mm.
3) Conbextra EP 65 TG mortar grouting untuk mengisi keretakan beton
dengan celah antara 0,25 10 mm.
63.Perbaikan kerusakan pada Struktur Beton :
Metode Injeksi Epoxy : RETAK PADA PERMUKAAN BETON ; PERMUKAAN BETON
DI GERINDA ; PEMASANGAN PACKER ; PEMASANGAN SEALENT PADA
PERMUKAAN RETAKAN DIANTARA PACKER ; PENCAMPURAN MATERIAL EPOXY
6

; PENGISIAN MESIN LPI DENGAN MATERIAL EPOXY ; PENGISIAN RETAKAN


DENGAN MATERIAL EPOXY MELALUI MESIN LPI
Metode Grouting : SELIMUT BETON DIKUPAS ; PEMBESIAN ; PASANG BEKISTING
; BEKISTING TERPASANG ; PENGISIAN MATERIAL MICRO CONCRETE PADA
BEKISTING ; STRUKTUR BETON SETELAH BEKISTING DIBUKA ;
Metode Patching : Menandai Area yang akan diperbaiki ; Mengupas
permukaan Beton ; Membersihkan tulangan ; Pasang lapisan perekat pada
permukaan Beton lama ; Aplikasi material
Pada permukaan beton ; Pencampuran material patching ;
Dan lain - lainnya
64.Perbandingan penggunaan sistem perkuatan konvensional dan serat aramyd :
Perkuatan Balok Beton secara konvensional
dengan melakukan
penambahan dimensi yang berarti menambah besi tulangan dan beton.
Perkuatan dengan menggunakan serat Aramyd ( Renderoc FR 10 ), mudah
dilaksanakan dan tidak perlu menambah dimensi balok dan besi tulangannya.
65.Proses aplikasi Serat Aramyd ( Renderoc FR 10 ) : Pembersihan permukaan
beton dgn mesin gerinda ; Priming material perekat Nitobond EP 10 P ;
Aplikasi Serat Aramyd / Renderoc FR 10 pd permukaan beton ; Impregnasi dgn
Nitobond EP 10 P
66.Kerusakan pada bangunan struktur sering disebabkan oleh kualitas yang
rendah dan keterbatasan dana.
Balok Beton Retak :Keretakan karena beban yang melebihi kemampuan
balok atau gempa atau proses pengerjaan yang kurang sempurna. Retak-retak
kecil atau retak rambut biasanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan
(matahari dan hujan). Solusi :
1. Jika di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat kolom/tiang kecil
tambahan disekitar retakan, untuk menopang balok dan membantu
menyalurkan beban ke bawah/pondasi.
2. Untuk balok beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom
tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan, kemudian
dilakukan pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal.
3. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan penambalan dengan plesteran.
Tujuannya agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara
luar yang dapat menyebabkan karat.
67.Struktur Baja : Permukaan baja tidak terkena bahan yang mengandung garam
/ bahan korosif ; Dicat / meni besi ; Tidak ada air menggenang ; Bersihkan
kotoran dengan sabun, keringkan. ; Sikat besi / amplas
68.KOMPONEN TATA GRHA :
69. Lobby dan Lift :
Peralatan: mesin poles, buffing pad, ember, mop, wiper glass, dll
Bersihkan tempat sampah
Vacum / Pel lantai. Terutama jika hujan harus dijaga agar tetap kering.
Poles & buffing pad agar lantai mengkilap
Bersihkan telepon umum, aquarium
Basuh dinding dengan lap basah & keringkan
70.Lantai Keramik :
Keramik meledak / popping
Kemungkinan Penyebab: perekat kurang baik (kopong), ada rongga udara,
keramik muai
Perbaikan:

Potong nat (dengan gerinda/ palu)


7


Lepas keramik yang rusak

Pasang keramik baru dengan perekat yang baik

Pasang nat

Ada yang memberi lapisan pasir 2 cm diatas dak


71.KM/WC :
Biasanya pada KM/WC, tempat cuci, tempat wudhu
Bersihkan setiap hari (2x sehari)
Bahan pembersih tidak merusak semen pengikat.
Sikat permukaan keramik dengan plastik halus & bilas dengan air bersih
Disinfectan untuk membunuh bakteri, min 2 bulan sekali
Keringkan dengan kain kering
72.Toilet / Kamar Mandi :
Siapkan alat-alat kerja (ember, sikat, cleaner, lap, dll)
Pembersihan searah jarum jam, dimulai dari pintu masuk, dari atas ke
bawah.
Kosongkan tempat sampah
Bersihkan urinoir, washtafel, kran, toilet bowl bagian luar dan dalam.
Bersihkan daun pintu, dinding, exhaust fan, kaca/ cermin
Isi kembali soap dispenser, roll tissue.
73.Floor Drain :
Periksa saringan KM setiap hari
Perbaiki / ganti tutup saringan bila rusak
Bersihkan dari bahan yang menempel
74.KOMPONEN LUAR BANGUNAN :
75.Manajemen Sampah Zero Waste :
Sampah basah dari sayuran, ikan, daging dimasukkan dalam biogas
bersama air kotor kamar mandi dan warung. Biogas dapat menghasilkan
energi gas dan sludge untuk pupuk
Sampah kering dari komoditas dapat didaur ulang
Sampah pengunjung dan pemiliki kios harus dipilah di TPS dan
disediakan tempat sampah terpisah sampah kering & sampah basah
76.
Bangunan
Biru
=
TPS
Sampah
kering

77.Fasilitas :
78.Tangki Septik :
Cegah masuknya bahan yang tidak larut ke dalam tangki
Jangan membuang air bekas mandi ke dalam tangki
Periksa bak kontrol bila tangki penuh
Sedot tiap 6 bulan sekali
79.Antisipasi Banjir :
Untuk mengantisipasi masalah genangan air hujan:
perlu diketahui debit hujan (penelitian/ pengalaman)
dibuat sistem jaringan saluran yang baik (selokan, gorong-gorong)
Tempat penyaluran pembuangan air hujan (riol kota, sumur resapan)

80.Sumur Resapan Air Hujan :


Air Hujan diresapkan ke dalam tanah
Salah satu usaha water recahrging
Meringankan beban drainase kota
Mengingat ketersediaan lahan
SPAH diletakkan di areal parkir bagian depan
Sistem SPAH dihubungkan dengan saluran pembuangan kota sehingga
ketika SPAH penuh, limpasan air tetap mengalir ke tempat yang seharusnya.
Kedalaman SPAH 7 m dengan penutup dak beton agar tetap dapat dilewati
kendaraan

81.Life Cycle Cost (LCC)/Total Cost of Ownership (TCO):


82.Mengevaluasi penawaran supplier : harga termurah ; TOC terendah ; penilaian
terbesar ;value judgement
83.Harga termurah :
Penawaran supplier diuji dengan persyaratan minimum : Apakah memenuhi
spesifikasi?
Dapatkah supplier mengirim tepat waktu?
Jika mereka memenuhi kritreria tersbt, evaluasi dalam basis harga :
Evaluating offers for supply of office PCs
Supplier

Registered
supplier?

A
B
C
D
E
F
G

Yes
Yes
Yes
No
Yes
Yes
Yes

Meets minimum:
Delivery
schedule

Price

Selected:

Yes
Yes
Yes

No
Yes
Yes

$ 42,300
$ 47,500

No
No

No
Yes
No

Yes

$ 38,900

Yes

Specification

84.Evaluation based on lowest price : dipilih yang memenuhi spesifikasi dan


harga termurah
85.total cost of ownership (TCO) Terendah :
Supplier pertama-tama dievaluasi apakah telah memenuhi persyaratan
minimum
Jika ya, evaluasi mereka dengan total cost of ownership dari penawaran
yang mereka tawarkan
86.Life cycle cost: cost of an asset or its parts throughout its life cycle, while
fulfilling the performance requirements (ISO 15686-5)
Life cycle costing: methodology for systematic economic evaluation of life cycle
costs over a period of analysis as defined in the agreed scope (ISO 15686-5)
87.What is Life Cycle Cost (LCC) Analysis?
Sebuah metode untuk menghitung biaya suatu sistem sepanjang umur
hidupnya, meliputi biaya pembelian, biaya perawatan, biaya operasional
dan biaya disposal.
Istilah lain :
Total Cost of Ownership
10

Whole Life Costing


Whole Life Value
88.Pengertian Life cycle costing (LCC) :
Metode evalusi ekonomi
Mempertimbangkan semua biaya yang relevan
Sepanjang periode/horison waktu tertentu
Memperhitungkan nilai waktu dari uang
(the time value of money)
89.Tujuan LCC Analysis :
Mengevaluasi alternatif investasi dari berbagai pilihan yang bersifat
mutually exclusive (harus dipilih salah satu).

Memutuskan
alternatif
terbaik
secara
ekonomi
dengan
mempertimbangkan semua biaya yang muncul.
90.Metode Analisis LCC : Present Worth ; Equivalent Uniform Annual Cost ; Future
Worth ; Internal Rate of Return ; Benefit/Cost Ratio ; Payback Period
91.Komponen TCO : Purchase cost ; Operating costs ; Preventive maintenance
costs ; Repair costs ; Cost of disposal ; Capital costs ; Other costs, e.g.
insurance ; Other considerations, e.g.: output levels
92.Mengapa menggunakan LCC?
Harga pembelian/ biaya pembangunan awal yang murah belum tentu
merupakan pilihan terbaik

93.Quantifying each cost : kuantifikasi dan tabulasikan menurut waktu hidup


produk ; dalam banyak kasus, tidak cukup melihat total biaya tahunan
94.Tingkat penting dari waktu pembiayaan :
Lihat contoh tabel dibawah dimana total biaya sama
Keduanya berbeda dalam harga jual dan biaya tahunan
Pilih sesuai strategi penganggaran perusahaan
95.Penghitungan TCO dengan Pendekatan Net Present Value (NPV) :
NPV menggunakan waktu-nilai uang dalam penghitungan the total cost of
ownership
Menyatakan semua biaya dalam ekuaivalen nilai sekarang
96.NPV : Present-day cost = (future cost) x ( applicable discount factor)
97. Discount factor = 1 / ( 1 + r/100 )n
Where: n = No. of years
r = the discount rate
98.Contoh hitungan NPV :

11

Discount factors
Discount
rate

Year
1

Year
2

Year
3

Year
4

8%

0.9259

0.8573

0.7938

0.7350

12

Kesimpulan : NPV Supplier B lebih rendah, maka dipilih supplier B.


99.Weighted scoring models
Suppliers diskor berdasar pada kriteria yang telah diberi bobot yang
merefleksikan tingkat kepentingan
supplier dengan skor tertinggi dipilih
Biaya diberlakukan sama dengan kriteria yang lain
Masalah jika skor tertinggi bukan merupakan yang termurah
100.Scoring capability : Ability to meet essential and desirable requirements
(specifications, quantity, lead-time) ; Quality assurance ; Customer service ;
Supply capacity ; Past performance ; Strategic issues (location, distribution
network) ; Supplier innovation ; Financial strength ; Risk management
(including insurance) ; Compliance with conditions of contract
101.Contoh scoring capability :

13

Meantime between failures: rata-rata waktu antar kerusakan = waktu uptime


(lawan dari downtime/ masa perbaikan)

Nilai

Scores (as % of 224) =


58%

71%

102.Value judgement :
Membandingkan aspek non biaya terbobot terhadap biaya yang
ditawarkan
Biaya dapat berupa harga atau total cost of ownership
14

66%

Akhirnya, skor dibandingkan dengan biaya untuk men-judge kombinasi


yang mewakili nilai terbaik
103.Tabel Bunga dan Hitungan NPV :
05b_tabel bunga.xlsx
06b_tabel faktor bunga.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai