Pengaruh Kelompok Tani Terhadap Agribisnis
Pengaruh Kelompok Tani Terhadap Agribisnis
TUGAS 2
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Wawasan Agribisnis Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Dosen Pengampu :
Ir. Imam Syafii. MS.
Oleh :
Anjik W (151510501036)
Ilham Budi Susilo (151510501037)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan
komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang
kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
(Downey and Erickson, 1987).
Agribisnis merupakan kegiatan sosial pertanian yang tersusun oleh
subsistem-subsistem yang membangunnya, seperti subsistem pra produksi,
subsistem
budidaya/usaha
tani,
subsistem
pengolahan
hasil
pertanian
BAB 3. PEMBAHASAN
Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan definisi ini
dengan satu instansi/unsur secara terkait dalam suatu wadah koordinasi dan
integrasi yang terarah dan berencana.
Petani adalah sasaran utama yang perlu dijadikan sebagai pusat perhatian
penyuluhan, sebab mereka selalu terkait dalam pengambilan keputusan dalam
sistem produksi pertanian, tentang teknik budidaya, penentuan komoditas, sarana
produksi serta pola usaha lainnya yang akan diterapkan, maka dibutuhkan suatu
wadah yang dapat menaungi dan memberikan penyuluhan seperti kelompok tani.
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/
wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi yang terikat secara informal)
dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta
berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Kelompok tani
pada dasarnya terbentuk karena keinginan kemufakatan dan prakarsa para petani
sendiri sebagai akibat dari pembinaan para penyuluh sebelumnya. (Deptan, 1990
dalam Pradiana W, dkk .,2007 )
Kelompok tani mempunyai peran atau fungsi, sebagai berikut:
1. Sebagai wadah belajar petani
Kelompok tani sebagai wadah belajar mempunyai peran penting dalam
produksi, para petani dapat berinteraksi antar petani guna meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan dalam produksi usaha tani. Kegiatan ini
biasanya dilakukan oleh penyuluh yang datang ke tempat mereka dan memberikan
arahan maupun materi.
2. Unit produksi tani
Kelompok tani sebagai unit produksi merupakan suatu unit yang mewujudkan
kerjasama dan pembangunan dalam perekonomian petani.
3. Tempat bekerja sama
Kelompok tani sebagai tempat bekerja sama merupakan tempat untuk mempererat
kerjasama diantara petani dalam kelompok dan atar kelompok dengan baik, untuk
menghadapi ancaman, tangtangan maupun hambatan dalam usaha tani.
Kelompok tani adalah suatu wadah untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada diantara para petani. Dalam upaya meningkatkan pembangunan
ketahanan pangan, peranan kelembagaan kelompok tani sangat besar dalam
mendukung dan melaksanakan berbagai program yang sedang dan akan
sama antar petani dan pihak lain yang terkait untuk mengembangkan usaha
taninya. Pengembangan
kelompok
tani
diarahkan pada
peningkatan
para anggota
dalam
mengembangkan agribisnis,
penguatan
teknologi-teknologi yang lebih baik dan tata cara penanganan yang tepat pada
permasalahan yang ada pada usaha tani.
3) Meningkatkan modal pelaku agribisnis dalam mengembangkan usaha
agribisnis dan ketahanan pangan.
BAB 4. KESIMPULAN
Kelompok
tani
adalah
beberapa
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_Tani
https://kelembagaandas.wordpress.com/kelembagaan-petani/peraturan-menteripertanian/