Inisial Pasien
: Tn. W
Ruangan
: IGD BEDAH
No. RM
: 771594
Hari/ Tanggal
Diagnosa
Ketidakefektifan
pola nafas bd
deformitas dinding
dada
Jam
09.00
10.00
1.
2.
3.
10.00
4.
11.00
Implementasi
Jam
Mengobservasi frekuensi, irama, dan kedalaman 12.00
suara nafas
Hasil:
Frekuensi 25 x/menit (takhipneu)
Irama teratus
Memberikan posisi semi fowler jika tidak ada
kontraindikasi
Hasil:
Klien dalam posisi semi fowler dan klien merasa
nyaman dan sesak berkurang
Memperhatikan pengembangan dinding dada
Pengembangan dada ada, tampak simetris.
Terdapat jejas pada daerah dada kiri
Kolaborasi pemberian O2
Hasil:
Terpasang O2 simple mask 7 lpm
Evaluasi (SOAP)
S:
O:
Frekuensi
pernafasan
25x/menit
(takhipneu)
Pengembangan dada ada, tampak simetris.
Terdapat jejas pada daerah dada kiri
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor frekuensi, irama, dan kedalaman
suara nafas.
2. Beri posisi semi fowler jika tidak ada
kontraindikasi
3. Memperhatikan pengembangan dinding
dada
4. Kolaborasi pemberian O2
Kekurangan
volume cairan bd
kehilangan cairan
aktif
09.00
09.00
10.00
10.00
S:
Klien mengatakan bahwa klien merasa lemas
O:
10.00
10.00
10.00
Hasil:
Tidak tampak edema perifer
6. Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada
kontraindikasi
Hasil:
Klien dalam posisi semifowler
7. Kolaborasi pemberian transfusi darah
Hasil:
Transfusi PRC 1 bag
8. Kolaborasi pemberian cairan IV
Hasil:
Maintenance NaCl 0.9%
P: Lanjutkan intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
11.00
S:
Klien mengatakan nyeri pada dada kiri
O:
T: Terus-menerus
A: Nyeri akut
P: Lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri (P Q R S T)
2. Mengajarkan teknik relaksasi
3. Batasi aktivitas yang meningkatkan
intensitas nyeri
4. Kolaborasi
pemberian
analgetik,
oksigen, dan infus