c. Ajaran Augustinus bersifat Teokratis, yaitu bahwa kedudukankedudukan Gereja yang dipimpin oleh Paus, lebih tinggi daripada yang
dipimpin oleh Raja.
d. Macam Negara, yaitu:
d.1. Negara Tuhan (Civitas Dei)
Negara ini sangat dipuji oleh Augustinus, karena ini adalah negara
yang diangan-angankan dan dicita-citakan oleh Agama.
d.2. Negara Iblis atau Negara Duniawi (Civitas Terrena atau Diaboli)
Negara in sangat dikecam dan ditolak oleh Augustinus.
E. Kaum Monarkomaken
Istilah Monarkomaken secara umum berarti anti Raja atau menentang Raja.
Dalam hal ini yang dimaksud bukan melawan sistem pemerintahan absolutisme
pada umumnya, melainkan eksesnya.
Memang saat Raja memerintah dengan kekuasaan yang absolut timbul akibat
juga dalam lapangan keagamaan atau kepercayaan, yaitu bahwa Raja dapat
menentukan agama apa yang harus dianut oleh rakyatnya. Sehingga dalam
lapangan agama timbul aliran reformasi. Nama-nama yang terkenal adalah
Luther, Melanchthon, Zwingli dan Chalvin. Intinya mereka tidak setuju dengan
susunan organisasi gereja yang ada.
a. Luther
Ia yang pertama kali melakukan gerakan pembaharuan (1517 M).
Pertama-tama menyerang keburukan gereja, yaitu mengenai hierarki pada
gereja dan pada hukum gereja yang tidak berdasarkan Kitab Suci, dan
yang hanya digunakan untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan
keduniawian saja.
b. Melanchthon
Ia menitikberatkan pada hukum alam, yang dengan langsung mengajar
kepada manusia apa kehendak Tuhan itu. Negara juga mengajarkan
kepada manusia supaya mengenal Tuhan. Jadi negara mempunyai sifat
ketuhanan. Sebab hanya negara yang mempunyai hukum yang me-maksa,
dan negara berada di atas gereja.
c. Zwingli
Ia hendak melindungi semangat negaranya dari pengaruh buruk dari
luar. Menurutnya negara mempunyai hak untuk mengatur sendiri
kehidupan masyarakatnya berdasarkan kemauannya sendiri. Dengan
demikian ajaran Zwingli ini menuju ke arah Demokrasi.
d. Chalvin
tidak ada satu negarapun yang dapat berdiri sendiri tanpa mengadakan
hubungan dengan negara-negara lain.
Negara adalah gabungan daripada orang-orang yang merupakan suatu
kesatuan karena perbuatan yang kemauan atau karena persetujuan umum.
7. Milton
Nama lengkap John Milton
Seorang penyair yang termasyhur
Ketika hidupnya ia mengalami masa pembunuhan raja Charles I. Dan karena
pembelaan-pembelaannya ia menjadi terkenal.
8. Johannes Althusius atau Johan Althaus (1568 1638 M)
Seorang monarkomaken yang Calvinis. Terlihat pada pendapatnya yang
mengatakan bahwa negara seharusnya tidak hanya menyelenggarakan
kepentingan jasmani daripada para warga negaranya, tetapi juga
kepentingan rokhani, agama, kesusilaan, pendidikan dan menetapkan
peraturan tentang tingkah laku manusia.
Buku Politeca Methodice Digesta (Susunan ketatanegaraan yang
sistematis, yang diperkuat dengan contoh-contoh dari sejarah biasa dan
sejarah suci), pada tahun 1610 M)
Negara adalah merupakan kesatuan keluarga dalam bentuknya yang
tertinggi, dan yang mempunyai tujuan beraneka macam, dengan secara
berangsur-angsur kesatuan itu ber-kembang dan akhirnya mencapai
bentuknya sebagai negara.
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan segala
sesuatu yang menuju kepada kepentingan jasmani dan rohani daripada
anggota-anggotan negara, kekuasaan ini ada pada rakyat sebagai kesatuan.
F. Jaman Berkembangnya Hukum Alam
1. Teori Hukum Alam Abad Ke XVII
a. Grotius atau Huge de Groot (1583 1645 M)
Buku De Jure Belli ac Pacis (hukum perang dan damai)
Hukum alam itu adalah suatu peraturan dari akal murni dan karena itu
demikian tetapnya, hingga Tuhan sendiri tidak dapat merubahnya.
Sebab bagaimana bisa terjadi bahwa Yang Maha Esa dapat bertindak
bertentangan dengan apa yang patut menurut akal.
Hukum antarnegara ialah norma-norma apa yang berlaku di antara dua
negara atau lebih, dalam soal apa saja, baik dalam keadaan damai
maupun dalam keadaan perang.
Jadi hukum alam adalah segala ketentuan yang benar dan baik menurut
rasio, dan tidak mungkin salah, lagi pula adil.
Sebagai contoh:
Orang harus menghormati milik orang lain
Orang harus menghormati orang lain
Orang harus mengganti kerugian yang timbul dari kesalahannya
Orang harus menepati janji
Orang harus mengembalikan milik orang lain yang ada padanya
secara tidak sah.
b. Thomas Hobbes (1588 1679 M)
Tujuan Hidup adalah kebahagiaan, itu hanya dapat dicapai dengan cara
berlomba.
Alat untuk mencapai kebahagiaan adalah kekuasaan, kekayaan, nama
baik atau keagungan pribadi dan kawan. Keuasaan terbesar untuk
kepentingan manusia adalah negara.
Menulis buku : 1). De Cive (tentang warga negara)
2). Leviathan (tentang negara)
In Abstracto yaitu manusia itu hidup dalam keadaan alam bebas tanpa
ikatan suatu apapun.
Bellum Omnium Contra omnes adalah peperangan seseorang melawan
seseorang.
c. Dalam keadaan alam bebas atau alamiah itu manusia telah mempunyai
hak-hak alamiah, yaitu hak-hak yang dimiliki manusia secara pribadi.
Hak-hak yang dimaksudkankan adalah:
Hak akan hidup,
Hak akan kebebasan atau kemerdekaan,
Hak akan milik, hak akan memiliki sesuatu.
d. Tugas negara adalah menetapkan dan melaksanakan hukum alam.
Hukum alam di sini dalam pengertiannya yang luas, artinya negara itu
tidak hanya menetapkan dan melaksa-nakan hukum alam saja, tetapi
dalam membuat peraturan atau undang-undang negarapun harus
berpedoman pada hukum alam.
e. Jadi Tugas Negara adalah :
1) Membuat atau menetapkan peraturan (legislatif)
2) Melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan dan mengawasi
pelaksanaan tersebut (eksekutif dan judikatif)
3) Kekuasaan mengatur hubungan dengan negara-negara lain
(federatif).
Ketiga tugas ini disebut Trias Politica.
f. Kriteria bentuk negara dibedakan menjadi:
1) Kekuasaan perundang-undangan diserahkan pada satu orang
(Monarki)
2) Kekuasaan perundang-undangan diserahkan pada beberapa orang /
Dewan (Aristokrasi)
3) Kekuasaan perundang-undangan diserahkan pada masyarakat
seluruhnya atau rakyat, sedang pemerintah hanya menjalankan saja
(Demokrasi)
g. Tujuan Negara adalah bahwa perjanjian masyarakat untuk membentuk
masyarakat dan selanjutnya negara itu tujuannya adalah memelihara
dan menjamin terlaksananya Hak Asasi Manusia.
h. Perbedaan antara pendapat Thomas Hobbes dan John Locke disebabkan
karena:
1) Pandangan yang tidak Subyektif, karena dipengaruhi oleh premis
masing-masing.
2) Hipotesa. Hipotesanya adalah manusia dalam keadaan alamiah.
Thommas Hobbes
:
keadaan alam bebas meliputi sejak
manusia dilahirkan. Manusia menurut kodratnya
hidup tanpa hak, yang dimiliki pada waktu itu baru
sifat-sifatnya saja.
John Locke
: keadaan alam bebas meliputi sejak manusia itu
dilahirkan, manusia menurut kodratnya telah
memiliki hak-hak, yaitu yang disebut hak-hak
asasi.
3) Tujuan daripada perjanjian masyarakat
Thommas Hobbes
:
tujuan
untuk
menyelenggarakan
perdamaian. Segala sesuatu yang mengahalangi
atau merintangi terciptanya dan terseleng-garanya
perdamaian harus diberantas.
John Locke
: tujuannya untuk menjamin atau memelihara
terlaksananya hak azasi. Hal-hal yang melanggar
hak-hak azasi inilah yang harus diberantas.
4) Sifat daripada perjanjian masyarakat
Thommas Hobbes
:
Sifat
langsung.
Artinya
penyelenggarakan perjanjian menyerahkan atau
melepaskan hak atau kemerdekaannya kepada
Raja, tidak melalui masyarakat. Raja di luar
perjanjian, jadi tidak merupakan pihak dalam
perjanjian itu. Dengan demikian Raja tidak terikat
oleh perjanjian.
John Locke
: Sifat bertingkat. Artinya penyelenggara perjanjian
menye-rahkan haknya kepada masyarakat. Tapi
tidak
seluruhnya.
Kemudian
menyerahkan kepada Raja.
masyarakat
5) Keadaan ilmiah
Thommas Hobbes
4. Leon Duguit
Buku Traite de Droit Constitutionel (pelajaran hukum dan negara yang
realistis), Ia tidak mengakui adanya hak subjektif atas kekuasaan, dan menolak
ajaran yang mengatakan bahwa negara dan kekuasaan itu adanya atas
kehendak Tuhan. Ditolaknya juga ajaran perjanjian masyarakat tentang
terjadinya negara dan kekuasaan.
H.Teori Positivisme
Kegagalan daripada para ahli pemikir tentang negara dan hukum dalam
menyelidiki dan menerang-kan asal mula negara, hakekat negara, serta kekuasaan
negara, menimbulkan sikap Skeptis terhadap negara. Dan orang lebih suka
menentukan sikap positif terhadap negara.
1. Hans Kelsen
a. Teori positivisme menyatakan bahwa tak usah mempersoalkan asal mula
negara, sifat serta hakekat negara dan sebagainya, karena kita tidak
mengalami sendiri. Jadi tanpa menying-gungnya.
b. Ilmu Negara harus menarik diri atau melepaskan pemikirannya secara
prinsipil dari tiap-tiap percobaan untuk menerangkan negara serta
bentuknya secara kausal atau sebab musabab yang bersifat abstrak.
2. Kranenburg
Mengatakan bahwa menarik hati dan biasanya sangat pinter jalannya
pertumbuhan serta perkembangan pikiran, yang membawa kesimpulan yang
bersifat skeptis dan negatif ini. Negatif bukan berarti suatu penarikan diri ilmu
negara sebagai ilmu yang sungguh-sungguh, melainkan dilepaskannya semua
usaha percobaan untuk menerangkan tugas pokok tiap ilmu pengetahuan. Dan
menyerahkan kepada ilmu lain, yang secara tegas dipisahkan dari ilmu negara
dan ilmu hukum tatanegara, ialah sosiologi.
I. Teori Modern
Kalau kita hendak menyelidiki atau mempelajari negara, maka baiklah
negara itu dianggap sebagai suatu fakta atau suatu kenyataan, yang terikat pada
keadaan, tempat, dan waktu.
1. Prof. Mr. R. Kranenburg
Negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Negara itu adalah
sekunder, artinya adanya itu menyusul kemudian. Bangsalah yang primer.
Bangsa itu menciptakan organisasi, jadi terbentuknya organisasi tergantung
pada bangsa.
2. Prof. Dr. J.H.A. Logemann
itu pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi atau
menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa. Pertama-tama
negara itu adalah suatu organisasi kekuasaan, maka organisasi ini memiliki
suatu kewibawaan, atau gezag, dalam pengertian dapat memaksakan
kehendaknya kepada semua orang yang diliputi oleh organisasi itu. Yang
primer adalah negara. Sedangkan kelompok manusianya adalah sekunder.
Organisasi itu menciptakan bangsa, maka terbentuknya bangsa tergantung
pada organisasi.