OLEH
D41114308
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.
Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan
menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.
Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah
ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan,
sarana, dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Sistem Transmisi
Data di Darat" dengan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
model
arsitektur
jaringan
yang
dikembangkan
oleh
badan
berfungsi
sebagai
antarmuka
dengan
aplikasi
dengan
berfungsi
untuk
mentranslasikan
data
yang
hendak
sebuah
tanda
bahwa
paket
diterima
dengan
sukses
I.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapakan dapat mengetahui tentang
jenis-jenis Media Transmisi Data yang sering digunakan di darat serta
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Kabel coaxial atau popular disebut coax terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat
dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat
untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau
UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam
jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin
optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial
merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe
komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun
perusahaan.
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial
dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan
ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi
pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa
kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial
datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai
backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya
tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan
thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal
saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.
Coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu
Thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar)
Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin
Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Rentang
Atenuasi
Delay
Jarak
Frekuensi
Khusus
Khusus
Repeater
50 s/Km
2 km
5 s/Km
2 km
4 s/Km
1 9 km
5 s/Km
40 km
Twisted pair
(dengan
0 3,5 kHz
loading)
Twisted pair
(kabel
0 1 MHz
multipair)
Coaxial
Fiber Optic
0 500 MHz
0,2 dB/km @
1kHz
3 dB/km @
1kHz
7 dB/km @
10kHz
180 370
0,2 0,5
THz
dB/km
Thinnet
Thicknet
Twisted
Pair
Fiber Optic
Jangkauan
185 meter
500 meter
100 meter
2000 meter
Transmisi
10 Mbps
10 Mbps
1 Gbps
> 1 Gbps
Cukup
Kurang
Paling
Tidak
fleksibel
fleksibel
fleksibel
fleksibel
Mudah
Mudah
Baik
Baik
Fleksibilitas
Kemudahan
instalasi
Sangat
mudah
Resistensi
terhadap
inferensi
Rentan
Sulit
Tidak
terpengaruh
stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi
bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya
cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar
terbaru memerlukan 4 derajat ruang.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi
dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit
lainnya diantaranya adalah:
a. Distribusi siaran televisi
b. Transmisi telepon jarak jauh
c. Jaringan bisnis swasta
Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
a. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay)
kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di
tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang
berkaitan dengan control error dan flow control.
b. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah
menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan
transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.
Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi
dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama,
sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat. Programprogram ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun,
dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan,
public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara
eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh
jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi
besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru
untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS), dimana pada
aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara langsung
kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima,
maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau
sedang dalam taraf perencanaan.
kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah
situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya,
aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk organisasiorganisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk
pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal
(VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada
beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu
stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap
pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan.
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada
1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam,
meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan
manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan
mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan
menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk
transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2
GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan
sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink
berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi
yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyalsinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus
ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun
menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia
karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya
gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi
(uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band
frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi
penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band
ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz.
(uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini
mengalami
masalah-masalah
atenuansi
yang
lebih
besar
namun
akan
memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).
Radio Broadcast
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro
yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang
mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena
parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi
dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang
tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz
sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk
komunikasi broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik
berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30
MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan
mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak
seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran
radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya
yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur.
Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat
menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat
penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
Infra Merah
Gambar 8. Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai
Gambar 9. Aplikasi nyata media transmisi Bluetooth yang sering kita jumpai
Bluetooth
Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini mulai menggusur dominasi
infrared untuk perangkat bergerak(HP, PDA), teknologi ini sudah dikembangkan
oleh sebua konsursium yaitu bluetooth special Interest Group (SIG). Cakupan
Bluetooth bisa mencapai 10 meter dan tidak terhalang flesibelitas media, berbeda
dengan media lainya seperti infrared atau Wi-Fi, Bluetooth memungkinkan
koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer. Bluetooth
dapat dibuat membentuk PAN atar perangkat seperti computer, HP, PDA Kamera,
bar-code reader, perangkat audio video bahkan sampai perangkat dapur.
Bluetooth bekerja dengan menggunakan signal radio pada frekuensi 2,4
Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretensi maka Bluetooth
bekerja dengan cara spread spectrum frequency hopping (SSFH). Pada saat
perangkat Bluetooth akan terkoneksi maka perangkat harus melakukan hopping
sequence agar dapat saling mengenali. Secara teoritis kecepatannya 1 Mbps,
namun kecepatan efektifnya hanya 721 Kbps, ini untuk standar Bluetooth 1.1,
sedangkan untuk standar 1.0 mempunyai kecepatan hanya 420 Kbps Pemakaian
Bluetooth sampai saat ini sudah sangat luas, diantaranya
Wireless headset
Dahulu teknologi ini digunakan untuk HP, dimana penggunaan headset
dengan menggunakan Bluetooth dapat mengakses tanpa batas, teknologi
ini memungkinkan pengguna dapat menggunakan fasilitas HPnya
walaupun HPnya berada di dalam tas atau koper.
Internet Bridge
Teknologi ini juga memungkinkan HP untuk memanfaatkan kemampuan
Dial-Up Networking yang ada pada PC, memungkinkan kita didalam
jaringan PAN untuk terkoneksi ke internet tanpa menggunakan media
kabel jaringan. Fungsinya hampir sama dengan fasilitas Infrared untuk
sebagai media penghubung ke Internet, namun bedanya perangkat tersebut
dapat digunakan tanpa harus berhadapan.
File Exchange
Memungkinkan membentuk sebuah NT tanpa harus dipusingkan dengan
setting domainya terlebih dahulu, misalnya : pada sebuah seminar si
pada
caranya
mengurus
data,
secara
teoritis
dapat
infrared akan memberikan nama yang unik sementara pada kedua alat tersebut.
Bluetooth dan Wi-Fi memiki sedikit perbedaan dibandingkan dengan koneksi
infrared, Bluetooth dan Wi-Fi dapat berfungsi didalam jaringan dimana terdapat
banyak device, dan diberi nama yang unik agar tidak bentrok. Agar dapat masuk
dan terkoneksi dengan suatu jaringan maka device dengan Bluetooth dan Wi-Fi
harus dilakukan konfigurasi yang harus diatur secara benar agar terjadi pairing
dengan kedua interkoneksi ini.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Transmisi data adalah proses pengiriman ( penularan/ penyebaran ) data
dari pengirim (transmitter) ke penerima (receiver) dengan melalui
sebuah Media Transmisi.
2. Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim
dan penerima informasi (data).
3. Media Transmisi yang digunakan di darat pada dasarnya terbagi atas
dua jenis, yaitu media transmisi Guided dan media transmisi Unguided.
4. Media Transmisi Guided menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas
secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan
fiber-optic cable (kabel serat optik).
III.2
Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu pembaca
dalam lebih memahami mengenai Media Transmisi. Kami juga ingin
mendengar saran dan kritik dari pembaca menegenai makalah ini agar kami
kedepannya dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
agry_alfiah.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+2+-+TRANSMISI+DATA.pdf
blog.unsri.ac.id/Novar/komunikasi-data/jenis...transmisi-data/docx/26983/
deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/Bab4-mediatransmisi.pdf
https://chemid999.files.wordpress.com/2010/11/media-transmisi.doc
https://depatigayur.files.wordpress.com/2012/11/komunikasi-data.docx
med.unhas.ac.id/neo/materi-kuliah/komdat/HZ_Ch3a.TransmisiData.pdf
staff.uny.ac.id/sites/default/files/MEDIA%20TRANSMISI%20DATA.pdf
www.academia.edu/14859583/Pengertian_Transmisi_Data
www.g-excess.com Sains