Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

JARINGAN TELEKOMUNIKASI TELEPON


Sistem Transmisi Data di Darat

OLEH

JORDY APRILLIANZA BUDIANG

D41114308

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.
Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan
menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.
Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah
ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan,
sarana, dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Sistem Transmisi
Data di Darat" dengan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Makassar, 7 Mei 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pernah mendengar kata internet? Internet sudah tidak familiar lagi terutama
bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia IT. Pada jaman modern ini,
internet merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering
digunakan manusia. Internet merupakan salah satu jenis jaringan yang
berkembang dengan menggunakan tipe jaringan nirkabel atau wireless.
Di dunia perkembangan jaringan dari tahun ke tahun berkembangan sangat
pesat. Mulai dari pertama kali muncul jaringan komputer menggunakan
kabel hingga sekarang tanpa kabel atau nirkabel. Jaringan kabel memiliki
banyak masalah yang di keluhkan para pengguna. Mulai dari koneksi yang
tidak stabil, akibat kontruktur kabel yang jelek hingga masalah yang lebih
komplek.
Semua hal itu, mengakibatkan kinerja manusia menjadi terhambat.
Sehingga, pada jaman yang modern ini, manusia menginginkan sebuah
teknologi yang mempermudah kerja mereka sehingga lebih efektif dan
efisien. Dengan demikian, para pencinta dunia IT melakukan perkembangan
jaringan nirkabel, dimana jaringan ini merupakan solusi terhadap komunikasi
yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer / laptop / printer / dan alat
komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. Lapisan-lapisan
komunikasi data biasanya menggunakan standar OSI. Model referensi
jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah
sebuah

model

arsitektur

jaringan

yang

dikembangkan

oleh

badan

International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun


1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari (Open System Interconnection).
Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis OSI" (OSI Seven Layer
Models).

Gambar 1. OSI Model


Application

berfungsi

sebagai

antarmuka

dengan

aplikasi

dengan

fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses


jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Presentation

berfungsi

untuk

mentranslasikan

data

yang

hendak

ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan


melalui jaringan.
Session berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi
nama.
Transport berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data seta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat

sebuah

tanda

bahwa

paket

diterima

dengan

sukses

(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang


hilang di tengah jalan.
Network berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti
halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi
dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media
Access Control (MAC).
Physical berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitek jaringan (Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan
bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media
kabel atau radio.
Media transmisi merupakan bagian dari lapisan paling bawah dari lapisanlapisan OSI yaitu Physical. Media transmisi ini merupakan bagian dasar yang
paling diutamakan sebelum memulai transmisi data. Di sisi lain, media
transmisi ini sulit dikuasai oleh para programmer atau bahkan diabaikan
karena dianggap hanya untuk pekerja kasar. Padahal media transmisi
merupakan dasar sebelum memulai membangun jaringan untuk melakukan
transmisi data.
Dalam proses pentransmisian suatu data yang berisi informasi dari suatu
tempat ke tempat lainnya dibutuhkan sebuah saluran atau media transmisi.
Pada saat ini, sudah terdapat banyak sekali media transmisi yang digunakan.
Dalam makalah ini, akan lebih mengkhusukan membahas media transmisi
data yang paling banyak digunakan di darat seperti kabel coaxial, UTP/STP,
Fiber Optic, Wireless dan sebagainya.

I.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas
pada makalah ini adalah:
1. Apa definisi Transmisi Data?
2. Apa yang dimaksud dengan Media Transmisi?
3. Apa saja jenis-jenis Media Transmisi yang digunakan di darat?
4. Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided?
5. Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Unguided?
I.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui definisi Transmisi Data.


Mengetahui apa yang dimaksud dengan Media Transmisi.
Mengetahui jenis-jenis Media Transmisi yang digunakan di darat.
Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis Guided.
Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis Unguided.

I.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapakan dapat mengetahui tentang
jenis-jenis Media Transmisi Data yang sering digunakan di darat serta
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Definisi Media Transmisi


Transmisi data adalah proses pengiriman ( penularan/ penyebaran ) data dari
pengirim (transmitter) ke penerima (receiver). Transmisi data terjadi antara
transmitter dan receiver melalui beberapa media transmisi.
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu
diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan
berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi
digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara
pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat
elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media
transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media
transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel.
Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika,
data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam
pengiriman data, dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua,
yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi
terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided
transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang
menggunakan sistem gelombang.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal
sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut:
Bandwidth (Lebar Pita). Semakin besar maka semakin banyak pula data
yang dapat dikirimkan.

Transmision Impairement (Kerusakan transmisi). Untuk media terpadu,


kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari
pada kabel coaxial, dan coaxial mengamami kerusakan data lebih banyak
daripada fiberoptik.
Interference (Interferensi). Interferensi dari sinyal damal pita frekuensi
yang saling Overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak
sebuah sinyal.
Jumlah Penerima (receiver). Sebuah media terpadu dapat digunakan untuk
membawa sebuah hubungan piont-to-point atau sebuah hubungan yang
dapat digunakan secara bersama-sama.
Pada dasarnya Media Transmisi yang paling banyak digunakan di darat dibagi
menjadi 2, yaitu Media Transmisi Guided dan Media Transmisi Unguided.
II.2 Media Transmisi Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara
fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic
cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan
dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan
konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran
listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam
bentuk cahaya.
a. Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa
disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut
UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair
lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel
terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya
terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak,
tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial.
Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

Shielded Twisted-Pair (STP)

Gambar 2. Shielded Twisted-Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi


tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki
resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu
meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki
kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan
STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal,
sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian
dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya,
melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat
menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai
layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan
sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan
jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa
bantuan device penguat (repeater).
Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan
coaxial
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Unshielded Twisted-Pair (UTP)


Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan
rendah. Contoh: kabel telepon.
Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat
dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital
dengan bandwidth hingga 4 MHz.
Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan
bandwidth hingga 100 MHz.

Gambar 3. Unshielded Twisted-Pair (UTP)

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang


kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini
semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasanganpasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel
UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan
yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan
impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya
seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43
cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitekturarsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

Kecepatan dan keluaran: 10 100 Mbps


Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang,
ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan
kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari
media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya
para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang
efektif dan cukup diandalkan.

Categori UTP dan STP Cable

b. Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Gambar 4. Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Kabel coaxial atau popular disebut coax terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat
dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat
untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau
UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam
jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin
optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial
merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe
komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun
perusahaan.
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial
dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan
ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi

pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa
kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial
datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai
backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya
tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan
thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal
saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.
Coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu
Thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar)
Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial gemuk)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3


10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, kabel jenis ini
biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat
ThickNet.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi
dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
lumayan lebar).

Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau


berupa populated segments.

Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).


Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal
ini repeaters.

Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).

Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

Setiap segment harus diberi ground.


Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat
(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Dual 2.2GHz RG-6 Coaxial Cable

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial Kurus)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin
Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.


Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

c. Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Gambar 5. Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan


untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber
optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik
pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah
cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,
mencapai gigabits per second;
Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar;
Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan
perlakuan refresh atau diperkuat;
Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau
bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative
murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang
memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar
1/250 tebal rambut manusia)
Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass,
dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber
dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang
berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.

Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang


memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya
sedikit murah.
Kontruksi kabel fiber optic
Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyalsinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai
tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin
beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua
kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.

Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.


Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding.
Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250
sampai 900 micron.
Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat
menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama
instalasi
Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Tabel 1. Karakteristik Titik-Ke-Titik Media Terpandu

Rentang

Atenuasi

Delay

Jarak

Frekuensi

Khusus

Khusus

Repeater

50 s/Km

2 km

5 s/Km

2 km

4 s/Km

1 9 km

5 s/Km

40 km

Twisted pair
(dengan

0 3,5 kHz

loading)
Twisted pair
(kabel

0 1 MHz

multipair)
Coaxial
Fiber Optic

0 500 MHz

0,2 dB/km @
1kHz
3 dB/km @
1kHz
7 dB/km @
10kHz

180 370

0,2 0,5

THz

dB/km

Tabel 2. Perbandingan Jenis Kabel


Karakteristik
Biaya/harga

Thinnet

Thicknet

Lebih mahal Lebih mahal


dari twisted dari thinnet

Twisted
Pair

Fiber Optic

Paling murahPaling mahal

Jangkauan

185 meter

500 meter

100 meter

2000 meter

Transmisi

10 Mbps

10 Mbps

1 Gbps

> 1 Gbps

Cukup

Kurang

Paling

Tidak

fleksibel

fleksibel

fleksibel

fleksibel

Mudah

Mudah

Baik

Baik

Fleksibilitas
Kemudahan
instalasi

Sangat
mudah

Resistensi
terhadap
inferensi

Rentan

Sulit
Tidak
terpengaruh

II.3 Media Transmisi Unguided


Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa
menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana
adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan
receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana
pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana
sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. Tiga
macam wilayah frekuensi, antara lain:
a. Gelombang mikro (microwave) 2 40 Ghz
b. Gelombang radio 30 Mhz 1 Ghz
c. Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat
dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan
energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan,
antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media
transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
a. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
b. Gelombang Mikro Satelit
c. Radio Broadcast
d. Infra Merah
e. Bluetooth
f. WiFi
Gelombang Mikro Terrestrial
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola 'dish'.
Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar
pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena

gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah


untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk
mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang
mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak
tertentu.
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa
telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic.
Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada
coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis
pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi
maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek
antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur
data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat
digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur
gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama,
melalui perusahaan telepon local.
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum
elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah
rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi
rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama
kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah
jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi
meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguangangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya
popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan
interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi
diatur dengan ketat.

Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah


band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada
frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz
digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga
digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local;
sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial.
Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk
saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz.
Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang
lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak
pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin
kecil dan murah.
Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver
gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground
station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier
dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain
(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band
frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
a. Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena
dari dua stasiun bumi
b. Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan
sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit
stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi
tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi

stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi
bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya
cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar
terbaru memerlukan 4 derajat ruang.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi
dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit
lainnya diantaranya adalah:
a. Distribusi siaran televisi
b. Transmisi telepon jarak jauh
c. Jaringan bisnis swasta
Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
a. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay)
kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di
tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang
berkaitan dengan control error dan flow control.
b. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah
menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan
transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.

Gambar 6. Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit

Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi
dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama,
sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat. Programprogram ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun,
dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan,
public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara
eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh
jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi
besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru
untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS), dimana pada
aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara langsung
kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima,
maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau
sedang dalam taraf perencanaan.

Gambar 7. Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit


Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon
pada jaringan telepon umum. Juga merupakan media yang optimum untuk
kegunaan luas dalam sambungan langsung internasional dan mampu bersaing
dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional jarak jauh.
Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit
membagi kapasitas total menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu

kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah
situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya,
aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk organisasiorganisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk
pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal
(VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada
beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu
stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap
pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan.
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada
1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam,
meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan
manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan
mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan
menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk
transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2
GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan
sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink
berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi
yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyalsinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus
ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun
menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia
karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya
gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi
(uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band
frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi
penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band

ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz.
(uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini
mengalami

masalah-masalah

atenuansi

yang

lebih

besar

namun

akan

memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

Radio Broadcast
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro
yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang
mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena
parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi
dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang
tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz
sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk
komunikasi broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik
berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30
MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan
mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak
seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran
radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya
yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur.
Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat
menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat
penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
Infra Merah

Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver


(transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam
jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya
langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan
gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi
terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang
ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang
berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak
diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini
digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol
tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak
tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah
akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas
panjang gelombang cahaya merah.
Konsorsium yang mengatur dan megurusi infrared adalah IrDA (Infrared Data
Associate), memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm.
Sinar yang dihasilkan dan dipancarkan didapatkan dari sebuah lampu LED biasa
yang dapat diproduksi dengan sangat murah.
Ada dua versi yaitu versi 1.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 115,2 kbps,
sementara versi 2.0 memiliki kecepatan 0,576 hingga 1,152 Mbps
Kekurangan Infrared :
Setiap devices harus terarah dan bertatap muka langsung karena infrared
menggunakan sinyal terarah dan biasnya hanya 30 derajat.
Teknologi yang cukup tua, kecepatan yang sangat terbatas.
Jarak yang sangat terbatas dan tidak fleksibel, mobiles

Gambar 8. Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai

Gambar 9. Aplikasi nyata media transmisi Bluetooth yang sering kita jumpai
Bluetooth

Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini mulai menggusur dominasi
infrared untuk perangkat bergerak(HP, PDA), teknologi ini sudah dikembangkan
oleh sebua konsursium yaitu bluetooth special Interest Group (SIG). Cakupan
Bluetooth bisa mencapai 10 meter dan tidak terhalang flesibelitas media, berbeda
dengan media lainya seperti infrared atau Wi-Fi, Bluetooth memungkinkan
koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer. Bluetooth
dapat dibuat membentuk PAN atar perangkat seperti computer, HP, PDA Kamera,
bar-code reader, perangkat audio video bahkan sampai perangkat dapur.
Bluetooth bekerja dengan menggunakan signal radio pada frekuensi 2,4
Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretensi maka Bluetooth
bekerja dengan cara spread spectrum frequency hopping (SSFH). Pada saat
perangkat Bluetooth akan terkoneksi maka perangkat harus melakukan hopping
sequence agar dapat saling mengenali. Secara teoritis kecepatannya 1 Mbps,
namun kecepatan efektifnya hanya 721 Kbps, ini untuk standar Bluetooth 1.1,
sedangkan untuk standar 1.0 mempunyai kecepatan hanya 420 Kbps Pemakaian
Bluetooth sampai saat ini sudah sangat luas, diantaranya
Wireless headset
Dahulu teknologi ini digunakan untuk HP, dimana penggunaan headset
dengan menggunakan Bluetooth dapat mengakses tanpa batas, teknologi
ini memungkinkan pengguna dapat menggunakan fasilitas HPnya
walaupun HPnya berada di dalam tas atau koper.
Internet Bridge
Teknologi ini juga memungkinkan HP untuk memanfaatkan kemampuan
Dial-Up Networking yang ada pada PC, memungkinkan kita didalam
jaringan PAN untuk terkoneksi ke internet tanpa menggunakan media
kabel jaringan. Fungsinya hampir sama dengan fasilitas Infrared untuk
sebagai media penghubung ke Internet, namun bedanya perangkat tersebut
dapat digunakan tanpa harus berhadapan.
File Exchange
Memungkinkan membentuk sebuah NT tanpa harus dipusingkan dengan
setting domainya terlebih dahulu, misalnya : pada sebuah seminar si

pembicara akan membagikan file presentasinya dan pembicara cukup


mengaktifkan fasilitas Bluetoothnya pada komputernya dan para peserta
dapat melakukan file transfer seizin ,pemilik dengan otentikasi
Sinkronisasi
Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari PC, PDA, HP,
sampai dengan peralatan dapur
Kelemahan
Terletak

pada

caranya

mengurus

data,

secara

teoritis

dapat

mengkoneksikan 7 perangkat secara langsung, tetapi manejemen datanya


hanya memungkinkan dua perangkat sementara yang lain menunggu.

WiFi (Wireless Fidelity)


Wireless Fidelity, teknologi ini pada awalnya untuk menghilangkan keruwetan
kabel dalam membangun sebuah jaringan computer, Wi-Fi bekerja pada frekuensi
sama dengan Bluetooth yaitu pada 2,4 Ghz, namun bedanya Bluetooth
menggunakan spread spectrum frequency hopping (SSFH), sedangkan Wi-Fi
menggunakan direct sequence spread spectrum (DSSS), Intinya spread pada Wi-Fi
akan lebih stabil dan tentunya lebih cepat dibandingkan dengan Bluetooth . Wi-Fi
memiliki kelemahan yang sangat mengangu seperti masalah keamanan yang dapat
di bajak ditengan jalan, dan rentan terhadap konflik dengan perangkat lain dalam
waktu yang bersamaan. Wi-Fi, dikenal dengan standar IEEE 802.11b, mulai luas
dioperasikan dan beberapa operator di Amerika Serikat mengope-rasikannya
secara hot spot di berbagai lokasi seperti Bandar udara, kampus, hotel, coffee shop
dll. Wi-Fi sendiri masih mengandung beberapa kelemahan .
Infrared, Bluetooth, Wi-Fi semuanya harus melakukan pengenalan dengan
device yang akan bertukar data, istilah ini disebut dengan pairing. Device
infrared pastilah sangat terbatas pada koneksi point-to-point dan memiliki proses
pairing yang termudah , ketika terjadi kontak sinar infrared, maka protocol

infrared akan memberikan nama yang unik sementara pada kedua alat tersebut.
Bluetooth dan Wi-Fi memiki sedikit perbedaan dibandingkan dengan koneksi
infrared, Bluetooth dan Wi-Fi dapat berfungsi didalam jaringan dimana terdapat
banyak device, dan diberi nama yang unik agar tidak bentrok. Agar dapat masuk
dan terkoneksi dengan suatu jaringan maka device dengan Bluetooth dan Wi-Fi
harus dilakukan konfigurasi yang harus diatur secara benar agar terjadi pairing
dengan kedua interkoneksi ini.

BAB III
PENUTUP

III.1

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Transmisi data adalah proses pengiriman ( penularan/ penyebaran ) data
dari pengirim (transmitter) ke penerima (receiver) dengan melalui
sebuah Media Transmisi.
2. Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim
dan penerima informasi (data).
3. Media Transmisi yang digunakan di darat pada dasarnya terbagi atas
dua jenis, yaitu media transmisi Guided dan media transmisi Unguided.
4. Media Transmisi Guided menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas
secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan
fiber-optic cable (kabel serat optik).

5. Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetik tanpa


menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana
adalah gelombang radio, satelit, Infra Merah, Bluetooth, dan WiFi.

III.2

Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu pembaca
dalam lebih memahami mengenai Media Transmisi. Kami juga ingin
mendengar saran dan kritik dari pembaca menegenai makalah ini agar kami
kedepannya dapat lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

agry_alfiah.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+2+-+TRANSMISI+DATA.pdf
blog.unsri.ac.id/Novar/komunikasi-data/jenis...transmisi-data/docx/26983/
deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/Bab4-mediatransmisi.pdf
https://chemid999.files.wordpress.com/2010/11/media-transmisi.doc
https://depatigayur.files.wordpress.com/2012/11/komunikasi-data.docx
med.unhas.ac.id/neo/materi-kuliah/komdat/HZ_Ch3a.TransmisiData.pdf
staff.uny.ac.id/sites/default/files/MEDIA%20TRANSMISI%20DATA.pdf
www.academia.edu/14859583/Pengertian_Transmisi_Data
www.g-excess.com Sains

Anda mungkin juga menyukai