LUBRICATION
2. Pendingin
Di dalam engine, pelumas juga berfungsi sebagai zat penukar panas
antara bagian-bagian yang terpanasi akibat pembakaran (misal:
piston) dan sistem pelepas panas (misal: jacket pendingin dll). Pada
sistem yang lain, pelumas sebagai pelepas panas dari hasil gesekan
atau kerja mekanik lainnya.
3. Anti korosi / karat
Baik dari hasil degradasi pelumas atau akibat kontaminasi hasil
pembakaran, pelumas bisa bersifat asam dan menjadikan korosi
pada logam. Adanya uap air dapat juga menyebabkan karat pada
besi. Oleh sebab itu pelumas harus bisa menanggulangi efek-efek
tersebut.
4. Pembersih
Pelumas juga sebaiknya bisa mencegah terjadinya fouling serpihanserpihan yang dihasilkan dari proses mekanis, dari hasil degradasi
pelumas itu sendiri maupun dari hasil proses pembakaran. Apa yang
disebut deposit adalah seperti karbon padat, varnish atau endapan.
Ini dapat mengganggu pengoperasian alat. Kasus ekstrem adalah
ring piston tidak bisa bergerak, dan aliran minyak tersumbat, hal ini
bisa terjadi jika minyak pelumas tidak mampu mencegah hal ini.
Pencegahan deposit dan juga dispersi kontaminan termasuk dalam
kategori ini
5. Perapat (Sealing)
Minyak pelumas seharusnya dapat juga menjadi seal antara piston
dan silinder (piston ke ring dan ring ke dinding silinder).
6. Bantalan / baffer
Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan.
Biasanya terjadi jika dua buah gear saling bertemu / berbenturan,
sehingga tumbukan / benturan tidak terjadi secara paksa / kasar.
Pelumas
Bahan dari pelumas pada dasarnya terbuat dari:
1. Lemak hewani : minyak ikan, lemak sapi, dll.
2. Minyak nabati : minyak jarak, minyak kelapa,
3. Minyak mineral : minyak bumi, batubara, dll
4. Minyak sintetis : silikon, poliglikol, diester, dll
LUBE ADDITIVES
Beberapa zat additive untuk berbagai keperluan (hal.8):
1. VI Improver
misal: poliisobutena, polimetakrilat, dll.
2. Detergent
misal: sulfonat, tiofosfonat, fenat, dll.
3. Dispersant
misal: kopolimer, polimer hidrokarbon,
4. Anti oksidant misal: hindered phenols, beberapa amina.
5. Anti korosi
misal: zink diorgano ditiofosfat, dll.
6. Anti karat
misal: asam alkenil suksinat, amina fosfat.
7. Anti busa
misal: silikon, kopolimer organik, dll.
8. Penurun titik tuang misal: polimetakrilat, poliakril amida.
9. Anti denyit, anti noda, anti dengking, dan anti tekanan ekstrem,
dll.
PELUMASAN
Keausan ini akibat reaksi kimia dari logam dari lapisan gesekan
dengan zat kimia lain yang ada, yang mungkin ada dalam
komposisi minyak pelumas.
6. Aus akibat abrasi
HIDRODINAMIS
HIDROSTATIS
F
d
F
so =
dL
L
Bahan Lapisan
Baja keras pada baja keras
Baja keras pada perunggu /metal anti gesek
Baja pada perunggu/ metal anti gesek
Baja pada besi tuang
s0 < (N / mm2)
15
9
6
2,50