Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Saat ini Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang.

Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya sarana dan
prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga
listrik merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun
untuk kebutuhan industri. Hal ini disebabkan karena tenaga listrik mudah untuk
ditransportasikan dan dikonversikan ke dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan
tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
Setiap perusahaan listrik harus berupaya meningkatkan keandalan secara
terus menerus. Tingkat keandalan direpresentasikan antara lain, indikator sering
terjadinya pemadaman. Indikasi lama gangguan penyebab utama pemadaman
adalah gangguan pada sistem tenaga listrik yang tidak dapat dihindarkan. Macammacam

gangguan

adalah salah satunya gangguan hubung singkat dimana

gangguan hubung singkat y a n g dapat terjadi antar fasa (3 fasa atau 2 fasa)
atau 1 fasa ke tanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen yang dapat
merusak peralatan.
Sistem transmisi jaringan tenaga listrik adalah salah satu bagian terpenting dari
penyaluran tenaga listrik. Sistem transmisi sendiri merupakan sistem dinamis
kompleks yang parameter-parameter dan keadaan sistemnya berubah secara terus
menerus. Oleh karena itu strategi pengamanan harus disesuaikan dengan perubahan
dinamis tersebut dalam hal desain dan setting peralatannya.
Pada jaringan saluran transmisi ini seringkali terjadi gangguan baik gangguan
yang terjadi akibat kesalahan manusia maupun gangguan yang terjadi akibat kejadian
1

alam. Gangguan yang terjadi pada jaringan transmisi dapat berupa hubung singkat,
beban lebih, surja petir, topan, cuaca buruk dan lain-lain.
Untuk mengatasi gangguan gangguan yang terjadi diperlukan penerapan dan
penggunaan alat proteksi yang tepat sehingga kontinuitas pelayanan tidak terganggu
begitu lama. Rele

sebagai salah satu bagian penting dalam sistem pengamanan

jaringan transmisi harus mempunyai kemampuan mendeteksi adanya gangguan pada


semua keadaan yang kemudian memisahkan bagian sistem yang terganggu tersebut,
sehingga dapat meminimalkan kerusakan pada bagian yang terganggu dan mencegah
gangguan meluas ke jaringan lain yang tidak terganggu.
Permasalahan utama rele selain sensitivitas adalah mengenai koordinasi yang
berguna untuk menentukan operasi rele untuk masing-masing lokasi gangguan yang
memungkinkan adanya koordinasi tanpa memakan waktu delay yang lama.
Koordinasi pada intinya adalah memilih dan menentukan setting waktu untuk
menentukan daerah proteksi terhadap gangguan yang terjadi. Koordinasi rele
proteksi diharapkan mampu melokalisir dan mengisolasi daerah yang terganggu
sehingga dapat mengurangi jumlah pemadam bagi konsumen.
Perkembangan dan peningkatan jumlah beban yang harus disuplay oleh PT.
PLN di pekanbaru menuntut suatu sistem yang dapat kontinu dalam mensuplay beban
sehingga diperlukanlah koordinasi setting rele pada sistem transmisi untuk mengatasi
gangguan-gangguan yang terjadi.

1.2

Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang akan dibahas, diantaranya yaitu:
1. Menghitung dan menganalisa penyetelan rele jarak dan rele 0CR-GFR pada
jaringan transmisi
2. Simulasi penyetelan

relai

jarak

dan

menggunakan digsilent powerfactory 14.1.3


1.3

Batasan Masalah
2

OCR-GFR

dilakukan

dengan

Dalam penelitian ini agar masalah yang akan dibahas menjadi jelas dan tidak
banyak menyimpang dari topik yang akan dibahas, maka dalam penulisan dibatasi
oleh:
1. Hanya membahas rele koordinasi rele jarak dan rele OCR-GFR yang berada
pada jaringan transmisi 150 kV Garuda Sakti Teluk Lembu
2. Gangguan yang ditinjau hanya gangguan hubung singkat
3. Koordinasi relai dilihat menggunakan sofware digsilent powerpactory 14.1.3
1.4

Tujuan Penelitian
Tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan kajian evaluasi terhadap

koordinasi rele yang optimal pada jaringan transmisi 150 kV.

1.5

Manfaat Penelitian

Adapun kontribusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi penyetelan yang lebih
tepat terhadap proteksi jaringan transmisi 150 kV PT.PLN
2. Menjadi referensi pengembangan kualitas sistem tenaga pada suatu jaringan
listrik setelah dilakukan penyetelan yang tepat.
1.6

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah:

Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini memuat uraian tentang dasar dasar teori yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini yang mendukung terhadap
koordinasi relai pada jaringan transmisi 150 kV.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini dibahas tentang studi literatur, jenis data yang dibutuhkan,
prosedur penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini dilakukan analisa serta penjelasan mengenai penelitian yang
telah dilakukan dengan menampilkan data data yang telah diolah.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini menampilkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan saran yang diberikan penulis.

Anda mungkin juga menyukai