Dibuat oleh :
Kelompok 4
Sri putri
Nadaa rusli
Frans swendi
Donysius
Ilal
Nanda
Wendra
Hendy
Kota Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau Kota Pekanbaru berbatasan dengan
Kabupaten Pelalawan dan Kampar di sebelah utara, Kabupaten Pelalawan dan Siak di sebelah
timur, Kabupaten Kampar di sebelah barat dengan luas wilayah 632,26 km2. Kota Pekanbaru
terletak antara 101014' - 101013' Bujur timur dan 025' - 045' Lintang Utara. Dengan
ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter. Permukaan wilayah bagian utara landai
dan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter.
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara
34,1 C - 35,6 C dan suhu minimum antara 20,2 0 C - 23,0 0 C. Curah hujan antara 38,6 435,0 mm/tahun dengan keadaan musim berkisar :
Musim hujan jatuh pada bulan Januari s/d April dan September s/d Desember.
Musim Kemarau jatuh pada bulan Mei s/d Agustus
Kelembapan maksimum antara 96 % - 100 %, kelembapan minimum antara 46 % - 62 %.
(BPS Kota Pekanbaru, 2003).
Menurut Riswandi,2006 Kota Pekanbaru terletak pada ketinggian rata-rata 5 meter di
ataspermukaan air laut, hanya daerah-daerah tertentu yang letaknya lebih tinggi dari
ketinggian rata-rata, yaitu daerah di sekitar Bandar Udara Sultas Syarif Kasim II dengan
ketinggian 26 meter di atas permukaan air laut dan di bagian Utara dan Timur Kota
Pekanbaru. Topografi di Kota Pekanbaru berdasarkan kelas kelerengan dapat digolongkan
menjadi empat bagian yaitu:
0 % - 2 % : merupakan wilayah yang datar
2 % - 15 % : landai sampai berombak
15 % - 40 % : berombak sampai bergelombang
di atas 40 % : bergelombang sampai berbukit.
Secara umum kondisi wilayah Kota Pekanbaru merupakan dataran rendah dengan kemiringan
lereng 0 persen - 2 persen. Beberapa wilayah di bagian Utara dan Timur memiliki morfologi
bergelombang dengan kemiringan di atas 40 persen. Ditinjau dari kondisi topografi wilayah
perencanaan Kota Pekanbaru, kelerengan 0-20 persen sampai dengan 2-15 persen mencakup
luasan yang cukup besar yaitu 566,56 ha atau 89,61 persen dari luas wilayah secara
keseluruhan. Dengan kondisi lahan datar yang cukup luas ini menunjukkan secara fisik, Kota
Pekanbaru mampu menampung berbagai pembangunan kota.
Penataan ruang kawasan perkotaan diselenggarakan untuk (1) mencapai tata ruang kawasan
perkotaan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam pengembangan kehidupan
manusia. (2) Meningkatkan fungsi kawasan perkotaan secara serasi, selaras, dan seimbang
artinya pada kawasan perkotaan, masyarakat sudah tidak dapat lagi merasakan kenyamanan
yang nantinya juga akan menimbulkan permasalahan-permasalahan psikologis bagi manusia
di kawasan perkotaan. Pencemaran udara juga menjadi bagian dari penurunan kualitas
lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan industri, jumlah kendaraan bermotor yang terus
bertambah dan berbagai jenis aktifitas masyarakat.
http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/1143