Anda di halaman 1dari 4

Prinsip kerja alternator

Kali ini kembali ke topik masalah electric system, kita akan membahas tentang alternator.
Alternator mempunyai peranan penting dalam sistem charging sebuah unit. Charging
System digunakan untuk mengembalikan kondisi battery agar selalu siap digunakan. Hal
ini disebabkan kapasitas battery tidak mungkin digunakan secara terus menerus.
Prinsipnya, tegangan yang dihasilkan alternator diatur oleh regulator sehingga
sesuai dengan karakteristik sistem kelistrikannya pada unitnya. Adapun arus yang masuk
ke battery (sebagai arus pengisian) dapat dimonitor melalui A meter atau charging lamp
yang dihubungkan serie dengan terminal R alternator dan terminal ACC starting switch.

Prinsip kerjanya adalah :


a. Field coil ( rotor coil ) mendapat arus penguat sehingga pada rotor coil timbul medan
magnet.
b. Bila alternator diputar oleh engine, maka medan magnet pada rotor coil akan dipotong
oleh konduktor pada staior coil. Sehingga pada stator coil akan timbul arus listrik.
c. Tegangan bolak balik yang keluar dari stator kemudian diserahkan oleh diode
sehingga menjadi arus searah.
Fungsi semi conductor regulator adalah mengontrol arus penguat ke field coil ( rotor
coil ) sehingga tegangan yang dihasilkan alternator antara 27.5 s/d 29.5 volt.
Prinsip kerja regulator adalah sebagai berikut :

a. Bila starting switch posisi ON, maka arus dari battery akan mengalir ke rotor coil.
Jalannya arus penguat adalah :
Battery B R rotor coil F T1 E
b. Setelah rotor coil menjadi magnet dan alternator diputar oleh engine, maka dari
alternator akan menghasilkan tegangan.

c. Bila out put voltage dari alternator masih kecil amka arus yang keluar dari alternator
akan memperkuat medan magnet pada rotor coil, sehingga out put voltage dari
alternator naik. Out put voltage dari alternator adalah sebanding dengan putaran dan
kekuatan medan magnetnya.
d. Saat tegangan mencapai 29,5 volt maka voltage drop di V3 akan
menyebabkan zener diode mendapat reverse - voltage sehingga T2 akan ON dan T1
akan OFF. Dengan demikian arus penguat ke rotor coil tidak mendapat ground dan
kemagnetan akan berkurang sehingga tegangan yang dihasilkan alternator akan turun.

e. Bila out put voltage turun mencapai 27,5 volt, maka T2 akan OFF dan T1 kembali ON
(bekerja) dan field coil mendapat arus penguat kembali dan out put voltage alternator
naik kembali.
Dengan demikian arus yang keluar dari alternator akan dijaga selalu pada tengangan
regulating yaitu 27,5 volt - 29,5 volt.
Generator adalah sebuah alat yang merubah garis-garis gaya magnet yang memotong coil menjadi
tenaga listrik. Prinsip dasar dari keduanya ini adalah sama namun dengan konstruksi yang berbeda.
Perbedaan konstruksi inilah yang pada akhirnya generator dibagi atas dua jenis yaitu:
AC generator (alternator)
DC generator (dynamo)
Pada alternator ditandai dengan tidak adanya magnet tetap, dengan demikian alternator harus
diberikan arus listrik awal agar tercipta medan magnet. Bagian yang berputar pada alternator
disebut rotor coil atau field coil yang sekaligus sebagai pembangkit medan magnet bila coil
tersebut dialiri arus. Sedangkan bagian yang diam disebut stator coil atau armature coil. Armature
coil inilah yang kemudian akan mengeluarkan arus listrik bila field coil berputar. Flux yang
melalui stator coil akan berubah perlahanlahan seperti berikut:

Induksi AC Generator

Ketika rotor diputar searah jarum jam, maka induksi gaya gerak listrik akan maksimum pada 90
dan 270 serta akan minumum pada 180 dan 360, dengan demikian arus listrik selalu berbeda
polaritas setiap 180. Polaritas yang demikian ini disebut dengan arus bolak-balik atau Alternating
Current.
Sedangkan pada DC Generator, ditandai dengan adanya medan tetap sedangkan armature coilnya
berputar didalam magnet tersebut. Akibatnya terjadilah pemotongan garis gaya magnet oleh
armature coil, sehingga pada armature coil akan ada arus listrik. Pada shaft armature terdapat
comutator (cincin yang terbelah-belah). Adanya cincin ini menyebabkan arus yang berbalik dan
polaritasnya selalu diarahkan ke tempat yang sama. Dengan demikian biarpun pada armature coil
terjadi polaritas bolak balik, tetapi keluarannya setelah melewati comutator memiliki polaritas
yang selalu tetap. Arus yang polaritasnya tetap ini dinamakan arus searah atau Direct Current.
Arus Searah (DC) dan Arus Bolak-Balik (AC) - Sudah tak perlu diragukan lagi bahwa anda
telah mengenal dua macam arus yang sering kita gunakan di kehidupan sehari-hari, tak lain adalah
DC
dan
AC.
Arus Searah (Direct Current)
Arus searah (DC) adalah arus yang mengalir dalam arah yang tetap (konstan). Dimana masing
masing terminal selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub ( + ) selalu menghasilkan
polaritas positif begitu pula sebaliknya. Beberapa contoh sumber arus searah (DC) adalah battery,
accu, dynamo.
Generator adalah salah satu alat yang dapat membuat beda potensial. Putaran engine akan
menciptakan beda potensial antara kedua polaritas. Masingmasing terminal selalu tetap
polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu menghasilkan polaritas positif begitu pula
sebaliknya.

Arus Searah (DC)


Bentuk gelombang tersebut adalah gelombang tegangan, jika bentuk gelombang tegangan hanya
dalam satu arah saja (arah positif) maka akan menghasilkan arus yang searah. Arus yang demikian
disebut Direct Current (DC).
Arus Bolak-Balik (Alternating Current)
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan polaritas yang selalu berubah-ubah.
Dimana
masing-masing terminalnya polaritasnya yang selalu bergantian.
Putaran engine membuat beda potensial yang berubah-ubah sehingga arus akan mengalir dengan
arah yang berubah-ubah. Pada masing-masing sumber arus bolak-balik, polaritasnya selalu
bergantian. Contoh sumber arus bolak-balik adalah Alternator (AC generator), PLN.

Arus bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik dari alternator akan berbentuk gelombang yang berubah-ubah dari positif ke
negatif dalam waktu tertentu. Seperti terlihat pada gambar di atas. Arus yang demikian ini disebut
Alternating Current dan disingkat dengan AC. Polaritas yang berubah-ubah ini terjadi secara
terus menerus dalam tiap detiknya sehigga disebut frekwensi. Frekwensi adalah banyaknya
gelombang dalam tiap detik.

Anda mungkin juga menyukai