Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sonometer adalah alat untuk menunjukkan hubungan antara frekuensi suara yang
dihasilkan oleh dawai yang dipetik, dan tegangan, panjang dan massa per satuan
panjang dari dawai. Hubungan ini biasanya disebut hukum Mersenne (Marin
Mersenne; 1588-1648). Untuk amplitudo getaran kecil, frekuensi sebanding dengan:
a. akar kuadrat dari tegangan dawai,
b. kebalikan dari akar kuadrat dari massa jenis,
c. kebalikan dari panjang dawai.
Sonometer biasanya horisontal, seperti yang berada di Kenyon College, dan
tegangan yang diberikan oleh massa yang tergantung di ujung kabel setelah
melewati katrol. Sonometer vertikal berada di DePauw University. Perbedaan
sonometer yang diciptakan oleh Produsen di Perancis, Marloye, ca. 1840.
Sonometer ini memiliki dua dawai, yang dapat digunakan untuk menggambarkan
getaran jika dua dawai hampir memiliki frekuensi yang sama. Jika satu string
memiliki dua frekuensi yang lain, oktaf dapat dibuktikan. Peralatan sonometer ini
disimpan di Kenyon College Gambier, Ohio.
REFERENSI: Thomas B. Greenslade, Jr., "A Vertikal Sonometer", Phys. Teach., 24, 9091 (1986)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bunyi merupakan suatu gelombang longitudinal hasil dari suatu getaran yang dapat
merangsang indra pendengaran. Pandangan bahwa bunyi merambat seperti
gelombang air pertama kali dikemukakan oleh Marcus Vitruvins Pollio di Romawi,
pada satu abad sebelum Masehi.
Makalah ini akan memaparkan alat pengukur mengenai bunyi. Seperti intensitas
bunyi, frekuensi bunyi, pembalikan bunyi, dan kebisingan.
1.2
Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu peserta diskusi dapat
memahami alat-alat yang digunakan untuk mengukur intensitas bunyi, frekuensi
bunyi, pembalikan bunyi, dan kebisingan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
2.1.1
Pemahaman Bunyi
Bunyi merupakan Gelombang Longtudinal
Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas, tetapi tidak
bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada partikel zat yang akan
mentransmisikan getaran. Kemampuan gelombang bunyi untuk menempuh jarak
tertentu dalam satu waktu disebut kecepatan bunyi. Kecepatan bunyi di udara
bervariasi, bergantung temperatur udara dan kerapatannya. Apabila temperatur
udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan bertambah. Semakin tinggi
kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat merambat. Kecepatan bunyi dalam zat
cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara. Sementara itu, kecepatan
bunyi pada zat padat lebih besar daripada cepat rambat bunyi dalam zat cair dan
udara.
2.1.2
Sifat Bunyi
Pada umumnya, bunyi memiliki tiga sifat, yaitu tinggi rendah bunyi, kuat lemah
bunyi, dan warna bunyi. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang
diterima oleh telinga manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran per detik).
Tinggi suara ( pitch) menunjukkan sifat bunyi yang mencirikan ketinggian atau
kerendahannya terhadap seorang pengamat. Sifat ini berhubungan dengan
frekuensi, namun tidak sama. Kekerasan bunyi juga memengaruhi titi nada. Hingga
1.000 Hz, meningkatnya kekerasan mengakibatkan turunnya titi nada. Gelombang
bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak
manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah 20 Hz sampai 20.000
Hz, di mana telinga manusia normal mampu mendengar suatu bunyi. Jangkauan
frekuensi ini disebut audiosonik. Sebuah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi
di bawah 20 Hz dinamakan sebuah gelombang infrasonik.Sementara itu, bunyi yang
memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Banyak hewan yang dapat
mendengar bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz. Misalnya, kelelawar dapat
mendeteksi bunyi yang frekuensinya sampai 100.000 Hz, dan anjing dapat
mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz.
Kelelawar menggunakan ultrasonik sebagai alat penyuara gema untuk terbang dan
berburu. Kelelawar mengeluarkan decitan yang sangat tinggi dan menggunakan
telinganya yang besar untuk menangkap mangsanya. Gema itu memberitahu
kelelawar mengenai lokasi mangsanya atau rintangan di depannya (misalnya pohon
atau dinding gua).
Kuat lemah atau intensitas bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima
oleh telinga manusia berdasarkan amplitudo dari gelombang tersebut. Amplitudo
adalah simpangan maksimum, yaitu simpangan terjauh gelombang dari titik
setimbangnya.Intensitas menunjukkan sejauh mana bunyi dapat terdengar. Jika
intensitasnya kecil, bunyi akan melemah dan tidak dapat terdengar. Namun, apabila
intensitasnya besar, bunyi menjadi semakin kuat, sehingga berbahaya bagi alat
pendengaran. Untuk mengetahui hubungan antara amplitudo dan kuat nada, dapat
diketahui dengan melakukan percobaan menggunakan garputala. Garputala
dipukulkan ke meja dengan dua pukulan yang berbeda, akan dihasilkan yaitu
pukulan yang keras menghasilkan bunyi yang lebih kuat.
Hal ini menunjukkan bahwa amplitudo getaran yang terjadi lebih besar. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kuat lemahnya nada atau bunyi bergantung
pada besar kecilnya amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran, maka semakin
kuat pula bunyi yang dihasilkan.
Warna bunyi adalah bunyi yang diterima oleh alat pendengaran berdasarkan
sumber getarannya. Sumber getaran yang berbeda akan menghasilkan bentuk
gelombang bunyi yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan nada yang sama dari
dua sumber getaran yang berbeda pada telinga manusia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.1.1 Sonometer
Sonometer adalah alat untuk menyelidiki frekuensi getaran senar. Alat ini terdiri
atas sebuah kotak kosong yang berlubang dengan kawat yang ditegangkan di
atasnya. Satu ujung kawat diikat dan satu ujung yang lain diberi beban lewat katrol.
Jika kawat digetarkan, maka nada yang dihasilkan dapat ditala dengan garpu tala.
Dengan demikian, efek dari panjang kawat dan tegangan (beban) dapat diselidiki.
Sonometer merupakan sebuah alat bantu penala dan digunakan dalam
laboratorium fisika sebagai alat penguji nilai frekuensi peralatan. Misalnya frekuensi
sebuah dawai yang ditarik.
Besar frekuensi getaran kawat dirumuskan :
Dimana
= Frekuensi (Hz)
http://www.ibotz.com/media/catalog/product/cache/1/image/9df78eab33525d08d6e
5fb8d27136e95/s/o/so58350..jpg
http://4.bp.blogspot.com/_ceIqbmU0gKU/TKhC_W6C84I/AAAAAAAAACs/v4XB8TNpz1
4/s1600/3.bmp
Alat ukur bunyi digunakan pada aplikasi jika tekanan yang sangat rendah diperlukan
untuk pengukuran, khususnya pada nilai 0- 250 Pa.
clip_image004
2. Sound meter digital, pada instrument ini disusun dari rangkaian listrik yang
didesign khusus akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi bacaan
angka yang terdisplai pada layar.
clip_image006
Ketepatan alat jenis ini jauh lebih baik daripada jenis analog pada umumnya, yaitu
lebih kecil daripada 1% dan sering hanya 0,1 %. Kesalahan penunjukan akan
dihilang oleh display digital.
Walaupun instrumen digital pasti lebih mudah dan jelas dibaca oleh semua orang,
tetapi itu hanya benar kalau besaran yang diukur bersifat statis. Untuk mengukur
besaran secara relatif berubah pelan-pelan, sound meter analog lebih sesuai.
Karena itulah, sound meter analog lebih cocok untuk memperlihatkan trend
( kecendrungan ) jenjang ukuran.
Prinsip kerja Sound Meter
Dalam setiap alat ukur pastilah memiliki prinsip kerja yang harus dipahami oleh
orang atau praktikan yang akan menggunakan alat ukur yang akan digunakan.
Dalam alat ukur Sound Meter menggunakan sistem pengukuran ini biasanya
dibangun dari sejumlah hubungan antar komponen.
Pada gambar 3 menunjukkan prinsip dasar alat meteran kebisingan suara (Sound
Meter)
clip_image008
clip_image009
Gerakan ini selanjutnya diubah menjadi tegangan oleh tranduser yang cocok
biasanya tipe kapasitansi piezoelektrik atau tipe kumparan berputar.
Tegangan keluaran mikrofon secara umum adalah sangat kecil dan pada suatu
tingkat impedansi tinggi; sehingga pada keluaran mikrofon dipergunakan penguat
dengan impedansi masukan dan penguatan yang tinggi. Penguat ac sederhana
relative dapat digunakan, karena tidak diperlukan tanggapan terhadap tegangan
yang static (tak berubah) atau tegangan yang berubah secara perlahan.
Selanjutnya pembacaan meter adalah nilai rms dan tekanan suara, ini
dikalibrasi dalam desibel ( dB ) karena desibel mendefinisikan dengan baik suatu
hubungan antara tekanan suara dalam alat.
Pada sound level meter tipe S2A, kalibrasi sound meter dilakukan dengan hati-hati.
Kalibrasikan sound meter sebelum melakukan tes suara. Menggunakan calibrator
yang disetujui pabriknya.
1. Mengaktifkan kalibrator dan sound level meter
2. Memutar tombol penyetel, dan mengatur tingkat tekanan suara
3. Memastikan kalibrator berada pada sound level meter yang benar
4. Menyesuaikan sound level meter untuk mendapatkan pembacaan yang benar.
Prosedur Pengukuran
Perhatikan, apabila p = 0,0002 bar, tingkat tekanan suara adalah 0 dB. Nilai ini
telah dipilih secara sembarang, tetapi mewakili ambang rata-rata dari pendengaran
manusia jika suatu nada 1000 Hz digunakan. Tingkat 0 dB telah dipilih sebagai
fluktuasi tekanan terendah yang dapat dirasakan manusia secara normal.
Dalam sound level meter tipe S2A analog, memiliki tombol ON dan OFF dimana
tombol tersebut memerintah dalam pengoperasiannya. Tombol ON mengaktifkan
instrument tersebut, dan Tombol OFF untuk mengnonaktifkan instrument.
Adapun pengukuran pada instrument ini, sangat mudah dan sederhana yaitu :
1. Menekan tombol ON untuk mengaktifkannya
2. Memutar tombol penyetel untuk menentukan tingkat tekanan suara, sebelum
pengukuran test suara. Misalnya 70-80 dB, 70 berada pada garis tebal atas sebelah
kiri (0) dan 80 pada garis tebal atas sebelah kanan ( 10 ). Pada sound level meter
tipe S2A memiliki 10 skala, dan skala terluar (0) berupa garis skala berwarna merah
3. Pada pembacaan meter ini, jika jarum penunjuk skala bergerak ke kanan (+)
dan ke kiri (-).
4. Membaca hasil pengukuran pada sound level meter secara langsung.
5. Mencatat hasil pengukuran
6. Setelah pengukuran, melepas tombol ON untuk OFF
Tabung resonansi
2.
Garpu tala
3.
Prinsip Kerja
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain
bergetar dengan frekuensi yang sama atau frekuensi yang satu merupakan
kelipatan frekuensi yang lain.
Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara
gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi
superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabung
udara merupakan kelipatan dari ( = panjang gelombang resonansi). Jika gelombang
suara dipandang sebagai gelombang simpangan, pada ujung tabung yang tertutup
akan terjadi simpul (s), tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut (p).
=n+1
= n + 1 ; dengan n = 0,1,2,
Jadi, = (jumlah perut sama dengan jumlah simpul)
Bila panjang kolom udara dalam tabung tidak diubah, maka hanya frekuensifrekuensi tertentu saja yang menghasilkan resonansi. Maka persamaannya sebagai
berikut :
n ; dimana n = 0,1,2,3,...lln =
n adalah panjang gelombang resonansi. Resonansi nada dasar terjadi dengan n = 0,
sedangkan n = 1,2, .. menghasilkan resonansi nada atas pertama, kedua, dst.
Dalam hal ini resonansi yang terjadi sama dengan resonansi pada pipa organa
tertutup.l
a.
Gambar gelombang
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDr9Gj7AQHQkgupSbbR14klOvIx_2mPtEmsaHSE3j7-pdhinE0A
n = 0ln = n ;untuk fo
b.
1 =l1 = 1
f1 =f1 =
c.
2 =l2 = 2
f2 =f2 =
Dengan demikian, untuk nilai kecepatan perambatan gelombang yang sama, akan
diperoleh perbandingan antara frekuensi nada-nada pada tabung resonansi, sebagai
berikut :
f0 : f1 : f2 = : :
f0 : f1 : f2 = 1 : 3 : 5
Secara umum, bentuk persamaan frekuensi harmonik dari tabung resonansi dapat
dirumuskan menjadi
fn = v
dengan n = 0,1,2,
Peristiwa resonansi ini banyak sekali dimanfaatkan dalam kehidupan, misalnya saja
resonansi gelombang suara pada alat-alat musik. Gelombang suara merupakan
mekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagai
gelombang tekanan.
Prosedur Pengukuran
1. Mengusahakan mula-mula agar permukaan air dalam tabung cukup tinggi
dekat dengan ujung atas dari tabung (dengan reservoir).
2. Mengambil garputala yang frekuensinya sudah diketahui.
3. Menggetarkan garputala yang telah diketahui frekuansinya dengan pemukul
garputala. Untuk menjamin keamanan tabung gelas, melakukan pemukulan
garputala jauh dari tabung.
4. Memperhatikan saat bunyi nyaring yang pertama. Mengukur tinggi kolom
dengan meteran (skala).
5. Menurunkan terus permukaan hingga diperoleh bunyi nyaring kedua. Ukur tinggi
kolom udara.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
1.
Alat untuk menyelidiki frekuensi getaran senar adalah sonometer. Dalam
penggunaa sonometer, frekuensi senar di pengaruhi oleh panjang senar, masa
senar persatuan panjang dan tegangan pada senar yang disebabkan oleh beban.
2.
Alat Pendeteksi d/p pembalikan bunyi digunakan pada aplikasi jika tekanan
yang sangat rendah diperlukan untuk pengukuran, khususnya pada nilai 0- 250 Pa.
3.
Sebuah alat ukur kebisingan disebut Sound Meter atau biasa dikenal Sound
Level Meter (SLM)
4.
5.
Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka
antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan
terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri.
panjang dawai: makin pendek dawai, makin tinggi frekuensi yang dihasilkan;
tegangan dawai: makin tegang dawai, makin tinggi frekuensi yang dihasilkan;
massa jenis bahan dawai: makin besar massa jenisnya, frekuensi yang dihasilkan
makin rendah; penampang dawai: makin besar luas penampang dawai, frekuensi
yang dihasilkan makin rendah.
Pada seruling, makin pendek kolom udara, makin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
Panjang kolom udara pada seruling diatur dengan cara menutup lubang-Iubang
udara dengan jari.
Sekian materi tentang Bunyi: Frekuensi Bunyi, semoga bermanfaat.
Contoh sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum,
terompet dan seruling. 2. Zat Perantara (Medium) Gelombang bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang tidak tampak. Bunyi hanya dapat merambat melalui
medium perantara. Contohnya udara, air, dan kayu. Tanpa medium perantara bunyi
tidak dapat merambat sehingga tidak akan terdengar. Berdasarkan penelitian, zat
padat merupakan medium perambatan bunyi yang paling baik dibandingkan zat
cair dan gas. 3. Pendengar Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar. Manusia
dilengkapi indra pendengar, yaitu telinga sebagai alat pendengar. Getaran yang
berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita pada umumnya
melalui udara dalam bentuk gelombang. Karena gelombang yang dapat berada di
udara hanya gelombang longitudinal, maka bunyi merambat melalui udara selalu
dalam bentuk gelombang longitudinal. Kita perlu ingat bahwa gelombang
longitudinal adalah perapatan dan perenggangan yang dapat merambat melalui
ketiga wujud zat yaitu : wujud padat, cair dan gas. H. FREKUENSI BUNYI
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : 1.
Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz. 2. Audiosonik, adalah
bunyi yang frekuensinya antara 20 20.000 Hz. 3. Ultrasonik, adalah bunyi yang
frekuensinya di atas 20.000 Hz. Telinga manusia mempunyai batas pendengaran.
Bunyi yang dapat didengar manusia adalah bunyi dengan frekuensi 20 Hz sampai
20.000 Hz, yaitu audiosonik. Infrasonik dan ultrasonik tidak dapat didengar oleh
manusia. Infrasonik dapat didengar anjing, jangkrik, angsa, dan kuda. Ultrasonik
dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba. Adapun kegunaan gelombang
ultrasonik adalah sebagai berikut : a. Kelelawar Gelombang ultrasonik yang
dipancarkan oleh kelelawar mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya
berdasarkan selang waktu yang diperlukan oleh gelombang pancar untuk kembali
ke kelelawar. Itulah sebabnya kelelawar yang terbang malam tidak pernah
menabrak benda-benda yang ada disekitarnya. b. Mengukur kedalaman laut atau
kedalaman gua Teknik pantulan pulsa ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk
mengukur kedalaman laut di bawah kapal. Pulsa ultrasonik dipancarkan dan
pantulan pulsa ultrasonik diterima oleh alat atau instrumen yang disebut
Fathometer. c. Mendeteksi kerusakan logam Selain dimanfaatkan untuk mengetahui
kedalaman laut dan gua, gelombang ultrasonik juga bisa dimanfaatkan untuk
mendeteksi kerusakan logam yang berada di dalam tanah, misalnya pipa air dan
lain-lain. Ketika pulsa-pulsa gelombang bunyi menumbuk sebuah logam yang rusak,
maka pulsa-pulsa itu sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. Pulsanpulsa yang dipantulkan itu terjadi karena mengenai suatu pembatas yang memiliki
massa jenis yang berbeda. Pantulan-pantulan pulsa tersbeut diterima alat
pendeteksi, sehingga kerusakan pada logam dapat diketahui. d. Penggunaan dalam
bidang kedokteran Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan
menggunakan pulsa-pulsa ultrasonik dinamakan USG (ultrasonografi). Dalam tubuh
manusia, pulsa-pulsa ultrasonik dipantulkan oleh jaringan-jaringan, tulang-tulang
dan cairan tubuh dengan massa jenis berbeda. I. CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat
rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi jarak antara sumber bunyi dan
pendengar dengan selang waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat. Secara
keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi, kaca, dan seng.
Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda
yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol (benda-benda
peredam bunyi). Manfaat pemantulan bunyi antara lain : Mendeteksi cacat dan
retak pada logam Mengukur ketebalan pelat logam Mengukur kedalaman laut
Mengetahui kedudukan kapal selam dengan mengirim gelombang ultrasonik dari
kapal pemburu ke bawah laut. Mengetahui kedudukan gerombolan ikan di laut
Mengetahui kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan mengirimkan
gelombang bunyi ke dalam tanah,. D. MANFAAT GELOMBNAG BUNYI DALAM
KEHIDUPAN 1. Gelombang air laut untuk menggerakkan Turbin jatiluhur%201
Dengan adanya gelombang air laut, maka energi yang dihasilkannya dapat
mengubah energi potensial menjadi energi kinetik, yang dapat
menyebabkanberputarnya turbin sebuah generator akibat energi dorongan dari air
laut tersebut. 2. Radar Penggunaan Radar dalam berbagai bidang: * Cuaca dopler
%201 Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan
untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.Wind
Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi kecepatan
dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR). * Militer radar
%20militer%201 Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar
yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain.
Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara
dalam dunia militer. Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah
pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat
yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14.
Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka
peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat
mencapai sasarannya dengan tepat. * Kepolisian 12radargun%281%29 Radar biasa
dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor
saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar
gun (radar kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar. *
Pelayaran 13radarpelayaran%2001 Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk
mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang
di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca
yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut. * Penerbangan radar%20udara%20ok
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air
Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan
lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu
lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang
di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk
memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi
bandara yang dituju. 3. Kaca Mata Tuna Netra Kaca mata tuna netra dilengkapi
dengan pengirim dan penerima ultrasonikk sehingga tuna netra dapat menduga
jarak benda yang ada didepannya. Gelombang ultrasonik dipancarkan frame kaca
mata dan mengenai objek disekitar, gelombang ultrasonik dipantulkan dan diterima
kembali oleh alat penerima pada kaca mata. Ultrasonik berada pada frame kaca
mata yang mengirimkan signal getaran pada telinga tuna netra. Perlu diketahui
bahwa orang yang tuna netra memiliki pendengaran yang lebih tajam atau sensitif
dibanding orang yang bermata normal. Mengapa demikian? 4. Mengukur kedalaman
Laut Kedalam Laut termasuk kawanan atau gerombolan ikan di bawah permukaan
air dapat ditentukan oleh teknik pantulan pulsa ultrasonik.. Pulsa Ultrasonik
dipancarkan oleh sistem yang dinamakan fathometer. Ketika pulsa mengenai dasar
laut atau gerombolan ikan, maka pulsa akan dipantukan dan diterima kembali oleh
antena penerima. Dengan mengetahui waktu pancar sampai gelombang diterima
kembali maka jarak gerombolan ikan atau dasar laut bisa dihitung dengan
persamaan gerak lurus beraturan (glb). 5. Mendeteksi retak-retak pada struktur
logam Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scaning
Ultrasonik. Teknik scaning ultrasonik inilah yang digunakan untuk meameriksa
retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang bisa
membahayakan sebuah penerbangan pesawat. Idealnya dalam pemeriksaan rutin
setiap bagian penting pada pesawat akan di scaning ultrasonik. Bila ada keretakan
akan diketahui dengan cepat dapat diatasi sebelum pesawat diperkenankan
terbang. 6. Membersihkan benda dengan Ultrasonik Beberapa benda seperti berlian
dan perhiasan serta bagian-bagian mesin, sangat sukar dibersihkan dengan
mengguanakan spon kasar atau detergen keras. Getaran getaran dari ultrasonik
ternyata dapat merontokan suatu kotoran dari suatu objek. Berlian, komponen
elektronik atau bagian-bagian mesin yang akan dibersihkan dicelupkan kedalam
cairan kemudian gelombang ultrasonik frekuensi tinggi dikirim pada cairan sehingga
cairan ikut bergetar maka getaran cairan akan merontokkan kotoran yang
menempel tanpa harus digosok. 7. Survai geofisika Suatu gempa bumi atau
ledakkan dahsyat dapat menghantarkan gelombang bunyi yang dicatat dengan
seismograf yang diletakkan diberbagai tempat. Catatan ini dapat memperlihatkan
bentuk gangguan bentuk gangguan tergantung dari struktur lapisan bumi. Sehingga
Pantulan gelombang bunyi yang berfrekuensi tinggi atau Ultrasonik ketika melalui
lapisan-lapisan bumi bisa dipakai untuk memperkirakan lapisan lapiasan batuan dan
mineral yang mengandung endapan endapan minyak atau mineral-mineral
berharga 8. Kamera Pernahkah anda menggunakan kamera yang dapat mengatur
fokusnya secara otomatis. Kamera seperti ini pasti menggunakan SONAR.
Gelombang-gelombang ultrasonik dikirim oleh kamera menuju objek yang akan
difoto setelah gelombang dipantulkan kamera dapat mengetahui jarak objek
sehingga secara otomatis kamera mengatur fokos sesuai jarak objek tersebut BAB
III PENUTUP A. Kesimpulan * Gelombang adalah getaran yang merambat.gelombang
dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.Gelombang transversal arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getarannya, sedangkangelombang longitudinal arah rambatnya searah dengan arah
getarannya * Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau
berimpit dengan arah getarnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang
pada slinki dan gelombang bunyi di udara. * Hubungan antara gelombnag dan bunyi
Pengertian dan Bunyi Hukum Mersenne beserta Rumus dan Contoh Soalnya
Berikut ini adalah pembahasan tentang hukum mersenne, pengertian hukum
mersenne, bunyi hukum mersenne, rumus hukum mersenne, contoh soal hukum
mersenne, bunyi hukum marsenne, rumus hukum marsenne.
Hukum Mersenne
Mersenne, seorang fisikawan berkebangsaan Perancis, membuat alat untuk
menyelidiki hubungan antara frekuensi dengan tinggi nada. Alat percobaannya
dinamakan sonometer.
1) Semakin panjang jarak tumpuan senar, frekuensi senar makin rendah. Dengan
demikian, frekuensi senar berbanding terbalik dengan panjang tumpuan senar.
2) Semakin besar luas penampang senar, frekuensi senar makin rendah sehingga
frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar.
4) Semakin besar massa jenis senar, frekuensi senar semakin kecil. Dengan
demikian, frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar massa jenis.
Keterangan:
l : panjang senar (m)
F : gaya tegangan senar (N)
A : luas penampang senar (m2)
: massa jenis senar (kg/m3)
Penyelesaian:
Jadi, frekuensi senar yang panjangnya 3 kali panjang senar I adalah 480 Hz.
Marin Mersennus atau le Pre Mersenne yang biasa dikenal dengan sebutan Mersenne, lahir
di Sarte, Prancis pada tanggal 8 September 1588. Mersenne adalah "pusat dari dunia ilmu
pengetahuan dan matematika pada paruh pertama tahun 1600-an."
Mersenne kecil lahir dari keluarga yang miskin. Orangtuanya adalah seorang petani. Ia dididik di
Le Mans dan di Jesuit College of La Flche . Pada tanggal 17 Juli 1611, ia bergabung dengan
Friars Minim , dan setelah mempelajari teologi dan Ibrani di Paris, ia lalu menerima penuh
perintah suci pada 1613.
Antara 1614 dan 1618, ia mengajar teologi dan filsafat di Nevers. Pada tahun 1620, ia kembali
ke Paris, Prancis lalu tinggal di sebuah biara yang bernama L'Annonciade. Ia belajar ia belajar
matematika dan musik bersama Rene Descartes , tienne Pascal , Gilles de Roberval dan
Nicolas-Claude Fabri de Peiresc.
Dia mengajar teologi dan filsafat di Nevers dan Paris. Tahun 1635 Mersenne bertemu dengan
Tommaso Campanella , tetapi menyimpulkan bahwa ia bisa "mengajarkan apa-apa dalam ilmu
(...) tapi ia masih memiliki memori yang baik dan imajinasi yang subur." Mersenne bertanya
apakah Ren Descartes ingin Campanella datang ke Belanda untuk bertemu dengannya, tapi
Descartes menurun. Ia mengunjungi Italia lima belas kali, tahun 1640, 1641 dan 1645. Pada
1643-1644 Mersenne juga berhubungan dengan Jerman Socinian Ruar Marcin tentang ide
Copernicus dari Pierre Gassendi , menemukan Ruar sudah menjadi pendukung posisi Gassendi
itu.
Mersenne juga dikenang hari ini berkat hubungannya dengan bilangan prima Mersenne . The
twister Mersenne , nama untuknya, sering digunakan dalam teknik komputer, dan merupakan
pusat bidang-bidang seperti kriptografi.
Namun, Mersenne tidak terutama matematika, ia menulis tentang teori musik dan mata pelajaran
lainnya. Dia diedit karya Euclid , Apollonius , Archimedes , dan lainnya matematikawan Yunani .
Tapi mungkin kontribusi paling penting untuk kemajuan pembelajaran adalah korespondensi
yang luas (dalam bahasa Latin ) dengan matematikawan dan ilmuwan lainnya di banyak negara.
Pada saat yang jurnal ilmiah belum terwujud, Mersenne adalah pusat dari jaringan untuk
pertukaran informasi.
Karya filosofisnya ditandai dengan beasiswa yang luas dan ortodoksi teologis sempit. PelayananNya terbesar bagi filsafat adalah pertahanan antusias nya Descartes, yang agen dia di Paris dan
siapa dia mengunjungi di pengasingan di Belanda . Ia diserahkan ke berbagai pemikir terkemuka
Paris salinan naskah Renungan tentang Filsafat Pertama , dan membela ortodoksi terhadap kritik
ulama banyak.
Di kemudian hari, ia menyerah pemikiran spekulatif dan berbalik untuk penelitian ilmiah,
khususnya dalam matematika, fisika dan astronomi. Dalam hubungan ini, paling terkenal karya
nya Trait de l'harmonie universelle (juga disebut sebagai Harmonie universelle) dari 1636,
berurusan dengan teori musik dan alat musik . Hal ini dianggap sebagai sumber informasi
tentang abad ke-17 musik, terutama musik Perancis dan musisi , untuk menyaingi bahkan karya
Pietro Cerone .
Salah satu dari banyak kontribusi untuk penyetelan musik teori adalah saran
Dia juga melakukan percobaan yang luas untuk menentukan percepatan benda jatuh dengan
membandingkan mereka dengan ayunan pendulum , dilaporkan dalam bukunya Cogitata FisikoMathematica tahun 1644.
Dia adalah yang pertama untuk mengukur panjang pendulum detik , yang merupakan pendulum
yang ayunan mengambil satu detik, dan yang pertama untuk mengamati bahwa ayunan
pendulum itu tidak isochronous seperti Galileo berpikir, tetapi perubahan besar memakan waktu
lebih lama daripada perubahan kecil.
Mersenne jatuh sakit setelah kunjungannya untuk melihat Descartes pada bulan Juli 1648 dan,
sayangnya, kesehatannya tidak pernah membaik. Dia disarankan untuk mencampur anggur
dengan air untuk membantunya mendapatkan hasil lebih baik, namun ia tidak minum anggur.
Dia memiliki penyakit abses pada paru-paru tetapi ahli bedah tidak dapat menemukannya.
Mersenne sendiri menunjukkan bahwa sayatan, yang ia minta, terlalu rendah. Gassendi ada di
sana untuk melihat Mersenne dan seluruh penyakitnya dan tetap dengan dia sampai kematiannya
pada 1 September 1648 di Paris, hanya 8 hari dari 60 ulang tahun nya.
Mersenne meninggal pada tanggal 1 September 1648 akibat komplikasi yang timbul dari suatu
abses paru-paru.
Kenangan
L'Harmonie Universelle (1637)
Buku ini berisi Hukum Mersenne yang menggambarkan frekuensi osilasi dari string
membentang. Frekuensi ini adalah:
a) Invers sebanding dengan panjang string (ini sebenarnya dikenal bagi nenek moyang, dan
biasanya dikreditkan ke Pythagoras sendiri).
b) proporsional dengan akar kuadrat dari kekuatan peregangan, dan
c) Inverse sebanding dengan akar kuadrat dari massa per satuan panjang.
Formula yang tepat untuk frekuensi terendah adalah
di mana f adalah frekuensi, L adalah panjang, T adalah gaya dan adalah massa per satuan
panjang.
Dalam buku ini, Mersenne, seorang murid Ren Descartes , juga memperkenalkan konsep
inovasi beberapa yang dapat dianggap sebagai dasar dari teleskop mencerminkan modern:
- Alih-alih menggunakan lensa mata, seperti yang dilakukan Galileo yang harus memiringkan
cermin untuk memiliki akses mudah ke gambar, Mersenne memperkenalkan gagasan
revolusioner cermin kedua yang akan memantulkan cahaya yang datang dari cermin pertama.
Hal ini memungkinkan seseorang untuk memfokuskan gambar di belakang cermin primer di
- Jauh lebih awal dari Laurent Cassegrain , ia menemukan susunan dasar kombinasi teleskop dua
cermin, cermin cekung utama terkait dengan cermin cembung sekunder dan menemukan efek
tele yang sangat penting dalam mencerminkan teleskop, meskipun jelas bahwa ia jauh dari
setelah mengerti semua implikasi dari penemuan itu.
Sayangnya, karena kritik keras bahwa ia temui, terutama dari Ren Descartes, ia tidak berusaha
untuk membangun teleskop penemuannya sendiri.
Marin Mersenne adalah pusat pendekatan matematika baru untuk alam di Paris pada tahun
1630 dan 1640 s s. Intelektual, dia adalah salah satu yang paling antusias praktisi dari program
itu, dan menerbitkan sejumlah buku berpengaruh di dekade yang penting. Tetapi Mersenne
memulai karirnya dengan cara yang agak berbeda. Pada awal 1.620 s, Mersenne dikenal di
Paris terutama sebagai penulis pada topik agama, dan pembela gigih Aristoteles terhadap
serangan oleh orang-orang yang akan menggantikannya dengan filosofi baru. ... Pada awal
1.620 s, Mersenne terdaftar Galileo antara inovator di alam filosofi yang dilihat harus ditolak.
Namun, dengan tahun 1630-an s, kurang dari satu dekade kemudian, Mersenne telah menjadi
salah satu Galileo pendukung yang paling bersemangat.
Date : 10:08 PM
Pengamatan I
F1 = g
l1 = L
v1 = fL
Pengamatan II
F2 = 4g
l2 = L
V2 = fL
Pengamatan III
F3 = 16g
l3 = L
V3 = fL
Pengamatan IV
F4 = 64g
l4 = 2L
V4 = 2 fL
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka
berarti sama dengan mengubah massa kawat. Jika massa kawat semula adalah m 1, maka pada
percobaan tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m2 = 4 m1
dan m3 = 16 m1. Berdasarkan data percobaan kedua, maka setelah diolah sebagai berikut :
v1/v3 = dan m2/m1 =4m1/m1 =4
v2/v3 = dan m3/m1 = 16m1/m1= 16
Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa:
Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat, asalkan panjangnya
tetap.
Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpulsimpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun berubah
pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi jarak semula yaitu = L, maka
cepat rambatnya menjadi kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari
AK semula, menjadi 4L, maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan
massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.
Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding senilai dengan akar
kuadrat panjang kawat.
Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat
berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan, maka kesimpulan
(1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :
......................................................1.17
Dengan:
v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)
F = gaya tegangan kawat
m = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1
Contoh Hk Melde
Cepat rambat gelombang transversal pada dawai yang tegang sebesar 10 m/s saat besar
tegangannya 150 N. Jika dawai diperpanjang dua kali dan tegangannya dijadikan 600 N maka
tentukan cepat rambat gelombang pada dawai tersebut!
Penyelesaian
Dari soal di atas dapat dibuatkan peta konsep dan beberapa metode penyelesaian seperti di
bawah.
v1 = 10 m/s, F1 = 150 N, L1 = L
v2 = ? , F2 = 600 N, l2 = 2L
Dari data pertama dapat diperoleh massa per satuan panjang :
10 =
100 =
= 20 m/s
hukum melde
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat
gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya (lakukan kegiatan 1.1), Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan
tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat
halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g
gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam kawat akan
terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di antara
simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara lain adalah A dan K, yaitu ujung-ujung
kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu oleh katrol.
Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai 1 =
L. Jika f adalah frekuensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah v1
= f . 1 = fL. Jadi, sekarang beban ditambah hingga menjadi 4 gram, maka pada seluruh
panjang kawat ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi 22 = L, 2 = L sehingga : v2 = f . 2 =
fL
Kemudian beban dijadikan 16 gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu
gelombang, jadi : 3 = L, maka v3 = f . 3 = f L. Beban dijadikan 64 gram, maka pada seluruh
panjang kawat hanya terjadi 1/2 gelombang, jadi : 4 = L ; 4 =2 L sehingga
v4 = f . 4 = 2f . L
adalah gelombang mekanik yang berbentuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah
rambatannya sejajar dengan arah getarannya.
Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, benda yang bergetar disebut sumber
bunyi. Karena bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, maka kuat kerasnya bunyi tergantung
pada amplitudo getarannya. Makin besar amplitudo getarannya, makin keras bunyi terdengar dan
sebaliknya makin kecil amplitudonya, makin lemah bunyi yang terdengar.
Di samping itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak terhadap sumber bunyi, makin
dekat dengan sumber bunyi, bunyi terdengar makin keras dan sebaliknya makin jauh dari sumber
bunyi, makin lemah bunyi yang kita dengar.
Gelombang bunyi berdasarkan daya pendengaran manusia dibedakan menjadi menjadi tiga,
yaitu audio/bunyi, infrasonik dan ultrasonik. Audio yaitu daerah gelombang bunyi yang dapat
didengar oleh telinga manusia yang memiliki frekuensi berkisar antara 20 hingga 20.000 Hz.
Infrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz. Sedangkan
ultrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Baik gelombang
infrasonik maupun ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga manusia.
Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Untuk meyakinkan hal ini tempelkan jari pada
tenggorokan selama kalian berbicara, maka terasalah suatu getaran. Bunyi termasuk
gelombanglongitudinal . Alat-alat musik seperti gitar, biola, harmonika, seruling termasuk
sumber bunyi. Pada dasarnya sumber getaran semua alat-alat musik itu adalah dawai dan kolom
udara. Pada bab ini kita akan mempelajari nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi
tersebut.
Sumber Bunyi Dawai
Sebuah gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai/senar sebagai sumber
bunyinya. Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian
tertentupada senar itu, saat dipetik.
Getaran pada senar gitar yang dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung
terikat. Satu senar pada gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola
gelombang paling sederhana sampai majemuk.
Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian secara
berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke-1, nada atas ke-2, nada
atas ke-3 ... dan seterusnya.
1) Nada Dasar
Jika sepanjang dawai terbentuk gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada dasar.
2) Nada Atas 1
Jika sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 1.
3) Nada Atas 2
Jika sepanjang dawai terbentuk 1,5 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 2
4) Nada Atas 3
Jika sepanjang dawai terbentuk 2 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 3,
dan seterusnya.
Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa perbandingan frekuensi nada-nada yang
dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada dasarnya merupakan
perbandingan bilangan bulat