Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN UMUM MEMILIH TEKNIK STATISTIK NONPARAMETRIK UNTUK

PENGUJIAN HIPOTESIS
Untuk menentukan teknik satistik Nonparametrik yang akan digunakan
untuk pengujian hipotesis, maka perlu diketahui terlebih dahulu, bentuk data
yang akan dianalisis (nominal, ordinal) dan bentuk hipotesis (deskriptif,
komparatif, asosiatif). Berikut merupakan pedoman umum yang dapat untuk
menentukan teknik statistik Nonparametrik yang akan digunakan untuk
menguji hipotesis dalam penelitian.
1. PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (1 SAMPEL)
A. Tes Binomial
B. Chi Kuadrat (X2)
C. Run Test
2. PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF 2 SAMPEL BERPASANGAN
A. Mc. Nemar Test
B. Sign Test
C. Wilcoxon Match Pairs Test
3. PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF 2 SAMPEL INDEPENDEN
A. Chi Kuadrat (X2) Dua Sampel
B. Fisher Exact Probability Test
C. Test Median
D. Mann-Whitney U-test
E. Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel
F. Test Run Wald-Wolfowitz
4. PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF k SAMPEL BERPASANGAN
A. Test Cochran
B. Test Friedman
5. PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF k SAMPEL INDEPENDEN
A. Chi Kuadrat (X2) k SAMPEL
B. Median Extention (Perluasan Median)
C. Analisis Varian Satu Jalan Kruskal-Walls
6. PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF (HUBUNGAN)
A. Koefisien Kontingensi
B. Korelasi Spearman Rank
C. Korelasi Kendal Tau

STATISTIK NON PARAMETRIK


UJI

HUBUNGAN
1 sampel/populasi
2 sampel/populasi

BEDA
1 sampel/populasi
2 sampel/populasi

Satistik Non Parametrik data yang digunakan adalah diskrit/kualitatif dengan skala
nominal/ordinal
A. UJI X2 = CHI-SQUARE = KAI KUADRAT (UJI BEDA)
1. Untuk uji beda data kualitatif
2. Uji Kesesuaian (Goodnes of Fit)
3. Uji 2 sampel

komparasi
1 sampel

ad. Uji 1 Sampel


Contoh : Pemeriksaan sputum BTA pada suatu Puskesmas, didapatkan rata-rata
pemeriksaan
sputum/minggu = 18
Kenyataan setelah diperiksa selama 8 minggu diperoleh data sbb :
Minggu
1
2
3
4
5
6
7
8
Hasil
29
19
18
25
17
10
15
11
X
18
18
18
18
18
18
18
18
Apakah ada perbedaan proporsi pemeriksaan sputum selama 8 minggu?
Jawab :
Ho = 1 = 2 = x
Ha = minimal ada 1 minggu proporsi yang berbeda ( 1 2 x )
Rumus :
k
(O E ) 2
2
O = nilai observasi
E
i 1
E = nilai harapan (expected)
Kriteria Uji : apabila X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak
X2 hitung = (29 18)2 + (19 18)2 + (18 18)2 + (25 18)2 + (17 18)2 + (10 18)2 +
18
18
18
18
18
18
(15 18)2 + (11 18)2 = 16,33
18
18
df = n 1
81=7

= 0,05

X2 tabel = 14,1
Jadi X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak.
Kesimpulan Ada perbedaan proporsi pemeriksaan sputum BTA selama 8 minggu
pemeriksaan.

ad. Uji 2 Sampel


2x2
Contoh : Hubungan personal hygiene dengan infeksi cacing.
Infeksi
Ya
Tidak
Personal Higiene
Bersih
a
B
Kotor
c
D
Apakah ada hubungan personal hygiene siswa dengan angka kecacingan?
Jawab :
Ho = 1 = 2
Ha = 1 2
Rumus :
X2 =
n (ad bc)2
.
(a+b) (c+d) (a+c) (b+d)
Kriteria Uji : Tolak Ho jika X2 hitung > X2 tabel.
Infeksi
Ya
Tidak
Personal Higiene
Bersih
10
2
Kotor
4
13
Jumlah
14
15
2
2
X =
29 [(10 x 13) (2 x 4)] .
(10+2) (4+13) (10+4) (2+13)
= 431636 = 10,07
42840
df = (b 1) (k 1)
(2 1) (2 1) = 1

Jumlah
12
17
29

= 0,05

X2 tabel = 3,84
Jadi X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak.
Kesimpulan Ada hubungan personal hygiene siswa dengan angka kecacingan.
Contoh soal :
Hubungan antara penggunaan sumber air minum dengan kejadian diare.
Kali
Sumur
PDAM
Jumlah
Diare
15
10
4
29
Tidak
6
12
14
32
Jumlah
21
22
18
61
Apakah ada hubungan kejadian diare dengan penggunaan sumber air?
Jawab :
E1 = 21 x 29 = 9,98
E2 = 22 x 29 = 10,46
E3 = 18 x 29 = 8,56
61
61
61
E4 = 21 x 32 = 11,02
E5 = 22 x 32 = 11,54
E6 = 18 x 32 = 9,44
61
61
61
2
k
(
O

E
)
2
Rumus :
E
i 1
2
= (15 - 9,98) + (10 10,46)2 + (4 8,56)2 + (6 11,02)2 + (12 11,54)2 + (14 9,44)2
9,98
10,46
8,56
11,02
11,54
9,44
= 2,53 + 0,02 + 2,43 + 2,29 + 0,02 + 2,20 = 9,49
df = (b 1) (k 1)
(2 1) (3 1) = 2
X2 tabel = 5,99

= 0,05

Jadi X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak.


Kesimpulan Ada hubungan kejadian diare dengan penggunaan sumber air.
FISHER EXACT TEST
(a + b)!
N! a! b!

Contoh
rumah

+
2
3
5

+
StatistikIPK
Ranking
Stat.Rank.
IPKdidi2Tot
al
1.
70
2.
60
3.
80
4.
84
5.
73
+
6.
62
- 59
7.
8. Total
87
9.
95
10.
67

2,5
3,1
3,0
3,3
2,4
2,1
2,0
3,5
3,7
2,9

5
1
6

5
2
7
8
6
3
1
9
10
4

+
5
0
5

Rumus :
p (a, b, c, d) =
(c + d)! (a + c)! (b + d)!
c! d!
Bila ada sel yang kosong
(0) 1 langsung
menggunakan tabel (data
yang didapat).
Bila tidak ada nilai
kosong (0), maka
gunakan nilai marginal
dari tabel pengamatan.
Untuk mengetahui Ho
diterima atau ditolak,
maka gunakan
probabilitas Exact dari
Fisher.

7
4
11

4
7
6
8
3
2
1
9
10
5

4
10
14

1
-5
1
0
3
9 1
10 0
19 0
0
-1

Soal :
Hubungan antara jarak
dengan tingkat
kepatuhan berobat
penderita TBC.
Patuh
tdk patuh

rs = 1 6 x 38 = 1 228
103 10
990
= 1 0,23030303 = 0,7697
Kesimpulan : Ada hubungan yang kuat antara nilai
statistik dengan IPK.

Jauh
Jadi rs hitung > rs tabel, maka ada hubungan yang
Dekat
signifikan.
Maka, p
No Statistik
IPK
Ranking
Rank.
di
Stat.
IPK
1.
77
3,2
8
9
-1
x
2.
45
2,5
1
5
-4
3.
75
3,1
6,5
8
-1,5
24 x 1 x
4.
87
2,2
10
1,5
8,5
5.
75
2,2
6,5
1,5
5
6.
65
2,7
4
6
-2
Bila p <
7.
65
2,8
4
7
-3
8.
65
2,4
4
4
0
Bila
9.
59
2,3
2
3
-1
10.
80
3,4
9
10
-1

= 9! 10! 5! 14! .
19! 5! 4! 0! 10!
= 362880 x 3628800 x 120
8,7178291 exp 10
1,216451 exp 17 x 120 x
3628800
= 0,0108
0,05, maka Ho ditolak.
kasus yang terjadi :
Patuh
tdk patuh

Dekat
Jauh
Tx = (33 3) + (23 2)
= 24 + 6 = 30
1
6
2
5
30
4
3
Ty = (2 2) = 6 1

rs

dengan
diatas,
p3

rs

rs =

10
10

Gunakan :
3
2

10 6 x131,5

4
2

4
1

3
3

5
0

30 6

10 30 6 10 10 30 6
2

990 789 18

980100 36 x990 36

183
971,8518

2
4

= 0,188

F hitung = 0,188 < F tabel = 0,564, maka Ho diterima.


Kesimpulan : Tidak ada hubungan / tidak signifikan.

adalah tabel pengamatan


mempergunakanrumus
maka :
p1
p2
p4
p5

0,0152
p1 =

0,1818

0,4545

0,3030

0,04545

7! 4! 5! 6! = 0,0152
11! 1! 6! 4! 0!

Untuk uji 1 ekor maka berlaku :


Gunakan p yang searah (arah terpendek)
P = p pengamatan + p searah
= 0,1818 + 0,0152
= 0,1970
Untuk uji 2 arah, maka gunakan p yang searah + p yang berlawanan yang memiliki nilai
marginal terkecil.
P = p pengamatan + p searah + p berlawanan
= 0,1818 + 0,0152 + 0,04545
= 0,24245
karena p > 0,05 baik satu arah atau 2 arah, maka Ho diterima.

B. Uji Spearman = Corelation Rank Spearman.


Uji Spearman digunakan karena tidak memenuhi syarat untuk uji Pearson Product
Moment dan skala datanya adalah ordinal. Uji ini sebagai pengganti/uji alternatif dari uji
Pearson Product Moment. Yang terpenting disini adalah adanya ranking.
Rumus :
n

rs 1

6 di 2

di = selisih ranking variabel X dan Y

i 1
3

n n

Bila ada ranking yang sama, maka harus dikoreksi :


9

Tx ti 3 ti
i 1
9

Ty ti 3 ti
i 1

Tx dan Ty = Jumlah ranking yang sama pd variabel X dan Y


ti = Besarnya ranking

Jadi :
rs

n
n

n 6 di 2

i 1

Tx Ty

n Tx Ty n 3 n Tx Ty
2

Contoh soal :
1. Hubungan nilai statistik dengan IPK mahasiswa.
No.

Anda mungkin juga menyukai