Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang.
Zaman ini teknologi semakin maju dengan pesatnya terutama di bidang listrik. Hal ini
dibuktikan dengan semakin banyak ditemukan alat-alat listrik yang semakin canggih.
Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Selain itu, energi listrik juga
sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang dapat memudahkan pekerjaan
manusia dalam melaksanakan aktivitasnya.
Bidang listrik harus berkembang untuk tercapainya teknologui yang mutakhir. Hanya
dengan teknologi yang maju energi listrik dapat membantu aktifitas manusia yaitu dengan
mengubah energi listrik menjadi energi yang kita butuhkan.
Beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang paling utama adalah faktor sumber daya
manusia, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat
dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek
kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan,
sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian,
pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan.
Pada semester II ini dititikberatkan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk
mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah
tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan
perkembangan teknologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, diharapkan mampu untuk
menciptakan tenaga yang terampil. Maka dari itu, dengan diadakannya mata kuliah kabel dan
penyambungan ini pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik
diharapkan dapat mampu dikuasai dengan baik oleh setiap mahasiswa untuk menciptakan
tenaga-tenaga kerja yang berkualitas.
1.2
Perumusan Masalah.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat melakukan praktek
1.4
Sistematika Penulisan
Masalah yang disajikan dalam praktek kabel dan teknik penyambungan ini disusun
dengan menggunakan cara terarah dan terpadu yang dirangkum dalam sistematika
pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam laporan bengkel listrik adalah sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Di dalam bagian pendahuluan diuraikan beberapa masalah yang berhubungan dengan
dengan laporan bengkel listrik semester II yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Menguraikan dan menjelaskan mengenai : teknik penyambungan, penghantar,
pengaman, macam macam peralatan listrik, dan instalasi penerangan.
Bab III Teknik Pemasangan Kabel.
Menguraikan mengenai denah lokasi penulis, latihan 1 3 dan pembuatan mata itik,
latihan 4, latihan 5, latihan 6, peralatan, material/bahan, trouble shooting, dan jurnal
perhari.
Bab IV Hasil dan Pembahasan.
Menguraikan tentang hasil kerja yang dilakukan yaitu latihan 1 3, latihan 4, latihan
5, dan latihan 6.
Bab V Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan yang merupakan uraian-uraian terdahulu serta
saran yang dianggap perlu .
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Teknik Penyambungan
melakukan penyambungan harus menentukan jenis kabel yang akan dipasang pada
instalasi penyambungan yang dilakukan mahasiswa, pada praktek bengkel listrik sering
dilakukan pada instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, adapun cara penyambungan
yang dilakukan yaitu antara lain melalui terminal, kotak hubung sepatu kabel dan secara
langsung yaitu sambungan ekor babi.
Penyambungan dengan cara apapun harus aman baik dari tegangan sentuh maupun dari
bahaya lainnya. Penyambungan yang baik haruslah kuat dan rapi yaitu kuat terhadap tarikan,
akibat dari pengaruh mekanis lingkungan sehingga instalasi terhindar dari kebakarankebakaran.
Penyambungan pada kabel pejal biasanya dengan menggunakan mata itik tetapi ada
yang menggunakan line up terminal, penyambungan pada strip terminal blok dan konektor
untuk kabel serabut biasanya menggunakan sepatu kabel.
2.2 Penghantar.
Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai penghantar
digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai dengan ukuran dan
kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel dalam suatu isolasi adalah
penandaan yang nanti akan mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi. Untuk
penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang memerlukannya ada 2
kemungkinan yang dapat digunakan yaitu
a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara
b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.
Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah
a. NYM
= Isolasi PVC
= Selubung PVC
RM
-1
-0
2. Tanda Kabel
Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau hitam dan
kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak tidak melebihi 20 cm bila tanda itu
diletakkan pada urat berwarna biru muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut
diletakkan pada saluran luar. Warna selubung luar ini harus putih keabu-abuan atau putih
kekuning- kuningan.
b. NYA
Komponen
= Isolasi PVC
= Kawat berisolasi
Re
Rm
2. Tanda kabel
Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau kuning dan
merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara tidak melebihi 20 cm.
Komponen
NA
= Isolasi PVC
= Selubung PVC
Re
Rm
Sm
2. Tanda Kabel
Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau merah
atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak melebihi 50 cm yang
diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung luar dari kabel-kabel spesifikasi harus
hitam.
2.3 Pengaman
Di dalam bidang kelistrikan, pengaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
d. Saklar impuls.
Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana posisi saklarnya
akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian dari kotak tekan tidak
mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada
pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls
kedua.
10
i.
kotak-kontak.
Adalah suatu alat listrik yang dipasang untuk melayani peralatan rumah tangga yang
menggunakan tenaga listrik.
j. Terminal Block.
Digunakan sebagai alat penghubung terhadap kabel. Untuk jenis kabel berserabut atau
pejal yang akan disambungkan harus menggunakan sepatu kabel.
m. Pipa
Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau penghantar
suatu impedansi instalasi. Fungsinya adalah untuk instalasi on plaster dimana tahanan
mekanik sangat tinggi untuk konduktor diperlukan dan untuk instalasi in plaster supaya
menjamin pada waktu pengawatan.
12
Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan suatu
instalasi liatrik, antara lain :
1. Tang Pengupas.
Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan untuk
penyambunga.
13
3. Tang Pemotong.
Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai dengan
benda kerja.
14
7. Water Pas.
Digunakan untuk memeriksa dan menandai garis horizontal (permukaan yang datar)
tetapi dapat digunakan didalam bingkai yang berbentuk kurva yang disebut vial.
16
2.5
Instalasi Penerangan
Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan ketentuan serta
peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan dalam perancangan
instalasi listrik di Indonesia adalah peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 1987. Selain
standar material yang digunakannya itu standar internasional elektrika commosion (IEC)
tahun1987. Selain standar itu juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan
melaksanakan peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan
teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan diperoleh
keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu mengutamakan PUIL, serta
peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :
a.
b.
c.
d.
Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus sekurangkurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi pada tempat
pemutusan tenaga.
e.
Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab dan
menjalarkan api.
17
Prinsip-prinsip dasar instalasi dapat digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan
merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik secara umum, prinsip dasar
instalasi listrik ada 6 macam :
1. Keamanan.
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Agar Instalasi tidak membahayakan manusia maka peralatan tersebut
harus memiliki peraturan yang berlaku, seperti PUIL 1987. Untuk mengamankan listrik dari
kerusakan akibat gangguan seperti: Hubung singkat, bebanlebih, dan tegangan lebih, maka
hendaknya dipasang pengaman yang sesuai seperti : skring, MCB, dll.
2. kehandalan.
Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas normal
termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.
3. kemudahan Tercapai.
Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam
pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.
4. ketersediaan.
Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun instalasi.
Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting sumber daya
diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari beban.
5. Keindahan.
18
Bab III
Teknik Pemasangan Kabel
3.1 Denah Lokasi Penulis
19
Peralatan
Papan pertinax 300x1000x5
Tang pembulat
Tang kupas
Tang potong
Tang buaya
Mistar baja
Tabel 3. 1
Dalam pembuatan mata itik ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
20
6. Melakukan pembulatan dengan cara kabel dijepit pada ujung isolasi berdekatan dengan
kabel yang terkupas dengan tang buaya kemudian belokkan kesebelah kiri sebesar 90o dan
letakkan tang pembulat diujung kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan lalu putar ke
kanan hingga menyerupai lingkaran;
7. Potong kabel yang lebih pada ujung pembulatan ( jika lebih );
8. Untuk latihan 2 dan 3 menggunakan tang pembulat dan tang buaya sesuai dengan
petunjuk pada lembar kerja;
9. Masukkan kabel yang telah selesai ke dalam mur pada papan pertinax.
3.3 Latihan 4
Gambar latihan 4 ini adalah gambar penyambungan kabel dari line up terminal yang
satu ke line up terminal lainnya dimana kabel melalui wiring channel.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Bahan
Kabel NYAF 2,5 mm2
Sekrup
Wiring channel
Profil G
line up terminal
Peralatan
Obeng plus
Obeng minus
Obeng tusuk
Water pas
Tang buaya
Tang pengupas
Tang Pemotong
Gergaji besi
Mistar Baja
Tabel 3. 2
Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
21
6. Letakkan profil G dan Wiring channel pada papan kerja dengn menggunakan sekrup dan
mengencangkannya dengan obeng, cara membuat lubang untuk sekrup adalah cari titik
posisi yang pas lalu ditekan dengan menggunakan obeng tusuk;
7. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
8. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
9. Pasang kabel yang telah dipotong tadi pada lubang terminal line up dengan menggunakan
obeng untuk membuka dan menutup lubang, dikerjakan sesuai urutan dan nomor pada
lembar kerja;
10. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dengan cara ditarik;
11. Melakukan pengecekan apakah semua kabel kita tersamb ung dengan menggunakan
Multimeter.
3.4 Latihan 5.
Gambar latihan 5 ini adalah gambar latihan pemasangan instalasi sederhana dengan
ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan
ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk membuat instalasi sederhana disertai cara dasar
menggunakan bahan dan peralatan listrik seperti menyolder dengan ketelitian pada ukuran
dan kesabaran membentuk kabel yang telah ditentukan pada lembar kerja.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan:
No
1
2
3
4
5
6
7
228
9
10
11
Bahan
Kabel NYA red, yellow, black, blue, green
Kabel NYM 4 x 1,5 mm2
Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2
Terminal Block
Profil G
Acryt Glass
Wiring Channel
dan Baut
Klem
Connecting Eyelet Brass for M5
Connecting Choe Comperission
Peralatan
Tang pemotong
Tang buaya
Tang pengupas
Tang pembulat
Obeng minus
Obeng plus
Water pas
Tabel 3. 3
Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;
4. Profil G diukur dengan mistar sesuai petunjuk kemudian dipotong;
5. Wiring channel diukur sesuai petunjuk dari lembar kerja kemudian di potong dengan
gergaji;
6. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
7. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
8. Letakkan terminal block, Connecting choe comperession, Acryt Glass dan wiring channel
yang sudah dipotong pada papan kerja sesuai dengan posisi yang tertera pada lembar
kerja;
9. Potong kabel NYM 4 x 1,5 mm2 sesuai ukuran pada lembar kerja dan pada ujungnya
dikupas dan dibentuk mata itik kemudian dihubungkan dari terminal block ke Connecting
Eyelet Brass for M5;
10. Potong kabel NYM HY 5 x 1,5 sesuai ukuran pada ujungnya dikupas dengan pisau
kemudian hubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5 dengan
ujung kabelnya disolder dan dipasang Chonnecting choe comperission;
11. Kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green/yellow dipotong sesuai ukuran pada
lembar kerja lalu kupas ujungnya kemudian hubungkan dari terminal block ke line up
terminal dengan urutan red sebagai phasa 1, yellow phasa 2, black phasa 3, blue sebagai
netral dan green/yellow sebagai pentanahan ke line up terminal. Bentuk dari kabel harus
sesuai dengan lembar kerja;
12. Kabel-kabel tadi dihubungkan dari line up terminal ke terminal block yang sudah
terhubung pada Acryt Glass dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 blue;
13. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dan posisinya sudah
benar.
23
3.5 Latihan 6
Gambar latihan 6 adalah gambar latihan instalasi penerangan yang sederhana dan pada
latihan ini praktek sudah menggunakan arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam
praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan
diagram pengawatan yang telah diberikan.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk pemasangan instalasi rumah sederhana dengan
rapi dan benar yang semuanya gabungan dari latihan satu sampai lima ditambah cara kita
membaca diagram pengawatan.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No
1
2
3
4
5
6
7
No
8
9
10
11
12
13
14
15
Bahan
Kabel NYA 1,5 mm red, black, blue, and green
Kabel NYA 2,5 mm2 red, black, blue, and green
Fuse
Implus
Fititng lampu
Saklar seri
Saklar tekan
Bahan
2
Saklar Tunggal
Stop Kontak
Kabel Suplai
Lampu
Papan Pertinax
Pipa PVC
Kotak Hubung
Terminal Strip
Peralatan
Tang Pengupas
Tang Pemotong
Tang Buaya
Gergaji
Obeng Minus
Obeng Plus
Obeng Tusuk
Peralatan
Water Pas
Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;
24
3.6 Peralatan
Tabel peralatan yang diperlukan :
No
Nama Alat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Mistar Besi
Tang Pemotong
Tang pengupas
Tang pembulat
Tang buaya
Tang kombinasi
Water pas
Gergaji
Palu plastik
Palu besi
Pisau
Obeng minus besar
13
14
15
16
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tabel 3. 5 Alat yang diperlukan
3.7 Material
Berikut ini adalah tabel material yang diperlukan
25
Satuan
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
26
Material
Satuan
Jumlah Total
Pcs
0029
2
Pcs
Pcs
0030
Pertinax 180 x 150 x 5 0037
Pcs
pcs
Wiring Channel 40 x 40
1,05
0,45
1,5
7
8
Din- G Profile
NYA 1,5 mm2 red
M
M
0,75
0,25
1,5
1
15,5
2,5
4,5
10
1,5
10,5
11
1,5
4,5
12
1,0
3,0
13
14
15
green/yellow
NYA 6 mm2 (4mm2)
16
black
NYM 4 x 1,5 mm2
17
(puil colours)
Line Up Terminal 2,5 mm2
Pcs
18
grey
End plate PVC for above
19
1
1
3,5
2,5
1
1
2,0
2
2
37
11
48
pcs
Pcs
12
16
20
Pcs
21
with cover
Terminal block 12 x 2,5 mm2
pcs
with cover
27
23
24
25
PVC conduit PG 11
Plastic conduit PG 9
Junction box plastic 65 x 65
M
M
Pcs
1
0,3
2
1
0,3
2
26
Pcs
27
Pcs
28
Pcs
29
mounted
Lightbulb 220V 40W E27
pcs
30
Pcs
31
o.p.
Switch 2-ways 60 toggle type
Pcs
32
o.p.
Momentary contact 60x60 1
Pcs
33
Pcs
34
1GA o.p
Metal screw countersink M4 x
Pcs
12
35
20
Metal screw countersink M5 x
Pcs
12
36
20
Metal screw countersink M6x
Pcs
12
12
10
22
12
20
37
Nut M3
Pcs
38
Nut M4
pcs
24
39
Nut M5
Pcs
24
40
Nut M6
41
28
2
6
20
24
Pcs
2
30
44
24
14
Pcs
20
43
pcs
44
Pcs
30
48
12
16
14
10
45
Pcs
20
46
Pcs
Waktu
Kegiatan
07.00 07.15 Baris, absensi, pengarahan
dan doa pembuka
07.15 09.30 Pembagian fotocopy job dan Pengecekan alat
alat kerja
09.30 10.00 Break
10.00 12.00 Pembagian bahan kerja ( kabel )
Penjelasan cara pembuatan mata itik dan
29
Paraf
Break
09.30 10.00
Break
09.30 10.00
Break
Tanggal
13 april 2012
Waktu
Kegiatan
07.00 07.15 Baris dan doa pembuka
07.15 09.30
Melanjutkan latihan 4
30
Melanjutkan latihan 4
Paraf
Break
Melanjutkan latihan 5
09.30 10.00
Break
Mengerjakan latihan 5
09.30 10.00
Break
Tanggal
31
Waktu
Kegiatan
Paraf
07.00 07.15
07.15 09.30
09.30 10.00
Break
19 april 2012
12.00 12.30
07.00 07.15
07.15 09.30
09.30 10.00
Break
20 april 2012
12.00 12.30
07.00 07.15
07.15 09.30
Melanjutkan latihan 6
09.30 10.00
Break
21 april 2012
12.00 12.30
07.00 07.15
07.15 09.30
Mengerjakan latihan 6
09.30 10.00
Break
32
Waktu
07.00 07.15
Kegiatan
Baris, absensi,dan doa pembuka
07.15 09.30
09.30 10.00
Break
24 april 2012
12.00 12.30
07.00 07.15
07.15 09.30
09.30 10.00
Break
Bab IV
33
Paraf
4.1 Hasil
Pada bab ini merupakan penjelasan tentang hasil kerja yang telah dilakukan selama
praktek kerja teknik penyanbungan kabel dan instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik
(latihan 1, 2, dan 3) latihan 4,latihan 5 dan latihan 6.
4.1.1 Hasil Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3)
Hasil penbuatan mata itik yang meliputi latihan 1, 2, dan 3 ini cukup bagus, walaupun
masih terdapat kekurangan yang mengakibatkan hasil kurang memuaskan. Pada pembuatan
mata itik ini terdapat tiga bagian pembuatan yaitu:
Latihan satu, pada latihan ini proses pembentukan lingkaran pada kabel masih kurang
sempurna, dan juga pada latihan ini terdapat kabel yang belum lurus dan kadaannya kurang
rapi.
Latihan dua, pada latihan ini hasil yang didapat bahwa pembentukan lingkaran pada mata
itik sudah terlihat bulat, pemotongan juga sudah benar sehingga kabel sudah terlihat lurus
tetapi pada saat pembentukan bagian siku sudah terlihat secara sempurna dan masih sedikit
kesalahan, dan kita harus berhati hati dalam mengelupas isolasi di bagian tengah kabel.
Latihan tiga, pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan bengkokan
34
4.2 Pembahasan
4.2.1
yaitu:
Latihan satu : pada saat pembuatan mata itik diperlukan ketelitian dalam pembulatan
kabel, karena diameter mata itik harus sesuai dengan diameter mur pada papan
pertinax. Diameter yang dibuat tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar.
pembentukan lingkaran pada mata itik belum begitu sempurna karena pada bagian ini
merupakan latihan pertama. Selain itu pada latihan ini setiap mahasiswa belum
memahami teknik cara pembuatan mata itik.
35
Latihan dua : pembuatan mata itik sudah terlihat sempurna karena mahasiswa sudah
mulai terbiasa dengan alat dan telah memahami teknik yang telah diajarkan serta kabel
yang digunakan memang tidak terlalu susah dibentuk. Pada saat pembuatan
bengkokan siku yang belum terlihat siku atau sempurna, itu karena ketakutan untuk
membengkokan dengan alat yang dapat menyebabkan isolasi pada kabel terkelupas
Latihan tiga : pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan
bengkokan siku pada kabel hapir terlihat sempurna, dan hanya terdapat sedikit
kekurangan kabel NYA 4 mm2. Hal ini disebabkan kelalaian mahasiswa pada saat
pemotongan, pada saat mengerjakan latihan 3 terburu buru sehingga banyak kabel
yang salah potong.
4.2.2
up terminal lainnya. Pada latihan 4 ini, hal yang harus diperhatikan adalah pemasangan kabel
pada line up terminal yaitu pada saat pemutaran baut pada pengikatan kabel haruslah kuat,
karena apabila tidak kuat maka hubungan antara line up terminal satu dengan yang lain tidak
tersambung akibat kabel yang terlepas. Selain itu setiap pemasangan kabel pada line up
terminal satu dengan yang lain, kabel yang kita potong harus diberi spare, karena apabila
kabel yang kita pasang putus dalam pemutaran baut di line up terminal kita tidak perlu
mengganti kabel baru karena sudah ada sparenya.
36
37
Bab V
Penutup
5.1
Kesimpulan
Latihan satu yaitu pembuatan mata itik dengan kabel 1,5mm, latihan pembuatan mata
itik ini sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, karena pada latihan berikutnya aka
nada juga pembuatan mata itik yang lebih sulit.Apabila dalam pembuatan mata itik ini
terjadi kesalahan maka akan terjadi kebocoran arus atau mungkin kebakaran pada
kabel;
Latihan dua yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk kerumitan yang tinggi ini
bertujuan agar mahasiswa dapat membentuk mata itik dengan kesabaran dan ketelitian
membentuk kabel tersebut sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada latihan ini
hasil yang didapat sudah cukup baik meski ukuran yang diinginkan belum sepenuhnya
presisi;
Latihan tiga yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk seperti terowongan itu juga
bertujuan agar mahasiswa lebih terampil dalam membuat mata itik dan lebih sabar
dalam membentuk kabel. Pada latihan ini hasil yang didapat kurang begitu baik,
karena kabel mengalami kekurangan akibat kesalahan pada pengukuran;
Latihan empat yaitu penyambungan kabel ke terminal line up yang satu ke line up
terminal yang lain, latihan ini kita dilatih bagaimana teknik melakukan sambungan
dari kabel ke terminal line up yang dibutuhkan ketelitian pengukuran dn kekuatan
kabel yang menempel pada terminal.
Latihan lima yaitu pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi
yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang
kita gunakan cukup.
Latihan enam yaitu latihan instalasi rumah yang sederhana dan pada latihan ini
praktek sudah terhubung ke sumber arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam
praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai
dengan diagram pengawatan yang telah diberikan, maka dari itu kita juga harus pandai
dalam membaca diagram pengawatan. Hasil yang didapat sudah cukup baik, segala hal
yang diinginkan sudah terpenuhi sehingga hasil kerja yang didapat sudah baik dan
rapi.
38
Saran
Saran saya terhadap latihan pengerjaan ini, kita harus memahami dulu kegunaan atau
pun fungsi dari alat dan bahan yang kita pakai dan dengan mempelajari teknik yang benar
sehingga kita tidak mengalami hambatan dalam teknik pengerjaannya.dan kita harus lebih
teliti dalam pembacaan job sheet, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam praktek. Selain itu
dalam pengerjaan latihan 1 6 jangan terlalu terburu buru saat mengerjakannya, agar tidak
terjadi kesalahan.
Kerapian dalam pemasangan agar indah di lihat,dan jika ada kierusakan mudah di cari
inti permasalahan ny,ketelitian pemasangan itu sangat di butuhkan.
39