Anda di halaman 1dari 2

Bagian Kedua

Sistem Pusat Pelayanan


Pasal 7
Sistem pusat pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
meliputi : a. pusat pelayanan kegiatan; dan
b. sistem perwilayahan.
Pasal 8
(1)
a.
b.
c.
d.

e.
f.

Rencana pusat pelayanan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf


a, meliputi:
PKN Kedungsepur meliputi perkotaan PKL Ungaran;
PKL perkotaan Ambarawa;
PKLp meliputi perkotaan Tengaran dan Suruh;
PPK meliputi perkotaan Bergas, Pringapus, Bandungan, Sumowono, Jambu,
Banyubiru, Tuntang, Getasan, Pabelan, Susukan, Kaliwungu, Bancak dan
Bringin;
Pusat Pelayanan Lingkungan pada setiap pusat Desa; dan
kawasan agropolitan meliputi kawasan Sumowono, Bandungan, Jambu, Getasan,
Suruh, Susukan, Kaliwungu, Pabelan, Bringin dan Bancak.

(2) Fungsi pusat pelayanan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah :
a. PKL Ungaran sebagai bagian dari PKN Kedungsepur berfungsi sebagai kawasan
perkotaan pendukung kawasan metropolitan Semarang dalam pelayanan
permukiman dan jasa-jasa perkotaan lainnya skala beberapa Kecamatan
di sekitarnya;
b. PKL Ambarawa berfungsi sebagai pusat pelayanan permukiman, perdagangan
dan jasa, pusat pengembangan pariwisata, pertanian, serta perikanan skala
beberapa
Kecamatan di sekitarnya;
c. PKLp Tengaran dan Suruh berfungsi sebagai pusat pelayanan permukiman,
perdagangan dan jasa, serta pengembangan industri dan pertanian skala
beberapa kecamatan pada wilayah Daerah bagian selatan;
d. PPK Bawen, Bergas, Pringapus, Bandungan, Sumowono, Jambu, Banyubiru,
Tuntang, Getasan, Pabelan, Susukan, Kaliwungu, Bancak dan Bringin berfungsi
sebagai pusat pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa, serta
pengembangan ekonomi lokal skala Kecamatan;
e. PPL pada setiap Desa berfungsi sebagai pusat pelayanan permukiman,
perdagangan dan jasa, serta pengembangan ekonomi lokal skala Desa; dan
f. kawasan agropolitan Sumowono, Bandungan, Jambu, Getasan, Suruh, Susukan,
Kaliwungu, Pabelan, Bringin dan Bancak berfungsi sebagai pusat pelayanan,
pemasaran produk pertanian lokal, pengembangan industri pertanian
(agroindustri), dan /atau pariwisata berbasis pertanian (agrowisata).
(3) Sistem perwilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, meliputi :
a. SWP1 yaitu kawasan yang ditetapkan menjadi bagian dari ibukota Kabupaten
serta kawasan sekitarnya yang termasuk dalam jangkauan pelayanannya

meliputi Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, dan Pringapus


dengan pusat pengembangan di perkotaan Ungaran;
b. SWP2 yaitu kawasan yang menjadi wilayah pengaruh dari Kota Ambarawa
meliputi Kecamatan Ambarawa, Tuntang, Banyubiru, Bandungan, Jambu, Bawen
dan
Sumowono dengan pusat pengembangan di perkotaan Ambarawa; dan
c. SWP3 yaitu kawasan yang berada di Daerah selatan meliputi Kecamatan Suruh,
Tengaran, Getasan, Susukan, Kaliwungu, Pabelan, Bancak dan Bringin dengan
pusat pengembangan di perkotaan Suruh dan Tengaran.
(4)

SWP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diarahkan mempunyai fungsi utama
sesuai dengan potensi wilayah masing-masing, yaitu :
a. SWP1 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a diarahkan mempunyai
fungsi industri, pertanian, pariwisata, pemerintahan, perdagangan dan jasa,
fasilitas umum, permukiman, dengan fungsi pusat SWP adalah pelayanan
fasilitas umum, perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan skala Kabupaten
serta permukiman perkotaan;
b. SWP2 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b diarahkan mempunyai
fungsi industri, pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa, fasilitas umum,
permukiman,
perikanan, serta pertahanan dan keamanan dengan fungsi pusat SWP
adalah perdagangan dan jasa agribisnis, serta fasilitas umum; dan
c. SWP3 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c diarahkan mempunyai
fungsi industri, pertanian, pariwisata, dan perikanan, dengan fungsi pusat SWP
adalah pusat industri, agribisnis, perdagangan dan jasa, serta pusat fasilitas
umum penunjang agropolitan.

PPK : Tuntang dan Bringin


SWP-2 : Tuntang
SWP-3 : Bringin

Anda mungkin juga menyukai