BAHAN ELEKTRIK
KAPASITOR
Disusun Oleh :
Novi Wahyu Ningseh
(13030224007)
Bibi Maria Umma
(13030224016)
Irene Saraswati S
(13030224020)
Dita Puji Issriza
(13030224023)
JURUSAN FISIKA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapasitor berperan penting dalam suatu rangkaian elektronik. Artinya suatu
rangkaian elektronik mengandung satu atau beberapa kapasitor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Kapasitor
Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan
akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia
pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam
farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal
yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah
satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung
kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan
elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam
bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif
dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor
disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
Gambar 1
Struktur kapasitor
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb
= 6.25 x 1018 elektron.Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah
kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Keterangan :
Q : muatan elektron dalam C (Coulombs)
C : nilai kapasitansi dalam F (Farads)
V : besar tegangan dalam V (Volt)
(1)
(2)
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Tabel 1.1 Konstanta bahan dielektrik
Bahan
Udara vakum
Alumunium oksida
Gelas
Nilai (k)
1
8
8
Keramik
Polyethylene
100-1000
3
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan
pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran
sebuah kapasitor. Misalnya 0,047 F dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh
lain 0, nF sama dengan 100pF.
2.2.
komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan
gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.
Gambar 2
Dielektrikum
Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak
kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.
2.3.
Jenis-Jenis Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk
lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic
dan electrochemical.
yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film
adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate) atau
dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate,
metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk
kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini
adalah non-polar.
a. Ceramic Capacitor
Gambar 3
Ceramic Capacitor
Kapasitor
menggunakan
nya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini dapat digunakan
pada rangkaian frekuensi tinggi. Karakteristik respons frekuensi sangat perlu
diperhitungkan terutama jika kapasitor bekerja pada frekuensi tinggi. Untuk
perhitungan- perhitungan respons frekuensi dikenal juga satuan faktor qualitas Q
(quality factor) yang tak lain sama dengan 1/DF. Biasanya digunakan untuk
melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke ground. Kapasitor ini tidak baik
digunakan untuk rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal. Jenis
ini tidak mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang
sangat kecil.
b. Multilayer Ceramic Capacitor
Gambar 4
Multilayer Ceramic Capacitor
Bahan material untuk kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor keramik,
bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Pada jenis ini
dielektriknya disusun dengan banyak lapisan atau biasanya disebut dengan layer
dengan ketebalan 10 sampai dengan 20 m dan pelat elektrodenya dibuat dari
logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan memiliki karakteristik suhu yang
lebih bagus daripada kapasitor keramik, biasanya jenis ini baik digunakan untuk
aplikasi atau melewatkan frekuensi tinggi menuju tanah.
c. Polypropylene Capacitor
Gambar 5
Polypropylene Capacitor
Kapasitor disamping memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi daripada
polyester film capacitor. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak
akan berubah apabila dirancang di suatu sistem bila frekuensi yang melaluinya
lebih kecil atau sama dengan 100kHz. Pada gambar diatas ditunjukkan kapasitor
polypropylene dengan toleransi 1%. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam
pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan,
misalnya untuk aplikasi mobil elektrik.
d. Kapasitor Mika
Gambar 6
Kapasitor Mika
Jenis ini menggunakan mika sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor mika
mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi, karena koefisien temperaturnya rendah.
Karena frekuensi karakteristiknya sangat
digunakan untuk rangkaian resonans, filter
bagus,
untuk
biasanya
kapasitor
frekuensi
tinggi
ini
dan
Gambar 7
Dielektrik pada kapasitor ini terbuat dengan polyester film. Mempunyai
karakteristik suhu yang lebih bagus dari pada semua jenis kapasitor di atas.
Dapat digunakan untuk frekuensi tinggi. Biasanya jenis ini digunakan untuk
rangkaian yang menggunakan frekuensi tinggi, dan rangkaian analog. Kapasitor ini
biasanya disebut mylar dan mempunyai toleransi sebesar 5% sampai 10%.
Gambar 8
Kapasitor Elco
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan
electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida
sebagai dielektrik. Dari rumus (2) diketahui besar kapasitansi berbanding terbalik
dengan tebal dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan
demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar.
Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak
digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah
adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium
ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor
yang kapasitansinya besar. Contoh : 100F, 470F, 4700F dan lain-lain, yang sering
juga disebut : Kapasitor Elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang
padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang
menjadi elektroda negatifnya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida.
Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun
menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu
kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus
bocor yang sangat kecil, jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi
relatif mahal.
a. Tantalum Capacitor
Gambar 9
Tantalum Capacitor
Merupakan jenis electrolytic capacitor yang elektrodenya terbuat dari
material
tantalum.
dengan mencari tanda + yang ada pada tubuh kapasitor, tanda ini menyatakan
bahwa pin di bawahnya memiliki polaritas positif. Diharapkan berhatihati di
dalam pemasangan komponen karena tidak boleh terbalik. Karakteristik temperatur
dan frekuensi lebih bagus daripada electrolytic capacitor terbuat dari aluminium.
b. Electrolytic Capacitor
Gambar 10
Electrolytic Capacitor
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri atas kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Elektrode kapasitor ini terbuat
alumunium yang menggunakan membran oksidasi yang tipis. Umumnya kapasitor
yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di
badannya. Dari karakteristik tersebut, pengguna harus berhatihati di dalam
pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik. Bila polaritasnya
terbalik maka akan menjadi rusak bahkan bisa terjadi ledakan. Untuk mendapatkan
permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga
dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansnya besar. Biasanya jenis
kapasitor ini digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter, dan rangkaian
pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
Biasanya tegangan kerja dari kapasitor dihitung dengan cara mengalikan tegangan
catu daya dengan 2. Misalnya kapasitor akan diberikan catu daya dengan tegangan
5 volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki tegangan kerja minimum 2 x 5
=10 volt.
c. Polystyrene Film Capacitor
Gambar 11
Gambar 12
Electric Double Capacitor
Jenis kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor elektrolit.
Namun bedanya adalah ukuran kapasitornya lebih besar dibandingkan kapasitor
elektrolit yang telah dijelaskan di atas. Biasanya mempunyai satuan F.
Kapasitor ini mempunyai batas tegangan yang besar. Karena mempunyai batas
tegangan dan bentuk yang lebih besar dari kapasitor yang lain maka kapasitor ini
disebut juga super capasitor Gambar bentuk fisiknya dapat dilihat di atas, pada
Gambar 2.13
tersebut
kapasitornya
memiliki ukuran
MekanismeSuperkapasitor
(a)
(b)
(c)
Gambar4. (a) saat discharge, (b) sesudah discharge, (c) tidakdicharge;
digunakan
EDLC (Electrode double-layer capacitor) terdiri atas elektroda,
elektrolit (dan elektrolit garam), dan pemisah yang melindungi elektroda
yang berhadapan terjadi hubungan satu sama lain. Serbuk karbon
terkativasi digunakan sebagai kolektor listrik pada elektroda.Karbon
elektroda teraktivasi terdiri atas sejumlah serbuk dengan holes pada
masing-masing lapisan. Lapisan ganda listrik dibentuk pada lapisan
dimana tiap serbuk terhubung dengan elektrolits eperti pada gambar5.
Trimmer Capacitor
Gambar 13
Trimmer Capacitor
Kapasitor jenis disamping menggunakan keramik atau plastik sebagai
bahan
memutar
yang
berada
diatasnya.
dapat
Didalam pemutaran
diharapkan
Tuning Capacitor
Gambar 14
Tuning Capacitor
Kapasitor ini dinegara Jepang disebut sebagai Varicons, biasanya banyak
sekali digunakan sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis dielektriknya menggunakan udara. Nilai kapasitansinya dapat diubah dengan cara memutar gagang
yang terdapat pada badan kapasitor kekanan atau kekiri.
2.5 Karakteristik berbagai Kapasitor
Kapasitor mika mampu menerima tegangan sampai ribuan volt pada rangkaian
frequency tinggi. Kapasitor untuk rangkaian frekuensi tinggi electron-elektron harus
mengisi plat-plat logam dan mengisi dielektrikumnya. Pada saat arus berubah arah
electron-elektron harus meningkatkan dielektrikum. Perubahan arah arus yang terjadi
pada kapasitor terhalangi oleh rintangan yang disebut hysterisis kapasitif. Sifat-sifat
kapasitor pada umumnya :
a. Terhadap tegangan DC merupakan hambatan yang sangat besar.
b. Terhadap tegangan AC mempunyai resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan
frequency kerja.
c. Terhadap tegangan AC akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus 90
mendahului tegangannya.
Resistansi dari sebuah kapasitor terhadap tegangan ac disebut reaktansi.
Disimbolkan dengan Xc, besarnya reaktansi kapasitor ditulis dengan rumus :
XC=
1
2 fc
Keterangan :
Xc = Reaktansi kapasitif ()
f = frekuensi kerja rangkain dalam (Hz)
c = kapasitansi (F)
(3)
2.6.2
bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.
Temperatur Kerja
Kapasitor masih memenuhi spesifikasinya jika bekerja pada suhu yang sesuai.
Para produsen pembuat kapasitor umumnya membuat kapasitor yang mengacu pada
standar popular. Ada 4 standar popular yang biasanya tertera di badan kapasitor
seperti COG (ultra stable), X7R (stable) serta Z5U dan Y5V (general purpose).
Secara lengkap kode-kode tersebut disajikan pada table berikut :
Tabel 2
Kode Karakteristik Kapasitor Kelas I
Koefisien suhu
Simbol
PPM/CC
Simbol
Pengali
Simbol
PPM/CC
0.0
-1
+/-30
0.3
-10
+/-60
0.9
-100
+/-120
1.0
-1000
+/-250
1.5
-10000
+/-500
Tabel 3
Kode Karakteristik Kapasitor Kelas II dan III
2.6.3
Toleransi Kapasitansi
Simbol
PPM/CC
Simbol
Pengali
Simbol
PPM/CC
+10
+45
+/-1.0%
-30
+65
+/-1.5%
-55
+85
+/-2.2%
+105
+/-3.3%
+125
+/-4.7%
+150
+/-7.5%
+200
+/-10.0%
+/-15.0%
+/-22.0%
+22%-33%
+22%-56%
+22%-82%
Toleransi
Gambar 15
Model Kapasitor
Keterangan :
C
= Capacitance
ESR
= Inductance
IR
= Insulation Resistance
Jika tidak diberi beban, semestinya kapasitor dapat menyimpan muatan selama-
lamanya. Namun dari model di atas, diketahui ada resitansi dielektrik IR(Insulation
Resistance) yang paralel terhadap kapasitor. Insulation resistance (IR) ini sangat
besar (MOhm). Konsekuensinya tentu saja arus bocor (DCL) sangat kecil ( A).
Untuk mendapatkan kapasitansi yang besar diperlukan permukaan elektroda yang
luas, tetapi ini akan menyebabkan resistansi dielektrik makin kecil. Karena besar IR
selalu berbanding terbalik dengan kapasitansi (C), karakteristik resistansi dielektrik
ini biasa juga disajikan dengan besaran RC (IR x C) yang satuannya ohm-farads atau
megaohm-micro farads.
Gambar 16
Faktor Diagram Kapasitor
Dari penjelasan di atas dapat dihitung besar total impedansi (Z total) kapasitor :
Gambar 17
Faktor Diagram Ztotal
Telah dijelaskan terdahulu bahwa satuan kapasitansi adalah farad (F) sehingga
apabila bila sebuah kapasitor dikatakan memiliki 1 F, jika arus sebesar 1 A mengalir di
dalamnya ketika tegangan yang berubah-ubah dengan kecepatan 1V/s diberikan pada
kapasitor tersebut.
Arus yang mengalir di dalam sebuah kapasitor karenanya akan sebanding
dengan hasil kali kapasitansi (C) dengan kecepatan perubahan tegangan yang
diberikan, maka :
i = C x (kecepatan perubahan tegangan)