Selain itu terdapat juga beberapa prasasti dalam bahasa jawa kuno
maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National Universuty of
Singapore, John N. Miksic, jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan
pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, dan patung seni.
Bahkan ada perguruan silat yang bernama Kali Majapahit dan
berasal dari Filipina dengan anggota dari asia dan Amerika. Silat Kali
Majapahit ini mengklaim berakar dari kerajaan Majapahit kuno yang
disebut-sebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand
Selatan.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan
Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu
tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan
tanggal 10 november 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi
Kertajasa Jayawardhana. Kerajaan baru ini mendapat masalah
dengan adanya beberapa orang kepercayaan yang memberontak,
meskipun pada akhirnya pemberontakan ini tidaklah berhasil. Kirakira pada waktu dalam pemerinahan Jayanegara, pada tahun 1328,
Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tiri Jayanegara,
Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikan Jayanegara, namun ia
mengundurkan diri dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak
perempuannya, Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu
Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada
sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya
untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah
kemaharajaan. Selama kekuasaannya Tribhuwana, kerajaan
Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di
kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit hingga
kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya,
Hayam Wuruk.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk, pada tahun 1389, Majapahit
memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta.
Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang
menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam
Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang
menuntut haknya atas tahkta. Perang saudara yang disebut Perang
Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara
Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya
dimenangkan Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap
dan dipancung. Tampaknya perang ini melemahkan kendali
Majapahit atas daerah-daerah taklukkannya di seberang.
Pada kurunpemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi
laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho, seorang
jendral muslim china, tiba di jawa beberapa kali antara kurun waktu
1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah
dan bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah oleh uparaja yang
disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar
ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya posisi ini
hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk
mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan
upeti ke pusat, dan mengelola pertahanan di perbatasan daerah
yang mereka pimpin.
Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12
wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Hierarki
dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.