240210140104
IV.
4.1
bakteri
merupakan
suatu
cara
untuk
memisahkan
atau
Pengenceran
Sebelum
mikroorganisme
diisolasi,
praktikan
harus
melakukan
pengenceran pada sampel. Pengenceran dilakukan pada 10-1 ,10-2 ,10-3 , 10-4, dan
10-5. Semakin tinggi pengenceran, maka mikroorganisme yang terdapat dalam
pangan tersebut semakin rendah. Larutan pengencer yang digunakan dalam
praktikum ini adalah NaCl Fisiologis karena larutan ini dapat menjaga pH
lingkungan dan menjaga agar tetap steril. Selain itu, dalam pengenceran juga bisa
digunakan buffer fosfat. Sampel harus disuspensikan dalam larutan NaCl Fis
dengan perbandingan pengenceran 1:10, yakni 1 gram sampel dengan 9 ml larutan
aquades steril untuk sampel padat, sedangkan 1 ml sampel dengan 9 ml larutan
aquades steril untuk sampel cair. Pengenceran dilakukan agar pertumbuhan
mikroorganisme pada sampel tidak terlalu banyak sehingga dapat dilakukan
penghitungan.
Pertama-tama, diambil dahulu 1 ml dari tabung 10-1 dengan pipet ukur,
kemudian dipindahkan ke tabung 10-2 secara aseptis, kemudian dikocok dengan
membenturkan tabung ke telapak tangan sampai homogen (Pelczar dan Chan,
1986). Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran terakhir (10-5) dengan
cara yang sama. Hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur yang digunakan harus
selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran digunakan pipet ukur steril yang
berbeda atau baru. Prinsipnya bahwa pipet tidak perlu diganti jika memindahkan
cairan dari sumber yang sama. Penggunaan pipet ukur yang berbeda ini bertujuan
agar pengenceran tidak saling tercampur atau terkontaminasi satu sama lain.
4.1.2
dan 10-5
karena apabila
digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu air mineral, cendol, roti, tepung beras,
jahe bubuk, dan kunyit bubuk.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Isolasi Bakteri, Kapang, dan Khamir Metode
Gores
Kel
.
Sampel
Media
Metode
Keterangan
6B
Air
Mineral
PCA
Langsung
Jenis: bakteri
gram positif
Warna : ungu
Bentuk :
batang
Perbesaran :
100x
7B
Cendol
PCA
Langsung
Jenis: bakteri
gram negatif
Warna : merah
Bentuk :
batang
Perbesaran :
8B
Roti
PCA
Langsung
Jenis: bakteri
gram negatif
Warna : merah
Bentuk :
batang
Perbesaran :
100x
Gambar
9B
Kel
.
Tepung
Beras
PCA
Sampel
Media
Langsung
Jenis: bakteri
gram negatif
Warna : merah
Bentuk :
batang
Perbesaran :
100x
Metode
Keterangan
10B Jahe
Bubuk
PCA
Langsung
Jenis: bakteri
gram positif
Warna : ungu
Bentuk : bulat
Perbesaran :
100x
11B Kunyit
Bubuk
PCA
Langsung
Jenis: bakteri
gram negatif
Warna : merah
Bentuk :
batang
Perbesaran :
100x
Gambar
6B
Air
Min
eral
NA
15
8 x
104
NA 10-4
NA 10-5
Jenis:
bakteri
Bentuk:
bulat
berkoloni
Warna:
putih
Kel
.
Sam
pel
Baha
n
Pengencer
an
10-4
10
SPC
Gambar
Keterangan
-5
6B
Air
Mine
ral
PDA
48
6 x 104
Jenis:
kapang
Bentuk:
bulat
Warna:
putih
PDA 10-4
PDA 10-5
7B
Cend
ol
NA
33
5 x 104
Jenis:
bakteri
Bentuk:
bulat
berkoloni
Warna:
putih
NA 10-4
NA 10-5
Kel
.
Sam
pel
Baha
n
Pengence
ran
10-4 10
SPC
Gambar
Keterang
an
-5
7B
Cend
ol
PDA
17
1,7 x 105
PDA 10-4
Jenis:
kapang
Bentuk:
bulat
Warna:
putih
PDA 10-5
8B
Roti
NA
Tidak dapat
dihitung karena
agar NA tidak
membeku
sehingga
koloni
mikroorganism
enya tidak
dapat diamati
NA 10-4
Kekurang
an agar
NA
sehingga
agar
tersebut
tidak
membeku
NA 10-5
PDA
12
19
12 X 10
PDA 10-4
Jenis:
bakteri
Bentuk:
bulat
berkoloni
Warna:
putih
PDA 10-5
Kel
.
Sam
pel
Bahan
Pengence
ran
10-4 10-
SPC
Gambar
Keterangan
9B
Tepu NA
ng
Beras
104
NA 10-4
Jenis:
bakteri
Bentuk:
bulat
berkoloni
Warna:
putih
NA 10-5
PDA
Tidak
terkontaminasi
PDA 10-4
PDA 10-5
10B Jahe
Bubu
k
NA
TB
UD
528
528
105
NA 10-4
NA 10-5
Jenis :
bakteri
Bentuk :
bulat
Warna :
putih
Kel.
Sam
pel
Bahan
Pengencer
an
10-4
10
SPC
Gambar
Keterangan
-5
10B
Jahe
Bub
uk
PDA
64
200
10,32
x 106
Jenis :
kapang
Bentuk :
bulat
Warna :
putih
PDA 10-4
PDA 10-5
11B
Kun
yit
Bub
uk
NA
183
145
816,1
5x
104
NA 10
Jenis :
bakteri
Bentuk :
bulat
Warna :
jingga (104
),
putih
kekuningan
(10-5)
NA 10-5
PDA
94
31
31 x
105
-4
PDA 10
PDA 10-5
Jenis :
kapang
Bentuk :
bulat
Warna :
putih
Air Mineral
Setelah diinkubasi, pada sampel air mineral bisa dikatakan tidak steril
Cendol
Cendol merupakan jajanan tradisional. Cendol terbuat dari tepung beras.
Cendol banyak dijual di pasar dan biasanya diproduksi oleh pedagang itu sendiri
ataupun pedagang hanya mendistribusikan cendol yang dibuat oleh pemasok.
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, ditemukan bakteri berjenis
gram negatif. Bakteri tersebut diperkirakan adalah bakteri Escherichia coli.
Escherichia coli merupakan salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif.
Beberapa tipe dari Escherichia coli ini dapat menyebabkan keracunan makanan
yang serius pada manusia, yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan
bernama verotoksin. Penyebaran dapat melalui makanan atau minuman. Infeksi
paling mungkin terjadi
bila pengelola
Roti
Pengamatan pada kelompok delapan menggunakan sampel roti , pada
sampel roti koloni mikroorganisme pada media NA tidak bisa diamati karena
kondisi agar yang tidak membeku. Hal ini disebabkan NA yang dituangkan ke
dalam cawan petri tidak sebanding dengan bakteri yang akan ditumbuhkan,
sedangkan pada media PDA 10-4 ditemukan 12 koloni bakteri dan 19 di dalam
media PDA 10-5. Bakteri pada media PCA terlihat setelah perbesaran 100x,
didapatkan bakteri berbentuk batang dan berwarna merah sehingga dapat
dikatakan bahwa roti tersebut terkontaminasi karena seharusnya yang ada di
dalam roti adalah khamir, yaitu Saccharomyces cerevisiae. Sampel roti tawar ini
tidak bisa dikatakan baik untuk dikonsumsi karena terdapat bakteri di dalamnya.
4.1.2.4
Tepung Beras
Tepung beras terbuat dari butir beras yang digiling. Kandungan pati dalam
tepung beras sangat tinggi sekitar 76-96% (Herudiyanto, 2006). Bakteri yang
terdapat di tepung beras pada umumnya adalah bakteri amilolitik. Bakteri
amilolitik adalah bakteri yang mampu memecah pati menjadi gula sederhana,
terutama dalam bentuk glukosa.kebanyakan bakteri amilolitik tumbuh subur pada
bahan pangan yang banyak mengandung pati atau karbohidrat, misalnya pada
berbagai jenis tepung. Spesies dari bakteri amilolitik adalah Clostridium
butyricium dan Bacillus subtilis (Fardiaz, 1992). Berdasarkan data yang ada pada
tabel dapat disimpulkan bahwa tepung beras pada pewarnaan gram berbentuk
bulat, berwarna merah dan merupakan jenis bakteri gram negatif. Namun, jika
dilihat dari literatur, tidak ada bakteri amilolitik yang berbentuk bulat. Kesalahan
ini dapat terjadi ketika melakukan pewarnaan gram dan kemungkinan merupakan
bakteri kontaminan. Pada medium NA dengan pengenceran 10 -4 terdapat jumlah
koloni yang lebih sedikit dibandingkan NA dengan pengenceran 10-5. Hal ini tidak
sesuai dengan literatur. Seharusnya semakin tinggi tingkat pengenceran, maka
semakin sedikit mikroorganisme yang dapat tumbuh dikarenakan nutrisi yang ada
lebih sedikit. Kesalahan ini disebabkan pada saat pengenceran terjadi kontaminasi.
4.1.2.5
Jahe Bubuk
Tanaman jahe memiliki aktivitas antimikroba. Jenis mikroorganisme yang
kultur
cair
ialah
metode
yang
digunakan
untuk
menumbuhkan suatu kultur mikrooranisme dalam suatu medium cair dengan suhu
dan waktu inkubasi tertentu tergantung pada jenis mikroorganisme. Pemeliharaan
kultur cair bertujuan untuk memisahkan pertumbuhan sel-sel mikroorganisme
yang satu dengan yang lainnya. Pemeliharaan kultur cair menggunakan medium
cair yang tidak mengandung agar, seperti nutrient broth, glucose broth, tryptone
broth, lactose broth. Semua proses dilakukan di dekat bunsen agar steril dan tidak
terkontaminasi oleh udara sekitar. Pada metode cair ini bisa juga bisa
menggunakan sampel dari koloni pada media padat, hanya saja sampel dari
koloni tersebut perlu diencerkan terlebih dahulu dalam air steril. Perlu
diperhatikan, dari proses setelah di inokulasi sampai akan diamati tabung reaksi
jangan dikocok. Hal ini bertujuan, untuk tidak mengganggu hasil pengamatan
nantinya.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Pemeliharaan Kultur Cair
Kel.
Sampel
9B
Tepung
Beras
Keterangan
-
Gambar LB
suatu kultur mikroorganisme dalam suatu media padat (menggunakan agar). Pada
praktikum pemeliharaan kultur padat yang dipakai hanya metode agar miring dan
agar tegak. Penggunaan kedua metode ini didasarkan karena alasan aerasi.
Kebutuhan oksigen berbeda-beda pada tiap mikroorganisme, ada mikroorganisme
yang membutuhkan banyak oksigen saat proses pertumbuhannya, ada juga yang
tidak. Agar miring untuk membiakkan mikroorganisme yang bersifat aerobik dan
anaerobik fakultatif, yaitu dapat menggunakan oksigen jika tersedia, sedangkan
agar miring kemudian naik ke atas. Bila tujuan dari inokulasi adalah untuk
mendapatkan biakan dalam jumlah banyak, maka ose digoreskan secara zig zag
yang dimulai dari bagian dasar agar miring. Perbedaan hasil bentuk pertumbuhan
disebabkan dari teknik penggoresan zig zag ( streak ) yang kurang baik. Selain
itu, persepsi masing masing individu juga mempengaruhi penamaan hasil
pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan, mikroorganisme tumbuh dengan
bentuk pertumbuhan ekinulat ditandai dengan tumbuhnya mengikuti arah goresan.
V.
5.1
Kesimpulan
Mikroorganisme yang mungkin tumbuh pada bahan pangan adalah bakteri dan
kapang.
5.2
Saran
yang digunakan
Lebih teliti dalam melakukan sterilisasi alat agar sampel dan media tidak
terkontaminasi
DAFTAR PUSTAKA