A. PENDAHULUAN
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk
mencapai kebenaran, Memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan
penerapan.
Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang
erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu
pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta
didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang ada di
dunia.
Kenapa pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari
pendidikan. Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan. Dibagian ini akan
dibahas pengertian pendidikan sebagai ilmu,persyaratan pendidikan sebagai ilmu,sifatsifat ilmu pendidikan dan perkembangan pendidikan di Indonesia .
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan sebagai Ilmu
Pendidikan adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan sekitar. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena
obyek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pendidikan merupakan suatu kegiatan
mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Suatu proses
mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan
perbuatan. Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan
manusia,bagaimanapun juga disitu ada pendidikan(Dwikarya, 1980:32).
Menurut M.J Langeveld (1955), paedagogiek (ilmu mendidik atau ilmu
pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui
betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya
bertindak.
1
pendidikan adalah menelaah fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada
hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif. Jadi,
yang membedakan satu ilmu dan ilmu yang lain adalah objeknya.Objek formal
adalah objek material yang disoroti oleh suatu ilmu,sudut pandang tertentu yang
menentukan macam ilmu.
b. Memiliki sistematika
Secara teoritik, sistematika ilmu pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga segi
tinjauan, yaitu : Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, dengan melihat
pendidikan sebagai upaya sadar, sekaligus upaya sadar dengan mengantisipasi
perkembangan sosio budaya di masa depan.
c. Memiliki metode
Metode metode yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan sebagai berikut
(Soedomo, 1990: 46 47; Mub, Said, 1989) :
Metode Normatif
Metode normatif berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan yang ingin
dicapai oleh pendidikan. Metode ini juga membawa pertanyaan yang berkenaan
dengan masalah nilai baik dan nilai buruk.
Metode Eksplanatori
Metode eksplanatori bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan
kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil. Dalam hal ilmu
pendidikan mendapatkan bantuan dari berbagai teori tentang pendidikan yang
boleh jadi dihasilkan oleh ilmu ilmu lain.
Metode Teknologis
Metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan bagaimana
melakukannya dalam menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang
diinginkan.
Metode Deskriptif Fenomenologis
Metode ini menciba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan
kemudian mengklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.
Metode Hermeneutis
Metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan yang
konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dari kegiatan
pendidikan.
Metode Analisis Kritis (Filosofis)
Metode ini menganalisis secara kritis tentang istilah-istilah, pernyataanpernyataan, konsep-konsep dan teori-teori yang ada atau digunakan dalam
pendidikan.
Syarat lain bagi disiplin ilmu pendidikan adalah memiliki evidensi empiris.
Yang dimaksud dengan evidensi empiris adalah adanya kesesuaian (korespondensi)
3
C. PENUTUP
Dengan demikian pembelajaran perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai
hasil yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, pengelolaan pembelajaran
merupakan kunci keberhasilan menuju pembelajaran yang berkualitas.
Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari
pendidikan adalah ilmu. Isi cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbangdingan
sistem pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap
perkembangan aspek- aspek kehidupan lain yang meliputi ekonomi, sosial dan politik.
Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi : Ilmu-ilmu murni adalah ilmu
yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman(matematika), Ilmu terapan
adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan
penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis. Ilmu
pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani,
normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara
teoritis dan dilaksanakan secara praktis. Sehingga ilmu pendidikan memenuhi kriteria
atau syarat-syarat ilmu pengatahuan yaitu:
a. Ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris.
b. Ilmu itu bersifat sistematis
c. Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari
obyek pengetahuan yang lain
d. Ilmu tersebut mempunyai metode dan tujuan tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo,Dwi.dkk. 2015. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sudirman,N.dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakary
http://hamkamodern.blogspot.co.id/2009/11/makalah-ilmu-pendidikan-pendidikan.html
,diakses tanggal 21 September 2015
http://www.slideshare.net/uiuidd/makalah-pendidikan-sebagai-ilmu, diakses tanggal 21
September 2015