Tugas Surbata No 2
Tugas Surbata No 2
disuatu tempat terhadap arah utara ditempat lain. Hal ini terjadi karena arah
utara geografi di muka bumi konvergen kekutub utara geografi. Akibatnya arah
utara geografi disuatu tempat akan menyerong terhadap arah utara geografi
ditempat lain
Defleksi Vertikal
Prisma
Roelof
ini
terdapat
bagian
yang
dapat
diputar-putar,
sehingga
objek besar yang bergerak horisontal maupun vertikal adalah sulit. Tetapi
pengamat rata-rata dapat
mengerjakannya
karena
si
pengamat
membelakangi
matahari,
maka
bayangan
matahari yang seharusnya di sebelah kiri, terlihat di tepi kanan dan bayangan
matahari yang seharusnya di sebelah kanan terlihat di tepi kiri matahari
(perhatikan gambar 10). Sehingga koreksi (reduksi) diameter matahari ( 1/2d)
mempunyai aturan main yang disesuaikan dengan letak kuadrannya.
Agar dapat melihat lebih jelas tentang bayangan terahir matahari di kertas
tadah, dapat dilihat proses jalannya sinar matahari pada teropong terhadap
kertas tadah pada gambar berikut
Pada gambar tersebut di atas terlihat bahwa lensa obyektif membuat bayangan
Ka dan KI dari matahari, Bayangan matahari tersebut akan tampak lagi
dibidang titik api foby (bidang diafragma). Bayangan ini diletakkan dilur titik api
lensa okuler, sehingga oleh lensa okuler dibuat bayangan KI Ka yang terhadap
ka ki tidak terbalik. Seperti yang telah dijelaskan pada uraianuraian terdahulu,
bahwa penentuan meridian (asimut) dengan penghantar matahari dilakukan
dengan menentukan asimut dari matahari (A) dan mengukur sudut horisoltal ()
antara arah asimut (meridian) matahari (M) dengan titik sasaran (S). (lihat gambar
bawah ini)
Dimana
Am +
= Selisih bacaan lingkaran horisontal pesawat antara titik
sasaran (S)
Sumber : http://dokumen.tips/documents/penentuan-asimut-verindonesia.html
by muzakkar-almahdali