Anda di halaman 1dari 14

A.

Bidang Kesehatan
Program Kerja Non Fisik
1. Sosialisasi Imunisasi dan Gizi
a. Pendahuluan
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti bodi untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Imunisasi sangat penting untuk menjaga
pertumbuhan dan perkembangan balita. Meskipun pemerintah menggalakan
imunisasi wajib bagi bayi dan balita, sering pula diantara ibu-ibu enggan untuk
memberikan imunisasi kepada anaknya karena alasan takut karena biasanya
setelah diimunisasi anak akan mengalami deman. Pengetahuan yang kurang
mengenai imunisasi ini membuat kami sepakat untuk memberikan sosialisasi
mengenai pentingnya imunisasi.
Disamping

pentingnya

imunisasi

bagi

menjaga

pertumbuhan

dan

perkembangan balita, pola pemberian makanan yang bergizi juga sangat


berpengaruh. Kebutuhan gizi bayi sampai dengan anak-anak pada dasarnya
berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Seperti bayi yang sangat memerlukan ASI
eksklusif selama 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI setelah 6
bulan, serta mempertahankan ASI sampai usia 2 tahun. Akan tetapi, banyak
sekali ibu-ibu yang masih belum menerapkannya dan kurang memahami
informasi tersebut. Kebanyakan dari mereka sudah memberikan bayinya yang
berusia 4 bulan dengan makanan pendamping ASI, padahal hal tersebut
kurang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Masyarakat
kurang mengerti mengenai informasi akan pentingnya ASI eksklusif dan
makanan-makan bagi setiap tahap perkembangan menurut usia anak. Sehingga

akan sangat bermanfaat apabila dapat memberikan informasi terkait hal


tersebut.
b. Tujuan dan Manfaat
Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan status gizi bayi
dan balita dengan memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu yang memiliki
bayi atau balita mengenai makanan-makanan yang bergizi dan bernutrisi
sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang dari usia 0 bulan sampai usia 5
tahun. Selain itu, juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang
pentingnya dilakukan imunisasi sejak dini agar kesehatan bayi dan balita
meningkat. Manfaat lain dari kegiatan proker ini yaitu menyadarkan ibu-ibu
dan masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan
mempertahankan ASI sampai usia 2 tahun, serta imunisasi wajib bagi bayi,
balita dan anak-anak sesuai program pemerintah.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali pada tanggal 10 Agustus 2015 dimulai pukul
09.00 WIB di Dusun Menganti, Desa Pengadegan, Kecamatan Majenang.
d. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita di Desa
Pengadegan.
e. Volume Kegiatan

Peserta yang mengikuti penyuluhan ini berjumlah sekitar 15 orang, yaitu ibuibu yang mengikuti posyandu balita di Dusun Menganti, Desa Pengadegan.
f. Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong :

Adanya dukungan dan kerjasama dengan Kepala Desa, Bidan Desa dan

perangkat desa terutama kader-kader POSYANDU.


Antusiasme ibu-ibu yang tinggi saat mengikuti sosialisasi imunisasi dan

gizi.
Masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui mengenai pentingnya
imunisasi, makanan bergizi dan ASI eksklusif untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak-anaknya..

Faktor penghambat :

Tempat yang tidak tersedia (misalnya aula) untuk dilaksanakannya


sosialisasi ini, sehingga kegiatan dilakukan di rumah kader POSYANDu
Dusun Menganti dan hanya dapat diikuti oleh beberapa ibu-ibu saja karena
memang hanya satu dusun saja. Serta keterbatasan pemateri dan tim KKN
dalam mensukseskan proker ini. Selain itu sulitnya memperoleh LCD
sehingga sosialisasi tidak menggunakan LCD atau alat peraga lainnya
untuk memudahkan dalam menyampaikan materi. Pemateri hanya

menggunakan laptop dan tanpa pengeras suara.


g. Rekomendasi Perbaikan Program

Sebaiknya penyuluhan tidak dilakukan 1 kali dalam satu waktu dan hanya
dilakukan di satu dusun saja, namun juga dusun lainnya. Serta persiapan
kelengkapan alat.
h. Dana yang Dikeluarkan
Dana yang dikeluarkan pada kegitan ini yaitu Rp 0,i. Koordinator
Koordinator kegiatan ini yaitu Oktavia Juyanti.
Gambar 9. Foto Sosialisasi Imunisasi dan Gizi
2. Sosialisasi dan Screening Hipertensi
a.

Pendahuluan

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberikan gejala


yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti otak dan jantung itu sendiri.
Hipertensi menjadi masalah masyarakat yang serius karena jika tidak
terkendaliakan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan
mengancam kehidupan. Ironisnya, sekarang ini berbagai penyakit degenratif
seperti hipertensi ini tidak hanya menyerang kalangan usia lanjut. Akan tetapi,
sudah mulai menyerang kalangan usia muda atau produktif.
Pola konsumsi dan gaya hidup yang tidak sehat pada saat ini dapat memicu
dan meningkatkan risiko hipertensi baik pada usia tua maupun muda.
Konsumsi makanan manis, asin, berlemak, jeroan, makanan yang diawetkan,
minuman beralkohol dan minuman berkafein secara berlebihan serta kurang
konsumsi serat dari sayur atau buah mempercepat terjadinya hipertensi. Gaya

hidup yang diduga berhubungan dengan kejadian hipertensi antara lain


aktivitas Program Kerja Fisik, kebiasaan merokok, dan stres. Seseorang yang
kurang aktif melakukan aktivitas Program Kerja Fisik pada umumnya
cenderung mengalami kegemukan sehingga akan menaikkan tekanan darah.
Kebanyakan penderita hipertensi saat dulu adalah masyarakat perkotaan. Akan
tetapi, saat ini masyarakat desa juga banyak mengalami masalah hipertensi.
Gaya hidup yang kurang sehat saat ini bergeser seiring perkembangan jaman
karena kurangnya informasi dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya menjaga pola hidup yang sehat. Oleh karena itu, untuk
menurunkan angka morbiditas dan angka mortalitas karena penyakit
hipertensai dikalangan masyarakat adalah dengan memberikan informasi
mengenai hipertensi, pencegahan, gejala, pengobatan dan komplikasinya.
b.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk membantu memberikan informasi kepada
masayarakat mengenai hipertensi, pencegahan, gejala dan pengobatannya.
Disamping itu, juga menyadarkan masyarakat pentingnya memeriksakan rutin
tekanan darahnya agar mengetahui secara dini risiko mengalami hipertensi.

c.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali pada tanggal 22 Agustus 2015 dimulai pukul
09.00 10.30 di rumah kader POSYANDU, Dusun Babakan, Desa
Pengadegan.

d.

Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Pengadegan.


e.

Volume Kegiatan
Masyarakat yang mengikuti sosialisasi ini berjumlah sekitar 15 orang.

f.

Faktor Pendorong dan Penghambat


Faktor Pendorong :

Adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara Bidan desa dengan Tim

KKN POSDAYA Desa Pengadegan 2015.


Kesediaan masyarakat dalam mengikuti dan memperhatikan sosialisasi

mengenai hipertensi ini.


Masyarakat antusias dengan penyuluhan yang diberikan mengenai
mengatasi, mengobati, dan mencegah hipertensi tersebut.

Faktor Penghambat :

Kurangnya masyarakat yang hadir sehingga tujuan dari sosialisasi ini


kurang mengena di berbagai kalangan masyarakat. Perlengkapan alat yang
kurang lengkap juga menjadi faktor penghambat, karena kami hanya
menggunakan peralatan seadanya tanpa LCD dan microphone. Lokasi
penyuluhan juga di rumah warga (Kader Posyandu), sehingga tidak dapat
menampung banyak warga.

g.

Rekomendasi Perbaikan Program


Sebaiknya sosialisasi dan screening hipertensi ini tidak hanya dilakukan di
satu Dusun saja, tetapi semua dusun di Desa Pengadegan agar semua kalangan
masyarakat menerima informasi mengenai hipertensi.

h.

Dana yang Dikeluarkan


Dana yang dikeluarkan pada kegitan ini yaitu Rp. 0,-

i.

Koordinator
Koordinator kegiatan ini yaitu Oktavia Juyanti.

2.

Sosialisasi PHBS
a. Pendahuluan
PHBS merupakan suatu program untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan manusia yang dilandasi atas kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan program yang
sasarannya meliputi 5 tempat atau tatanan, yaitu tatanan

rumah tangga,

tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat


umum dan tatanan sarana/institusi kesehatan. Program PHBS ini sangat
berpengaruh kepada warga Desa Pengadegan yang tidak sedikit belum sadar
akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Akibat kurangnya kesadaran tersebut
banyak anak-anak di Desa Pengadegan yang menderita tifus. Setelah adanya
program PHBS, perilaku masyarakat Desa Pengadegan perlahan-lahan mulai
berubah dan lebih memahami berperilaku hidup bersih dan sehat serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Sosialisasi PHBS ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan posyandu
balita di setiap dusun. Hal tersebut dilakukan agar memberikan edukasi serta

pembinaan kepada para orang tua tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan PHBS di setiap tatanan, terutama tatanan rumah tangga.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Agustus 2015, pada pukul 09.00
WIB di Balai Kampung Dusun Ciakar.
d. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga desa.
e. Volume Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan jumlah peserta sebanyak 25
orang.
f. Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor Pendorong :

Adanya ketertarikan masyarakat atas informasi yang disampaikan


Adanya dukungan dari Bidan Desa Pengadegan untuk ikut serta dalam
pelaksanaan posyandu balita

Faktor Penghambat :

Terbaginya perhatian warga terhadap materi yang disampaikan karena


pelaksanaan kegiatan yang digabung dengan posyandu balita, dan tidak
terdapatnya alat bantu untuk mendukung sosialisasi, seperti flipchart dan

LCD.
g. Rekomendasi Perbaikan Program
Rekomendasi untuk ke depannya adalah membawa LCD agar warga dapat
fokus memperhatikan sosialisasi yang diberikan.
h. Dana yang Dikeluarkan
Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 0,i. Koordinator
Koordinator untuk kegiatan ini adalah Novia Anindita Wahyu.

Program Kerja Fisik


1. Pemeriksaan Tensi Gratis
a. Pendahuluan
Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai system kardiovaskuler.
Nilai tekanan darah ini bisa diketahui dengan pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat yaitu Sphygmomanometer. Pemeriksaan tensi ini penting
untuk dilakukan karena sebagai acuan pengetahuan pada seseorang, apakah
seseorang memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskuler atau tidak.
Sehingga pencegahannya dapat dilakukan lebih cepat. Dan apabila sudah
terdapat tanda-tanda penyakit kardiovaskuler dari nilai tekanan darah tersebut,
pengobatannya akan dapat segera dilakukan.
b. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dini terkait keadaan
dengan tekanan darahnya. Dan menginformasikan kepada masyarakat
mengenai pencegahan dini hipertensi dengan adanya pemeriksaan tensi gratis
ini.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja ini dilakukan di 3 Dusun, yaitu:

Tanggal 5 Agustus, dilakukan di Dusun Ciakar dari pukul 09.00-11.00


WIB.

Tanggal 10 Agustus, dilakukan di Dusun Menganti dari pukul 8.30-10.30


WIB.

Tanggal 22 Agustus, dilakukan di Dusun Babakan dari pukul 09.00-10.30


WIB.

d. Sasaran Kegiatan
Seluruh masyarakat Desa Pengadegan, Kecamatan Majenang.
e. Volume Kegiatan
Seluruh masyarakat yang mengikuti program pemeriksaan tensi gratis ini
sekitar 60 orang.
f. Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor Pendorong :

Keberadaan bidan desa yang jauh di beberapa dusun, sehingga masyarakat

mempunyai minat bagus untuk mengikuti program ini.


Masyarakat jarang melakukan pemeriksaan tensi, sehingga minat

masyarakat terhadap proker ini cukup bagus.


Adanya respon yang baik dari pihak masyarakat mengenai kegiatan
pemeriksaan tensi gratis ini.

Faktor Penghambat :

Waktu pelaksanaan yang pagi hari, menyulitkan bapak-bapak untuk hadir


karena pekerjaan. Jadi, hanya beberapa saja yang dapat mengikuti

pemeriksaan tensi gratis ini.


g. Rekomendasi Perbaikan Program

Sebaiknya untuk waktu yang akan datang pemeriksaan tensi gratis ini bisa
dilakukan lebih sering dan tidak hanya dilakukan di 3 dusun, tetapi di semua
dusun yang ada di Desa Pengadegan. Dan mencari waktu yang tepat agar
semua golongan masyarakat dapat mengikutinya.
h. Dana yang dikeluarkan
Dana yang dikeluarkan dalam kegiatan ini yaitu Rp 0,i. Koordinator
Koordinator kegiatan ini yaitu Otavia Juyanti.
2. Demo Mencuci Tangan dan Menyikat Gigi
a. Pendahuluan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas
dibawah aliran air. Apabila kita rajin melakukan cuci tangan, sedikitnya ada 10
penyakit bisa dicegah dari tangan yang bersih karena penyakit yang
disebabkan tidak mencuci tangan, diantaranya diare, cacingan, flu burung,
tifus, disentri, kolera, hepatitis A, ISPA, SARS. Menyikat gigi dengan cara
yang baik dan benar juga penting untuk kesehatan gigi dan mulut.
Pengetahuan mengenai mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar
harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini sehingga mereka dapat terbiasa
nantinya ketika sudah dewasa.
b. Tujuan dan Manfaat
Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan status kesehatan
anak-anak dengan memberikan pengetahuan kepada siswa/siswi pelajar
tingkat SD mengenai bagaimana caranya mencuci tangan dan menyikat gigi
dengan baik dan benar. Selain itu juga menyadarkan siswa/siswi akan

pentingnya menerapkan kebiasaan mencuci tangan dan menyikat gigi yang


baik dan benar diusia dini.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali pada hari Kamis, 13 Agustus 2015 dimulai
pukul 11.00 WIB di SD Negeri Pengadegan.
d. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/siswi kelas 3 dan 4 SD.
e. Volume Kegiatan
Peserta yang mengikuti penyuluhan ini berjumlah 78 siswa, terdiri dari 38
siswa kelas 3, dan 40 siswa kelas 4.
f. Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong kegiatan ini adalah:
Adanya dukungan dan kerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru

SD Negeri Pengadegan.
Antusiasme anak-anak yang tinggi saat mengikuti demonstrasi mencuci

tangan dan menyikat gigi.


Masih banyak anak-anak yang belum mengetahui mengenai pentingnya

cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.
Faktor penghambat kegiatan ini adalah:
Tempat yang tidak tersedia (misalnya aula) untuk dilaksanakannya
penyuluhan ini, sehingga kegiatan dilakukan di ruang kelas hanya
menggunakan alat peraga dan terbatasnya waktu yang diberikan oleh
pihak sekolah yaitu hanya 60 menit sehingga tidak dapat dilaksanakannya
cuci tangan dan sikat gigi massal dikarenakan para siswa/siswi SD Negeri
Pengadegan yang berjalan kaki akan sampai rumah mereka terlalu sore
jika mengambil jam pulang sekolah. Selain itu tidak tersedianya LCD
untuk memudahkan dalam menyampaikan materi.
g. Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya diadakan cuci tangan dan sikat gigi missal di lapangan agar
informasi yang diberikan kepada siswa/siswi SD dapat segera dipraktikkan.
h. Dana yang Dikeluarkan
Dana yang dikeluarkan pada kegitan ini yaitu Rp. 50.000,i. Koordinator
Koordinator kegiatan ini yaitu Novia Anindita Wahyu.
3. Senam Sehat
a.
Pendahuluan

Memiliki tubuh yang sehat dan bugar adalah keinginan semua orang. Akan
tetapi, terkadang para orang tua sudah terlalu malas untuk melakukan olahraga
dikarenakan mereka terlalu sibuk bekerja. Oleh karena itu, dengan
diadakannya senam sehat ini diharapkan para warga Desa Pengadegan dapat
berolahraga meskipun senam sehat tidak dilakukan setiap hari. Sebelumnya,
warga dusun Menganti juga mempunyai jadwal senam sehat tersendiri. Akan
tetapi, senam sehat di dusun Menganti sudah vakum dan kemudian dilanjutkan
kembali oleh Tim KKN POSDAYA UNSOED.
b.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani warga Desa Pengadegan.

c.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan ini dilaksanakan 3 kali pada hari Senin, 10 Agustus 2015; Sabtu, 15
Agustus 2015; Kamis, 20 Agustus 2015 di depan posko Tim KKN POSDAYA
UNSOED.

d.

Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga Desa Pengadegan khususnya yang
berada di Dusun Menganti.

e.

Volume Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan sebanyak 3 kali.

f.

Faktor Pendorong dan Penghambat

Faktor Pendorong :

Adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara warga dusun Menganti

dengan Tim KKN POSDAYA Unsoed.


Kesediaan warga desa untuk ikut senam sehat.
Antusiasme warga desa dalam mengikuti senam sehat.

Faktor Penghambat :

Susahnya mengumpulkan warga dusun Menganti sehingga jadwal senam


sering terlambat, dan tidak tersedianya speaker yang bagus sehingga lagu

g.

senam yang dihasilkan tidak terlalu keras.


Rekomendasi Perbaikan Program
Alangkah baiknya apabila senam sehat dilakukan setiap hari.

h.

Dana yang Dikeluarkan


Dana yang dikeluarkan pada kegitan ini yaitu Rp. 0,i.
Koordinator
Koordinator kegiatan ini yaitu Novia Anindita Wahyu.

Anda mungkin juga menyukai