Kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang sulit terpecahkan bagi ibukota Rusia
sejak dulu. Menurut Alexander Shumsky, Kepala Probok.net, Pusat Penyelesaian
Kemacetan Lalu Lintas Moskow, jumlah kendaraan bermotor di Moskow lebih
banyak 30% dari kapasitas yang mampu ditampung oleh kota itu. Ini berarti,
sepertiga dari kendaraan tersebut harus disingkirkan dari jalan, ujar Shumsky.
pada pengembangan transportasi umum. Namun para pengguna jalan sendiri masih
belum siap berhenti mengendarai mobil dan menggunakan transportasi umum.
Menurut Direktorat Kepolisian Lalu Lintas Rusia, hingga 2014 terdapat 5,5
juta kendaraan yang terdaftar di Moskow.
Setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991, masyarakat Rusia mulai membeli
mobil pribadi secara massal, yang berdampak yang sangat buruk pada
arus lalu lintas. Kemacetan di Moskow saat ini sangat parah.
sejak 2010 mengusung pengembangan transportasi umum sebagai prioritasnya. Jalurjalur khusus telah dibuat di banyak jalan. Parkir di tengah kota tidak lagi gratis dan
zona parkir gratis di pinggiran kota terus diperluas. Stasiun-stasiun metro baru tengah
dibangun, gerbong-gerbong baru untuk metro pun sedang dibeli, bersama bus, trem,
dan bus listrik. Sistem tarif tunggal untuk seluruh jaringan transportasi umum juga
sudah diberlakukan.
Selain itu, pemerintah baru kota ini juga berupaya memperbaiki interkonektivitas
jalanan Moskow tanpa mengembangkannya secara besar-besaran. Beberapa jalan
layang baru sedang dibangun, jembatan dan simpangan jalan raya diperbaiki dan
dikembangkan. Lalu lintas jalan-jalan utama Moskow kini selalu ramai sepanjang
waktu. Di pinggiran kota, sekitar 180 fasilitas park-and-ride sedang dibangun untuk
para pengemudi yang tinggal di luar kota, agar memarkir mobil mereka di tempat
parkir gratis dan menggunakan transportasi umum ke pusat kota. Di tengah kota yang
bersejarah, banyak jalan diubah menjadi area khusus pejalan kaki.
Tetap Macet
Secara keseluruhan, pada 2012-2020 pemerintah Moskow berencana menghabiskan
4.400 miliar rubel (117,8 miliar dolar AS) untuk mengembangkan sistem transportasi
Moskow. Namun hingga akhir 2013, Sergei Sobyanin belum memberi kemajuan
signifikan untuk menyelesaikan masalah lalu lintas kota. Menurut layanan
Yandex.Probki yang mengamati kepadatan lalu lintas, antara musim semi 2011 dan
musim semi 2013, kecepatan lalu lintas di jalanan Moskow malah menurun.
Para pejabat Moskow membantah temuan ini. Menurut Pusat Pengelolaan Lalu Lintas
Kota, pada 2013 kecepatan rata-rata di delapan dari sepuluh rute keluar Moskow ada
yang meningkat, dan ada yang turun sedikit sebesar 1-3 kilometer per jam. Hanya di
dua rute saja, Leningradky Shosse dan Kutuzovsky Prospekt, kecepatan ini turun
cukup tinggi yakni 6-8 kilometer per jam.
Para ahli dan pemerintah kota yakin bahwa masalah kepadatan lalu lintas hanya dapat
dipecahkan oleh pengguna jalan sendiri, yaitu jika mereka mau melepas mobil
mereka dan beralih ke transportasi umum. Jalanan Moskow hanya cukup untuk
menampung sekitar 20-30 persen populasi kota yang mengemudi setiap hari,
sementara 70 persen sisanya harus menggunakan transportasi umum. Jika tidak, kota
ini akan mandek, Konstantin Trofimenko menyimpulkan.
Namun, kebanyakan upaya pemerintah kota untuk memperbaiki kondisi bagi
penumpang transportasi umum dan pejalan kaki ditolak oleh kebanyakan pengguna
jalan. Di zaman Soviet, hanya segelintir orang yang mampu membeli mobi. Itu
sebabnya kini bagi banyak warga Rusia memiliki mobil masih menjadi simbol
kesuksesan dalam hidup.
Terlalu Banyak Mobil
Salah satu penyebab utama kemacetan lalu lintas di Moskow adalah fakta bahwa
proporsi jalan raya relatif kecil dibanding ruang total kota ini. Kepala Institut Kajian
Transportasi Mikhail Blinkin memaparkan, jika di tengah Moskow jalanan mencakup
24 persen dari area total, di pinggiran angka ini turun hingga sepuluh persen.
Di perkotaan seperti New York, Los Angeles, dan Sydney, jaringan jalan dan jalan
raya mencakup hingga 35 persen dari keseluruhan wilayah. Di Eropa, angkanya 2025 persen. Sementara di area metropolitan Asia, seperti Singapura dan Hongkong,
angkanya hanya 10-12 persen.
Pusat kota Moskow dibangun dengan standar Eropa. Akan tetapi, di pinggiran kota
terdapat pedesaan, yang seiring berjalannya waktu menjadi daerah suburban yang
dipenuhi penduduk. Jaringan jalan di sana berkembang secara organik tanpa banyak
perencanaan, jelas Trofimenko.
Situasi semakin diperparah oleh jumlah mobil yang ada di Moskow, yakni 380
kendaraan per 1.000 penduduk. Angka tersebut membuat Moskow hanya berada di
bawah New York. Di kota-kota besar lain, angkanya jauh lebih kecil, yakni 280 di
Tiongkok dan 320 di London.
Jumlah mobil di Moskow juga naik hingga 8-10 persen, yaitu 350.000-400.000 per
tahunnya. Menurut Direktorat Kepolisian Lalu Lintas Rusia, hingga 2014 terdapat 5,5
juta kendaraan yang terdaftar di Moskow.