76 152 1 SM PDF
76 152 1 SM PDF
Persamaan Kurva IPR Aliran Dua Fase (Djoko Akseyanto dan Edward ML Tobing)
ABSTRAK
Kurva Inow Performance Relationship (IPR) merupakan hubungan antara laju produksi terhadap
tekanan alir dasar sumur. Bila kurva IPR tersebut dikombinasikan dengan kurva pipa alir, maka perpotongan kedua kurva tersebut merupakan laju produksi yang optimum. Pengaruh faktor skin terhadap
kurva IPR akan mengubah kemiringan kurva, sehingga laju produksi akan berubah pada suatu tekanan alir
dasar sumur. Stimulasi pengasaman terhadap sumur akan menyebabkan faktor skin menjadi lebih kecil,
sehingga akan mengubah kemiringan kurva IPR serta naiknya laju produksi optimum. Perkiraan kenaikan
laju alir produksi tersebut diperoleh dari kurva IPR yang ditentukan berdasarkan hasil uji produksi dan
transient tekanan sumur setelah dilakukan stimulasi pengasaman. Dalam tulisan ini diusulkan persamaan
kurva IPR untuk sumur yang telah dilakukan stimulasi pengasaman berdasarkan data uji produksi dan
transient tekanan sumur sebelum stimulasi pengasaman dilakukan, dan sumur tersebut diproduksikan
dari reservoir bertenaga dorong gas terlarut (aliran dua fase minyak dan gas). Persamaan IPR tersebut
dikembangkan menggunakan simulator sumur tunggal aliran dua fasa. Rentang data yang luas dari sifat
batuan dan uida reservoir yang menggambarkan sistem sumur reservoir, digunakan untuk mengembangkan
persamaan tersebut dengan cara statistik. Perkiraan kenaikan laju produksi minyak optimum setelah
stimulasi pengasaman berdasarkan persamaan yang diusulkan, dapat digunakan untuk menganalisis nilai
keekonomian operasi pengasaman pada sumur tersebut.
Kata kunci: stimulatif pengasaman, kurva inow performance relationship, aliran dua fase
ABSTRACT
Inow Performance Relationship curve is the relationship between production rate versus well owing
pressure. When the IPR curve is combined with tubing pressure curve, the intersection between two curves
is becomes the optimum production rate. The skin factor is very inuential on slope of the curve IPR that
will affect the change of production rate in accordance with the bottom whole owing. The Stimulation
of acidizing on the well will result in reduction of skin factor value, which causes changes in the slope
of curve IPR that resulted in optimum ow rate. The production ow rate estimates were obtained from
the curve IPR that determined by production and well pressure transient test after stimulation acidizing.
In this paper proposed the equation of IPR curve for well that have done acidizing stimulation based on
production and pressure transient test prior to the acidizing stimulation data, in which the reservoir has
gas solution drive mechanism for oil and gas production (two phase ow oil and gas). The IPR equation
was developed by using single well two phase ow simulator. Reservoir rock and uid data that describes
a system of reservoir in well that are used to develop the equation is done by statistical. This equation in
addition can be used to estimate the optimum production rate and also to analyze the economical operation
of the acidizing work per well.
Keywords: stimulation acidizing, inow performance relationship curve, two phase ow
153
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
I. PENDAHULUAN
Kinerja produktivitas sumur dapat digambarkan
dengan persamaan Inow Performance Relationship
(IPR) atau dalam bentuk kurva yang merupakan
hubungan antara laju produksi dan tekanan alir dasar
sumur pada suatu tekanan reservoir. Dan bila kurva
IPR tersebut dikombinasikan dengan kurva pipa
alir, maka perpotongan antara kurva IPR tersebut
dengan kurva pipa alir merupakan laju alir yang
optimum. Pada awalnya kinerja produktivitas sumur
yang dinyatakan sebagai productivity index (PI)
mempunyai harga yang tetap, sehingga kurva IPR
merupakan garis linier. Akan tetapi untuk sumur yang
mempunyai tekanan alir dasar sumur lebih kecil dari
tekanan saturasi, maka uida yang mengalir terdiri
dari dua fase (minyak dan gas), sehingga anggapan
tersebut di atas tidak dapat lagi digunakan. Harga
PI dari sumur tersebut akan semakin besar dengan
semakin besarnya laju produksi, sehingga kurva IPR
tidak lagi berbentuk linier.
Hal lain yang sangat memengaruhi bentuk kurva
IPR adalah faktor skin, sehingga akan mengubah
harga PI. Dengan demikian perubahan harga faktor
skin akan mengubah kurva IPR. Klins 4) dalam
penelitiannya telah mengembangkan persamaan
IPR untuk sumur yang mengalami kerusakan atau
perbaikan dengan rentang harga skin dari -4 sampai
dengan +6. Untuk sumur yang telah dilakukan
stimulatif pengasaman atau perbaikan, metoda
yang telah dikembangkan tersebut mempunyai
keterbatasan pada anggapan yang digunakan dan
data yang tersedia, sehingga perkiraan kurva IPR
yang dihasilkan kurang memadai.
Stimulatif pengasaman akan menyebabkan
harga faktor skin menjadi lebih kecil, sehingga
kemiringan kurva IPR menjadi lebih besar dan
menyebabkan kenaikan laju alir optimum. Besar
kenaikan laju alir optimum tersebut digunakan
untuk menganalisis keekonomian setelah dilakukan
stimulatif pengasaman. Pada kenyataannya, kenaikan
laju alir optimum tersebut diperoleh melalui kurva
IPR yang ditentukan dari data uji produksi dan
transient tekanan setelah stimulatif pengasaman
dilakukan.
Dalam tulisan ini diusulkan persamaan IPR untuk
sumur yang telah dilakukan stimulatif pengasaman
dengan menggunakan data uji produksi dan transient
tekanan sebelum pengasaman dilakukan. Untuk
154
Gambar 1
Stimulasi pengasaman sulfur
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
Tabel 1
Pasangan input data-1
156
Tabel 2
Pasangan input data-2
Gambar 2
Plot Pwf/Pr terhadap Qo/(Qo maks @S= -4)
untuk faktor skin = -4
Gambar 3
Plot Pwf/Pr terhadap Qo/(Qo maks @S= -4)
untuk faktor skin = -3
Qo
(Qo max@ S
4)
Pwf
C 0 C1
Pr
P
C 2 wf
Pr
(1)
157
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
(2)
(3)
(4)
C2
wQo
wP
wf
s
wQo
wP
wf
S 0
Js
Jo
FE
(5)
Qos
^ Qo maks @ S
4
P
`C o C1 wf
Pr
C 2 wf
Pr
wQo
wP
wf
S 12.60957
14.71987
0.1480145 FE
(9)
FE
(6)
D ln re / rw
Js
ln(re / rw ) D ln(re / rw ) J o
(10)
sehingga,
wQo
wP
wf
^Q
omaks @ S 4
^Q
omaks @ S 4
^Pr `
` CP
Pwf
2C 2
Pr
Pwf
C1 2C 2
Pr
, atau
(7)
I
D exp[2(I I1 )]
I1
(11)
dimana:
Bila disubsitusikan Persamaan (7) ke dalam
persamaan (5), maka diperoleh:
Pwf
C1 2C 2
Pr s
FE
Pwf
C1 2C 2
Pr S
158
(8)
0
I 1 (1 S ol )(1 I1 )
(12)
Gambar 4
Plot konstanta C0 dan C2 terhadap faktor skin
Tabel 3
Harga konstanta C0, C1 dan C2
Gambar 5
Plot konstanta C1 terhadap faktor skin
Tabel 4
Laju reaksi 15% HCL untuk batuan karbonate
Gambar 6
Plot esiensi aliran terhadap
faktor skin pada berbagai (Pwf/Pr)
159
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
Tabel 6
Kurva Inow Perfomance Relationship
untuk faktor skin = 0 dan n = 1.040
= 90.0%
Gambar 7
Plot Pwf terhadap laju produksi minyak
untuk faktor skin = 0 dan n = 1
= 128.0 psig
= 29.5 STB/hari
Skin faktor
= 0.0
Esiensi aliran, FE
= 1.0
Porositas batuan
= 17.0%
= 0.375 ft
Jari-jari pengurasan
= 187.0 ft
Tabel 7
Kurva Inow Perfomance Relationship
untuk faktor skin = -3.6 dan n = 1.6558
Gambar 8
Plot Pwf terhadap laju produksi minyak
untuk faktor skin = 0 dan n = 1.040
Gambar 9
Plot Pwf terhadap laju produksi minyak
untuk faktor skin = -3.6 dan FE = 1.6558
161
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
Pwf
Pr
17.0
0.132812
128.0
C2 = -0.57357
3. Berdasarkan konstanta tersebut, maka harga laju
produksi maksimum untuk S = - 4 dapat dihitung
dengan persamaan 1) berikut ini:
(Qomaks @ S
4
29.5
(0.57966 0.01009(0.132812) 0.57357(0.132812) 2 )
51.918 STB / hari
0.0 psig ,
Tabel 8
Kurva Inow Perfomance Relationship
untuk sumur stimulatif pengasaman
(contoh perhitungan)
Pwf
(psia)
Pwf/Pr
Qo, STB/hari
sebelum
Pengasaman
Qo, STB/hari
setelah
Pengasaman
128
120
0.94
3.43
8.18
100
0.78
11.51
20.96
80
0.63
18.14
31.2
60
0.47
23.31
38.92
40
0.31
27.02
44.11
20
0.16
29.29
46.78
30.09
46.91
Gambar 10
Plot Pwf terhadap laju produksi minyak
contoh perhitungan
IX. KESIMPULAN
a. Perkiraan kurva Inflow Performance
Relationship setelah stimulatif pengasaman dapat
dilakukan, dengan menggunakan persamaan
usulan berdasarkan hasil uji produksi dan
transient tekanan sebelum dilakukan stimulatif
pengasaman, sejauh tekanan reservoir tidak
berubah dan dalam rentang faktor skin mulai
dari -4 sampai dengan + 20.
b. Dalam perencanaan stimulatif pengasaman pada
suatu sumur, maka harga faktor skin setelah
stimulatif pengasaman dapat diperkirakan dari
hubungan antara esiensi aliran dengan faktor
skin.
c. Berdasarkan persamaan usulan kurva Inflow
Performance Relationship untuk sumur yang
telah dilakukan stimulatif pengasaman, maka
perkiraan kenaikan laju produksi optimum dapat
ditentukan, yang selanjutnya dapat digunakan
untuk menganalisis nilai keekonomian dari
operasi pengasaman tersebut.
X. DAFTAR SIMBOL
C0, C1, C2 = konstanta persamaan Inow Performance
Relationship
FE = Esiensi aliran
JS = Produktivitas formasi pada suatu harga faktor
skin, bbl/hari/psi
Jo = Produktivitas formasi pada harga faktor skin
sama dengan nol, bbl/hari/psi
k = Permeabilitas batuan, mD
kS = Permeabilitas zona altered, mD
n = Faktor kemiringan Fetkovich
Pr = Tekanan reservoir, psia
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psia
Qo = Laju produksi minyak, STB/hari
KEPUSTAKAAN
1. Comacho, R.G. and Ragavan, R. , 1987, Inow
Performance Relationships for Solution Gas Drive
Reservoirs, SPE Paper No. 16204
2. Fetkovich, M.J: The Isochronal Testing of Oil
Wells, SPE Reprint Series No.14. Pressure Transient
Testing Method, 1980 Edition.
3. Guo, B. and Lyons, W.C. , 2007,Petroleum
Production Engineering, Elsevier Science and
Technology Books.
4. Klins, M.A. and M.W, Majcher, 1982, Inflow
Performance Relationships for Damaged or Improved
Wells Producing Under Solution Gas Drive, SPE
Paper No. 19852.
5. Reference Manual and Technical Description Eclipse
2005, Schlumberger Eclipse Reservoir Simulation
Software, 2005.
6. Standing, M.B. , September 1971, Inflow
Performance Relationships for Damages Wells
Producing by Solution Gas Drive, Journal of
Petroleum Technology.
7. Vogel, J.W., January 1968,Inflow Performance
Relationship for Solution Gas Drive Wells, Journal
of Petroleum Technology.
8. Williams, B.B., Gidley, J. L. and Schechter, R.S.,
1979, Acidizing Fundamentals. Vol 6, Society of
Petroleum Engineers of AIME, Dallas, New York.
163
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 46 No. 3, Desember 2012: 153 - 163
164