Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah
popular beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.
Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu
atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy
yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun
di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif
lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan
Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada
susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan
perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi). Jenis
Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk
ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain. Sedangkan jenis Psikotropika yang
sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon,
rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom. Zat adiktif lainnya
disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol,
tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20
tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung
menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
Menimbulkan semangat
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah
kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia.
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung
3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap
dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan,
rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.
Berfantasi.
Selera makan bertambah.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan
dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan
khawatir yang berlebihan (paranoid).
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka,
coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup
yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan
kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering
disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Paranoid.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
Kebingungan (konfusi).
pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang
sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis
amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain
fantacy pils, inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk
pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan
7
asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang
khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam
pembuluh darah (intravena).
Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
Suhu badan naik/demam.
Tidak bisa tidur.
Merasa sangat bergembira (euforia).
Menimbulkan hasutan (agitasi).
Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif.
Kehilangan nafsu makan.
Mulut kering dan merasa haus.
Berkeringat.
Tekanan darah meningkat.
Mual dan merasa sakit.
Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain
BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan
melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis
mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti
alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya
dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai
efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko
terinfeksi
Jalan sempoyongan.
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh
atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut
dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam
darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke
suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan
menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol
20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa.
Menimbulkan kebingungan.
Tidak mampu berjalan.
INHALANSIA atau SOLVEN
10
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon,
isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh
anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen
yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Halusinasi.
Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan
otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan
pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan
tenggorokan.
Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar,
tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. Bat
intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat
buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau
mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya.
Psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi
ketergantungan yang sangat kuat, contoh: LSD, MDMA dan mascalin.
11
Jenis-jenisnya adalah:
Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines
Demerol
Speed
Angel Dust
Shabu-shabu (Sabu/Syabu/ICE)
Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
Megadon
Nipam
Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin
ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama
lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama
dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya
shabu, SS, ice.
INTOKSIKASI DAN OVER DOSIS
Intoksikasi adalah sebutan untuk seseorang yang baru saja mengkonsumsi narkotika
dan zat adiktif lainnya sehingga memperlihatkan gangguan level fungsi kesadaran, koginisi,
persepsi, afeksi, dan perilaku serta gangguan fungsi psikofisiologi dan responsnya. Istilah
yang sering dikacaukan dengan pengertian intoksikasi adalah overdosis dan toksisitas.
Keracunan merupakan keadaan gawat darurat secara umum yang mengakibatkan penderita
dibawa ke dokter atau rumah sakit. Di beberapa negara, overdosis menjadi penyebab 10%
penderita masuk ke dalam perawatan rumah sakit. Adalah penting untuk mendapatkan
keterangan dan untuk mengidentifikasi overdosis. Keadaan ini harus dipertimbangkan dalam
diagnosa banding dengan penderia dalam keadaan koma.
12
mental serta perilaku lainnya. Sindroma putus obat adalah sekumpulan gejala klinis yang
terjadi sebagai akibat menghentikan zat atau mengurangi dosis obat yang persisten digunakan
sebelumnya. Keadaan putus heroin tidak begitu membahayakan. Di kalangan remaja disebut
"sakau" dan untuk mengatasinya pecandu berusaha mendapatkan heroin walaupun dengan
cara merugikan orang lain seperti melakukan tindakan kriminal.
Gejala objektif sindroma putus opioid, yaitu mual/muntah, nyeri otot lakrimasi,
rinorea, dilatasi pupil, diare, menguap/sneezing, demam, dan insomnia. Untuk mengatasinya,
diberikan simptomatik. Misalnya, untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi analgetik, untuk
menghilangkan muntah diberi antiemetik, dan sebagainya. Pengobatan sindroma putus opioid
harus diikuti dengan program terapi detoksifikasi dan terapi rumatan.
Kematian akibat overdosis disebabkan komplikasi medis berupa gangguan
pernapasan, yaitu oedema paru akut (Banks dan Waller). Sementara, Mc Donald (1984) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa penyalahgunaan narkotika mempunyai kaitan erat dengan
kematian dan disabilitas yang diakibatkan oleh kecelakaan, bunuh diri, dan pembunuhan.
Program Pengobatan atau Terapi
Narkotika yang paling banyak disalahgunakan, khususnya di AS sejak 1991 adalah
heroin dan putaw. Diperkirakan, 1,3% dari populasi pernah menggunakaannya minimal
sekali. Di kalangan medis, putau dikenal sebagai heroin yang didapatkan secara semisintetik
dari ipioida alamiah dan berasal dari derivat morfin. Opiat mempunyai khasiat analgetika,
hipnotik, dan euforia.
Penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang cukup serius serta perlu
penanggulangan secara multidisipliner dan konsisten. Pecandu narkotika dapat mengalami
berbagai dampak klinis yang merugikan diri sendiri seperti intoksikasi akut dan mendatangi
instalasi gawat darurat. Penanganan pertama ditujukan terhadap keadaan gawat darurat, antara
lain pada intoksikasi, overdosis, dan sindroma putus obat, yaitu dengan memperhatikan tandatanda vital.
Naloxone merupakan salah satu obat untuk melawan keracunan narkotika atau disebut
opiate antagonis. Obat lain untuk melawan pengaruh morfin atau heroin adalah nalorphine,
levallophan, cyclazocine, tetapi risikonya cukup berbahaya. Naloxone dapat membantu
dengan cepat kalau diberikan dalam bentuk suntikan. Pemberian dalam bentuk suntikan
naloxone HCl (Narcan, Nokoba) yang dimulai dengan dosis 0,4 mg/dl, dapat memperbaiki
keadaan gangguan pernapasan. Pemberian sebaiknya langsung masuk pembuluh darah balik
atau intravena. Setelah disuntik, diperhatikan keadaan pernapasannya. Jika belum membaik,
setelah diobservasi dalam 3--5 menit dapat diulangi lagi ditambah satu ampul lagi sampai
14
efeknya tercapai dengan respons perbaikan kesadaran, hilangnya depresi pernapasan, dan
dilatasi pupil.
Program terapi penyalahgunaan narkotika terdiri atas 2 fase, yaitu: Terapi detoksifikasi
Meskipun
sama-sama
menggunakan
hipnotis
sebagai
sarananya,
hipnoterapi sangat berbeda dengan stage hypnosis (hipnotis untuk pertunjukan atau permainan
seperti yang Anda lihat di Televisi). Dalam stage hypnosis subyek dihipnotis untuk diberi
perintah lucu yang sifatnya sementara, misalnya subyek diperintahkan tidak bisa bangun dari
tempat duduk, lupa nama sendiri, halusinasi, melihat sesuatu yang sesungguhnya tidak ada
dan semacamnya.
Sedangkan dalam hipnoterapi, tujuan klien adalah menyelesaikan masalah atau
meningkatkan kemampuan diri, yang mana hasil dari hipnoterapi diharapkan bisa bertahan
untuk selamanya. Maka dari itu teknik yang digunakan pun berbeda. Dalam hipnoterapi Anda
tidak hanya duduk diam dan mendengarkan sugesti dari hypnotherapist. Ketika hipnoterapi
berlangsung, pikiran Anda akan diajak berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang Anda
hadapi. Hipnoterapi tidak sama dengan stage hypnosis yang sifatnya main perintah saja dan
ahli hipnotis terlihat sok berkuasa. Dalam hipnoterapi, klien dan hypnotherapist bekerja sama
untuk meraih tujuan.
15
Hipnoterapi yang di lakukan bukan untuk supaya Anda melakukan sesuatu sesesuai
keinginan hypnotherapist, melainkan agar Anda bisa mencapai keinginan Anda sendiri. Anda
tidak akan dibuat tidak sadar atau tidak berdaya, melainkan Anda akan dibimbing supaya
Anda bisa menyadari kekuatan diri Anda sendiri sehingga masalah yang Anda alami bisa
Anda atasi sendiri dengan menggunakan kebijaksanaan dan kekuatan Pikiran Bawah Sadar
Anda. Banyak orang yang belum tahu hipnotis, menganggap bahwa kondisi hipnotis itu sama
dengan tidur atau pingsan. Sebenarnya, kondisi hipnotis adalah kondisi relaksasi pikiran yang
biasanya disertai relaksasi tubuh seperti ketika Anda merilekskan tubuh Anda menuju tidur di
malam hari. Ketika Anda dihipnotis, Anda akan merasakan seluruh tubuh rileks, pikiran
fokus, perasaan damai, dan Anda tetap bisa mendengar suara di sekitar Anda.
Kecanduan bisa merupakan masalah biologis maupun psikologis. Misalnya kecanduan
mengkonsumsi obat bius, kokain, morfin, ganja dan jenis narkoba lain adalah kecanduan yang
merupakan kombinasi antara kecanduan secara biologis dan psikologis. Dalam kasus
kecanduan narkoba, secara pribadi kami lebih meyakini bahwa yang lebih kuat pengaruhnya
adalah dorongan dari pikiran bawah sadar untuk terus mengkonsumsi narkoba, dibanding
dengan kebutuhan tubuh terhadap zat kimia dalam narkoba.
Oleh karena itu, upaya penyembuhan kecanduan narkoba dengan obat-obatan sering
kali mengalami kegagalan. Banyak penderita yang sudah sembuh namun suatu saat kambuh
dan kecanduan lagi. Kambuhnya pecandu narkoba bukan karena tubuhnya secara biologis
membutuhkan zat yang terkandung dalam narkoba, melainkan karena pengaruh psikologis,
baik dari dalam diri sendiri (sebagai pelampiasan emosi negatif, dorongan pikiran bawah
sadar), atau ketidakmampuan menolak ajakan dari teman yang masih menggunakan narkoba.
Gagalnya usaha untuk menyembuhkan kecanduan sering kali menimbulkan keputusasaan baik
pada diri pecandu maupun keluarganya.
Zat kimia yang terkandung dalam rokok, minuman keras, permen, cola atau soda
mungkin memang punya pengaruh adiktif, tapi pengaruhnya terhadap tubuh sangat-sangat
kecil. Seandainya suatu saat pecandu tidak bisa mengkonsumsi makanan atau minuman itu
dalam waktu yang lama, maka hanya menimbulkan gejala emosi seperti gelisah, rasa kurang
nyaman, atau emosi negatif lain, tapi sama sekali tidak membahayakan fisik. Berbeda dengan
pecandu narkoba yang bisa mati atau minimal sangat menderita secara fisik apabila tidak
mendapatkan zat adiktif yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa kecanduan dan kebiasaan buruk yang sangat bisa dihentikan dengan
hipnoterapi dalam waktu cepat antara lain:
Kecanduan Narkoba, apapun jenisnya. Bisa sembuh total asalkan pecandu benar-benar ingin
menghilangkan kecanduannya.
16
Kecanduan Alkohol - Alcoholic sering disebabkan karena masalah emosi yang tidak
terselesaikan, kecemasan, rasa takut, stress, depresi dsb. Agar seseorang bisa sembuh dari
kecanduan alkohol dan tidak kambuh lagi, maka perlu diselesaikan akar masalahnya.
Kami percaya, bahwa satu-satunya sebab kecanduan adalah pengondisian. Seorang bayi lahir
di dunia tanpa kecanduan apapun. Anda kecanduan sesuatu karena Anda membiasakan diri
dengan sesuatu tersebut, baik secara sadar maupun tidak sadar. apapun jenisnya, perilaku
kecanduan punya karakteristik tertentu, diantaranya:
Pecandu selalu ingin mengkonsumsi atau melakukannya lagi dan lagi, meskipun tahu hal itu
tidak berguna, merugikan diri sendiri, atau berbahaya.
Menimbulkan perasaan kurang nyaman, cemas, gelisah, marah, murung, jengkel apabila
pecandu tidak bisa mengkonsumsi atau melakukan kecanduannya.
Pecandu menjadikan objek kecanduannya sebagai objek pelarian ketika ia mengalami emosi
negatif seperti marah, kecewa, sedih, gagal, dsb.
Pecandu umumnya pernah mencoba untuk menghentikan kecanduannya, tetapi karena tidak
berhasil atau merasa tidak mungkin bisa berhenti, akhirnya pecandu menerima kecanduan itu
sebagai bagian dari dirinya.
Kecanduan dan kebiasaan buruk akan semakin parah apabila kecanduan atau kebiasaan buruk
itu dilakukan semakin lama, semakin banyak diulang-ulang, dan semakin kuat lingkungan
mendukungnya.
Untuk pecandu narkoba yang masih tergantung secara biologis terhadap zat adiktif
tertentu,
mengikuti
hipnoterapi
dibawah
pengawasan
dokter.
Hipnoterapi
akan
mempemrogramkan pikiran membuat pecandu narkoba menjadi sama sekali tidak ingin dan
tidak mau mengkonsumsi narkoba lagi dalam sekali terapi, namun menghentikan konsumsi
narkoba secara mendadak mungkin bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu hipnoterapi
harus di gabungkan oleh terapi detoksifikasi dan penghilangan gejala putus obat.
Sekali lagi, apapun jenis kecanduan yang Anda alami, Anda hanya bisa berubah total
dengan hipnoterapi apabila Anda sendiri yang ingin berubah. Apabila keputusan untuk
menghilangkan kecanduan atau kebiasaan buruk berasal dari bujukan, paksaan, atau tekanan
orang lain, maka kemungkinan berhasil akan lebih kecil atau butuh waktu lebih lama.
Kalaupun sudah sembuh, kemungkinan kambuh lagi cukup besar.
17