Anda di halaman 1dari 4

TUGAS III

MANAJEMEN KONSTRUKSI (SI 3151)

Singgih Asri Wibowo


(15012136)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Sertifikasi Tenaga Ahli


A. SKA dapat diperoleh dengan cara :
1.

Menyelesaikan sekurang-kurangnya pendidikan Diploma III (D3) di perguruan tinggi atau yang
setara yang terakreditasi, dan telah melakukan pemagangan secara profesional yang diakhiri dengan
pengujian ataupenilaian oleh Asosiasi Profesi terkait

2.

Penilaian dan atau pengujian oleh Asosiasi Profesi terkait terhadap seseorang yang dipandang
sebagai ahli yang telah berpengalaman.

B. Asosiasi Profesi hanya dapat menerbitkan SKA bagi anggotanya yang belum memiliki SKA dalam
klasifikasi yang sama dari Asosiasi Profesi terakreditasi lainnya yang menjadi wewenangnya berdasarkan
akreditasinya.
C.
1. Tenaga ahli yang memeroleh SKA wajib membayar biaya sertifikasi
2. Wajib mengikuti pemahaman kode etik dan kode tata laku profesi
3. Perpanjangan SKA wajib melaksanakan pengujian kembali
D. Prinsip Sertifikasi
1. Nasional (dapat diikuti secara mudah dan sama diseluruh Indonesia)
2. Non-Diskriminatif (perlakuan dan pelayanan yang sama dalam sertifikasi)
3. Jujur dan Adil
4. Berkemampuan melayani permintaan sertifikasi dan memberikan kepastian kepada anggotanya di
setiap daerah, menetapkan waktu yang tersedia baginya untuk mengikuti program sertifikasi.
E.Persyaratan Penyelenggara Sertifikasi : Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA)
1. BSA harus bersifat independen, mandiri dan dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipengaruhi
oleh siapapun, termasuk oleh pengurus Asosiasi Profesi.
2. BSA dipilih dan ditetapkan oleh serta bertanggung jawab kepada pengurus atau organ tertinggi
dalam organisasi Asosiasi yang bersangkutan;
3. BSA harus memiliki perangkat yang mencerminkan pembagian atas fungsi-fungsi :
a. Pengelola Sistem
b. Administratur Penyelenggaraan Sertifikasi
c. Penilai atau Assesor
d. Banding Internal
4. BSA wajib memiliki catatan lengkap dalam sistem data-basetentang pengalaman kerja setiap anggota
yang telah diberi SKA, agar dapat dijadikan rujukan bagi siapapun yang memerlukannya, dimana
data tersebut harus menggambarkan tingkat kompleksitas pekerjaan konstruksi serta tingkat
keterlibatan anggota yang bersangkutan dalam pekerjaan konstruksi tersebut.
5. BSA wajib membuat pengaturan tersendiri tentang mekanisme pelaksanaan sertifikasi yang
dilaksanakan di tingkat daerah propinsi / kabupaten / kota sejauh memenuhi semua ketentuan yang
ditetapkan untuk hal tersebut.
F. SKA dinyatakan sah setelah diregistrassi oleh LPJK
G

Satu SKA hanya dimiliki oleh satu orang, satu klasifikasi dan satu kualifikasi
Dalam SKA harus tercantum NRKA (Nomor Registrasi Keahlian)
SKA berlaku 3 tahun, dan setelah itu harus memperpanjang

H. Tanggung Jawab
1. Pemegang SKA bertanggung jawab atas setiap tindak dan kinerja keprofesiannya kepada
masyarakat, pengguna jasa serta kepada Asosiasi Profesi yang menerbitkannya.
2. Asosiasi Profesi bertanggung jawab kepada LPJK atas setiap SKA yang diterbitkannya.
3. LPJK bertanggung jawab kepada masyarakat atas keseluruhan proses sertifikasi.
I. Sanksi
1. Dewan LPJK Nasional atau Dewan LPJK Daerah dapat memberikan sanksi kepada pemilik SKA
2. Sanksi kepada pemegang SKA dapat berupa :
1. Peringatan pertama
Jika terbukti melakukan pemalsuan dokumen dalam permohonan SKA
Menggunakan SKA orang lain atau SKA digunakan oleh orang lain
2. Peringatan kedua
30 hari tidak mentaati peringatan pertama
3. Peringatan ketiga
30 hari tidak mentaati peringatan kedua
Dalam satu tahun melakukan tindakan yang mendapat sanksi peringatan pertama lagi
4. Pembekuan SKA
Dalam masa percobaan mendapatkan peringatan pertama kembali
Dalam satu tahun melakukan tindakan yang mendapat sanksi peringatan ketiga
5. Pencabutan SKA
Pemegang SKA keluar dari asosiasi profesinya
Mendapat pembekuan SKA untuk kedua kalinya
J.Pengawasan
Dapat dilakukan oleh
1. LPJK Nasional
2. LPJK Daerah
3. Masyarakat
K.Registrasi
1. BSA yang telah melakukan sertifikasi wajib meregistrasikan SKA yang diterbitkanya
2. Registrasi dilakukan sesuai tingkatanya
3. Persyaratan registrasi meliputi : satu berkas permohonan registrasi tenaga kerja, blanko SKA yang
telah diisi, serta sudah membayar biaya registrasi
4. LPJK menerapkan sistem penomoran, untuk menghindari duplikasi SKA.
LPJK memberikan NRKA untuk setiap SKA
LPJK berhak tidak meregistrasi SKA jika ternyata tenaga kerja yang bersangkutan telah memiliki SKA untuk
kualifikasi dan klasifikasi yang sama
Biaya registrasi ditetapkan dengan keputusan tersendiri.
Sumber : lpjk.org/SK NO.71 TH.2001.pdf

Gambar Rancangan yang Baik


Gambar rancangan harus memiliki kriteria sebagai berikut
1. Gambar harus jelas, sederhana, dan bersih2.
2. Gambar harus sesuai dengan pengukuran yang digunakan dan digambarkan secara akuratdengan
menggunakan skala tertentu.
3. Informasi-informasi penting (missal legenda, skala, judul gambar dll) harus disertakan padagambar
rancangan agar tidak terjadi kesalahan pembacaan
4. Tulisan ataupun catatan pada gambar haruslah minimum (tidak boleh terlalu banyak)
5. Jarak yang cukup antara gambar dan keterangan dimensi harus disediakan agar tidak terjadi
crowding
6. .Gambar rancangan disesuaikan dengan kebutuhan, contoh : untuk keperluan konstruksi maka
memerlukan gambar detail
7. Konsisten dalam pemakaian tulisan, indentasi, dan juga label.

Anda mungkin juga menyukai