PENDAHULUAN
termasuk
di
dalamnya
bidang
teknik
sipil/eangineer
dan
pembangunan
fisik).
Job
description
konsultan
secara
umum
adalah
mengawasi
dan
mendampingi
konsultan
perencana
dalam
keterlambatan
pelaksanaan
pekerjaan
akibat
kesalahan
penyedia
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui Sejauh mana tingkat keterlibatan konsultan manajemen
Konstruksi pada proyek konstruksi profesional
1.3.2 Untuk mengetahui Sejauh mana tingkat kepentingan konsultan manajemen
konstruksi pada proyek konstruksi profesional
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian yang diuraikan di atas maka, manfaat yang
ingin dicapai sebagai berikut:
1.4.1
1.4.2
Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan
konsultan manajemen konstruksi dalam suatu proyek,
Bagi Lembaga
Untuk mendapatkan teori mengenai konsultan manajemen konstruksi
dalam suatu proyek.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Secara Umum Manajemen Konstruksi
Dalam kegiatan mengelola kegiatan proyek menggunakan suatu sistem konsep
managemen merupakan langkah yang relative baru, dimana konsep ini ditandai
dengan menerapkan suatu pendekatan, metode dan teknik tertentu pada pemikiran
pemikiran manajemen dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
dalam rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan non rutin yaitu kegiatan
konstruksi. (Soeharto 1999)
Adapun pengertian manajemen konstuksi adalah proses merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber
daya lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.
Yang dimaksud dengan proyek adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan
tenaga, keahlian, dana dan informasi. (Soeharto 1999)
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga
pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil
dalam bentunk bangunan atau infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya
mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan
arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, teknik
mesin, elektro dan sebagainya. 22 Manajemen proyek konstruksi adalah proses
penerapan fungsi fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan)
secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Manajemen
Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material
dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan
manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen
pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
pengendalian
atau
pengawasan,
apabila
manajemen
konstruksi
jawab project manager harus mewakili banyak pihak, pemberian wewenang harus
jelas dan mudah di mengerti oleh semua pihak terlibat, agar dalam penerapannya
bisa berjalan dengan baik.
Ada beberapa faktor sebagai acuan lingkup wewenang manajemen proyek.
Dimana faktor faktor teersebut :
1. Waktu pelaksanaan proyek
2. Pengalaman organisasi
3. Keuangan dan finansial perusahaan
4. Tenaga ahli yang di miliki
5. Kepentingan proyek
6. Kuantitas proyek
7. Tingkat kontrol
BAB III
PEMBAHASAN
beluk
responden
pekerjaan
mencakup
dalam
sepuluh
lingkup
proyek
proyek
konstruksi.Jumlah
konstruksi,
masing-masing
diwakili oleh tiga orang yang menangani proyek, serta jabatan setiap
responden tidak selalu sama. Berdasarkan data responden, ada 3
kategori jabatan yang berbeda dari setiap responden dalam proyek
konstruksi. Ada 30 reponden partisipasi dalam studi ini, yakni: 18
menejer proyek, 9 manajer lapangan, dan 3 manajer. Dari aspek
pemilikan: 28 pemerintah, dan 2 swasta. Lama pelaksanaan: 21
anggaran tahun ganda (multiyear) dan 9 satu tahun anggaran. Sumber
dana 25 APBD, 3 APBN, dan 2 Swasta. 18 proyek di Jawa dan 12 di luar
Jawa.
3.2
Pada
Proyek
Konstruksi Profesional
1. Mengkoordinir dan memberi pengarah-an pada pihak-pihak yang terlibat.
2. Melaksanakan pengawasan pekerjaan dilapangan.
3. Memproses sertifikat dan berita acarayang diperlukan selama pelaksanaan.
4. Mengendalikan jadwal pelaksanaan berdasarkan jadwal induk.
5. Mengkoordinir ketersediaan fasilitas pendukung.
6. Memimpin rapat koordinasi lapangan.
7. Memberikan rekomendasi untuk me-nunjuk kontraktor dan sub-kontraktorspesialis.
8. Memproses pengadaan gambar kerjadan contoh material dari kontraktor.
9. Mengawasi pengadaan dan kualitastenaga kerja, material dan peralatan dari para
kontraktor.
10. Menyiapkan prosedur untuk perubahandan pekerjaan tambahan.
pada
fase
pelelangan
konsultan
perencana,
yaitu
kegiatan
menyiapkan format-format
penilaian, sebab persiapan pelelangan sangat penting karena menjadi acuan pokok
dalam pelaksanaan pekerjaan bagi konsultan perencana. Sedangkan pada
persiapan dokumen lelang, konsultan manajemen konstruksi membantu
menyiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta menyiapkan format penilaian
pemilihan konsultan perencana.Dokumen lelang harus mempunyai validitas agar
tidak terjadi gagal lelang serta gagal dalam implementasinya pada pelaksanaan
pekerjaan.Hal ini untuk mencari konsultan perencana yang mempunyai nilai
kompetensi dan validitas yang terbaik.Selain kegiatan-kegiatan tersebut, konsultan
manajemen konstruksi juga cukup terlibat pada semua kegiatan pada fase
pelelangan konsultan perencana.
pekerjaan
harus
mengidentifikasi
objek
pekerjaan
terlebih
syarat yang sudah ditentukan, oleh karena itu standar teknis menjadi dasar dari
penerapan suatu konsep agar pemilihan bahan dapat sesuai dengan pekerjaan.
Keterlibatan konsultan manajemen konstruksi pada pengkajian spesifikasi desain
yang dibutuhkan, mempunyai ranking 2.Konsultan manajemen konstruksi harus
melakukan kontrol terhadap spesifikasi desain agar sesuai dengan yang
disyaratkan dalam kerangka acuan kerja (KAK), spesifikasi desain juga
terpengaruh oleh standar teknis karena factor lingkungannya.Selain dari kegiatan
tersebut, konsultan manajemen konstruksi mempunyai keterlibatan yang tinggi
pada fase ini.
Pada Table 5 keterlibatan konsultan manajemen Konstruksi pada seluruh
kegiatan fase perencanaan sub bidang pra rancangan yang tinggi pada
pengkonsepan alokasi biaya&waktu proyek mempunyai rangking 1, karena
alokasi biaya dan waktu proyek sangat mempengaruhi desain serta bentuk
rancangan. Konsultan manajemen konstruksi mempunyai keterlibatan untuk
membatasi lingkup pekerjaan agar dalam proses desain tidak melebihi atau kurang
dari standar kebutuhan yang ditetapkan. Pengkonsepan bahan dan teknologi yang
dipakai mempunyai ranking 2, karena bahan dan teknologi yang dipakai harus
menyesuaikan dengan alokasi biayanya.Konsultan manajemen konstruksi terlibat
untuk mengendalikan bahan dan teknologi yang digunakan yang sesuai standar
bangunan, hal ini berkaitan dengan fungsi pengendalian biaya. Sedangkan
keterlibatan yang cukup pada pembuatan diagram aspek kualitatif-kuantitatif
(dimensi+kapasitas+organisasi ruang,sirkulasi,estetika), pencarian konsep desain,
penyusunan pola dan bentuk arsitektur, serta penyusunan diagram fungsi ruang
dan bangunan.
hasil
rancangan
agar
tetap
sesuai
dengan
segi
pihak
yang
berwenang)
mempunyai
rangking
2.Konsultan
keterlibatan yang utama pada fase ini.Progress merupakan alat monitoring dari
pelaksanaan pekerjaan.Sehingga pengendalian waktu dan penyusunan progress
penyerapan keuangan mengacu pada laporan progress pekerjaan ini.Peran
konsultan manajemen konstruksi menjadi sangat penting agar semua rencana
pelaksanaan dapat sesuai dengan yang ditentukan. Yang mempunyai weweang
untuk mengeluarkan surat teguran/peringatan adalah konsultan manajemen
konstruksi, maka keterlibatannya mempunyai rangking 2. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi ketepatan mutu, waktu, biaya, maupun laporan admnistrasi dari
pelaksanaan proyek tersebut.Surat teguran/peringatan adalah muara dari laporanlaporan pendukungnya, seperti Laporan harian, mingguan, bulanan, risalah rapat,
maupun bahan rapat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil studi ini adalah:
4.1.1 Kegiatan yang mempunyai keterlibatan konsultan manajemen konstruksi
yang paling dominan pada setiap tahapan pekerjaan proyek konstruksi adalah: 1)
fase pelelangan konsultan perencana adalah prakualifikasi konsultan perencana,
dan persiapan dokumen lelang; 2) fase perencanaan sub bidang persiapan adalah
penyusunan jadwal pekerjaan, dan pengidentifikasian proyek; 3) fase perencanaan
sub bidang konsep adalah pengkajian standar teknis (beton, baja,dll), dan
pengkajian spesifikasi desain yang dibutuhkan; 4) fase perencanaan sub bidang
pra rancangan adalah pengkonsepan alokasi biaya&waktu proyek, dan
pengkonsepan bahan&teknologi yang dipakai; 5) fase perencanaan sub bidang
rancangan adalah pematangan aspek estetika, dan pematangan aspek ekonomi; 6)
fase perencanaan sub bidang dokumen adalah perubahan desain (aanvuling), dan
verifikasi (pemeriksaan user) dan validasi desain (eksaminasi pihak yang
berwenang); 7) fase pelelangan kontraktor adalah menyiapkan dokumen lelang,
dan prakualifikasi kontraktor; 8) fase pelaksanaan sub bidang pembangunan fisik
adalah struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal; dan 9) fase pelaksanaan sub
bidang dokumen administrasi adalah progress pekerjaan, dan surat teguran/
peringatan.
4.1.2 Konsultan manajemen konstruksi mempunyai keterlibatan yang dominan
eksternal dalam pendampingan supervisi pada kegiatan pekerjaan fase Pelelangan
konsultan perencana, fase perencanaan, dan fase pelelangan kontraktor. Sistem
pendampingan yang dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi pada
tahapan ini,dengan terlibat tidak setiap saat atau setiap hari berhubungan langsung
dengan konsultan perencana, namun secara periodik/ berkala seperti pada saat
persiapan konsultasi bersama dengan pihak owner. Konsultan manajemen
konstruksi secara berkala juga akan melihat dan mengevaluasi hasil pekerjaan dari
4.2 SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah:
4.2.1
Keterlibatan
konsultan
manajemen
konstruksi
pada
suatu
manajemen
kerja
para
pihak
pada
proyek
perlu
administrasi juga.
ditambahkan
pedoman
untuk
tepat(tertib)
DAFTAR PUSTAKA
http://ft.uajy.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/079K.pdf
file:///C:/Users/robby/Documents/079K.pdf
http://www.academia.edu/5002315/PERANAN_KONSULTAN_MANAJEMEN_
KONSTRUKSI_PADA_TAHAP_PELAKSANAAN_STUDI_KASUS_PEMBAN
GUNAN_STAR_SQUARE_
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123223-R210820-Identifikasi%20faktorLiteratur.pdf
http://yooungengineer.blogspot.co.id/
http://e-journal.uajy.ac.id/405/2/1MTS01429.pdf