Anda di halaman 1dari 4

Museum Tsunami

Museum Tsunami Aceh adalah museum untuk mengenang kembali peristiwa tsunami
yang maha daysat yang menimpa Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004
yang menelan korban lebih kurang 24
Menurut Eddy Purwanto sebagai Penggagas Museum Tsunami Aceh dari BRR Aceh, Museum
ini dibangun dengan 3 alasan:
1. untuk mengenang korban bencana Tsunami
2. Sebagai pusat pendidikan bagi generasi muda tentang keselamatan
3. Sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami datang lagi
Perencanaan detail Museum, situs dan monumen tsunami akan mulai pada bulan Agustus 2006
dan pembangunan akan dibangun diatas lahan lebih kurang 10,000 persegi yang terletak di
Ibukota provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh (Jl. Iskandar Muda, dekat simpang jam, di
seberang lapangan Blang Padang, persisnya di bekas kantor Dinas Peternakan Aceh sebelah
pemakaman Belanda/Kerkhoff) dengan anggaran dana sekitar Rp 140 milyar dengan rincian Rp
70 milyar dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) untuk bangunan dan setengahnya lagi
dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk isinya juga berisi berbagai
benda peninggalan sisa tsunami.
Sebelum pembangunan dimulai panitia menyelenggarakan lomba design museum dengan Thema
Nanggroe Aceh Darussalam Tsunami Museum (NAD-TM), lomba yang ditutup tanggal 5
Agustus 2007 berhadiah Total Rp 275 juta dengan rincian pemenang I mendapatkan Rp 100
juta,ke II Rp 75 juta,ke III Rp 50 juta dan sisanya Rp 50 juta akan dibagikan sebagai
penghargaan partisipasi kepada 5 design inovatif @ Rp 10 juta.

siapa arsitek dari Museum Tsunami? adalah Muhammad Ridwan Kamil atau yang sekarang
terkenal dengan nama Kang Emil dengan tema Rumah Aceh as Escape Hill. Kang Emil
memenangi sayembara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh.
Mengalahkan 153 pesaing yang juga ikut dalam sayembara ini.

Informasi Detail Museum Tsunami


Bangunan terletak di kota Banda Aceh dengan luas lahan 10.000 m2. Museum terdiri dari 4
lantai dengan luas total bangunan 2.500 m2 dan menelan biaya 140M.
Bangunan ini memiliki 55 koleksi yaitu 26 foto bencana tsunami aceh, 22 alat peraga dan 7 unit
maket.

Jalur dan Ruangan yang ada di Museum Tsunami :


1. Ruang Ketakutan (Space Of Fear)
Yaitu berupa lorong sempit dan gelap sepanjang 30 meter. Dinding lorong
setinggi 19-23 meter dialiri air lengkap dengan suara gemuruh air yang bertujuan
menciptakan kembali suasana tsunami di kala itu. Jika anda memiliki trauma
tsunami, takut tempat gelap, menggunakan kursi roda, lansia dan memiliki
penyakit jantung, anda tidak diizinkan masuk melalui lantai 1 ini. Petugas akan
langsung mengarahkan anda menuju tangga ke lantai 2.
2. Ruang Kenangan (Memorial Hall)
Yaitu ruangan dimana anda dapat mengakses informasi terkait tsunami Aceh
melalui 26 monitor yang terpasang di ruangan ini. Monitor tersebut menampilkan
40 foto korban dan kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami. Selain itu, ruang
berbentuk sumur silinder ini menyorotkan cahaya remang-remang. Pada puncak
ruangan terlihat kaligrafi arab berbentuk tulisan ALLAH.
3. Ruang Kesedihan (Space of Sorrow)
Yaitu ruangan luas (seperti aula) yang bertuliskan 2000 nama korban jiwa
peritiwa tsunami aceh.
4. Ruang Kebingungan (Space of Confusion)
Yaitu berupa lorong dengan lantai berkelok yang menggambarkan kebingungan
dan keresahan warga Aceh yang tetimpa bencana.
5. Jembatan Harapan
Yaitu sebuah jembatan yang berada di ujung lorong dari ruang kebingungan. Di
langit-langit ruangan ini terdapat54 bendera Negara asing yg membantu
pemulihan aceh setelah tsunami.
6. Tsunami Exhibition Room
Yaitu tentang ruang pre-tsunami, while stunami, post-tsunami dan ruang
multimedia lainnya.
7. Ruang Geologi
Yaitu ruang dimana anda dapat memperoleh informasi mengenai bencana yaitu
tentang bagaimana gempa dan tsunami terjadi, melalui penjelasan dari beberapa
display dan alat simulasi yang terdapat dalam ruangan tersebut.
8. Mushalla, perpustakaan dan souvenir
9. Escape Building (penyelamatan darurat)
Yaitu ruang / area yang hanya akan di pakai saat keadaan darurat.

Museum Tsunami buka dari Senin hingga Minggu kecuali hari Jumat dengan jam operasional
dari pukul 09.00 hingga 16.30. Anda tidak dikenakan biaya masuk alias gratis jadi tunggu apa
lagi, sempatkan diri anda mengunjungi museum ini ketika berkunjung ke Aceh.

Anda mungkin juga menyukai