TAHI]N 2016
Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksanaan tekni dinas kesehatan kabupaten atau kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah
kerja (Trihono, 2005). Sebagai salah satu penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat yang didirikan oleh pemerintah puskesmas juga merupakan unit
fungsional
yang'berfrrngsisebagai pusat pengembangan pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pelayanan tingkat pertama
yang
menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
bagi
masyarakat.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud kesehatan setinggi-tingginya
dalam
(Efendi,1998).
Upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan tidak bisa lepas dari upaya
peningkatan mutu keperawatan. Oleh sebab itu perawat sebagai tim pelayan
kesehatan
yang terbesar dituntut untuk meningka&an mutu pelayanan keperawatan. Mutu
pelayanan puskesmas ditir{au dari sisi keperawatan meliputi aspek jumlah dan
kemampuan tenaga profesi, dana, saran4 pelengkapan penunjang, serta
manajemen
puskesmas yang perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan ilmu pengetahuan
dan
teknologi.
Kualitas pelayanan keperawatan sangat menentukan pelayanan kesehahn
individu, keluarga dan masyarakat (Kepmenkes No.h279, 2N6). Adapun tugas pokok
perarpat puskesmas adalah memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk
asuhan
keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dalam upaya
peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyumbuhan penyakit, pemulihan kesehatan
serta
pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
keperawatanlkesehatan baik di saranapelayanan seperti rumah sakit dan
puskesmas
(Kepmenpan No. 94, 2001). Selain tugas pokok perawatjuga harus memiliki !eberafa
elemen perawat professional untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
anatara
lain:care griver (pelaksana), clien advocate, conselor, educator, collaborator,
coordinator, changes agent, consultant dan interpersonal proses @oheny, 1982
dalam
Mubarak & Chayatin, 2009).
Namun demikian dari laporan menunjukan bahwa perawat yang bekerja di
puskesmas masih belum melaksanakan asuahan keperawatan secara optimal dan
umunnya tersebut lebih banyak melakukan tugas non keperawatan yang dilalarkan
oleh
perawat puskesmas yaitu: pelayanan medik/ pengobtan TSYoperawat melalarkann
sehingga masyarakat menilai peran perawat sama saja dengan profesi kesehatan
lainnya.
Kondisi ini didukung pula dengan pekerjaan perawat yang mengerjakan pekerjaan
dokter,
sehingga menimbulkan pemahaman masyarakat tertang peran perawat sebagai
pembantu
dokter (Kompas, 2007).
Alasan peneliti memilih judul '?ersepsiMasyarakat Tentang Peran Perawat
Puskesmas Montasik Kabuapaten Aceh Besar Tahun 2016" Karena persepsi
masyarakat
terhadap profesi perawat masih belum mendapat anggapan positil anggapan
masyarakat
masih keliru tentang profesi seorang perawat khususnya di Indonesia.Banyak
masyarakat
yang bersepsi bahwa perawat hanyalah sekedar pembantu dokter, yang tanpa
dokter
perawat tidak dapat melakukan tugasnya dengan sempurna, anggapan ini telah
menjadi
penilaian utama terhadap profesi seorang perawat.Akibatnya banyak masyarakat
yang
menganggap bahwa profesi seorang perawat itu rendah.Dan dari hasil pengambilan
data
awal yang diambil sebanyak 10 orang responden, 6 orang yang beranggapan
negative dan
4 orang yang beranggapan positif.
Puskesmas Montasik merupakan salah satu puskesmas di Kota Jantho Kabupaten
Aceh Besar yang terletak di Gampoeng Teubang Phui Mesjid Kecamatan Montasik.
Letaknya yang strategis dekat dengan pemukiman padat penduduk menuntut peran
perawat harus selalu ditingkatkan bukan hanya melaksanakan program-program di
puskesmas juga dalam pemberian asuhan keperawatan. Jumlah tenaga kesehatan
yang
bekerja di puskesmas montasik adalah dokter umum 3 orang, dokter gigi I orang,
bidan
39 orang, perawat 20 orang,perawat gigi 3 orang, farmasi I orang, kesehatan
masyarakat
7 orang, gizi}orang, dan fisioterapi I orang. Perawat Puskesmas Montasik Aceh
Besar 4
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
a.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap peran perawat Tbagai
pemberi asuhan keperawatan di puskesmas montasik.
b.
Untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap peran perawat sebagai
pembela di puskesmas Montasik.
c.
Untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap peran perawat sebagai
konseling di puskesmas Montasik.
d.
Untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap peran perawat sebagai
pendidik kesehatan di puskesmas Montasik.
D.
lVlanfaat Penclitian
1.
Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat d[iadikan sebagai masukan bagi puskesmas untuk
memgevaluasi dan meningkatkan peranfrawat dengan me,ngetatrui kelebihan dan
kelemahan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat2.
Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagipendidikan
khususnya departemen komunitas untuk mengetahui persepsi masyarakattentang
peran perawat puskesnas Montasik.
3.
Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau referensi rmtuk
penelitian
kualitatif, dan yang ingin melalarkan penelitian lebih lanjut tertadap persepsi
masyarakat tentang peran perawat puskesmas-
I}AT"TAR PUSTAKA
Mubarak & Chryaatiu. (2009). Ilmu keselwtan ltfusyarakat Teori Dan Aplikasi,ISBN
:Jakarta Selatan
Effendi.(199S). ITS-Master-L1532-4107205507-biWisiography.pdf.ett
ptanggal
23Mei20l6
Kepmenkes. (2006). Perkesmas Llmqiemen Ramah Sakit PKlfr{RINo h 279
Doheny.(1982). Peran Dan Fungsi Permvat.Ja!<arla: EGC
WHO.(2000). Whroo-en.pdfDikutip 23 Mei 2016
Ilyas.(2m) l').Referenc e*rffOftutip tmggat 24 Miei 2O16