pembuatannya dilakukan dengan cara fermentasi. Fermentasi ini menggunakan
prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Mikroba bakteri asam laktat mendominasi proses fermentasi tepung singkong ini. Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian dengan nama tepung BIMO. Alasan : -Karakterisitik tepung mocaf lebih netral dibandingkan tepung singkong biasa. Warna tepung mocaf lebih putih dibandingkan tepung biasa. Dan dari segi aroma, tepung mocaf tidak mengeluarkan aroma singkong yang kuat. - Tepung terigu tidak memiliki gluten sebagai zat pengerat dalam pembuatan olahan makanan yang memang memerlukat parameter kekenyalan. Terutama dalam pembuatan mie dan roti. Tepung ini perlu dimodifikasi lagi agar mendapatkan tepung yang baik untuk makanan yang penting dalam parameter kekenyalan. Rekayasa dilakukan dengan menambahkan komposisi telur ayam pada saat fermentasi. Data : -Tepung mocaf mempunyai warna yang lebih putih dari tepung singkong biasa karena kandungan proteinnya sedikit lebih rendah daripada kandungan protein tepung singkong biasa. Selain itu, tepung mocaf mempunyai aroma dan rasa yang netral, sedangkan tepung singkong biasa masih mempunyai rasa aroma singkong yang kuat (Murtiningsih dan Suyanti, 2011) -Tepung singkong dan tepung mocaf tetap tidak sama dengan tepung terigu ataupun tepung beras. Selain itu, tepung singkong tidak mengandung gluten seperti halnya tepung terigu, sehingga dalam pembuatan produk bakery dan mi, tetap harus menggunkan tepung terigu. Tepung singkong hanya ditambahkan sebagai campuran untuk menghasilkan produk roti yang baik. Jumlah tepung singkong yang ditambahkan maksimum 25% dari seluruh total tepung yang digunakan. Agar mi yang dibuat tidak mudah patah, komposisi tepung singkong dapat ditingkatkan menjadi 50% dengan syarat perlu penambahan telur ayam pada proses pembuatannya (Murtiningsih dan Suyanti, 2011).
Referensi : -Murtiningsih dan Suyanti. 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. AgroMedia Pustaka. Jakarta