Tugas Puasa PLS1
Tugas Puasa PLS1
: Rifan Fauzi
NPM
: 13.11.106.502.243
Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan analisa dan refrensi Anda sendiri!
1. Buatlah tabel perbedaan mengenai Pendidikan Massa, Pendidikan Orang Dewasa, dan Pendidikan
Kecakapan Hidup dilihat dari beberapa aspek yang Anda ketahui!
Misal :
Aspek
Pend. Massa
Sasaran
Tujuan
Semua orang
Menyampaikan
informasi
dan
mempengaruhi opini
publik
(menggugah
kesadaran publik).
Orang dewasa
Menolong
menghadapi
kenyataan
hidup,
melengkapi
keterampilan problem
solving,
mengubah
kehidupan
sosial,
meningkatkan
intelektual.
Konten
Informasi
umum
tentang inovasi
Pendidikan
Pendidikan
berkelanjutan
Media
Projektor,
membaca
menulis,
peralatan
dan
Semua orang
Mempersiapkan
warga belajar agar
berani
menghadapi
problema
hidup
kemudian
secara
proaktif dan kreatif
mencari
serta
menemukan
solusi
untuk
memecahkannya.
Kecakapan generik
meliputi kecakapan
personal dan sosial;
kecakapan hidup
spesifik meliputi
kecakapan akademik
dan vocasional
Peralatan
untuk
praktek.
Ceramah,
simulasi.
praktek,
Metode
dasar,
Ceramah,
workshop.
praktek,
2. Jelaskan secara ringkas sejarah pendidikan (khususnya PLS) sejak zaman sebelum kemerdekaan
hingga sekarang!
A. Pendidikan sebelum Masa Kolonial
1. Sejarah Pendidikan pada Zaman Hindu-Budha
Masuknya kebudayaan Hindu di beberapa daerah di pulau Jawa menjadi titik awal
zaman sejarah tulis menulis di Indonesia. Tulisan dengan huruf Pallawa yang berisi sastra,
agama, sejarah, etika menjadi sumber pendidikan golongan raja-raja dan bangsawan.
Pendidikan mengharuskan anak-anak, pemuda dan orang dewasa mempelajari huruf
Pallawa. Seorang guru profesional harus lahir dari kasta Brahmana sedang muridnya bisa
terdiri dari kasta Brahmana sendiri sandar 2 kasta di bawahnya, sebab kasta sudra tidak
2.
antara lain:
Dualistik diskriminatif, yaitu untuk membedakan pendidikan untuk orang Eropa dan
Bumiputera.
2. Sentralistik yaitu pemerintah kolonial Belanda memiliki hak mengatur pendidikan di
daerah koloninya.
3. Tujuannya untuk dapat menghasilkan tamatan yang menjadi warga negara Belanda kelas
dua.
1.
perjuangan, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka lahir dan batinnya.
Pendidikan Taman Siswa dilaksanakan berdasarkan Sistem Tutwuri Handayani (jika di
belakang memberi dorongan), dimana sistem ini berorientasi pendidikan pada anak didik.
Dalam sistem ini berlaku sistem kekeluargaan, yang artinya diharuskan bagi setiap pendidik
untuk meluangkan waktu 24 jam setiap harinya untuk memberikan pelayanan kepada anak
didik, sebagaimana orang tua yang memberikan pelayanan kepada anaknya.
1. Pendidikan rendah
2. Pendidikan guru
3. Pendidikan kejuruan
4. Pendidikan teknik
5. Pendidikan Tinggi
F. Masa Orde Lama
Pada masa revolusi, pendidikan nasional mulai meletakkan dasar-dasarnya dalam UUD
1945. Kita dapat merumuskan Undang-Undang Pendidikan No. 4/1950 junto no. Namun,
pada era ini, pendidikan kemudian dimasuki oleh politik praktis untuk mulai dijadikan
kendaraan politik. Pendidikan Indoktrinasi, yaitu menjadikan pendidikan sebagai alat untuk
mempertahankan kekuasaan orde lama. Tujuan dan upaya pendidikan sudah mulai ditujukan
kepada pembentukan manusia yang diinginkan oleh konsep Manipol Usdek. Tujuan
pendidikan adalah menanamkan jiwa yang memiliki kepeloporan dalam membela dan
mengembangkan Manipol Usdek. Untuk itu perubahan kurikulum di lakukan. Mata pelajaran
Civics menjadi mata pelajaran utama disetiap jenjang pendidikan. Dalam pelajaran itu
dimasukkan ideologi yang sedang dikembangkan presiden Soekarno.
G. Masa Orde Baru
Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan sebagai era
pembangunan nasional. Dalam bidang pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan
dasar, terjadi suatu loncatan yang sangat signifikan dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres)
Pendidikan Dasar. Namun, yang disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya
berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan perkembangan kualitas. Yang
terpenting pada masa ini adalah menciptakan lulusan terdidik sebanyak-banyaknya tanpa
memperhatikan kualitas pengajaran dan hasil didikan.
Pada pendidikan orde baru kesetaran dalam pendidikan tidak dapat diciptakan karena
unsur dominatif dan submisif masih sangat kental dalam pola pendidikan orde baru. Pada
masa ini, peserta didik diberikan beban materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa
memperhatikan keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor kurikulum yang lain
untuk menjadi peka terhadap lingkungan. Beberapa hal negatif lain yang tercipta pada masa
ini adalah:
1. Produk-produk pendidikan diarahkan untuk menjadi pekerja. Sehingga, berimplikasi
pada hilangnya eksistensi manusia yang hidup dengan akal pikirannya (tidak
2.
memanusiakan manusia).
Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan kepekaan sosial, dan banyaknya anak muda
kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Bentuk kurikulum
menjadi berbasis kompetensi. Begitu pula bentuk pelaksanaan pendidikan berubah dari
sentralistik (orde lama) menjadi desentralistik. Pada masa ini pemerintah menjalankan amanat
Pandangan Paulo Freire tentang pendidikan tercermin dalam kritikannya yang tajam terhadap
system pendidikan pada saat itu yang disebut dengan sistem pendidikan gaya bank. Sistem
pendidikan kala itu tidak memandang anak didik sebagai yang dinamis dan punya kreasi tetapi
dilihat sebagai benda yang seperti wadah untuk menampung sejumlah rumusan/dalil pengetahuan.
Semakin banyak isi yang dimasukkan oleh gurunya dalam wadah itu, maka semakin baiklah
gurunya. Karena itu semakin patuh wadah itu semakin baiklah ia. Jadi, murid/anak didik hanya
menghafal seluruh yang diceritrakan oleh gurunya tanpa mengerti. Anak didik adalah obyek dan
bukan subyek.
Penolakannya terhadap sistem sekolah seperti itu, maka ia menawarkan sistem pendidikan
alternatif sebagai pengganti pendidikan gaya bank yang ditolaknya. Sistem pendidikan
alternatif yang ditawarkan yaitu Problem Possing Education (pendidikan dengan pengajuan
masalah) (Freire, 1972). Problem Possing Education lahir dari konsepsinya tentang manusia.
Manusia sendirilah yang dijadikan sebagai titik tolak dalam pendidikan hadap-masalah. Manusia
tidak berada secara terpisah dari dunia dan realitasnya, tetapi ia berada dalam dunia dan bersamasama dengan realitas dunia. Realitas itulah yang harus dihadapkan pada anak didik supaya ada
kesadaran akan realitas itu.
Konsep pedagogis yang demikian didasarkan pada pemahaman bahwa manusia mempunyai
potensi untuk berkreasi dalam realitas dan untuk membebaskan diri dari penindasan budaya,
ekonomi dan politik. Kesadaran tumbuh dari pergumulan atas realitas yang dihadapi dan
diharapkan akan menghasilkan suatu tingkah laku kritis dalam diri anak didik.
Bagi Freire pendidikan yang membebaskan adalah pendidikan yang
menumbuhkan kesadaran kritis transitif. Memang ia tidak bermaksud bahwa
seseorang langsung mencapai tingkatan kesadaran tertinggi itu, tetapi belajar
adalah proses bergerak dari kesadaran nara didik pada masa kini ke tingkatan
kesadaran yang di atasnya.
d. Abraham H. Maslow
Konsep pendidikan yang dicetuskan oleh Maslow berhubungan erat dengan teori motivasi dan
kebutuhan. Menurut teori motivasi Maslow, perilaku manusia ditentukan dorongan dan
arahnya oleh lima tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan yang paling mendasar sampai
kepada kebutuhan yang paling tinggi. Apabila kebutuhan yang paling dasar telah
dirasakan terpenuhi oleh orang yang bersangkutan, maka kebutuhan tingkat
berikutnya segera menjadi perhatian dan menjadi dominan dalam memotivasi perilaku
selanjutnya. Berikut tingkat kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh manusia:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan kasih sayang dan rasa
4. Kebutuhan akan harga diri
tujuan atau tugas yang diberikan pada siswa haruslah mungkin dicapainya dan
siswa harus merasakan bahwa bila ia berusaha maka tujuan itu akan tercapai.
Suatu tugas yang dirasakan terlalu berat oleh siswa akan menyebabkan ia
frustrasi dan kehilangan hasrat untuk mencapainya.
e. Carl Rogers
Rogers merupakan tokoh humanistis dalam teori-teori balajar dari psikologi
humanistis. Teori belajar Carl Rogers merupakan salah satu teori belajar
humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa
prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi
masalah-masalah kehidupannya. Belajar adalah menekankan pentingnya isi dari
proses belajar bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau
mencapai
aktualisasi
pembelajaran
guru
diri.
lebih
Aplikasi
teori
mengarahkan
humanistik
siswa
untuk
Carl
Rogers
berpikir
dalam
induktif,
b.
Berikan pendapatmu mengenai gambar di atas, bisa juga Anda kaitkan dengan konsep pendidikan
dari 6 tokoh yang kita pelajari.
a. Dari ilustrasi di atas, beberapa hewan seperti monyet, gajah, anjing, burung, pinguin dll diberi
latihan yang sama yaitu memanjat pohon. Hal ini tentunya hanya akan menguntungkan pihak
tertentu yaitu monyet sedangkan untuk yang lain hal ini tentunya sulit untuk dilakukan. Jadi,
dari ilustrasi a dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi tersebut menggambarkan sistem
pendidikan yang tidak adil terhadap peserta didik, dimana peserta didik dianggap memiliki
kemampuan dan potensi yang sama. Dengan menyama ratakan potensi serta kemampuan
peserta didik, hal ini dapat berakibat pada tidak tergalinya potensi peserta didik dengan baik.
Sedangkan salah satu tujuan pendidikan adalah mengantarkan peserta didik untuk mengenali
dan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri mereka.
b. Ilustrasi b menggambarkan seperti sistem pendidikan gaya bank, dimana peserta didik
dianggap seperti wadah untuk menampung sejumlah rumusan/dalil pengetahuan. Semakin
banyak isi yang dimasukkan oleh gurunya dalam wadah itu, maka semakin baiklah
gurunya. Karena itu semakin patuh wadah itu semakin baiklah ia. Jadi, murid/anak didik
hanya menghafal seluruh yang diceritakan oleh gurunya tanpa mengerti. Anak didik adalah
obyek dan bukan subyek. Sistem pendidikan yang memandang peserta didik sebagai objek
biasanya mengajarkan hal-hal yang terkadang tidak dibutuhkan peserta didik serta tidak
memandang penting minat peserta didik.
NB : Tugas ini saya kirim pada 9 Juni 2016, dan diharapkan Anda mengumpulkannya pada 16 Juni 2016
(batas akhir pukul 20.00 WITA). Jawab langsung di file ini saja agar Anda mudah mempelajarinya sebagai
persiapan UAS. Good luck