RPP Kalor Part 5 PDF
RPP Kalor Part 5 PDF
PENYUSUN:
NANIK IKA PRASTIWI
: SMA 5 Malang
:X
: Genap
: Fisika
: Konduksi
: 45 menit
I.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II.
KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.6
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada berbagai kasus nyata.
4.7
Melalui percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor.
III.
INDIKATOR
2.1.1
Bersikap kritis dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas
3.6.1 Menciptakan skala thermometer sendiri berdasarkan lingkungan sekitar untuk
menganalisi pengaruh kalor terhadap perubahan suhu.
3.6.2 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
3.6.3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap proses pemuaian.
3.6.4 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.
3.6.5
3.6.6
3.6.7
3.6.8
4.7.1
IV.
V.
TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1.1
Siswa bersikap kritis dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam diskusi
kelompok maupun diskusi kelas pada saat pembelajaran berlangsung .
3.6.1 Siswa dapat menganalisis perpindahan kalor secara konduksi pada jendela berkaca
rangkap setelah melakukan pengamatan konduktivitas bahan dan diskusi.
3.6.2 Siswa dapat merancang cara untuk mengurangi perpindahan kalor secara konduksi
setelah melakukan diskusi.
4.7.1 Terampil melakukan pengamatan konduktivitas kalor pada saat pengamatan
konduktivitas bahan.
MATERI PEMBELAJARAN
Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Pada besi yang di panaskan atom-atom di dalam zat padat yang dipanaskan tersebut
akan bergetar dengan sangat kuat. Kemudian, atom-atom tersebut akan memindahkan
sebagian energi yang dimilikinya ke atom-atom tetangga terdekat yang ditumbuknya.
Atom tetangga ini menumbuk atom tetangga lainnya dan seterusnya sehingga terjadi
hantaran energi di dalam zat padat tersebut. Untuk bahan logam, terdapat elektronelektron yang dapat bergerak bebas yang juga ikut berperan dalam merambatkan energi
tersebut. Perpindahan kalor yang tidak diikuti perpindahan massa ini disebut konduksi.
Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam
hubungan:
dengan:
T1
T2
A
L
K
H
VI.
METODE PEMBELAJARAN
- Pengamatan
- Diskusi
VII.
SUMBER BELAJAR
- Internet (id.wikipedia.org/wiki/STS-51-L ; http://jnbglass.co.za/glass/ ;
www.arvindguptatoys.com )
- Sri Handayani. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X (BSE). Jakarta : Pusat
Perbukuan Depdiknas
- LKS
VIII.
Kegiatan Guru
Kegiatan Awal
Menyampaikan salam
Menjawab salam
II
Kegiatan Siswa
Menanya
Mempersilahkan peserta didik untuk
bertanya tentang pengamatan yang telah
dilakukan.
5 menit
30 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Menunjukkan video tentang gabungan
kertas dengan uang logam menjadikan
kertas tidak mudah terbakar.
Alokasi
Waktu
No
Kegiatan Guru
Alokasi
Waktu
Kegiatan Siswa
- Apa yang menyebabkan kertas
tidak mudah terbakar?
- Apakah panas dari kertas
berpindah?
Memberikan pertanyaan
bagaimana jendela berkaca rangkap
dapat membuat rumah menjadi hangat
pada malam hari dan dingin pada siang
hari?
Membentuk kelompok
beranggotakan 3 orang
Mengkomunikasikan hasil
Menugasi siswa mempresentasikan hasil
di depan kelas
Penutup
Membimbing siswa menulis jurnal
pembelajaran
IX.
PENILAIAN
1. Penilaian Afektif
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
c. Kisi-kisi
No.
1. Berpikir kritis
Instrumen : Lihat lampiran 1
Sikap/nilai
Butir Instrumen
1
2. Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Kisi-kisi
: Tes tertulis
: Uraian
:
No.
Indikator
1. Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi.
2. Merancang cara untuk mengurangi laju perpindahan kalor
secara konduksi.
Butir Instrumen
1
2
Butir Instrumen
1
Mengetahui,
Kepala Sekolah
..2014
Guru Mata Pelajaran
____________________
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
No
Nama
Siswa
Bertanya sensuai
dengan materi
Ya
Tidak
Sistematis dalam
kegiatan
pengamatan
Ya
tidak
Jumlah
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Pada pembuatan jendela berkaca rangkap dapat menggunakan berbagai bahan sebagai
pengisi ruang diantara kacanya. Bahan manakah udara atau gas hydrogen yang dapat
memberikan isolasi termal lebih baik pada rumah sehingga rumah menjadi lebih
hangat di malam hari dan lebih dingin pada siang hari? (Kudara= 2,3 X 10-5; Khidrogen=
1,7 X 10-4) Mengapa?
Jawaban:
Penggunaan jendela berkaca rangkap menggunakan prinsip pemakaian isolator untuk
mencegah panas dari luar masuk ke dalam ruangan dengan cara memperlambat laju
panas dengan menggunakan bahan isolator sebagai medium perambatan. (2 poin)
Karena udara memiliki koefisien konduksi termal yang lebih kecil dari hidrogen maka
udara lebih lambat menghantarkan panas daripada hidrogen. Sehingga bahan yang
lebih baik untuk mengisi ruang diantara jendela berkaca rangkap adalah udara. (3
poin)
2. Disebuah rumah hanya memiliki tungku pemanas kecil dan selembar kertas cukup
tebal. Apakah mungkin menghangatkan sup hanya memakai peralatan yang ada? Bila
mungkin bagai manakah caranya? Jelaskan jawabanmu.
Jawaban:
Mungkin, caranya dengan cara meletakkan sup diatas kertas kemudian meletakkannya
diatas tungku. (2 poin ) Hal tersebut mungkin dilakukan sebab pada kertas yang
biasanya akan langsung terbakar bila terkena api tidak akan mudah terbakar karena
panas akan berpindah secara konduksi melalui kertas ke air. Air dengan koefisien
konduktivitas kecil memerlukan waktu yang lama untuk memindahkan kalor.
Sehingga kertas tidak akan mudah terbakar (2 poin).
Lampiran 3
No
1.
2.
Nama
Siswa
Jml
2. Batang tembaga
3. Batang kaca/gelas/kayu
4. Tripod
5. Bunsen
* Keterangan
T
= jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan
luas. (J/s)
Dari grafik percobaan yang telah tersedia bagaimanakah hubungan dari T, L,
k, A dan H? ________________________________________________
_________________________________________________________
4. Apakah akan terjadi perpindahan panas secara konduksi pada batang tembaga
saat seluruh batang tembaga bersuhu sama? Mengapa?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Susun alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini.
Nyalakan bunsen.
Sentuhlah ujung-ujung tembaga, besi, dan kayu atau kaca.
Urutkan bahan dari yang paling cepat menghantarkan panas.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
*bahan yang cepat menghantarkan panas disebut ________________
* bahan yang lambat menghantarkan panas disebut ______________
6. Bagaimanakah cara kalian agar dapat memegang tembaga yang dipanaskan salah
satu ujungnya lebih lama tanpa tangan kalian merasa panas?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Tembaga
380
Besi
50
Kaca
0,8
Kayu
0,12
9.
STS-51-L adalah peluncuran ke-25 pesawat ulang-alik dan peluncuran ke-10 Pesawat ulang-alik
Challenger. Kendaraan ini meledak 73 detik setelah peluncuran pada 28 Januari 1986. Kegagalan Oring pada roket pendorong disebabkan oleh temperatur yang ekstrem, sekitar -8 C, sangat melebihi
batas ketahanan cincin ini yang sekitar 4 C, menyebabkan cincin ini membeku, mengeras, kemudian
pecah dan membuat bahan bakar roket menyembur ke tangki eksternal dan memicu kebakaran yang
mengakibatkan pesawat hancur berkeping-keping di udara. Pihak penyelidik menyalahkan manajemen
Morton Thiokol, pembuat O-ring ini yang mengabaikan laporan pembekuan O-ring ini, yang sudah
dilaporkan oleh beberapa insinyurnya. Pasca kecelakaan ini, program pesawat ulang alik Amerika
dihentikan sementara (grounded) selama 2 tahun, hingga tahun 1988, di mana NASA meluncurkan
pesawat ulang alik Discovery.
Sumber: id.wikipedia.org/wiki/STS-51-L
a. Apakah yang menyebabkan Pesawat ulang-alik Challenger meledak?
________________________________________________________
________________________________________________________
b. Bagaimanakah cara menghindari kecelakaan seperti yang telah dialami
Pesawat ulang-alik Challenger?
________________________________________________________
________________________________________________________