Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK

DOSEN : Dr. Indarto, SE, M.Si.


ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Kelompok IV :
1. Wahyu Kusumawardani

(B.141.12.0039)

2. Faza Rusyda

(B.141.12.0040)

3. Yulia Herli Kristanti

(B.141.12.0041)

4. Lisda Malyda

(B.131.10.0441)

5. Zaimul Jundi

(B.141.14.0029)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat guna
memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi, bisnis dan tingkat operasional
akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi
yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud
dalam makalah ini terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar suatu
organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi
kedua jenis lingkungan tersebut. (Hanafie, 2007:12)
Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga
dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Lingkungan Internal
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor internal
perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki.
Di makalah ini akan dibahas bagaimana analisis lingkungan dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan serta saya akan membahas tentang elemen-elemen apa saja yang
ada pada analisis lingkungan perusahaan secara umum. Salah satu tujuan penting dari studi
lingkungan umum adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Oleh karena itu
analisis lingkungan internal sangat penting bagi perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi dalam mengelola peluang dan ancaman yang
muncul.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Internal


Menurut David ( 2009, p176 ) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan
dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan
ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan
internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan
pengembangan, personalia serta operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana
perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan
memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif
dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan menurut Pearce dan
Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah pengertian mengenai
pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.
Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran,
keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan
organisasi dan manajemen.
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar,
kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model produk,
ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas
distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
Hal-hal yang terkait dengan Lingkungan Internal, yaitu:
a)

1. Manusia

>>Kompetensi : Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi (kemampuan)


yang ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen.
>>Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan dan
kemampuannya.
Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik kepribadian yang congruent dengan
kepribadian yang sesuai maka akan sesuai.
>>Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki kenaikan
prestasi yang lebih baik.
b)

2. Kebijakan
>>Visi dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita bentuk.
>> Aturan-aturan yang digunakan dalam menajalankan Visi dan Misi akan membuat kita lebih
tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh dilakukan untuk mencapai target yang

mesti dicapai dalam pendidikan.


c)
3. Kepemimpinan
>>Kepemimpinan yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang apapun yang dilakukan
karyawan tergantung dari keputusan pemimpin.
>> Kepemimpinan yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu melaksanakan kegiatan
pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua pekerjaannya kepada karyawan atau
bawahannya. Dengan melakukan fungsi manajemen, seperti controlling(pengawasan) agar
bahawan merasa dalam melakukan suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya.
Setelah itu melakukan suatu evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan.
>>Kepemimpinan yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam mengambil suatu
keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan diberi kebebasan dalam
mengeluarkan pendapat dan keputusan.
>>Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam pelaksanaannya lebih
menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan.
>>Kepemimpinan yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu memperhatikan
karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada bawahannya.

d)

System Reward
Dalam suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau bawahan diperlukan suatu
penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan merasa bahwa mereka memang perlu di
butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut.

Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu:


Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak dan istri,dll.
Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan.
e)
Culture (budaya)
Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan identitas organisasi.
Pengembangan Profil Perusahaan
Yang dimaksud dengan profil perusahaan adalah kompetensi dan kelemahan perusahaan
yang sifatnya stratejik atau menentukan. Penentuan profil suatu perusahaan dilakukan dengan
mengindentifikasikan dan kemudian menilai factor-faktor internal yang bersifat stratejik tersebut.
Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan dan menilai
A.

factor-faktor internal, yaitu:


Pendekatan Fungsi
Pendekatan fungsi berupaya mengidentifikasikan dan menilai factor-faktor internal yang
mencakup

kemampuan

perusahaan,

keterbatasannya

dan

ciri-cirinya

yang

biasanya

dikategorikan pada: - Posisi pasar


Keuangan dan akunting
Produksi yang berarti aspek teknis yang operasional perusahaan
Sumber daya manusia
Struktur organisasi dan manajemen
Posisi pasar. Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk tertentu, baik
berupa barang maupun jasa. Telah dimaklumi bahwa suatu perusahaan memutuskan
menghasilkan dan memasarkan produk tertentu karena berbagai pertimbangan seperti :

a.

karena perusahan memiliki keunggulan kompetitif dan atau komparatif sehingga produk yang
dihasilkan akan laku dijual di pasaran dengan harga yang kompetitif meskipun perusahaan
pesaing sudah memproduksikan barang yang sejenis.

b.

Produk yang dihasilkan diperkirakan akan diminati oleh para pengguna karena diperhitungkan
akan memuaskan sebagian kebutuhan mereka;

c.

Jika di pasaran barang yang sejenis telah beredar, produk perusahaan menjadi alternatif pilihan
yang menarik bagi para pengguna.
Berangkat dari ketiga pertimbangan tersebut terdapat berbagai langkah yang perlu diambil
sebagai bagian dari keseluruhan aktivitas menciptakan profil perusahaan, yaitu:

a.

Setiap perusahaan pasti berupaya merebut persentase pasar yang makin tinggi karena jika hal
itu tercapai, berarti perolehan keuntungan bagi perusahaan akan semakin besar pula.

b.

Sebenarnya tidak menjadi soal apakah perusahaan akan berkonsentrasi pada produk unggulan
tertentu atau menempuh jalan diversifikasi.

c.

Untuk itu diperlukan informasi pasar dan oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk
menjamin bahwa dalam perusahaan terdapat kemampuan yang dapat diandalkan untuk mencari
dan memperoleh informasi itu.

d.

Karena banyaknya perusahaan yang tidak memasarkan sendiri produknya melainkan


menggunakan jalur distributor dan agen, identifikasi dan penilaian distributor dan agen tersebut
perlu dilakukan, paling sedikit yang menyangkut jumlahnya, keandalannya, wilayah
operasionalnya dan sitem pengendalian yang digunakan oleh perusahaan, termasuk pengendalian
jumlah barang yang terjual.

e.

Kondisi satuan kerja yang menangani masalah-masalah pemasaran dan penjualan dalam
organisasi perlu diketahui dengan jelas.

f.

Perusahaan perlu menagmbil lankah dalam bidang promosi sedemikian rupa sehingga langkah
tersebut disamping segera menarik perhatian, akan tetapi juga efisien dan efektif.

g.

Para pengambil keputusan strategic diharapkan mampu menentukan strategi yang menyangkut
harga jual produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan.

h.

Profil perusahaan akan semakin positif di mata para pelanggannya apabila perusahaan dikenal
mempunyai reputasi yang baik dalam hal pelayanan.

i.

Dalam dunia bisnis dikenal loyalitas pelanggan. Artunya ialah bahwa karena para klien sudah
menyenangi produk tertentu dan menaruh kepercayaan yang besar terhadap produsennya maka
para klien tesebut tetap setia membeli dan menggunakan produk perusahaan tersebut.

j.

Dengan mengenal kemungkinan terjadinya pergeseran dalam selera konsumen, strategi


perusahaan seyogyanya mengandung prosedur yang operasional dalam hal peluncuran produk
baru dan pemasarannya.
>>faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi yang efisien tersebut:

1.

Pentingnya pemeliharaan hubungan yang serasi antara perusahaan dengan pemasok, yang ada
kalanya merupakan pihak yang berkepentingan yang berkuasa.

2.

Terjaminnya suplai bahan mentah dan bahan baku dari pemasok harus diikuti oleh suatu sistem
logistik yang handal.

3.

Para manajer perusahaan ditantang untuk mampu menentukan lokasi fasilitas perusahaan
dengan tepat.

>> Dalam melakukan analisis tentang pola mana yang akan diberlakukan pada tingkat mana,
berbagai prinsip dapat dijadikan pegangan, seperti:
a.

Prinsip Sentralisasi sepanjang menyangkut strategi perusahaan sebagai keseluruhan

b.

Prinsip Desentralisasi untuk keputusan-keputusan yang bersifat tidak lanjut bagi keputusan
stratejik

c.

Prinsip manajemen partisipatif

d.

Prinsip Pendelegasian wewenang

e.

Prinsip fungsionalisasi
Analisis Lingkungan INTERNAL
Dalam lingkup internal dianalisis kekuatan dan kelemahan dari:

1.

Sumberdaya/ resources (input)


Misal: s.d. alam, s.d. manusia, s.d. keuangan, s.d. sosial-budaya, dsb.

2.

Strategi/kebijakan saat ini (proses) Kinerja (output)


Misal: rencana pengembangan yg lalu dan saat ini, rencanarencana sektoral, rencanarencana
kawasan/pewilayahan; proses pembuatan keputusan.

3.

Kinerja ( Output )
Misal: hasil-hasil pembangunan s/d saat ini, perkembangan kota, dsb.
Analisis ini lebih lancar bila memanfaatkan system informasi manajemen (SIM / MIS)
3.Teknik-teknik Analisis Lingkungan
>>Teknik-teknik yg sering dipakai, antara lain:
Curah-gagas (brainstorming)
Metode Delphi
Dampak/ probabilitas
Jaringan isu (issue network)
Skenario (scenarios)
Teknik Kartu/Bola Salju (snow card/
snowball)
Analisis Portofolio (portfolio analysis)
>>Teknik KARTU SALJU

Teknik ini merup. pengembangan dari teknik curah gagas,


dan dilakukan dgn langkah-langkah, sebagai berikut:
1. Pilih seorang fasilitator
2. Bentuk kelompok yg akan menggunakan teknik ini
3. Persilahkan mereka duduk mengelilingi meja
4. Fokuskan ke pertanyaan/masalah tunggal
5. Tiap orang melakukan curah-gagas sendiri-sendiri dan menuliskan item-item di kertas
kerjanya.
6. Persilahkan tiap orang memilih lima item terbaik daan menuliskannya di tiap kartu (yg dapat
terbaca oleh semua orang)
7. Tempel kartu di papan tulis dgn mengelompokkan/ mengkatagorikan (katagori bisa diubahubah)
8. Dgn melihat katagori, item baru dapat dituliskan lagi ke kartu-kartu dan kemudian
ditempelkan s/d jenuh
9. Diskusikan hasil daftar item per katagori tsb.
10.Rekam hasil akhir.
>>Teknik PORTOFOLIO
Dalam teknik ini dikaji tiap kekuatan-kelemahan unsur/hal dalam lingkungan internal
dibandingkan dalam hal tingkat kompetisinya dengn pesaingnya di lingkungan eksternal-plotkan hasil teknik ini dalam sebuah gambar seperti ini:
B. Pendekatan analisis rincian operasional
Salah satu sasaran prnting dari analisis rincian operasional ialah agar para pengambil
keputusan stratejik dalam perusahaan semakin mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan
tersebut. Di samping itu, melalui analisis rincian operasional, berakibat pada nilai tambah bagi
perusahaan. Dalam melakukan rincian operasional, biasanya dua hal yang menjadi sorotan
perhatian ialah pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok dan kegiatan-kegiatan penunjang, terutama
yang sifatnya stratejik bagi perusahaan yang bersangkutan.
Bagi suatu perusahan contoh yang sangat menonjol dari berbagai kegiatan pokok ialah
kegiatan produksi karena seperti dimaklumi perusahaan diciptakan untuk menghasilkan suatu
produk baik berupa barang maupun jasa yang:

1.

Dimaksud untuk memuaskan sebagai kebutuhan para pengguna

2.

Diminati oleh para pengguna atau calon pengguna karena berbagai pertimbangan seperti,
loyalitas kepada produk tertentu,dll.

3.

Merupakan produk subsitusi dari produk yang telah beredar di pasaran yang memberikan
manfaat yang sama

4.

Produk tersebut merupakan produk yang sedang trendy sehingga para pengguna merasa perlu
memilikinya
>>Produsen masih bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada pelanggannya yang
bentuknya dapat beraneka ragam seperti:

A.

Pemasangan produk tersebut ditempat pemakai

B.

Perbaikan apabila terjadi kerusakan

C.

Pelatihan bagi pengguna di tempat pemakai

D.

Penyediaan suku cadang

E.

Kemudahan membeli dengan sistem kredit apabila diinginkan oleh pelanggan


>> Para perumus dan penentu strategi perusahaan kiranya perlu melakukan paling sedikit 3 hal,
yaitu:

1.

Memahami sejarah perusahaan

2.

Pemahaman siklus kehidupan organisasi

3.

Orientasi masa depan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mengetahui beberapa analisis lingkungan umum perusahaan tersebut perusahaan
dapat mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar baik dari lingkungan internal dengan
berbagai elemen yang telah disebutkan diatas maupun dari lingkungan eksternal perusahaan.
Maka dari itu perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus dilakukan perusahaan guna
menghadapi berbagai keadaan yang terjadi disekitar perusahaan, seperti mengelola peluang dan
ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan internal yang sesuai.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana perusahaan
bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang bisa merugikan baik
perusahaan maupun lingkungan sekitar.

3.2 Saran
Seharusnya setiap perusahaan harus mempunyai analisis lingkungan ini baik secara
internal maupun eksternal. Dengan penerapan analisis lingkungan umum yang baik perusahaan
akan mampu membuat strategi-strategi yang baik guna perusahaan mencapai tujuan dan dapat
berbaur dengan lingkungan tempat perusahaannya agar tidak terjadi konflik yang malah bisa
merugikan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
.
Fred R. David, 2009, Manajemen Strategis. Salemba Empat Jakarta .
Jauch, L.R dan Glueck, W.R. (1997), Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Edisi IV,
Erlangga, Jakarta.
Jurnal. David, Fred R. Manajemen Strategis edisi ke-12. Jakarta : 2009.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip.

Anda mungkin juga menyukai